Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM

LAYANAN BIMBINGAN DAN


KONSELING

OLEH

DENDA MUKTI WIGUNA,S.Pd.

SMK KESEHATAN PUJA MEDIKA HUSADA A

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Karunia – Nya kami dapat menyusun program kerja bimbingan dan
konseling ini. Dengan program kerja ini, guru bimbingan konseling/konselor diharapkan
dapat lancar dan sukses menyelenggarakan tugas – tugasnya dalam bidang bimbingan
konseling, sehingga membantu sukses kegiatan belajar mengajar.

Oleh karena itu, guru bimbingan konseling agar selalu mengembangkan wawasan
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan tugas pokoknya dalam
bidang bimbingan dan konseling.

Segenap personal sekolah lainnya, terutama Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
dan Wali Kelas diharapkan dapat bekerjasama untuk membantu kelancaran tugas – tugas
guru bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Sukabumi, Juli 20223

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bimbingan konseling sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proses


pendidikan Secara keseluruhan, merupakan upaya yang memungkinkan peserta
didik mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima
lingkungan secara positif dan dinamis, serta mampu mengambil
keputusan,mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif
sesuai dengan Peran yang diinginkan di masa depan.
Dalam pasal 27 PP No 29 tahun 1990 menegaskan bahwa Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan
pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
Maka layanan bimbingan dan konseling yang diberikan di sekolah tidak
lain adalah untuk menunjang pengembangan potensi para siswa secara utuh dan
menyeluruh.Oleh karena itu maka layanan bimbingan dan konseling harus
diselenggarakan secara professional dengan berpedoman pada rambu-rambu
yang telah ditentukan, yang dituangkan dalam program yang jelas dan lengkap
sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan
bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat
pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan
pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan.
4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi
konseling disekolah dan di luar sekolah.

C. VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING

1. VISI
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan
yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam
pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar
peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

2. MISI
a. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik
melalui pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan
keseharian dan masa depan.
b. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah,
keluarga dan masyarakat.
c. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah
peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

D. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tujuan umum program bimbingan dan konseling adalah sabagai berikut:
a. Sebagai pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam rangkaa
mewujudkan pendidikan nasional yaitu terwujudnya manusia Indonesia
seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha
Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan
ketrampilan,kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan
mandiri,serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan bimbingan dan konseling dalam
rangka membantu siswa mengenal bakat , minat dan kemampuannya
serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk
merencanakan karir yang sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik dalam
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar,
serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling
memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok
dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan
ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah
yang dihadapi peserta didik.

E. FUNGSI

1. Fungsi Pemahaman
Adalah fungsi layanan bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan
pengembangan siswa yang meliputi:
a. Pemahaman tentang diri sendiri,terutama olah siswa sendiri,orang
tua,guru dan pembimbing.
b. Pemahaman tentang lingkungan siswa ( keluarga, Sekolah, masyarakat)
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (informasi tentang
pendidikan,jabatan/pekerjaan,budaya/nilai-nilai)terutama oleh siswa
sendiri.
2. Fungsi Pencegahan
Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya siswa dari berbagai masalah yang akan mengganggu,
menghambat atau menimbulkan kesulitan – kesulitan dalam proses
perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan
Adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpecahnya/ teratasinya berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi siswa dalam rangka
mengembangkan diri secara mantap dan berkelanjutan.
.
F. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai melaluai program bimbingan dan konseling adalah
terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yang menyeluruh terhadap para
peserta didik dalam rangka mewujudkan diri melalui pengembangan segenap
potensi yang dimilikinya secara optimal.

G. GAMBARAN KEADAAN GURU BK DAN SISWA SMK KESEHATAN PUJA


MEDIKA HUSADA A

1. Keadaan Guru BK
Jumlah personil guru BK ada 1 orang
1. Denda Mukti Wiguna,S.Pd.

2. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SMK Kesehatan Puja Medika Husada berjumlah 337 orang
yang terdiri dari Tingkat X tediri dari 4 kelas , Tingkat XI terdiri dari 5 Kelas ,
dan tingkat XII terdiri dari 4 kelas.
NO JUR/PRODI TINGKAT X TINGKAT XI TINGKAT XII
1 Farmasi 58 Siswa 67 Siswa 59 Siswa
2 Keperawatan 28 Siswa 37 Siswa 29 Siswa
3 Analis 23 Siswa 20 Siswa 16 Siswa
JUMLAH 109Siswa 124 Siswa 104 Siswa
BAB II

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. ORGANISASI

Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling meliputi segenap unsur-unsur


sebagaiberikut :
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah penanggungjawab pelakanaan teknis bimbingan dan
konselingdi sekolah.
2. Wakil kepala sekolah
Wakil kepala Sekolah adalah pembantu kepala sekolah dalam pelaksanaan
bimbingankonseling sehari-hari.
3. Guru BK
Guru Bk adalah pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang
terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
4. Kaprog/kajur
Adalah Guru yang diberi tugas untuk mengelola satu jurusan/program studi
yang bertanggungjawab memberi informasi dan membantu keperluan
kegiatan bimbingan dan konseling.
5. Wali kelas
Adalah Guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola
satu kelas tertentu dan bertanggungjawab membantu kegiatan bimbingan dan
konseling.
6. Guru Mata Diklat
Adalah pelaksana program pendidikan dan latihan yang bertanggungjawab
memberi informasi tentang siswa untuk keperluan bimbingan dan konseling.
7. Siswa

Adalah peserta didik Yang berhak menerima pendidikan, pelatihan,dan


pelayananbimbingan dan konseling dari guru BK/Konselor.
B. STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN DAN

KONSELINGSMK MUHAMMADIYAH

KEPALA SEKOLAH
MASYARAKAT
Selly Febrianti, S.Pd.

PURWODADI

Waka. KESISWAAN
KAKOMP KHL Yuda Herdiansyah, S.Kep.

WALI KELAS
GURU BK
GURU MADIK

SISWA SMK KESEHATAN PUJA MEDIKA HUSADA


C. RINCIAN TUGAS PESONIL PELAKSANA LAYANAN BK

Personil pelaksanaan pelayanan BK adalah segenap unsusr yang terkait di dalam


organigram, dengan koordinator BK / guru / Konselor sebagai pelaksanaan
pelayanan BK adalah sebagai berikut :

NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS

1 Selly Febrianti, Kepala a. Mengkoordinir segenap kegiatan


S.Pd. Sekolah sekolah.
b. Menyediakan sarana dan
prasarana kegiatan bimbingan
konseling.
c. Melaksanakan pengawasan dan
pembinaan pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
d. Bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan Bimbingan dan
konseling.

2 Waka a. Membantu kepala sekolah dalam


1,2,3,4,5 pelaksanaan program bimbingan
dan konseling.
3 Guru BK a. Memasyarakan layanan BK
b. Merencanakan program layanan
BK
c. Melaksanakan Program layanan
BK
d. Melaksanakan kegiatan
pendukung BK
e. Melaksanakan penilaian proses
dan hasil
f. Melaksanakan tindak lanjut
berdasarkan hasil penilaian
g. Mengadministrasikan semua
pelaksanaan layanan dan
pendukung
h. Mempertanggungjawabkab semua
tugas dan kegiatan kepada kepala
sekolah
4 Kaprog a. Membantu petugas BK dalam
melaksanakan tugas layanan
kepada siswa di jurusan/prodi
yang menjadi tanggungjawabnya.
b. Bekerjasama saling memberikan
informasi kepada siswa dijurusan
/ prodinya.
5 Wali kelas a. Membantu petugas BK dalam
melaksanakan tugas di kelas yang
menjadi tanggungjawabnya.
b. Memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada siswa dalam
mengikuti layanan bimbingan
khususnya di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya

c. Saling bekerjasama dalam


membantu siswa menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi.
6 Guru a. Membantu memasyarakatkan
MADIK layanan bimbingan dan konseling
b. Membantu petugas BK dalam
mengidentifikasakan siswa yang
memerlukan layanan khusus.
c. Mereferal kepada petugas BK
masalah siswa yang tidak mampu
ditangani.
d. Menerima refral dari petugas BK
bagi siswa yang memerlukan
layanan khusus
e. Memberi kesempatan dan
kemudahan bagi siswa yang
memerlukan layanan BK
f. Membantu mengumpulkan
informasi yang diperlukan bagi
layanan BK
g. Berpartisipsi dalam penanganan
siswa bermasalah.
Petugas TU a. Membantu petugas BK dalam
mengumpulkan data administrasi
siswa
b. Bekerjasama saling memberikan
informasi tentang admninistrasi
siswa.
D. MEKANISME KERJA
Dalam pembinaan kesiswaan di sekolah diperlukan adanya kerjasama diantara
semua personil sekolah yang meliputi: Kepala sekolah, Guru BK/Konselor, wali
kelas dan guru mata diklat.
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan penanggungjawab terselenggaranya pelaksanaan
Bimbingan dan konseling di sekolah. Kepala Sekolah memiliki kewajiban
memeriksa semua kegiatan yang dilakukan olah guru BK/Konselor, wali
kelas dan guru mata diklat. Guru BK/Konselor sebagai pelaksana utama
layanan Bimbingan dan Konseling perlu memberikan laporan dari hasil
kegiatan Bimbibgan dan konseling yang dilakukan sesuai dengan
kewenangan dan tanggungjawabnya.
2. Guru BK/Konselor
Di samping bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada
siswa, juga sebagai sumber data yang meliputi data akademis siswa, catatan
konseling, catatan konferensi kasus, catatan kunjungan rumah dan
kelengkapan yang lainnya yang diperlukan. Oleh karena itu maka Guru
BK/Konselor perlu melengkapi data yang diperoleh dari wali kelas,guru mata
diklat dan sumber lainya yang memungkinkan dimasukkan dalam buku
catatan pribadi siswa.
3. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah, wali kelas juga dituntut
mengkoordinir informasi dan kelengkapan data yang meliputi: daftar
nilai,angket siswa,angket orang tua,catatan anekdot,laporan observasi,catatan
home visid dan catatan wawancara.
4. Guru mata Diklat

Guru selain melaksanakan tugas utama mengajar juga memberikan


bimbingan dan konseling kepada siswa maka dituntut untuk dapat
memberikan informasi tentang siswa yang meliputi daftar siswa,data
observasi,catatan anekdot dan nilai siswa.
5. Siswa Konsultasi

MEKANISME SISWA KONSULTASI

GURU MADIK WALI KELAS

SISWA KA KOMP KHL

KEPALA SEKOLAH
GURU BK

Keterangan :

: Garis Konsultasi

: Garis kordinasi

E. SARANA DAN PRASARANA BK

Pengadaan Sarana dan prasarana bimbingan konseling merupakan


tanggungjawab sekolah di konsultasikan pada waktu tahun ajaran baru oleh
koordinator BK kepada Kepala sekolah dan komite sekolah. Sarna dan prasrana
yang di perlukan sebagi berikut:
1. Ruang bimbingan (Ruang kerja,ruang konseling )
2. Alat penyimpan data (Almari, Map,snelhelter)
3. Alat Pengolah data (Komputer/Leptop,printer )
4. Alat pengumpul data ( Angket,DCM,IKMS,ITP, Instrument pengumpul
data,Format- format,buku catatan kejadian ,buku tamu, daftar prestasi
siswa,buku perkembangan pribadi)
5. Perlengkapan teknis ( Buku pedoman,buku modul, buku materi bimbingan,
blangko surat, alat tulis dll ).
F. RENCANA ANGGARAN BIAYA BK

Untuk dapat menyelenggaran kegiatan yang telah diprogamkan tersedianya dana


merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan layanan bimbingan dan
Konseling. Di SMK Kesehatan Puja Medika Husada a setiap awal tahun ajaran
mengajukan rencana anggaran kepada sekolah dan diberi sesuai kebutuhan.

NO URAIAN KEGIATAN VOLUME JUMLAH (RP)


1. Home Visit Rp 300.000
4. Seleksi bea siswa (BSM,PIP,BKM, DLL) Rp 200.000
5. Informasi perguruan tinggi Rp 100.000
8. Iuran MGBK Rp 200.000
JUMLAH RP 800.000
BAB III

PROGRAM KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN


KONSELING

A. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Bimbingan Pribadi
Adalah bidang pelayanan yang membantu peseta didik untuk
memahami,menilai,dan mengembangkan potensi diri,kecakapan,bakat,minat
serta kondisi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhandiri secara realistik.
2. Bidang Sosial
Adalah bidang pelayanan yang membantu memahami peserta didik,menilai
serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat efektif
dengan teman sebaya, keluarga dan warga lingkungannya yang lebih luas.
3. Bimbingan Belajar
Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah secara mandiri.
4. Bidang Karir
Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami,menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir

B. JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Layanan bimbingan dan konseling


Pelayanan bimbingan dan konseling melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berikut:

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami


lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-
obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan
kegiatan ekstrakurikuler.
d. Penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama konten-konten yang berisi
kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupa di sekolah,
keluarga dan masyarakat.
e. Konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
f. Bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu melalui dinamika kelompok.
g. Konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika
kelompok.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
j. Advokasi yaitu layanan yang membantu peserta didik untuk memperoleh
kembali hak-haknya yang tidak diperhatikan/mendapat perlakuan yang
salah sesuai dengan tuntunan karakter cerdas yang terpuji.
a. Kegiatan pendukung
a. Aplikasi Instrumen, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta
didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes
maupun non-tes.
b. Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik
dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta
didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan
dengan orang tua dan atau keluarganya.
e. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka
yag dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih tangan kasus, yaiyu kegiatan untuk memindahkan penanganan maslah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

C. FORMAT KEGIATAN
Format kegiatan layanan bimbingan dan konseling meliputi:

a. Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang


melayani peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik dalam satu kelompok.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau di lapangan.
e. Pendekatan khusus/kolaboratif’, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan peserta didik melalui kegiatan pendekatan kepada
pihak-pihak yang memberikan kemudahan
f. Jarak jauh,format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
siswa melalui media/saluranjarak jauh sperti surat dan sarana elektronik

D. PROGRAM PELAYANAN

1. Jenis program

a. Program tahunan, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi


seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas.
b. Program semester, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
c. Program bulanan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatanselama satu bulan yang merupakan jabaran program semester.
d. Program mingguan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
e. Program harian, program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan
pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran
dari program mingguan dalam bentuk rencana program pelayanan/pendukung
(RPP).

Penyusunan program
a. Program pelayanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan kebutuhan
peserta didik yang diperoleh melalui aplikasi instrumen.
b. Substansi program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi empat
bidang pengembangan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, bentuk
kegiatan, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas guru
pembimbing/konselor sekolah.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN SISWA

SEKOLAH : SMK KESEHATAN PUJA MEDIKA HUSADA A

KELAS XII

KEGIATAN
BIDANG NO KEBUTUHAN /PERMASALAHAN JENIS LAYANAN
PENDUKUNG
aplikasi
PRIBADI 1 Need assesment dengan angket kebutuhan Instrumen
2 Meningkatkan motivasi berprestasi Infomasi,Konten
3 Perilaku asertif konten
4 ESQ Sebagai kunci sukses Informasi
konseling
5 Data kebutuhan dan masalah pribadi siswa individu Himpunan data

SOSIAL 1 Kiat sukses hidup bermasyarakat konten


2 Membentuk keluarga bahagia sejahtera Informasi
BELAJAR 1 Cara belajar menghadapi tes /ujian informasi
aplikasi
2 Informasi UAS/UAN Informasi Instrumen

KARIR 1 Perencanaan karir Konten


2 Sukses memasuki dunia kerjaa Informasi ,PP Tampilan kepust
3 Cara menghadapi psikotes Informasi
4 Menyusun lamaran kerja konten
Informasi,
5 Cara menghadapi tes wawancara kerja konten
6 Sukses menjadi pengusaha informasi
7 Sukses melanjutkan studi informasi,konten Tampilan kepust

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN SISWA

SEKOLAH : SMK KESEHATAN PUJA MEDIKA HUSADA


KELAS XI

JENIS KEGIATAN
BIDANG NO KEBUTUHAN /PERMASALAHAN
LAYANAN PENDUKUNG
aplikasi
PRIBADI 1 Need assesment dengan angket kebutuhan Instrumen
2 Meningkatkan rasa percaya diri Informasi,konten
3 Berfikirpositif Informasi,konten
4 management waktu konten
5 Hard skill dan softskill Informasi,konten
6 mengenal dan mengeksplorasi potensi diri konten
7 Mengenal bakat dan minat Informasi,konten
8 Kedewasaan Informasi,konten
9 kecerdasan emosi Informasi,konten
10 data kebutuhan/masalah pribadi siswa konseling individu Himpunan data

SOSIAL 1 Komunikasi efektif Informasi,Konten

BELAJAR 1 Belajar efektif Informasi


2 Meningkatkan ketrampilam belajar konten

KARIR 1 Perencanaan karir Informasi,konten


2 kesiapan siswa memasuki dunia kerja Informasi
3 Pilihan karir/memilih karir konten
4 mengenal sumber informasi lowongan kerja Informasi Tampilan kepust
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN SISWA
BERDASAR ANGKET KEBUTUHAN
SEKOLAH : SMK KESEHATAN PUJA MEDIKA HUSADA
KELAS X

JENIS KEGIATAN
BIDANG NO KEBUTUHAN /PERMASALAHAN
LAYANAN PENDUKUNG
aplikasi
PRIBADI 1 Need assesment dengan angket kebutuhan Instrumen
2 Meningkatkan rasa percaya diri Informasi,konten

3 berfikirpositif Informasi,konten
4 management waktu konten
5 Hard skill dan softskill Informasi,konten
6 mengenal dan mengeksplorasi potensi diri konten
7 Mengenal bakat dan minat Informasi,konten
8 kedewasaan Informasi,konten
9 kecerdasan emosi Informasi,konten
konseling
10 data kebutuhan/masalah pribadi siswa individu Himpunan data

SOSIAL 1 Komunikasi efektif Informasi,Konten

BELAJAR 1 Belajar efektif Informasi


2 Meningkatkan ketrampilam belajar konten

KARIR 1 Perencanaan karir Informasi,konten


2 kesiapan siswa memasuki dunia kerja Informasi
3 Pilihan karir/memilih karir konten
4 mengenal sumber informasi lowongan kerja Informasi Tampilan kepust
E. PENILAIAN KEGIATAN

1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan melalui:


a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung untuk mengetahui perolehan peserta didik yang
dilayani
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu
(satu minggu sampai satu bulan) setelah jenis layanan dan/atau kegiatan
pendukung dilaksanakan untuk mengetahui dapak layanan/pendukung
terhadap peserta didik.
c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu bulan sampai satu semester) setelah layanan/pendukung
dilaksanakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan/kegiatan terhadap
peserta didik.
2. Penilaian proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling dilakukan melalui
analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum dalam RPP
(Rencana Program Pelayanan/Pendukung) untuk mengetahui efektivitas dan
efisiensi pelaksana kegiatan.
3. Hasil penilaian kegiatan layanan bimbingan dan konseling dicantumkan dalam
Layanan Pelaksanaan Program (LAPELPROG).
4. Hasil kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dalam
satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
BAB IV

PENUTUP

Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki arti sebagai upaya memadukan


berbagai fungsi dari suatu administrasi yang meliputi aspek: perencanaan,
pengorganisasian, dan evaluasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang spesifik.
Perencanaan program pelayanan bimbingan dan konseling ini berdasarkan hasil analisis
kebutuhan nyata siswa. Program pelayanan ini disusun dalam rencana yang jelas, baik
rincian setiap kegiatan yang akan dilakukan, jangka waktunya, maupun siapa yang akan
melakukannya.

Keberhasilan program pelayanan bimbingan dan konseling ini, dipengaruhi oleh


banyak faktor, diantaranya:

1. Guru pembimbing.
Guru pembimbing merupakan tenaga profesional, hendaknya memiliki modal
personal dan modal profesional yang dapat diandalkan untuk tugas-tugas profesional
bimbingan dan konseling.

2. Prasarana pelayanan bimbingan dan konseling


Prasarana pokok yang diperlukan adalah ruang pelayanan bimbingan dan konseling
yang memadai, yang diatur sedemikian rupa sehingga di satu segi guru pembimbing
dan siswa yang berkunjung merasa nyaman, di segi lain ruangan tersebut dapat
digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling, baik individu maupun kelompok sesuai dengan azas-azas dan kode etik
pelayanan bimbingan dan konseling. Ruang pelayanan bimbingan dan konseling juga
memuat berbagai informasi, seperti informasi pendidikan, jabatan, kegiatan
ekstrakurikuler, dan sebagainya.

3. Sarana pelayanan bimbingan dan konseling

Sarana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan program, diantaranya (1) alat
pengumpul data, tes maupun non tes, (2) alat penyimpan data, (3) kelengkapan
penunjang teknis, misalnya data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan,
dan sebagainya, (4) perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format rencana
kegiatan, blanko laporan kegiatan, dan sebagainya.

Program akan mudah dilaksanakan apabila, ada kerjasama diantara semua pihak
yang berkepentingan dalam kesuksesan pelayanan bimbingan dan konseling. Kerjasama
antara kepala sekolah, guru mata pelajaran dengan guru pembimbing terjalin sesuai
dengan tugas dan peranan masing-masing dalam kegiatan pelayanan, maka kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan optimal. Tanpa kerjasama
antarpersonil di sekolah, kegiatan pelayanan ini akan banyak mengalami hambatan.

Anda mungkin juga menyukai