Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Rhematoid Arthritis
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Rhematoid Arthritis
DISUSUN OLEH :
1. ANIS SOIMAH
2. SRI TUTI
3. WASTI M.SIAHAY
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Penyakit rheumatoid arthritis merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan
peradangan kronis dan menimbulkan kerusakan pada sendi secara permanen
sehingga penatalaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan dalam
jangka waktu yang panjang dimana akan menyebabkan tejadinya perubahan-
perubahan pada sendi sejalan dengan makin meningkatnya usia keadaan demikian
tampak pada semua sistem musculoskeletal dan jaringan lain yang ada kaitanya
dengan timbulnya rheumatoid artritis (Sukmara et al, 2023).
Rheumathoid Arthritis (RA) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
gangguan peradangan kronis autoimun atau respon autoimun, yang menyebabkan
melemahnya organ sendi dan lapisan pada sinovial, terutama pada tangan, kaki, dan
lutut (Zuraidah et al, 2023).
B. Etiologi
Etiologi Rhematoid Arthritis belum diketahui secara pasti.Namun kejadiannya
dihubungkan dengan interaksi yang kompleks antara factor genetik dan lingkungan
(Suarjana, 2009) :
1. Genetik,berupa hubungan dengan gen HLA-DRB1.Faktor ini memiliki angka
kepekaan dan ekspresi penyakit sebesar 60 % (Suarjana, 2009).
2. Faktor Infeksi,beberapa agen infeksi diduga bisa menginfeksi sel induk ( host ) dan
merubah reaktivitas atau respon sel T sehingga muncul timbulnya penyakit
Rhematoid Arthritis (Suarjana, 2009).
3. Heat Shock Protein ( HSP ),merupakan protein yang diproduksi sebagai respon
terhadap stres.Protein ini mengandung untaian (sequence) asam amino
homolog.Diduga terjadi fenomena kemiripan molekul dimana antibodi dan sel T
mengenali epitope HSP pada agen infeksi dan sel host.Sehingga bisa menyebabkan
terjadinya reaksi silang Limfosit dengan sel host sehingga mencetuskan reaksi
imunologis (Suarjana, 2009).
4. Faktor lingkungan,salah satu contohnya adalah merokok (Longo, 2012).
C. Patofisiologi
Penyebab pasti masih belum diketahui secara pasti dimana merupakan penyakit
autoimun yang dicetuskan faktor luar ( infeksi,cuaca ) dan factor dalam ( usia,jenis
kelamin,keturunan dan psikologis ).
Diperkirakan infeksi virus dan baktei sebagai pencetus awal RA.Sering faktor
cuaca yang lembab dan daerah dingin diperkirakan ikut sebagai factor pencetus.
Patogenesis terjadinya proses autoimun yang melalui reaksi autoimun komplek
dan reaksi imunitas selular.Tidak jelas antigen apa sebagai pencetus awal,mungkin
infeksi virus.
Patofisiologi rheumatoid arthritis melibatkan peradangan dan hiperplasia sinovial,
produksi autoantibodi seperti anti-citrullinated protein antibodies (ACPA)
dan rheumatoid factor (RF), serta kerusakan tulang atau tulang rawan.
Pada rheumatoid arthritis, peradangan diinduksi oleh autoreactive sel T-
Helper tipe 1 atau T-helper 17 di dalam nodus limfe atau secara lokal
oleh Antigen-presenting cells (APCs) yang diaktivasi dan
menimbulkan autoantigen-derived peptides. Pada sendi yang
terkena, autoreactive sel T yang diaktifkan akan mengaktifkan makrofag dan
fibroblast melalui sekresi dari mediator proinflamasi TNF- α, IL-17, IFN- γ,
dan receptor activator of nuclear factor kB ligand (RANK-L).
Makrofag yang teraktivasi akan mensekresi sitokin proinflamasi dalam jumlah
banyak yakni TNF- α, IL-1 β, dan IL-6 yang menyebabkan pembentukan dan
pemeliharaan inflamasi di dalam sinovial. Sel T yang aktif juga
membantu autoreactive B cells menghasilkan anti-citrullinated protein
antibodies (ACPA) dan rheumatoid factor (RF) autoantibodies. Autoantibodi ini
lebih jauh mendorong inflamasi melalui aktivasi makrofag secara langsung.
RANK-L dengan fibroblast-derived matrix metalloproteinases (MMPs), antibodi
osteoklas, dan neutrofil memediasi kerusakan kartilago dan erosi tulang.
D. Pathway
E. Tahapan Rhematoid Arthritis
F. Manifestasi Klinis
G. Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan baik, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan beberapa
komplikasi berikut:
1. Cervical Myelopathy
Terjadi Ketika Rhematoid Arthritis menyerang sendi tulang leher dan
mengganggu saraf tulang belakang.Kondisi ini dapat menyebabkan dislokasi
sendi dibagian atas sumsum tulang belakang dan beresiko mempengaruhi
mobilitas penderitanya.
4. Penyakit Jantung
Penyakit jantung dapat terjadi bila sistem imun tubuh menyebabkan
pembengkakan dan peradangan di lapisan luar jantung ( pericarditis ) dan otot
jantung ( miokarditis ).Kondisi tersebut dapat menyebabkan gagal jantung
kongestif.
5. Penyakit Paru-Paru
Meski jarang terjadi RA juga dapat menimbulkan peradangan dan jaringan parut
pada paru-paru.Penyakit paru tersebut antara lain : Pleuritis,PPOK,dan penyakit
paru interstisial.
H. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan:
• Pemeriksaan darah lengkap, CRP/LED
• Pemeriksaan faktor reumatoid
• Pemeriksaan anti-CCP/ACPA (anticyclic citrullinated peptide antibody)
• Pemeriksaan fungsi ginjal dan hati untuk membantu pemilihan terapi
• Pemeriksaan radiografi (X-ray dan MRI)
Catatan: faktor reumatoid dan anti-CCP dapat positif pada kasus infeksi kronis
(contoh: TB, hepatitis kronis)
I. Penatalaksanaan
1. Terapi Non Farmakologi
• Edukasi
Edukasi terkait penyakit RA termasuk program pengobatan,risiko dan
manfaat pengobatan yang diberikan,pentingnya menjaga BB karena obesitas
dapat memberikan beban lebih terhadap sendi dan dapat memicu eksaserbasi.
2. Terapi Farmakologi
DMARD (Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs)
Suplementasi asam folat, dengan dosis 5 mg/minggu, harus diberikan
pada pemberian Metotreksat.
DMARD Biologi (bDMARD): Etanercept, Adalimumab, Infliximab,
Golimumab, Rituximab, Tocilizumab
Targeted Synthetic DMARD (tsDMARD): Tofacitinib, Baricitinib,
Filgotinib
Kortikosteroid
OAINS
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.A
Umur : 54Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jl Cendrawasih no 5 bekasi
B. PENGKAJIAN
1. WAWANCARA
a. Keluhan Utama : Nyeri sendi
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang pada tanggal 1 September 2023 dengan keluhan nyeri sendi di
lutut kiri dan kanan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit sampai tidak bisa
berjalan. Keluhan dikatakan oleh pasien pertama kali dirasakan sejak 2 bulan
SMRS, semakin hari semakin memberat dan terparah sejak 2 hari SMRS.
Selain itu, nyeri sendi juga dirasakan di pergelangan tangan dan jari-jari
tangan kanan dan kiri terutama pada ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah.
Awal mula keluhan adalah rasa kaku di pangkal jari-jari tangan dan
pergelangan tangan kanan kiri yang muncul bersamaan pada pagi hari dan
berlangsung kurang dari 30 menit namun semakin hari muncul hingga lebih
dari 1 jam.
GCS : E4V5M6
Respirasi : 20 x/menit
Temperatur : 36,5ºC
BB / TB : 60 kg / 150 cm
Nafsu makan baik,dirumah pasien makan 3x sehari , mengkonsumsi air putih kurang lebih 1,5
liter/hari,tidak ada makanan yang dipantang
e.Riwayat psikososial
Harapan pasien ingin cepat sembuh dan bisa cepat pulang untuk berkumpul dg anggota keluarganya
dan menganggapbahwa penyakit yang didertanya merupakan ujian dari Alloh dan memasrahkan semua
kepada tim medis untuk melakukan yang terbaik untuk kesembuhannya
f.Pemeriksaan fisik
Respirasi 20 x/menit
Nadi 90 x/menit
Telinga :Tidak ada serumen Tidak ada luka, fungsi pendengaran baik
Leher/Tenggorokan : Tidak ada benjolan, tidak ada bekas luka, tidak ada pelebaran
Tidak ada ronkhi Tidak ada stridor Tidak ada wheezing Tidak ada suara tambahan
tambahan
jari tangan
dengan topangan)
Kulit : Warna kulit sawo matang Turgor kulit baik Tidak ada lesi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb 12,5
Hematokrit 35,8
Trombosit 215 000
SGOT 11,8
SGPT 10,5
Albumin 3,2
BUN 6
Ureum 65
Creatinin 0,9
Natrium 134
Kalium 3,5
CRP 71
LED 31
Radiologi
-Thorax : Normal
-Ro pedis: kesan Tulang tulang pedis kanan kiri tak tampak kelainan
Terapi
IVFD NS 500cc/24jam
Paracetamol 4x 500mg
Na diclofenac 3x50mg
Metotrexat 1x7,5mg
Diagnosa
1.Nyeri Kronis b.d Kondisi musculoskeletal kronis
IMPLEMENTASI
Aulia, Aulia Wahyuning Diah, Sena Wahyu Purwanza, and Lilis Sulistiya Nengrum. 2022. “The
Faktor Penyebab Kekambuhan Rheumatoid Arthritis Pada Lansia (55 – 85 Tahun).” Nursing
Information Journal 1 (2): 61–66. https://doi.org/10.54832/nij.v1i2.190.
Febrianti, Dhea. 2023. “Gambaran Rheumatoid Arthritis Pada Wanita Menopause Di Panti Sosial
Tresna Werdha Kota Bengkulu Tahun 2023” 3 (1): 18–27.
Hamijoyo, Laniyati, Nyoman Suarjana, Andi Raga Ginting, Pande Ketut Kurniari, and Perdana
Aditya Rahman. 2020. Buku Saku Reumatologi. Buku Saku Reumatologi.
Sukmara, Teja Rangga, Hopipah Dewi Iriani, Arti Puteri, and Giani Lestari. 2023. “PENERAPAN
TERAPI KOMPRES SERAI HANGAT UNTUK MENURUNKAN NYERI PADA PASIEN
RHEUMATOID ARTHRITIS : LITERATURE REVIEW Informasi Artikel Abstrak” 1 (2): 104–10.
Zuraidah, Nadi Aprilyadi, Intan Kumalasari, Tri Agus Wahyudianto, and Wella Juartika. 2023. “The
Implementation of Range of Motion Exercises in Overcoming Impaired Physical Mobility in
Rheumatoid Arthritis.” Formosa Journal of Science and Technology 2 (5): 1331–42.
https://doi.org/10.55927/fjst.v2i5.4082.
Hamijoyo, Laniyati, Nyoman Suarjana, Andi Raga Ginting, Pande Ketut Kurniari, and Perdana
Aditya Rahman. 2020. Buku Saku Reumatologi. Buku Saku Reumatologi.
https://www.alodokter.com/rheumatoid-arthritis/komplikasi