Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Psikologi Agama

“Karakteristik Perkembangan Masa Dewasa san Lanjut Usia”

Dosen Pengampu:
Irwanto, S.Pd.I., M.M.

Disusun Oleh:

Desi Handayani

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SERDANG


LUBUK PAKAM
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Karakteristik Perkembangan Masa Dewasa san Lanjut
Usia”. Terima kasih pula saya ucapkan kepada dosen pembimbing,
Irwanto, S.Pd.I., M.M.. yang telah memberikan bimbingan dan arahan
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Agama.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak ketidak
sempurnaan, maka saya mengharapkan ide-ide, masukan, dan kritik anda
para pembaca. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan semua orang yang membacanya. Dan dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada para pembaca.

Lubuk Pakam, 8 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. .. 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa Dewasa..........................................................................................3
B. Pembagian Perkembangan Masa Dewasa...............................................3
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Orang Dewasa
dalam Kehidupanya..................................................................................6
D. Karakteristik Masa Dewasa.......................................................................7
E. Lanjut Usia................................................................................................8
F. Ciri-ciri Lansia...........................................................................................9
G. Perkembangan lansia.................................................................................10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial.
Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki
kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis.
Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan
sejumlah kemempuan bawaan yang dapat diembangkan secara nyata.
Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa
daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal memerlukan
bantuan dari luar dirinya.
Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa
disebut dengan masa adolesen. Ketika manusia meginjak masa dewasanya
sudah terlihat adanya kematangan dalam dirinya. Kematangan jiwa
tersebut menggambarkan bahwa manusia tersebut sudah menyadari makna
hidupnya. Dengan kata lain manusia dewasa sudah mulai memilih nilai –
nilai atau norma yang telah dianggap mereka aik untuk dirinya serta
mereka berudaha untuk mempertahankan nilai – nilai atau norma – norma
yang telah dipilihnya tersebut.
Dari sedikit penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
Psikologi Perkembangan Pada Manusi Tingat Dewasa yaitu ilmu yang
mepelajari tentang perkembangan jiwa manusia pada saat menginjak masa
dewasa. Masa dewasa manusia dibagi menjadi 3 ( tiga ) tahap yaitu : Masa
awal dewasa (early adulthood), Masa pertengahan dewasa (middle
adulthood), Masa akhir dewasa (late adulthood)1
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan dari bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa

1
Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 2.
Jakarta: Erlangga

1
hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami
kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak
dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan
terintegrasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dewasa ?
2. Apa saja Pembagian perkembangan masa dewasa ?
3. Apa saja Faktor – faktor yang mrmprngaruhi perkembangan fisik
orang dewasa ?
4. Apa yang dimaksud dengan lansia ?
5. Apa saja ciri – ciri dari lansia ?
6. Bagaimana perkembangan lansia ?
7. Apa saja masalah yang dihadapi oleh lansia?
8. Bagaimana upaya atau cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi
manusia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami arti dewasa
2. Untuk mengetahui Pembagian perkembangan masa dewasa
3. Untuk mengetahui Faktor – faktor yang mrmprngaruhi perkembangan
fisik orang dewasa
4. Untuk memahami arti lansia
5. Untuk mengetahui ciri – ciri dari lansia
6. Untuk mengetahui perkembangan lansia
7. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh lansia
8. Untuk mengetahui upaya atau cara untuk mengatasi masalah yang
dihadapi manusia

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Masa Dewasa
Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa
mereka; “Saya hidup dan saya tahu untuk apa,” menggambarkan bahwa di
usia dewasa orang sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari
makna hidup.Dengan kata lain, orang dewasa nilai-nilai yang yang
dipilihnya dan berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai yang
dipilihnya.

B. Pembagian Perkembangan Masa Dewasa


Pembagian perkembangan masa dewasa ada 3, yaitu:
1. Dewasa Awal
Dewasa Awal merupakan masa dewasa atau satu tahap yang
dianggap kritikal selepas alam remaja yang berumur dua puluhan
(20-an) sampai tiga puluhan (30 an). Ia dianggap kritikal karena
disebabkan pada masa ini manusia berada pada tahap awal
pembentukan karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang perlu
membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap
pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan
menghadapi dilema antara pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah
mulai timbul terutama dalam perkembangan karir dan juga hubungan
dalam keluarga.Dan masalah yang timbul tersebut merupakan salah
satu bagian dari perkembangan sosio-emosional2.
Sosioemosional adalah perubahan yang terjadi pada diri setiap
individu dalam warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau
perilaku individu.
Menurut Teori Erikson, Tahap Dewasa Awal yaitu mereka di
dalam lingkungan umur 20 an ke 30 an. Pada tahap ini manusia
mulai menerima dan memikul tanggungjawab yang lebih berat.

2
Andi Mappire. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha nasional.

3
2. Dewasa Madya
Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang
berawal dari masa dewasa muda yang berusia 40- 65 tahun. Pada
akhir masa dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan
aspek- aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai
menurun, dan penurunannya cukup drastis pada akhir usia
dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian
secara lebih rinci tentang perkembangan fisik, intelektual, moral,
dan karier pada masa dewasa.
Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya berusia 40-50
tahun. Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dari masa
dewasa awal. Pada usia 40 tahun tercapailah puncak masa
dewasa. Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya (tengah
baya antara usia 40-45 tahun), dalam masa ini seseorang memiliki
tiga macam tugas:
1. Penilaian kembali pada masa lalu
2. Perubahan struktur kehidupan
3. Proses individuasi3
3. Dewasa Akhir
Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau
masa dewasa akhir (60 ke atas). Perlu memperhatikan khusus bagi
orangtuanya yang sudah menginjak lansia dan anaknya yang
butuh dukungan juga untuk menjadi seorang dewasa yang
bertanggungjawab. Saat individu memasuki dewasa akhir, mulai
terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis, perkembangan
intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian makna
hidup selanjutnya. Menurut erikson tahap dewasa akhir memasuki
tahap integrity vs despair yaitu kemampuan perkembangan lansia
mengatasi krisis psikososialnya. Lawannya adalah despair yaitu
rasa takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan.

3
Darajath, Zakiah, Peran Agama Dalam Kesehatan Mental, Gunung Agung, Jakarta, 1970

4
Beberapa cara hadapi krisis dimasa lansia adalah tetap produktif
dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.
Akibat perubahan Fisik yang semakin menua maka
perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran dan
hubungan dirinya dengan lingkunganya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara
kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan
mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu:
kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan
berkurangnya komitmen.
Menurut Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa
akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman,
generatif, dan integritas..
a. Perkembangan Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan
mereka. Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini
merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang
memasuki masa dewasa akhir.
b. Perkembangan Generatif
Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial
ketujuh yang dialami individu selama masa pertengahan masa
dewasa. Pada masa ini, banyak orang yang membangun
kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas,
menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu
yang masih tersisa.

c. Perkembangan Integritas
Tahap integritas ini ini dimulai kira-kira usia sekitar
65 tahun, dimana orang-orang yang tengah berada pada usia
itu sering disebut sebagai usia tua atau orang usia lanjut..

5
Meskipun masih banyak waktu luang yang dapat dinikmati,
namun karena penurunan fisik atau penyakit yang
melemahkan telah membatasi kegiatan dan membuat orang
tidak menrasa berdaya.4
Jadi, tumbuh kembang dewasa muda, menengah dan
akhir berbeda. Persamaannya dilihat dari tanda-tanda
memasuki usia dewasa seseorang/ individu, yaitu:
a. Membuat keputusan penting dalam menunjang karir,
kesehatan dan hubungan personalnya.
b. Memiliki kedudukan dan peranana sebagai orang penting
seperti pekerja, orang tua dan pasangan hidup.
c. Mencapai kematangan psikologis sebagai orang dewasa
dan segala macam tanggung jawabnya serta berpikir
sistematis dan analitis.5
Menurut Lavinson, Dewasa Akhir mulai berumur 50-55
tahun sering kali merupakan krisis bila sesorang tidak
sepenuhnya berhasil dalam pensstrukturan kembali hidupnya
pada peralihan ke dewasa madya. Sesudah itu langkah puncak
(55-60 tahun) sekaligus menandai masa dewasa akhir.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Orang Dewasa


dalam Kehidupanya.
Adapun faktor- faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa
yang akan mempermudah perkembangan orang dewasa. Faktor- faktor
yang paling berpengaruh adalah :
1. Kekuatan Fisik
Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia
pertengahan dua puluhan. Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi
atau memecahkan persoalan- persoalan yang timbul pada masa orang

4
Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya
5
Abin Syamsuddin Makmun. 1998. Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosda Karya.

6
dewasa. Untuk memelihara kekuatan fisik yang prima perlu dijaga
kesehatanMakan secara teratur.
2. Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik orang dewasa mencapai kekuatannya antara
usia 20-an dan 30-an. Kecepatan respons maksimal terdapat antara
usia 20-an dan 25-an dan sesudah itu kemampuan ini sedkit demi
sedikit menurun.
Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif
dengan kondisi fisik yang baik dan kesehatan yang baik. Kondisi fisik
yang kuat dan kesehatan yang baik memungkinkan orang dewasa
melatih keterampilan- keterampilannya secara lebih baik. Di samping
itu, orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik
cenderung akan dapt menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang
menuntut kemampuan fisik.6
3. Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri
pada situasi- situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu
pernah dipelajari, penalaran analogis dan berpikir kreatif. Kemampuan
mental ini mencapai puncaknya dalam usia 20-an, kemudian sedikit
demi sedikit menurun.
Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan
analogi, mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, dan
berpikir secara kreatif sangat diperlukan dalam mempelajari dan
menyesuaikan diri terhadap keterampilan- keterampilan dan
kecakapan-kecakapan yang dituntut oleh tugas- tugas perkembangan
orang dewasa. Baik pria maupun wanita pada umumnya memiliki
kemampuan berpikir yang sama dalam usaha- usaha mereka memilih
teman- teman bergaul sebagai calon istri naupun suami.7

6
Samsunuwiyati Mari’at, Psikologi Perkembangan, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005)

7
Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

7
D. Karakteristik Masa Dewasa
Sejalan dengan tingkat perkembangan usianya, maka sikap
keberagamaan pada orang dewasa antara lain memiliki ciri sebagai
berikut:
i. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran
yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan.
ii. Cenderung bersifat realitas, sehinggga norma-norma agama lebih
banyak diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku.
iii. Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama, dan
berusaha untuk mempelajari dan memperdalam pemahaman
keagamaan.
iv. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan
tanggung jawab diri hingga sikap keberagamaan merupakan
realisasi dari sikap hidup.
v. Bersikap lebih terbuaka dan wawasan yang lebih luas.
vi. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga
kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran,
juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani.
vii. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe
kepribadian masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh
kepribadian dalam menerima, memahami serta melaksanakan
ajaran agama yang diyakininya.
viii. Terlihat adanya hubungan antar sikap keberagamaan dengan
kehidupan social, sehingga perhatian terhadap kepentingan
organisasi sosial keagamaan sudah berkembang.8
E. Lanjut Usia
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan.
Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua

8
F.J. Monk dkk, 2004 Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Gadjah Mada Universty Press

8
adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan
keberhasilannya.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia
yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan
seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai
masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4
yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly)
60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very
old) diatas 90 tahun.
Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun
merupakan kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini
akan mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan
berbagai tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-
perubahan dalam hidupnya.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut
usia merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai
kemasakan dalam proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran
fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia
55 tahun sampai meninggal.
Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran.
Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan
manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini. Pandangan ini tidak
memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia bukanlah kelompok orang
yang homogen . Usia tua dialami dengan cara yang berbeda-beda.9

F. Ciri – ciri Lansia


Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri
orang lanjut usia, yaitu :

9
Hurlock Elizabeth B., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan,
Erlangga, Jakarta, 1992.

9
1. Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan
faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis
lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran
pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila
memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi
yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
2. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas
Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai
akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang
lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek
terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise itu seperti : lansia lebih
senang mempertahankan pendapatnya daripada mendengarkan
pendapat orang lain.
3. Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai
mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada
lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas
dasar tekanan dari lingkungan.
4. Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia
cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih
memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang
buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk.

G. Perkembangan lansia
Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan
manusia di dunia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir
kehidupan. Usia lanjut merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan.
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua
merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini

10
seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi
sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi.
Tahap usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penuaan dan
penurunan, yang penururnanya lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan
dari pada tahap usia baya.Dengan kemampuan regeneratife yang terbatas,
mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sindroma dan kesakitan
dibandingkan dengan orang dewasa lain.

BAB III
PENUUTUP
A. Kesimpulan

11
Makhluk hidup mempunyai fase dimana manusia yang paling besar
adalah fase manusia dewasa awal merupakan masa dewasa atau satu tahap
yang dianggap kritikal selepas alam remaja yang berumur dua puluhan
(20-an) sampai tiga puluhan (30 an). Ia dianggap kritikal karena
disebabkan pada masa ini manusia berada pada tahap awal pembentukan
karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan
yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan
keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi dilema antara
pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama dalam
perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga.
Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut
dengan masa adolesen. Ketika manusia menginjak masa dewasanya sudah
terlihat adanya kematangan dalam dirinya. Kematangan jiwa tersebut
menggambarkan bahwa manusia tersebut sudah menyadari makna
hidupnya. Dengan kata lain manusia dewasa sudah mulai memilih nilai –
nilai atau norma yang telah dianggap mereka aik untuk dirinya serta
mereka berudaha untuk mempertahankan nilai – nilai atau norma – norma
yang telah dipilihnya tersebut.
Berdasarkan kajian pustaka yang telah penyusun temukan mengenai
perkembangan yang terjadi pada lansia, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Pada Usia 65 tahun seseorang dianggap telah memasuki masa lansia
atau lanjut usia. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa
kelemahan manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini.
2. Orang yang memasuki usia lanjut (lansia) memiliki ciri – ciri khas,
diantaranya usia lanjut merupakan periode kemunduran, orang lanjut
usia memiliki status kelompok minoritas, menua membutuhkan
perubahan peran, dan penyesuaian yang buruk pada lansia
3. Pada lansia biasanya mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial
sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-
hari lagi. Tahap usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penuaan dan

12
penurunan, yang penururnanya lebih jelas dan lebih dapat
diperhatikan dari pada tahap usia baya.
4. Pada lansia terjadi banyak perubahan, diantaranya perkembangan
jasmani/fisik, perkembangan intelektual, perkembangan emosi,
perkembangan spiritual, perubahan sosial, perubahan kehidupan
keluarga, dan hubungan sosio-emosional lansia.
5. Lansia mengalami perubahan dalam kehidupannya sehingga
menimbulkan beberapa masalah dalam kehidupannya, diantaranya
pada masalah fisik, intelektual, emosi, dan spiritual. Misalnya saja
dalam hal intelektual, lansia lebih sering mengalami pikun atau sulit
untuk mengingat.

DAFTAR PUSTAKA

13
Abin Syamsuddin Makmun. 1998. Psikologi Kependidikan.
Bandung: Rosda Karya.
Andi Mappire. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha
nasional.
Darajath, Zakiah, Peran Agama Dalam Kesehatan

Mental, Gunung Agung, Jakarta, 1970

F.J. Monk dkk, 2004 Psikologi Perkembangan, Yogyakarta :

Gadjah Mada Universty Press

Hurlock Elizabeth B., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentan Kehidupan, Erlangga, Jakarta, 1992.

Juntika Nurihsan. 2000. Bimbingan dan Konseling untuk Orang


Dewasa. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda

Karya

Samsunuwiyati Mari’at, Psikologi Perkembangan, ( Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2005)

Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan


Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai