Anda di halaman 1dari 30

Revisi Februari 2002

Modul 7
EE2323 Elektromagnetika Telekomunikasi
Radiasi Gelombang EM
Oleh :
Nachwan Mufti Adriansyah, ST
Organisasi

Modul 7 Radiasi Gelombang EM


• A. Latar Belakang Sejarah page 3
• B. Model Sistem Komunikasi page 5
• C. Bagaimana Antena Bekerja page 7
• D. Dipole Pendek page 11
• E. Konsep Medan Dekat dan Medan Jauh page 20
• F. Diagram Arah page 22
• G. Konsep Tahanan Pancar page 25
• H. Distribusi Arus page 29

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 2


A. Latar Belakang Sejarah
Sejarah telekomunikasi listrik dimulai secara ‘resmi’ pertamakali saat
tahun 1938 SFB Morse berhasil melakukan hubungan telegrap sejauh 16 km.
Hingga telekomunikasi mencapai bentuk canggihnya sekarang, telekomunikasi telah
melalui sejarah panjang eksperimen dan riset bidang fisika dan matematika

James Clerk Maxwell menemukan fenomena arus pergeseran


yang menjadi dasar ilmu radiasi pada tahun 1864 melalui suatu
manipulasi matematis diferensial.
Tahun 1873, dia menunjukkan bahwa cahaya termasuk dalam
kelompok gelombang EM dalam papernya , “A Treatise on
Electricity and Magnetism”.

Heinrich Rudolph Hertz mendemonstrasikan sistem gelombang


EM tanpa kabel pertamakali tahun 1886 dengan menggunakan
dipole /2.
Pada 1890, dia mempublikasikan catatannya tentang
elektrodinamika, dan melakukan penyederhanaan persamaan-
persamaan elektromagnetika

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 3


Latar Belakang Sejarah
Bulan Mei 1895, pesan telegrap yang pertama berhasil
ditransmisikan, diterima, dan diterjemahkan
melalui eksperimen ilmuwan Rusia yang brillian bernama
Alexander Popov.
Pesan dikirimkan dari kapal perang Rusia sejauh 30 mil menuju
laboratoriumnya di St. Petersburg, Rusia.
Sayang sekali bahwa eksperimen tersebut sangat dirahasiakan
sehingga sebutan “Bapak Radio” jatuh pada G Marconi.
Lebih jauh, dunia barat baru mengenal pengiriman pesan
melalui eksperimen S.F.B Morse tahun 1938 !

Guglielmo Marconi (The Father of Radio) terkenal dengan


eksperimennya yang mengirimkan sinyal pada jarak jauh.
Pada tahun 1901, dia melakukan eksperimennya yang terkenal
dengan mengirimkan sinyal trans atlantic dari Poldhu di
Cornwall, England, menuju Newfoundland, Canada.

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 4


B. Model Sistem Komunikasi
Messagei nput
Sinyal Sinyal
input yang ditransmisikan

TI Tx
Transducer Pemancar
Input
Kanal
komunikasi

TO Rx
Transducer Penerima Redaman, distorsi,
Message Output derau, interferensi
output ( tergantung karakteristik
kanal ybs )
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 5
Model Komunikasi
 Fungsi dasar komunikasi
 Transmisi atau pengiriman informasi, dimana tiap macam sistem
memiliki kekhususan tersendiri
 Definisi komunikasi
 Proses pemindahan informasi dari satu titik ke titik lainnya dalam
ruang dan waktu tertentu
 Message / pesan
 Manifestasi informasi dari sumber informasi (orang, alat musik,
mesin, dll) berupa suara, data, bahkan kode-kode tertentu
 Tujuan komunikasi
 Menyediakan replika message di tempat tujuan
 Transducer
 Mengubah message menjadi sinyal listrik dan sebaliknya
 Ada 2 macam : Transducer Input (TI) dan Transducer Output (TO)

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 6


C. Bagaimana antena bekerja ?
Review Elektromagnetika
Persamaan Maxwell (th 1864)
• Konsep yang mendasari semua fenomena dalam elektromagnetika
• Persamaan bentuk integral di bawah menjelaskan arti fisis dari
perilaku listrik dan magnit

Hukum Faraday   d  
 E  dL   dt  B  dS
Hukum Ampere dan Arus     d  
Pergeseran Maxwell  H  dL   J  dS  dt  D  dS
 
Hukum Gauss
 D  dS    V dV  Q
Hukum Gauss Untuk
Medan Magnet  B  dS  0
Masih ingat persamaan tsb ?
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 7
Bagaimana antena bekerja ?

Definisi :
antena  Antena adalah transformator
/ struktur transmisi antara
Tx gelombang terbimbing (saluran
saltran transmisi) dengan gelombang
ruang bebas atau sebaliknya

Antena berfungsi sebagai


 Pelepas energi
elektromagnetik ke udara Bagaimana antena dapat
/ ruang bebas berfungsi sebagai
 Penerima energi penerima/pelepas energi
elektromagnetik dari EM ?
ruang bebas

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 8


Bagaimana antena bekerja ?...

Ingat Hukum Gauss..


 
 E  dS   V dV  Q
Dari hukum diatas dapat diturunkan untuk suatu muatan titik q tertentu,

 q 
E  k 2 aR
r
Untuk suatu muatan yang berubah terhadap waktu ( q(t) ), maka kita akan dapat
menuliskan sebagai berikut :
 q( t ) 
E( t )  k 2 a R
r

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 9


Bagaimana antena bekerja ?...

Definisi arus,
dQ
Arus adalah jumlah muatan yang menembus i
suatu penampang tiap satuan waktu tertentu dt
Atau dalam hal ini, muatan yang berubah terhadap waktu sebanding daan bisa
dihasilkan dari arus yang berubah terhadap waktu

Q( t )   i( t ) dt
Arus yang mengalir pada antena, adalah arus yang berubah terhadap waktu
karena sudah dimodulasi dan merupakan representasi dari informasi
Sehingga,
Perubahan medan listrik ditempat jauh akan ‘bersesuaian’ dengan perubahan
arus pada antena pengirim, lebih jauh akan ‘bersesuaian’ juga dengan perubahan
informasi yang dikirimkan

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 10


D. Dipole Pendek
• Contoh kasus penurunan rumus radiasi gelombang  Konsep
Retarded Potentials
• Analisis untuk suatu dipole pendek, panjang filamen jauh lebih
pendek dari panjang gelombang  distribusi arus uniform
+q
Asumsi dasar :
• L <<   d  0,1
I
• d <<   d  0,1
• Radiasi saluran transmisi diabaikan
L I • Distribusi arus sepanjang L uniform
(dengan Top Loading)

Selanjutnya akan dicari konfigurasi persamaan


-q medan elektromagnetik, Tahanan Pancar, dan
juga Diagram Arah
d

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 11


Dipole Pendek...

Pada dipole mengalir arus I, dimana :


z I  I o e jwt

Er

 Pada titik Q yang jauh, arus tersebut


Ef

Eq
akan ‘dirasakan’ terlambat sebesar S/c
q
(jarak dibagi kecepatan = dimensi
waktu), sebagai berikut :
I   I o e  
L
y jw t  S
c
f
x
Q
demikian juga perubahan muatan yang
z S1 ‘dirasakan’ :
q   q o e  jw t  S 
L/2
S c
dz r

0
S2
y
dan rapat muatan yang ‘dirasakan’ :
-L/2
    o e  jw t  S
c

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 12


Dipole Pendek...

Catatan Kunci :
Untuk titik Q di tempat

jauh, terlebih dahulu dicari vektor
potensial magnetik A , dan
potensial listrik skalar V, untuk
kemudian dihitung E dan H dari persamaan :
  
E   j A   V
dan
 1  
H 

A  
Sedangkan,
  2 I  I 0 L jw t  r  1  1  q S1 q S2 
L

A 
4  L S
dz 
4r
e c
a z dan V 
4 V r
dV  
4  S1

S2 

2
dimana,
j t S1  j t S2 
[q]S1   I dt 
1
[q]S2   I dt 
1
I0e 
c 
I0e 
c 
dan
S1 j S2 j
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 13
Dipole Pendek...
Untuk titik observasi Q yang jauh dan L << r

S1
Dapat kita tuliskan :
L L
+L/2
Q S1  r  cos q dan S2  r  cos q
r 2 2
q
Sehingga potensial listrik skalar,
0
S2
 j t S1 c  j t S2  
e 
c 
I0  e 
V  
4j  S1 S2 
-L/2 L
cos q
2  
Dari penyelesaian matematis dan berbagai pendekatan menyebabkan
potensial listrik skalar dapat dituliskan :

j t  r 
I 0 L cos q.e c 1 c 
V  r  jr 2 
2c  
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 14
Dipole Pendek...
Vektor potensial magnetik, hanya berarah sumbu z
 
A  A Za z dengan A x  0 dan A y  0

Jika diubah dalam


koordinat bola 
j t  r 
 I 0 L cos q.e c 1 c 
  V  r  jr 2 
A  A Z cos q.a r  A Z sin q.a q dan, 2c  

Kembali lagi ke rumus


  
E   jA  V
Dan dengan mengambil definisi gradien untuk koordinat bola
 V  1 V  1 V 
V  ar  aq  af
Maka…... r r q r sin q f
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 15
Dipole Pendek ...

Didapat persamaan umum medan listrik, E :

I 0 L cos q  1 1  jt  r c 
Er    3
e
2  cr 2
jr 
I 0 L sin q  j 1 1  jt  r c 
Eq    2 3
e
4  c r cr
2
jr 
Ef  0

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 16


Dipole Pendek..

Bagaimana dengan medan magnet, H ?


 1  
H  A

 
Dengan memakai definisi kurl untuk koordinat bola,
 1   r sin qA f  rA q   
A  2    ar
r sin q  q f 
1  A r  r sin qA f  
    aq
r sin q  f r 
1   rA q  A r  
    af
r  r q 
Sedangkan,
  
A  A Z cos q.a r  A Z sin q.a q
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 17
Dipole Pendek...

Didapat persamaan medan magnet, H :

I 0 L sin q  j 1  jt  r c 
Hf    2 e
4  cr r 
H r  Hq  0

Kesimpulan sementara ...


• Distribusi arus mempengaruhi secara langsung persamaan medan yang
dihasilkan
• Distribusi arus uniform pada filamen pendek disebabkan karena panjang
antena jauh lebih pendek dari panjang gelombang
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 18
Dipole Pendek...
Jadi, untuk antena dengan distribusi arus uniform diperoleh persamaan
medan-medan sebagai berikut :

I 0 L cos q  1 1  jt  r c 
Er    3 
e
2  cr
2
jr 

I 0 L sin q  j 1 1  jt  r c  I 0 L sin q  j 1  jt  r c 


Eq    2  3
e Hf    2 e
4  c r cr
2
jr  4  cr r 
Jika disubstitusikan ...
  2f c  f c
1 

 
 2 
I 0 L cos q  1 1  j t   r
Er    3 
e 
2 r
2
j2r 
 2   2 
I 0 L sin q  j2 1 1  j t   r  I 0 L sin q  j2 1  j t   r 
Eq    2  3
e Hf    2 e
4  r r j2r  4  r r 
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 19
E. Konsep Medan Dekat dan Medan Jauh
Perhatikan lagi persamaan yang sudah didapatkan dari perhitungan untuk dipole pendek

Medan Dekat
I 0 L cos q  1 1  jt  r c 
Er    3
e
2  cr 2
jr 
I 0 L sin q  j 1 1  jt  r c 
Eq    2 3
e
4  c r cr
2
jr  Syarat medan jauh
r >>
I 0 L sin q  j 1  jt  r c 
Hf    2 e
4  cr r  jI 0 L sin q jt  r c 
Eq  .e
4c r 2

Untuk medan jauh, medan listrik dan


medan magnet akan SEFASA dan jI 0 L sin q jt  r c 
keduanya berbanding lurus dengan sin q,
Hf  .e
4cr
dan bukan merupakan fungsi dari f.

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 20


Konsep Medan Dekat dan Medan Jauh…

Medan Dekat
Pada medan dekat, ada komponen Er dan juga Eq yang berbeda fasa
dan arah. Juga Er berbeda fasa 90o terhadap Hf , dan ini adalah
sifat dari resonator atau rangkaian resonansi

Untuk r >> tetapi   0 : Frekuensi Rendah


 Disebut juga sebagai kondisi QUASI STASIONER

I  Io e 
jw t  S
c

Er 
q L cos q
2r 3
q   Idt Eq 
q L sin q
4r 3
I o L sin q
Hf 
4r 2
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 21
F. Diagram Arah
Diagram arah digunakan untuk melukiskan pola pancar dari antena. Diagram arah
medan dapat dilihat dari persamaan medan yang dimaksud
Lihat lagi persamaan medan untuk dipole pendek !!

I 0 L cos q  1 1  jt  r c 
Er    3
e Untuk jarak r tertentu,
2  cr 2
jr  persamaan disamping dapat
I 0 L sin q  j 1 1  jt  r c  dituliskan sbb ;
Eq    2 3
e
4  c r cr
2
jr 

j t  r 
I 0 L sin q  j 1  jt  r c  E r  K1 cos q.e c
Hf   2 e

4  cr r  
j t  r 
E q  K 2 sin q.e c


j t  r 
H f  K 3 sin q.e c

 
j2  t  r 
 atau U  K 4 sin q.e 2 c

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 22


Diagram Arah...
q

2 bola bertumpuk


j t  r 
E r  K1 cos q.e c


j t  r 
Donat E q  K 2 sin q.e c

q

j t  r 
H f  K 3 sin q.e c

 
j2  t  r 
 atau U  K 4 sin q.e 2 c

Donat gepeng

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 23


Diagram Arah...

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 24


G. Konsep Tahanan Pancar
Definisi
• Tahanan pancar adalah tahanan yang mewakili daya pancar antena
Definisi tersebut dapat dipahami dengan memandang bahwa antena
seolah adalah adalah beban dengan impedansi tertentu, sedangkan daya
pancar dalam hal ini adalah daya yang dipancarkan efektif pada beban
tersebut. Sebagian dari daya input akan didisipasikan sebagai panas.
• Konsep tahanan pancar selalu ditinjau pada medan jauh, hal ini disebabkan
karena medan jauh mewakili daya yang diradiasikan sedangkan medan dekat
tidak diperhitungkan karena sifatnya yang kapasitif. atau mewakili daya yang
tersimpan
Penurunan rumus tahanan pancar untuk dipole pendek,
Dari 2 buah persamaan medan listrik dan magnet dipole pendek untuk medan jauh
jI 0 L sin q jt  r c 
Eq  .e
4c r 2
Pr â r  E qâ q  Hfâ f
jI 0 L sin q jt  r c 
Hf  .e Konsep vektor poynting
4cr
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 25
Konsep Tahanan Pancar...
2
Pr â r  E qâ q  H fâ f   H f â r Tool
Mengubah dari bentuk fasor ke
bentuk waktu,
jI 0 L sin q jt  r c 
Hf  .e E(t) = Re [ (Efasor) ejt ]
4cr
dimana,
I 0 L sin q
Hf  sin(t  r ) ejt = cos t + j sin t
2r

Maka,
2
 Io L 
t  r â r
2
Pr â r   H f   . sin 2
q. sin 2

 2r 

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 26


Konsep Tahanan Pancar...
Daya total sesaat yang menembus permukaan bola dengan jari-jari ro ,
dinyatakan sbb :
 
WT   P  dS
r  ro
S

 2 
  Io L 
2

    
2r0 
 sin 2
q sin 2
( t   r0 )

â r  r 2
 
0 sin qdqdf â r

 0 0  

 I 0 L  2 2
2

   sin (t  r0 )


   3
Daya rata-rata dinyatakan :
1  I 0 L  2 2
T 2

Wav      sin (t  r0 )dt


T0    3
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 27
Konsep Tahanan Pancar...
Daya rata-rata :
1  I 0 L  2 2
T 2
 I0L  
2
Wav      sin (t  r0 )dt  
T0    
3    3

  120
( udara )

2 Daya rata-rata di samping mewakili


 I0 L 
Wav  40  2

daya yang diradiasikan atau daya
Wav  Prad ,rms
   yang seolah-olah diserap oleh tahanan
pada terminal antena,

Dengan mengambil definisi,


2
2 2Wav 2 L
2  I0 L 
Wav  40 
1 2
 I 0 .R rad R rad  2  80  
  
 2 I0  
Ingat asumsi-asumsi semula, persamaan ini
berlaku untuk Distribusi arus uniform !!!
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 28
H. Distribusi Arus
Distribusi arus sebenarnya pada suatu antena tipis mendekati sinusoidal . Hal ini
berlaku untuk antena yang memiliki panjang beberapa kali panjang gelombang

• Dipole ( ngenap x ½ )
ZA sangat besar, karena pada terminasi input : I  0, dan V = Vmax

2 x ½ 4 x ½ 6 x ½
• Dipole ( nganjil x ½ )
ZA sangat kecil, karena pada terminasi input : I Imax , dan V = Vmin

½ 3 x ½ 5 x ½
Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 29
Distribusi Arus

• Dipole sangat pendek L << 0,1  Distribusi arus uniform

Lihat contoh penurunan tahanan pancar


untuk dipole sangat pendek  Distribusi
L << 0,1  arus uniform

• Dipole pendek L < 0,25  Distribusi arus segitiga / Linier

(Distribusi arus segitiga) (Distribusi arus Uniform)


Tanpa pembebanan Dengan pembebanan
(tanpa Top Loading) (dengan Top Loading)

Nachwan Mufti A Modul 7 Radiasi Gelombang EM 30

Anda mungkin juga menyukai