Laporan Tubes Stabilitas Lereng Kel 3
Laporan Tubes Stabilitas Lereng Kel 3
STABILITAS LERENG
JEMBATAN BUKIT NOVO
Kelompok 3:
Rachma Yuliana 1006758400
Riyadh 1006771270
Rudi Agus Widono 1106139784
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
3.1 MATERI 9
3.2 WAKTU PENELITIAN............................................................................................................... 9
3.3 LOKASI PENELITIAN................................................................................................................ 9
3.4 ALUR PENELITIAN .................................................................................................................. 9
3.5 METODE PENGUMPULAN DATA ............................................................................................. 11
3.5.1 Jenis data ............................................................................................................... 11
3.5.2 Surveyor ................................................................................................................. 11
3.5.3 Pencatatan data .................................................................................................... 11
3.5.4 Pengolahan data .................................................................................................... 12
3.6 PERALATAN ....................................................................................................................... 12
Universitas Indonesia
iii
5.1 PENENTUAN PARAMETER BERAT JENIS, KOHESI DAN SUDUT GESER TANAH.................................... 22
5.1.1 Penentuan nilai Berat jenis tanah .......................................................................... 22
5.1.2 Penentuan Nilai Sudut Geser Tanah ...................................................................... 24
5.1.3 Penentuan nilai kohesi ........................................................................................... 26
5.2 ANALISA FAKTOR KEAMANAN LERENG CARA MANUAL ................................................................ 30
5.2.1 Metode Janbu ........................................................................................................ 30
5.2.2 Metode Bishop Simplified ...................................................................................... 33
5.2.3 Metode Bishop Morgensten .................................................................................. 34
5.2.4 Metode Taylor ........................................................................................................ 35
5.3 ANALISA FAKTOR KEAMANAN LERENG DENGAN GEOSTUDIO® 2012 (KONDISI NORMAL) ................. 36
5.3.1 Metode Bishop ....................................................................................................... 37
5.3.2 Metode Janbu ........................................................................................................ 38
5.4 ANALISA FAKTOR KEAMANAN LERENG KONDISI RAPID DRAWDOWN DENGAN GEOSTUDIO® 2012 ..... 38
Universitas Indonesia
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
2
1.6 Hipotesis
Lereng jembatan Bukit Novo masih dalam keadaan aman dan keadaan
lereng masih relatif jauh dari kritis.
Universitas Indonesia
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Perhitungan stabilitas lereng ini menggunakan pendekatan korelasi.
Beberapa korelasi dari penelitian – penelitian yang pernah dilakukan digunakan ,
dibandingkan, untuk kemudian diambil kesimpulan nilai parameter yang paling
mewakili keadaan sebenarnya.
Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
11. Penurunan kuat geser tanah pada lereng, yang disebabkan oleh :
a. Peningkatan tekanan air pori
b. Cracking
c. Swelling
d. Development of slickensides
e. Decomposition of clayey rock fills
f. Creep under sustained loads
g. Leaching
h. Soil softening
i. Weathering
j. Cylic loading
Universitas Indonesia
6
Gambar 2.2 Grafik hubungan dimensi d/L dan fo pada lereng metode Janbu
Universitas Indonesia
7
berbobot dari perbandingan pore water dengan tegangan vertikal tanah di bagian
bawah masing-masing slice.
Gambar 2.3 Grafik hubungan antara kemiringan lereng dan nilai m dan n
Universitas Indonesia
8
Gambar 2.4 Grafik hubungan antara sudut kemiringan lereng (α) dan angka
stabilitas (Ne)
Universitas Indonesia
9
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Materi
Pada penelitian ini, diambil 3 sampel tanah dari satu sisi lereng jembatan
Bukit Novo.
Mulai
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan
Penelitian
Studi Pustaka
• Properti tanah •
A Universitas Indonesia
10
Analisa Komparasi
Kesimpulan
Selesai
Universitas Indonesia
11
3.5.2 Surveyor
Surveyor adalah orang-orang yang diberi tugas untuk melakukan
pengamatan langsung dan melakukan pencatatan data di lapangan. Dibutuhkan
minimal 3 orang untuk melakukan pengamatan. Satu untuk pengukuran elevasi
dan pengambilan sampel. Satu untuk mengambil foto. Satu untuk mencatat hasil
pengamatan.
Universitas Indonesia
12
3.6 Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
• 1 Meteran kain panjang 20 meter.
• 1 Alat tulis dan 1 lembar data survei.
• 1 Sendok semen.
• 3 karung plastik ukuran 2 kg.
• 1 kamera digital.
Universitas Indonesia
13
BAB 4
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
𝑤𝑤2 − 𝑤𝑤3
𝑤𝑤 =
𝑤𝑤3 − 𝑤𝑤1
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa nilai kadar air terbesar
berada pada tanah bagian atas. Hal ini dikarenakan, pada daerah disekitar tempat
pengambilan sampel tanah atas, terdapat aliran air yang digunakan oleh warga
setempat untuk kebutuhan MCK sehari-hari. Hal ini berpotensi membahayakan
karena dalam jangka panjang dikhawatirkan dapat mempengaruhi kestabilan
lereng.
• Sampel Bawah
Tabel 4.2 Perhitungan LL Sampel Bawah
Berat Kadar
Ketukan
Can Tanah + Can (wet) Tanah + Can (dry) Air (%)
Universitas Indonesia
17
• Sampel Tengah
Tabel 4.3 Perhitungan LL Sampel Tengah
Berat Kadar
Ketukan
Can Tanah + Can (wet) Tanah + Can (dry) Air (%)
• Sampel Atas
Tabel 4.4 Perhitungan LL Sampel Atas
Berat Kadar
Ketukan
Can Tanah + Can (wet) Tanah + Can (dry) Air (%)
Universitas Indonesia
18
50
Sampel Bawah
40
Sampel Tengah
30
20 Sampel Atas
10
0
0 10 20 30 40 50 60
Jumlah Ketukan (n)
1 48 61.21 66.237
2 42 58.8 62.609
4 22 60.72 59.788
5 8 55.84 48.648
Universitas Indonesia
19
1 51 47.27 51.529
2 42 45.37 48.309
4 22 47.24 46.515
5 12 48.55 44.424
1 28 64.53 65.421
3 10 78.79 70.521
Universitas Indonesia
20
Indeks Plastisitas
Ip = LL – PL
Tabel 4.8 Perhitungan Plastic Index
Sampel Ip (%)
Atas 8.16
Tengah 10.93
Bawah 23.85
Suhu 29 29
ɑ 0.99568 0.99568
Universitas Indonesia
21
Suhu 29 29
ɑ 0.99568 0.99568
Suhu 29 29
ɑ 0.99568 0.99568
Universitas Indonesia
22
BAB 5
ANALISA LERENG
5.1 Penentuan Parameter Berat Jenis, Kohesi dan Sudut Geser Tanah
Dalam penentuan nilai kohesi dan sudut geser tanah didapatkan dengan
hasil korelasi-korelasi percobaan yang dilakukan sebelumnya di laboratorium
mekanika tanah dengan persamaan-persamaan yang sudah ada sebelumnya.
Karena hasil dari percobaan pada ketiga sampel tanah didapatkan hasil yang
berbeda, maka terjadi perbedaan parameter dari ketiga jenis tanah tersebut.
Berat jenis yang digunakan berupa berat jenis kering karena analisa yang
dilakukan pada lereng merupakan Effective Stress Analysis.
Nilai Gs didapatkan dari percobaan specific gravity pada setiap lapisan
tanah, sebagai berikut :
Tabel 5-1 Nilai Gs
Lapisan Gs
Atas 2.62
Tengah 2.71
Bawah 2.76
Universitas Indonesia
23
Atas 0.9
Tengah 0.86
Bawah 0.89
Atas 1.26
Tengah 0.93
Bawah 1.21
Maka nilai dari berat jenis kering yang didapatkan dengan persamaan
adalah sebesar :
Tabel 5-4 Nilai Berat Jenis Kering
Lapisan γd (kN/m3)
Atas 11.32
Tengah 13.76
Bawah 12.18
Universitas Indonesia
24
Universitas Indonesia
25
Dalam analisa lereng ini nilai sudut geser yang akan kami gunakan
berdasarkan dari korelasi U. S. Army Corps of Engineers.
Universitas Indonesia
26
Dengan menggunakan data yang telah kami dapat sebelumnya maka nilai
Cu yang didapat sebagai berikut :
Tabel 5-7 Nilai Cu (After Skempton)
Lapisan PI γ (KN/m³) Tebal Lapisan (m) σz (KN/m²) Cu (KN/m²)
Atas 8.16 16.24 2.95 33.34 6.72
Tengah 10.93 17.82 3 41.10 8.04
Bawah 23.85 16.86 2.3 28.06 7.69
Universitas Indonesia
27
Karena dalam hasil percobaan kami nilai Liquid Limit dan Plastic Index
yang kami dapat mendekati parameter tanah pada Conn, Valley Varved Clay dan
dengan menganggap tanah belum pernah mengalami konsolidasi sehingga
mengasumsikan nilai OCR = 1 maka nilai Cu/σv’ yang didapat untuk ketiga lapisan
tanah tersebut sebesar 1.8. Jadi nilai kohesi yang didapatkan adalah :
Tabel 5-8 Nilai Cu (After Ladd Et Al, 1977)
Lapisan Su/σv σz (KN/m²) Cu (KN/m²)
Universitas Indonesia
28
𝑤𝑤 − 𝑃𝑃𝑃𝑃
𝐿𝐿𝐿𝐿 =
𝑃𝑃𝑃𝑃
Dimana:
w = kadar air
PL = Plastic limit
PI = Plastic index
Sehingga didapatkan :
Tabel 5-9 Nilai LI
Lapisan w PL PI LI
Lalu kami menggunakan garis Shell Haven dari nilai Liquid Limit dan
Plastic Limit yang kami dapatkan untuk masuk ke parameter selanjutnya.
Kemudian dengan menghubungkan nilai Liquid Index maka didapatkan tegangan
geser berdasarkan grafik :
Universitas Indonesia
29
Atas 10 68.9
Tengah 11 75.79
Bawah 12 82.68
Dari ketiga korelasi yang kami gunakan nilai kohesi yang didapat
masing-masing memiliki nilai yang berbeda. Nilai kohesi yang kami pilih yaitu
nilai kohesi dari persamaan After Ladd Et Al karena memiliki nilai kohesi yang
tinggi.
Universitas Indonesia
30
Universitas Indonesia
31
Karena pada lereng tersebut tidak terdapat gaya luar sehingga q= 0 maka
nilai dari μq = 1.
Universitas Indonesia
32
Pada lereng tersebut letak muak air sungai berada di ujung dari lereng
sehingga tidak terdapat pengaruh dari air sungai yang menghasilkan nilai μw = 1.
Pada lereng tersebut juga tidak terdapat retakan sehingga nilai dari μt = 1.
Maka untuk persamaan Pd menjadi :
𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝛾𝛾𝛾𝛾
Sehingga persamaan faktor keamanan lereng berdasarkan metode Janbu
ini yaitu :
𝑐𝑐
𝐹𝐹𝐹𝐹 = 𝑁𝑁𝑁𝑁
𝛾𝛾𝛾𝛾
Pada lereng tersebut nilai faktor keamanannya didapatkan :
𝑐𝑐
𝐹𝐹𝐹𝐹 = 𝑁𝑁𝑁𝑁
𝛾𝛾𝛾𝛾
45.5
𝐹𝐹𝐹𝐹 = 5.2
16.89𝑥𝑥9.25
𝐹𝐹𝐹𝐹 = 1.51
Universitas Indonesia
33
Gambar 5.10 Sketsa Garis Keruntuhan Toe Cirle dengan Tegangan Total
Universitas Indonesia
34
W(1-ru)(tanφ')m cu.b/cosθ
2 1.53 1.98 0.19 0 40.94 0.54 0.20 12 0.97 8.51 20.69 71.16
3 1.58 1.58 1.44 0 61.63 0.6 0.15 18 0.95 19.04 32.29 75.58
Universitas Indonesia
35
Nilai m dan n didapatkan dari grafik diatas dan besaran nilai tersebut
adalah m = 1.4 dan n = 1.6.
Maka FS untuk metode ini dapat diketahui :
𝐹𝐹𝐹𝐹 = 𝑚𝑚 − 𝑛𝑛. 𝑟𝑟𝑟𝑟
𝐹𝐹𝐹𝐹 = 1.4 − 0.16.1.6
𝑭𝑭𝑭𝑭 = 𝟏𝟏. 𝟏𝟏𝟏𝟏
Universitas Indonesia
36
Universitas Indonesia
37
Dengan metode Bishop yang kami gunakan pada Geostudio® 2012 ini
didapatkan faktor keamanan sebesar 2.533.
Universitas Indonesia
38
Universitas Indonesia
39
berikan karena dengan kenaikan kadar air pada tanah menyebabkan kohesi tanah
menurun.
Gambar 5.15 w vs Cu
(Sumber : Jurnal Pengaruh Variasi Kadar Air Terhadap Daya Dukung Pondasi
Tiang Type Friction Pile Pada Tanah Ekspansif, Imam Alwan & Indarto)
Gambar 5.16 w vs Cu
Universitas Indonesia
40
Didapatkan faktor keamanan pada kondisi ini sebesar 1,5. kondisi ini
cukup kritis bagi lereng dan dapat menyebabkan keruntuhan.
Universitas Indonesia
41
BAB 6
KESIMPULAN
• Dalam melakukan analisis lereng diperlukan beberapa hal seperti survei lokasi
untuk melihat kondisi sebenarnya dan mengambil sampel tanah, kemudian uji
laboratorium untuk mengetahui properti tanah, mengkorelasikannya dengan
data atau grafik literatur untuk memperoleh parameter tanah lainnya serta
melakukan analisis manual dan dengan bantuan software untuk menghitung
Safety Factor dari lereng tersebut.
• Lokasi pengamatan lereng dalam makalah ini adalah lereng Jembatan Novo,
Depok, Jawa Barat.
• Nilai SF dari beberapa analisis yang dilakukan bervariasi seperti yang
ditujukkan pada tabel berikut:
Faktor Keamanan Metode Manual
Bishop Simplified
Janbu Bishop Morgensten Taylor
ESA TSA
1,51 1 3,03 1,14 4,86
Universitas Indonesia