Anda di halaman 1dari 35

Makalah

Sejarah peradaban Islam


Perkembangan Islam pada abad pertengahan dan munculnya tiga kerajaan
Islam
DOSEN PENGAMPU
Dr.Sunarto S,Pd,I M,Pd,I

Disusun

O
L
E
H

1. Pipsi lorinsa
2. Nur adelya Sutejo(2011070256)

Prodi PIAUD
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Tahun Ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan Tugas makalah Sejarah Peradaban
Islamdengan judul “ Perkembangan Islam Pada Masa Khalifah
Ustman”tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh
dari

Kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran


dari semua Kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah kami selanjutnya. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada
Dosen pengampu yang telah membantu memberikan referensi dan
pendapat dalam Makalah ini. Serta kami berharap agar makalah tentang
Dasar ni dapat memberikan manfaat bagi teman-teman pembaca.
Bandar Lampung, 3 maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengangkatan Utsman bin Affan sebagai Khalifah
B. Pemerintahan Pada Masa Khalifah Ustman bin Affan
C. Pencapaian Pada Masa Khalifah Ustman bin Affan
D. Akhir Pemerintahan Utsman bin Affan

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 (Jakarta, Ichtar Baru Van Hoeve)
dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu periode
klasik (650-1250), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode
modern(1800-sekarang).

Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan. Hal ini
ditandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi
antarwilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai
dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh
wilayah Islam, dan terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang
terpisah. Kerajaan-kerajaan itu antara lain:

1. Kerajaan Ottoman di Turki

Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya oleh


Utsman I dari bangsa Turki Utsmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti
Saljuk meniggal dunia tahun 1300 M.

Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman,


yang disusul derngan raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami
kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M).
Sultan ini berjasa besar, karena telah menyebarluaskan Islam ke Benua
Eropa, melalui penaklukan kota Benteng Konstantinopel ibukota Romawi
Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya ini, kemudian Sultan
Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya Sang Penakluk.

Kerajaan Ottoman mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan


Sultan Sulaeman I (1520-1566 M), yang bergelar Sulaeman Agung dan
Sulaeman Al-Qanuni. Pada masa pemerintahannya kerajaan Ottoman
memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas, yaitu: Afrika Utara, Mesir,
Hedzjaz, Irak, Armenia, Asia kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia,
Hongaria, Rumania, sampai ke batas Sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu
Laut Merah, Laut Tengah, dan Laut Hitam.

Namun, setelah Sulaeman Agung meninggal dunia, kerajaan Ottoman Turki


mengalami kemunduransehingga satu demi satu wilayah kekuasaannya
melepaskan diri.
2. Kerajaan Mogul di India

Peranan umat Islam India dalam penyebarluasan agama Islam dapat dilihat
dalam empat periode, yaitu periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M),
periode Moghul (1526-1858 M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947
M), dan periode negara India Sekuler (1947-sekarang).

Kerajaan Mogul didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, keturunan


Jengiz Khan bangsa Mongol, pada tahun 1526 M. Kerajaan Mogul berputar di
Delhi (India).

Kerajaan Mogul diperintah secara silih berganti oleh 15 orang raja (sultan).
Sultan Kerajaan Mogul bernama Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530
M) dan sultan terakhirnya bernama Sultan Bahadur Syah II (1837-1858 M).
Kerajaan Mogul mencapai puncak kejayaannya tatkala diperintah oleh Akbar
Syah I (1556-1605 M), Jahangir atau Nuruddin Muhammad Jahangir (1605-
1627 M), Syah Jihan (1627-1658 M), dan Aurangzeb atau Alamgir I (1658-
1707 M).

Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud,
Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Ahmad
Negar, Ousra, Kashmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.

3. Kerajaan Safawi di Persia (sekarang Iran)

Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah iyu, bangsa Persia
yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk Islam. Dinasti
atau kerajaan Islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan bangsa
Mongol merebutnya pada abad ke-12 M. Selama tiga abad bangsa Mongol
menguasai Persia, hingga pada tahun 1501 M muncul dinasti baru, yaitu
dinasti atau Kerajaan Safawi.

Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Syafawi (Ismai I) pada tahun 907 H
(1501 M) di Tabriz. Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya tatkala
diperintah oleh Syah Abbas (1`585-1628 M).

Beliau berjasa mempersatukan seluruh Persia, mengusir Portugis dari


kepulauan Hormuz, dan nama pelabuhan Gumran diubah menjadi Bandar
Abbas (sampai sekarang). Syah Abbas juga memindahkan ibukota kerajaan
dari Qizwan ke Isfahan.

Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti sultan-


sultan Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahannya hingga sebanyak 17
sultan. Sultan terakhir kerajaan Safawi bernama Sultan Muhammad.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah perkembangan ajaran islam pada abad pertengahan?

2. Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan?

3. Bagaimanakah perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan?

4. Apakah hikmah sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Ajaran Islam pada Abad Pertengahan (1250-1800)

Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan
yang dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga
jalan tersebut adalah :

• Jalan Barat

Proses melalui jalan barat dimulai dari kawasan Afrika Utara dengan
melewati Semenanjung Iberia. Para pejuang Islam yang melalui jalan ini
dipimpin oleh Thariq bin Ziyad dan dimulai pada tahun 711 M. Perjalanan
Thariq dan rombongannya ini dikenal lantaran prestasinya yang mampu
melewati Pegunungan Pirenia yang pada waktu itu terkenal sangat
menakutkan. Namun, di kota Poitiers, Thariq dan rombongannya ditahan
oleh tentara Prancis yang dipimpin oleh Karel Martel pada 732 M. Akhirnya,
rombongan Thariq ini dibebaskan oleh Khalifah Umayyah yang berkuasa di
semenanjung Iberia.

• Jalan Tengah

Rute jalan tengah ini dimulai dari kawasan Tunisia. Rombongan yang
melewati jalan tengah ini menuju Apenina dengan melalui Sisilia. Sisilia serta
Italia Selatan sempat dikuasai oleh pejuang Islam meski tidak terlalu lama.
Sebab, pada abad 11, kedua kawasan tersebut berhasil direbut oleh bangsa
Nordia.

• Jalan Timur
Pada 1453, Turki yang dipimpin Sultan Muhammad II mampu mengalahkan
Byzantium. Caranya dengan menyerang Konstantinopel melalui laut Hitam
yang merupakan bagian belakang Konstantinopel. Hal ini tidak diduga oleh
tentara Byzantium sehingga dengan mudah mampu ditundukkan.

Setelah menundukkan Byzantium, tentara Turki melanjutkan perjalanan


hingga Wina, Austria. Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung Balkan.
Kawasan Balkan sempat dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga
abad 19. Meski demikian, konstantinopel tetap berada dalam kekuasaan
dinasti Umayyah dan berganti nama menjadi Istambul.

Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase
kemunduran. Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai
dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan
dan penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun
1250 – 1500 M.

Yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi


kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah. Kemunduran Islam pada abad
pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah
sebagai berikut:

o Tidak menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas

o Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam


penyatuan

o Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya

o Krisis ekonomi

o Dekadensi moral yang tidak terkendali


o Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek

o Konflik antar kerajaan Islam

Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan
berhasil membumihanguskan Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan
dan peradaban Islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi
pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al
Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.

Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan
yang beragama Syamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami
kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah
dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, satu dan lainnya
saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam
hancur ditambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang
dipimpin oleh Timur Lenk.

1. Kaum Mamluk di Mesir

Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara Mongolia


(Hulagukhan) ialah tentara Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir
dibawah pimpinan Sulthan Baybars (1260-1277) sebagai Sulthan yang
terbesar dan termasyhur serta dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti
Mamalik di Mesir. Dinasti Mamalik berkuasa sejak tahun 1250 M.
menggantikan dinasti Al Ayyubi dan berakhir tahun 1517 M.

Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan, Mesir terhindar dari


penghancuran, sebagaimana dialami di dunia Islam lain yang ditaklukkan
oleh Hulagu.Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan diberbagai bidang.
Kemenangannya terhadap tentara Mongolia menjadi modal dasar untuk
mengusai daerah-daerah sekitarnya. Banyak penguasa-penguasa kecil
menyatakan setia kepada dinasti ini. Dinasti ini juga dapat melumpuhkan
tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam bidang ekonomi, ia membuka
hubungan dagang dengan Perancis dan Italia, terutama setelah kejatuhan
Baghdad oleh tentara Timur Lenk, membuat Kairo menjadi kota yang sangat
penting yang menghubungkan jalur perdagangan antara Laut merah dan laut
tengah dengan Eropah. Hasil pertanian juga meningkat.Di bidang ilmu
pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal
Baghdad dari serangan tentara Mongolia. Karena itu ilmu-ilmu banyak
berkembang di Mesir, seperti sejarah, kedokteran,astronomi,matematika,
dan ilmu agama.

Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu Khalikan, Ibnu
Taghribardi, dan Ibnu Khaldun. Di bidang astronomi dikenal nama Nasir al-
Din al –Tusi. Di bidang matematika Abu al Faraj al –‘Ibry. Dalam bidang
kedokteran: Abu Hasan ‘Ali al-Nafis penemu susunan dan peredaran darah
dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi seorang dokter hewan,
dan al- Razi, perintis psykoterapi. Dalam bidang Opthalmologi dikenal nama
Salah al-Din Ibnu Yusuf. Sedangkan dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor
nama Ibnu Taimiyah, seorang pemikir reformis dalam Islam, al Sayuthi yang
menguasai banyak ilmu keagamaan, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ilmu
Hadits dan lain-lain. Demikain pula dalam bidan arsitektur.

Mereka membangun bangunan-bangunan yang megah seperti sekolah-


sekolah, masjid-masjid, rumah sakit, museum, perpustakaan, villa-villa,
kubah dan menara masjid.Kerajaan Mamalik ini berakhir tahun 1517
disebabkan banyaknya panguasa yang bermoral rendah, suka berfoya-foya
dan ditambah dengan datangnya musim kemarau panjang dan berjangkitnya
wabah penyakit. Dilain pihak munculnya kekuatan baru, yaitu kerajaan Turki
Usmani yang kemudia dapat memenangkan perang melawan tentara
Mamalik . Kemudian Mesir ini dijadikan salahsatu propinsi kerajaan Usmani
di Turki.

2. Spanyol

Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada,


dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam
terakhir di Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai
wilayah ini. Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada
tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga
jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M. Hal ini disebabkan karena
terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama orang-orang Istana
dalam memperebutkan kekuasaan. Dilain pihak umat Kristen berhasil
mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai khalipah terakhir tidak mampu
lagi membendung serangan-serangan keristen yang dipimpin oleh Ferdinand
dan Isabella, dan akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah ke
Afrika utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat
Islam setelah itu, dihadapkan kepada dua pilihan, masuk keristen atau pergi
meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M. boleh dikatakan tidak ada lagi
umat Islam di daerah ini.

Dunia Islam mengalami kehancuran setelah Khalipah Abbasiyah di Bghdad


runtuh, dan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan
berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu: Usmani di Turki, Mughal di India
dan Safawi di Persia.
B. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)

Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan


kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah
berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan
Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Diantara ketiga kerajaan
tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan Usmani.

1. Kerajaan Usmani

Pendiri kerajaan ini bernama UsmanI, seorang bangsa Turki dari kabilah
Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga
Usmani) pada tahun 699 H (1300 M). Tahun 1312 M ia menyerang kota
Broessa di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaannya.
Beberapa tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan sebagian benua
Eropah seperti Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330,
Uskandar tahun 1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356.Pada
masa Sultan Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang
kemudian dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula
Macedonia, Sopia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.

Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke eropah, Paus


mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu Eropah
disiapkan untuk memukul mundur pasukan Usmani. Pasukan ini dipimpin
oleh Sijisman, raja Hongaria. Namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M),
pengganti Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen Eropah
tersebut.

Hanya sayang Sultan Bayazid I ini dapat dikalahkan oleh serangan tentara
Timur Lenk dalam pertempuran di Ankara tahun 1402 dan dia sendiri
ditawan musuh.Dengan ditawannya Bayazid I ini kerajaan Usmani
mengalami kemunduran, sampai diselematkan kembali oleh putranya
Muhammad, dan dilanjutkan oleh Murad II (1421-1451) lalu oleh
Muhammad II (1451-1481) yang dikenal dengan muhammad Al Fatih . Pada
masa kekuasaan Muhammad al Fatih ini, Byzantium dan Konstantinopel
ditaklukkan (1453 M).Kerajaan Usmani semakin memantapkan
kedudukannya pada masa Sulaiman al Qanuni (1520-1566 M), sehingga pada
masanya wilayah kekuasaan Usmani mencakup Asia kecil, Armenia, Irak,
Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis dan Al Jazair di Afrika;
Bulgaria, Yunani, Yugaslapia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropah.
Untuk mengatur pemerintahan Negara disusunlah sebuah kitab undang-
undang (qanun) yang diberi nama Multaqa al –Abhur, yang menjadi
pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada
abad ke 19.

Sebab itulah Sultan Sulaiman diberi gelar “al Qanuni.”Dalam pembangunan,


Turki Usmani ini lebih mempokuskan kepada bidang politik , kemiliteran dan
arsitektur. Bidang politik maksudnya adalah perluasan daerah seperti di atas.
Bidang Militer adalah terbentunhya kelompok militer baru yang disebut
pasukan Jenissari atau Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah
Negara Usmani menjadi mesin perang yang paling kuat. Bidang arsitek
misanya banyak dibangun bangunan-bangunan megah, seperti sekolah,
rumah sakit,villa, makam, jembatan dan masjid-masjid. Masjid-masjid dihiasi
dengan kaligrafi yang indah, misalnya yang terkenal adalah masjid Jami
sultan Muhammad Al Fatih, Masjid Agung sulaiman, Masjid Abi ayub Al
Anshari dan Masjid Aya Sopia yang awalnya adalah bangunan gEreja.Dalam
bidang keagamaan, perhatian sultan cukup besar. Patwa-patwa ulama sangat
berperan dalam mengambil kebijakan Negara. Mufti adalah sebagai pejabat
urusan agama tertinggi yang memberikan fatwa resmi terhadap
problematika keagamaan dalam masyarakat. Tanpa legitimasi Mufti,
keputusan hukum kerajaan bisa jadi tidak berjalan.Selama kurang lebih 9
abad kerajan Usamani berdiri, tetapi kemudian hancur juga disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain:

a. Budaya pungli

Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus “dibayar”


dengansogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut,
sehinggamenyebabkan dekadensi moral dan kondisi para pejabat semakin
rapuh.

b. Pemberontakan tentara Jenissari

Kemajuan ekspansi kerajan Usmani adalah juga karena peranan yang besar
dari tentara Jenissari. Maka dapat dibayangkan kalau tentara Jenissari itu
sendiri akhirnya memberontak kepada pemerintah.

c. Kemorosotan ekonomi
Ini disebabkan perang yang berkepanjangan, menghabiskan uang dan
perekonomian Negara merosot, sementara belanja Negara sangat besar,
termasuk untuk biaya perang.

d. Wilayah kekuasaan yang sangat luas

Terlalu luasnya wilayah kekuasaan Usmani sangat sulit untuk


dikontrol.Dipihak lain, para penguasa sangat berambisi menguasai wilayah
yang sangat luas, sehinga mereka terlibat perang terus menerus dengan
berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot banyak potensi yang seharusnya
dapat digunakan untuk membangun Negara.

e. Kelemahan penguasa

Sepeninggal Sulaimanal al-Qanuni, kerajaan Usmani diperintah oleh Sultan–


sultan yang lemah terutama dalam bidang kepemimpinan. Akhirnya
pemerintahan menjadi kacau.

Dinasti Usmani berbentuk kesultanan yang beribukota di Istanbul, Turki.


Berasal dari suku bangsa pengembara yang bermukim di wilayah Asia
Tengah, salah satunya suku Kayi. Usman bergelar “Pedisyah Al-Usman”,
dibawah kepemimpinannya wilayah kesultanan semakin luas dengan
menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327 M), Tharasyanli (1356
M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356 M). Pada masa
pemerintahan MuhammadAl- Fatih Kesultanan Usmani mengalami puncak
kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah Byzantum serta Konstantinopel
(1453 M).

f. Pemerintahan dan Militer

Tingkatan paling tinggi dipegang oleh Sultan, tingkat kedua perdana menteri
atau Sadrazan, tingkat ketiga gubernur atau Pasya, tingkat keempat bupati
atau As-sawaziq atau Al-alawiyah. Sistem pemerintahan dan kekuasaan
militernya berjalan baik. Muncul kelompok elite militer yang disebut
janissary atau inkrisyriyah pada masa Orkhan bin Usman, kelompok ini
merupakan kelompok penghancur negeri non-muslim.

g. Pengetahuan dan Budaya

Terjadi akulturasi dari beberapa negara seiring dengan meluasnya wilayah,


yaitu kebudayaan Persia, Byzantium, dan Arab. Rakyat Usmani mengambil
ajaran tentang etika dan tat krama dari kebudayaan Persia, organisasi dan
kemiliteran dari Byzantum, dan ilmu arsitektur dari Arab. Dari ilmu arsitektur
tersebut, berdirilah berbagai masjid yang bagus serta kaligrafi indah.

h. Agama

Muncul dua aliran tarekat, yaitu Bektsyi yang banyak pengaruhnya dibidang
militer, dan Maulawiyah yang banyak pengaruhnya di lingkungan pejabat
pemerintahan.

2. Kerajaan Safawi Di Persia

Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian


tasauf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama
Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam
Syi’ah yang ke enam, Musa al Kazhim. Kerajaan ini dapat dianggap sebagai
peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran dewasa ini. Gerakan tarekat
ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama’ah atau
murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam
kepercayaan serta menentang setiap orang yang bermazhab selain
syi’ah.Kepemimpinan Sapawi silih berganti, dan semakin eksis sebagai
gerakan politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi
nama Qizilbash (baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524
M).

Dialah yang pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama


dinasti Safawi di kota Tabriz. Dalam waktu sepuluh tahun ia sudah dapat
menguasai seluruh wilayah Persia dan bagian timur B ulan sabit subur
(Fortile Crescent).Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa
pemerintahan Abbas I . Pada masa pemerintahannya dapat menguasai
beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan
Baghdad (1602 M).

Kemudian tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan Hurmuz, dan


mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas, sehingga
jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh
Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.Kemajuan Sapawi bukan
hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan, Pada
masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al Syaeraji, generalis
ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof, dan Muhammad
Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli sejarah, teolog dan
seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan
lebah.Bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun
Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah.

Dibangun pula mesjid-mesjid, rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah,


jembatan raksasa diatas zende Rud, dan istana Chihil Sutun. Unsur seni
terlihat juga misalnya dalam bentuk kerajinan tangan seperti keramik,
karpet, pakaian dan tenun, mode, tembikar dan lain-lain.Sepeninggal Abbas I
kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza
(1628-1642), Abbas II (1642-1667), Sulaiman (1667-1694), Husein (1694-
1722), Tahmasp II (1722-1732), dan Abbas III (1733-1736). Pada masa raja-
raja tersebut kondisi kerajaan Safawi semakin lama semakin menurun yang
pada akhirnya membawa kepada kehancurannya. Safi Mirza adalah seorang
yang pencemburu dan kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan. Abbas
II adalah raja yang suka mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu
narkotika juga menyenangi kehidupan malam beserta harem herem
nya.Sedangkan Husein adalah seorang raja yang sangat diskriminatif, terlalu
berpihak kepada kaum Syi’ah dan Kejam terhadap penganut Sunni.Itulah
antara lain yang menjadi faktor keruntuhan Kerajaan safawi. Faktor lain
adalah konplik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani, dekadensi
moral dikalangan pembesar-pembesart kerajaan, dan juga konplik interen di
kalangan mereka dalam rangka memperebutkan kekuasaan.

Pada masa pemerintahan Syah Abbas (1588-1629) Kerajaan Safawi


mengalami puncak keemasaan. Tidak hanya meredam konflik internal dan
merebut wilayah yang melepaskan diri, tetapi Syah Abbas juga mampu
melebarkan wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, dan kep.Harmuz, bahkan
pelabuhan Bandar Abbas. Syah Abbas ingin melepaskan diri dari
ketergantungan dukungan kekuatan militer Qizilbasy, maka ia membentuk
kekuatan militer yang terdiri dari budak Kaukakus dan Georgia. Strategi ini
berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada tahun 1598.

a) Pemerintahan dan Politik

Terbagi secara horozontal, yaitu didasarkan pada garis kesukuan atau


kedaerahan, dan pembagian secara vertikal, yaitu mencakup dua jenis, istana
(dargah) dan sekretariat negara (divan atau mamalik). Penyelenggaraan
negara dipercayakan kepada para amir (kepala suku) tingkat atas dan wazir
(menteri) yang tergabung dalam suatu dewan (jangi). Terdapat lembaga yang
tercakup dalam dewan tersebut (majelis nivis) yang terdiri dari sejarawan
istana, sekretaris pribadi Syah, dan kepala intelejen.

b) Ekonomi

Ekonomi dikendalikan langsung oleh pusat. Banyak memperkuat di bidang


pertanian dengan memperbanyak pengalihan tanah negara menjadi tanah
raja. Pertumbuhan ekonominya semakin baik karena stabilitas keamanan
yang dinamis dan situasi dalam negeri yang terkendali. Pelabuhan Bandar
Abbas menjadi jalur perdagangan antara Timur dan Barat sehingga sektor
perdagangan semakin maju. Di bidang pertanian mengalami kemajuan
terutama di daerah Bulan Sabit yang subur.

c) Ilmu Pengetahuan

Didirikan lembaga pendidikan Syiah oleh Syah Abbas, yaitu sekolah teologi
untuk lebih memantapkan akan aliran Syiah. Beberapa nama ilmuwan,
sastrawan, dan sejarawan Safawi antara lain, Muhammad bin Husain Al-
Amili Al-Juba’i, Muhammad Baqir Astarabadi, Sarudin Muhammad bin
Ibrahim Syirazi, dan Muhammad Baqir Majlisi.

d) Bangunan dan Seni

Kantor, masjid, rumah sakit, dan jembatan raksasa dibangun dengan gaya
arsitektur yang indah. Di bidang seni, terlihat dalam kegiatan dan hasil dari
kerajinan tangan, keramik, karpet, dan seni lukis.

3. Kerajaan Mughal di India


Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar
Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur
dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M.
Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja
Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.

Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:

1. Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan,


dan perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu
pada sektor pertanian

2. Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana,
penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya
padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-
karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid.

Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan,


penyebabnya antara lain:

1. Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan

2. Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan

3. Kekuatan mililernya juga lemah

4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan

Salah satu hasil yang bisa dilihat dan dirasakan dalam proses perkembangan
Islam di Abad pertengahan ini di antaranya adalah majunya ilmu
pengetahuan dan kebudayaan. Diakui atau tidak, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan Eropa memiliki basis dari Islam. Hal ini terjadi dalam proses
masuknya Islam ke kawasan Eropa, baik melalui proses perdagangan
maupun dalam peristiwa besar sejarah seperti perang salib.

Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan


Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya :

1. Bidang Politik

Di bidang politik, kawasan Eropa sempat mengalami balance of power pada


tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di kawasan barat maupun timur. Di kawasan
barat, muncul permusuhan antara bani Umayyah II yang berkuasa di
Andalusia dengan kekaisaran Karolong dari Prancis. Sementara di kawasan
timur, muncul pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran
Byzantium di kawasan Balkan. Di sisi lain, bani Abbasyah juga memiliki
perseteruan dengan bani Umayyah. Pun, kekaisaran Karoling berseteru
dengan Byzanium timur dalam masalah perebutan wilayah Italia. Akhirnya,
muncullah perseketuan pada keempat pihak tersebut. dimana bani Abbasyah
bersekutu dengan kekaisaran Karoling. Sedangkan bani Umayyah II menjalin
hubungan baik dengan Byzantium timur. Proses persektutuan ini sendiri
pecah, pada saat terjadinya perang salib yang terjadi pada tahun 1096-1291.

2. Bidang Ekonomi Sosial

Andalusia yang sudah dikuasai Islam pada 711 M dan konstantinopel pada
1453 M, menjadikan sektor perdagangan Eropa banyak dikuasai oleh
pedagang Islam. Hal ini karena kawasan tersebut kemudian dijadikan sebagai
salah satu jalur perdagangan Asia ke Eropa. Kondisi ini menjadikan negara
Islam memiliki dominasi dalam sistem perdagangan yang diterapkan di
kawasn tersebut.
3. Bidang Kebudayaan

Dengan masuknya bangsa Arab ke kawasan Eropa, menjadikan bangsa Eropa


mampu memahami pemikiran kuno yang banyak didominasi dari bangsa
Yunani serta Babilonia. Ada beberapa tokoh dari kedua kawasan tersebut
yang dianggap sebagai tokoh-tokoh yang mampu mengubah pemikiran
dunia. Diantaranya adalah:

• Al Farabi (780-863)

Al Farabi merupakan tokoh yang mengumpulkan dan menerjemahkan buku-


buku karya Aristoteles. Oleh karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai guru
kedua, sementara julukan guru pertama diberikan kepada Aristoteles. Selain
itu, Al Farabi juga banyak menulis buku yang terkait dengan masalah filsafat
dasar yang tidak kalah hebat dengan Aristoteles.

• Ibnu Rusyd (1120-1198)

Dikenal juga dengan nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa dikenal


dengan nama Averoisme yang mengajarkan tentang kebebasan berfikir.
Inilah yang menjadi dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta
terjadinya gerakan rasionalisme pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu
Rusyd ini bisa ditemukan di perpustakaan Eropa serta Amerika. Karya dari
Ibnu Rusyd banyak disebut dengan nama Bidayatul Mujtahid serta Tahafutut
Tahaful.

• Ibnu Sina (980-1060)

Merupakan tokoh yang banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang


kesehatan. Hal ini karen Ibnu Sina yang dikenal juga dengan Avecia adalah
dokter yang berasal dari kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina yang paling
terkenal adalah wahdatul wujud atau paham yang memperkenalkan tentang
segala sesuatu serba wujud. Bukunya yang banyak berpengaruh dalam ilmu
kedokteran dunia adalah Al Qanun fi At Tibb.

4. Bidang Pendidikan

Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di


Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama
belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan
buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo.
Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan
universitas yang sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah
Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman
pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut
diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu
kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat.

Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan


Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan,
ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran


pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke
negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120
M).

2. Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam


berbagai cabang ilmu pengetahuan

3. Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-
1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M).
4. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac
(940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir
di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol.

5. Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan


Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan
pembantaian kaum muslim.

6. Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan


mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke
dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.

Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini


menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan
akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-
14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan
berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa
latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-
16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan
pada abad ke-18 M.

Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad


dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau
meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh
Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada
tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran
muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari
bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu
pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
1. Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan

Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan


kebudayaan manusia dan seiring dengan sederetan kebudayaan setelahnya.
Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang menonjol
diantaranya:

Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid


yang indah seperti Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan
Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi yang indah.
Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan,
arsitek yang berasal dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut
terjadi pada masa kerajaan Usmani.

Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota
dan kota yang indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid,
rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud,
dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata dengan indah. Di
Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273
pemandian umum. Dalam bidang seni, gaya arsitek bangunan-bangunannya
sangat kentara, misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah
(1603 M. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani,
pakaian, keramik,tenunan, mode, tembikar, dan seni lukis.

Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di


kerajaan Mongol misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra
gubahan penyair istana, baik yang berbahasaPersia maupun India. Malik
Muhammad Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan menghasilkan
karya besar “Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan Aini
Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure
kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang
indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang megah
nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra,
Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.

Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para


sastrawan yang hidup pada abad pertengahan yaitu diantaranya:

a. Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia


tinggal di Irak dan wafat tahun 1556

b. Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami dengan
karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000
bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun.
Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan wafat di Turki tahun 1273 M

c. Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul
Bustan atau kebun

buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah,


nasehat-nasehat, renungan dan humor.

d. Fariduddin Al Attar dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah


bunga, Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat.

e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga,


sunan Bonang dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang nasehat-
nasehat agama.

2. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan


Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan
Islam pada abad pertengahan, diantaranya sebagai berikut.

1. Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan


wilayah Islam masih terus dilanjutkan sehingga dengan demikian
kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal tersebut menandakan
bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi sehingga
melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam
mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah,
kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad
(711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918
M)

2. Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan,
ketika niat telah berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta,
maka dengan cepat kehancuran akan menimpa. Hal tersebut telah banyak
dibuktikan pada peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani Umayyah, bani
Abbasyah, dan bani Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau
pemerintahan lain dimanapun berada

3. Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat
itu berdasarkan pada permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh
pemimpin mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan penduduknya berada
dibawah pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan tersebut telah
mengganggu wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah
bertindak sebagai pembebas masyarakat suatu negara dari tindakan
pemerintah mereka yang sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai
penjajah atas suatu negara. Penduduk yang dibebaskan tetap diberikan
keleluasan untuk menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-
masing meskipun upaya penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.

4. Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan


ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah
satunya disebabkan jasa sarjana-sarjana muslim yang telah menjadi mata
rantai perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat Eropa saat itu.

BAB ll PEMBAHASAN

A. Pengakatan Utasama Bin Affan sebagai Khalifah


Utsman bin Affan merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad yang
dikenal sebagai khalifah rasulullah yang ketiga.Utsman bin Affan terpilih
menjadi khalifah ketiga berdasarkan suara mayoritas dalam musyawarah
tim formatur yang anggotanya dipilih oleh Khalifah Umar bin Khattab
menjelang wafatnya.pada masa pemerintahan Umar,ia menetapkan
enam orang sahabat yang berwenang untuk bermusyawarah dalam
menetapkan khalifah setelahnya.sa’ad yang tidak hadir memberikan
suaranya untuk Abdurrahman bin Auf, adapun Thalhah memberikan
kepada utsman bin Affan, Zubeir memberikan kepada Ali. Maka muncul
tiga nama calon yaitu Utsman bin Affan,Ali bin Abi Thalib, dan
Abdurrahman bin Auf. Tetapi kemudian Abdurrahman melepaskan
haknya untuk dipilih dan berusaha untuk berkomunikasi dengan rakyat
dengan rakyat umum tentang calon mereka secara sembunyi-sembunyi
maupun terang-terangan hingga ia sampai kepada kesimpulan bahwa
rakyat lebih memilih usman bin affan ketimbang ali. Maka pada tanggal
29 dzulhijjah atau 23 hijriah utsman di baiat dan mulai mengemban
tugas nya pada 1 muharram 24 hijriah. pengangkatan ini adalah hasil
permusyawaratan dewan. Utsman bin Affan menduduki amanah
sebagai khalifah berusia sekitar 70 tahun.
B. Pemerintah Pada Masa Khalifah Ustman bin Affan
Diantara KhulafaurRasyidin yang masa pemerintahannya terpanjang
adalah utsman bin Affan yaitu selama 12 tahun. Dalam sejarah politik
Usman bin Affan selama 12 tahun tercatat,6 tahun ia masih konsisten
dengan janji yang ia ucapkan pada waktu pemilihan, namun 6 tahun
priode kedua trek rekord utsman atau rapot politik usman mulai
menunjukkan kemunduran kesuraman. Gejolak ketidakpuasan atas
kebijakan khalifah mulai muncul yang dipicu pengangkatan gubernur
dari ahli keluarganya, dan pemberian hak-hak istimewa atas pemilikan
tanah untuk Hakam dan Muawiyah,Serta pembagian ganimah dari
Tripoli yang diambil oleh gubernur. Hal-hal tersebut menimbulkan
gejolak emosi tidak percaya dan timbul dimontrasi keibu kota Madinah,
yang berakibat fatal sampai terbunuhnya khalifah utsman.
Adapun usaha politik yang dijalankan Khalifa Ustman bin Affan adalah
sebagai berikut:
1. Meluaskan wilayah Islamiyah
2. Membuat Al-Quran standar (Al-Imam) yang kemudian terkenal
Mushaf Utsman
3. Boros dan royal dalam keuangan
4. Melakukan politik Nepotisme, yaitu lebih mengutamakn anggota
keluarga sendiri untuk menduduki jabatan penting atau tinggi
dalam pemerintahan
5. Membentuk Armada Muslim yang pertama. Dalam menjalankan
pemerintahan bersikap lunak.

Akibat politik yang dijalankannnya menyimpang dari kebijakan kedua khalifah


pendahulunya, maka lahir gerakan oposisi yang menentang pemerintah
Utsman bin Affan.

C. Pencapaian Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan


Utsman bin Affan terpilih sebagai Khalifah pengganti Umar bin Khattab.
Khalifah Utsman bin Affan di pilih di rusia 70 tahun. Beliau menjadi
khalifah selama 12 tahun.
Prestasi yang di capai utsman bin Affan:
a. Kondifikasi mushaf al - Qur'an
Pada masa pemerintahan khalifah usman bin affan, wilayah islam sudah
sangat luas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya
perbedaan pembelajaran Alqurandi beberapa plosok wilayah, perbedaan
itu meliputi sususanan suratnya atau lafal (dialiknya).
b. Renovasi masjid nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid yang pertama kali didirikan oleh nabi
Muhammad saw, pada saat pertama kali tiba di Madinah dari pejalanan
hijrahnya. Masjid ini pada mulanya hanya kecil dan masih sangat
sederhana, dengan semakin banyaknya jumlah umat islam, maka
kholifah umar bin khattab mulai memperluas masjid ini.
c. Pembentukan angkatan laut
Pada masa khalifah usman bin affan, wilayah islam sudah mencapai
afrika, Siprus, hingga Konstantinopel, muawiyah saat itu menjabat
gubernur suriah mengusulkan di bentuknya angkatan laut. Usul itu di
sambut dengan baik oleh kholifah usman bin affan.
d. Perkuasan wilayah islam
Serangkaian penaklukan bangsa Arab di motivasi oleh semangat ke
agamaan untukenjadikan dunia memeluk dan mengikuti islam. Pada
masa pemerintahan kholifah usman bin affan wilayah islam semakin
meluas.

D. Bagaiamana Akhir Pemerintahan Utsman bin Affan

pemerintahan Utsman bin Affan banyak terjadi kekacauan. Keadaan ini akibat
keputusan Khalifah Utsman bin Affan yang memecat gubernur-gubernur yang
diangkat oleh Khalifah Umar bin Khattab dan digantikan oleh saudara-saudara
dekat Khalifah Utsman bin Affan sendiri. Banyak daerah yang tidak menerima
pemimpin yang ditunjuk oleh Khalfah Utsman bin Affan. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam dengan cara memfitnah dan
menghasut agar rakyat memberontak.
Salah satu penghasutnya adalah Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang pura-
pura masuk Islam. Dia menyebarkan fitnah di Hijaz, kemudian ke Irak, Basrah,
dan Mesir. Ketika Khalifah Utsman bin Affan mengganti gubernur Irak, Abu
Musa al-Asy'ari oleh Abdullah bin Amir, Abdullah bin Saba' menghasut rakyat
Irak agar menolak pergantian itu. Setelah diketahui oleh gubernur, Abdullah
bin Saba' diusir dari Irak.

Pada tahun 35 H, datanglah satu rombongan dari Mesir yang dipimpin oleh
Muhammad bin Bakar untuk menemui Khalifah di Madinah. Bersamaan
dengan itu berdatangan pula para perusuh dari Irak, Kuffah dan Basrah.
Mereka menuntut agar gubernurnya diganti. Permintaan mereka ditolak oleh
Khalifah Utsman bin Affan. Sedangkan pemberontak dari Mesir menuntut agar
gubernur Mesir, Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sarah bin Saba' dipecat dari
jabatannya. Tuntutan itu dikabulkan oleh Khalifah Utsman bin Affan dan
sebagai penggantinya diangkat Muhammad bin bakar. Rombongan pun
dipersilahkan kembali ke Mesir untuk mempersiapkan penggantian gubernur
tersebut. terjadinya fitnah pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan
adalah :

1. Pengangkatan kerabat-kerabat Khalifah Utsman bin Affan

2. Pengangkatan Marwah bin Hakam.

3. Kesederhanaan dan kemurahan hati Khalifah Utsman bin Affan.


4. Kaum munafik telah menyebarkan fitnah dan hasutan.

Akibat politik yang dijalankannnya menyimpang dari kebijakan kedua khalifah


pendahulunya, maka lahir gerakan oposisi yang menentang pemerintah
Utsman bin Affan. Yang mengakibatkan utsman terbunuh

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Utsman bin Affan merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad yang
dikenal sebagai khalifah rasulullah yang ketiga.Utsman bin Affan terpilih
menjadi khalifah ketiga berdasarkan suara mayoritas dalam musyawarah tim
formatur yang anggotanya dipilih oleh Khalifah Umar bin Khattab menjelang
wafatnya.pemerintahann utsman bin Affan adalah pemerintahan terlama
sebagai Khalifah yaitu selama 12 tahun.Adapun usaha politik yang dijalankan
Khalifa Ustman bin Affan adalah sebagai berikut:

1. Meluaskan wilayah Islamiyah


2. Membuat Al-Quran standar (Al-Imam) yang kemudian terkenal
Mushaf Utsman
3. Boros dan royal dalam keuangan
4. Melakukan politik Nepotisme, yaitu lebih mengutamakn anggota
keluarga sendiri untuk menduduki jabatan penting atau tinggi
dalam pemerintahan
5. Membentuk Armada Muslim yang pertama. Dalam menjalankan
pemerintahan bersikap lunak.

Adapun pencapaian Prestasi yang di capai utsman bin Affan: Kondifikasi


mushaf al - Qur'an, Renovasi masjid nabawi, Pembentukan angkatan laut.
Akhir dari pemerintah utsman yaitu terbunuh nya utsman Akibat politik yang
dijalankannnya menyimpang dari kebijakan kedua khalifah pendahulunya,
maka lahir gerakan oposisi yang menentang pemerintah Utsman bin
Affan.yang mengakibatkan terbunuhnya Utsman bin Affan.

3.2 SARAN

1. Bagi penulis semoga bisa membantu utuk membuat makalh selanjutnya

2. Bagi pembaca semoga bermanfaat untuk bahan referensi dan sumber


belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Zainudin, E. (2015). PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN.


Intelegensia: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1).

Subraman,Munir. SEJARAH KELAHIRAN, PERKEMBANGAN DAN MASA


KEEMASAN PERADABAN ISLAM ( YOGYAKARTA,MARET 2015). Halm 81-84

Saufi Ahmad,dkk, SEJARAH PERADABAN ISLAM,( YOGYAKARTA,


OKTOBER,2015) halm 91-102.

Anda mungkin juga menyukai