Manajemen Risiko A515a4d7
Manajemen Risiko A515a4d7
A. PENDAHULUAN
Asuransi pada dasarnya adalah mekanisme perlindungan dan
manajemen risiko. Namun lebih dari itu, asuransi dapat dianggap sebagai
sebuah kemitraan, antara perusahaan asuransi sebagai penanggung
dengan individu maupun perusahaan/organisasi sebagai pihak tertanggung,
supaya dapat melebarkan sayap dan pendorong dalam mencapai tujuan
yang hendak dicapai dengan mengurangi ketidakpastian. Asuransi dapat
menjawab berbagai pertanyaan masyarakat mengenai hal-hal berikut:
“ketika mereka memasuki masa pensiun, bagaimana mereka memenuhi
kebutuhan hari tuanya?; apakah investasi yang tepat untuk mendukung
kegiatan ekonomi juga dalam mempertahankan pekerjaan para pegawai?;
bagaimana jika terjadi hal yang ekstrem dan tidak terprediksi?”. Fakta yang
dikemukakan oleh Insurance Europe (2015), jutaan individu, keluarga, dan
perusahaan di seluruh Eropa mendapat manfaat dari asuransi. Pada tahun
2013 perusahaan asuransi Eropa membayar €952 milyar dalam bentuk
manfaat dan klaim. Itu sama dengan €2,6 miliar yang dibayarkan kepada
orang dan bisnis setiap harinya.
Bab VIII memberikan penjelasan secara detail mengenai keterlibatan
asuransi dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Hal ini meliputi
alasan pembelian asuransi oleh masyarakat, manfaat yang didapatkan
masyarakat ketika mereka memiliki asuransi, dan pengaruhnya bagi
kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dalam bab ini dijelaskan mengenai
dampak sebenarnya mengenai hal yang ditawarkan asuransi pada
masyarakat dengan memberikan rasa aman, ketenangan pikiran,
mendorong mitigasi kerugian, dan meningkatkan kesejahteraan bagi
masyarakat, serta mendorong kegiatan ekonomi berkelanjutan. Secara
umum, asuransi menjadikan masyarakat lebih waspada mengenai realitas
potensi risiko dan konsekuensinya.
1) Faktor budaya
Kehidupan bermasyarakat seseorang tidak bisa lepas dari peranan
budaya. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
dasar. Dalam konteks budaya, terdapat suatu hal yang disebut dengan sub
budaya (subculture) yang lebih kecil. Sub budaya ini berfungsi untuk
mengidentifikasi dan sosialisasi spesifik untuk anggotanya. Cakupan sub
budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.
Ketika sub budaya menjadi besar dan memberikan kemakmuran bagi
anggotanya, perusahaan sering kali mencanangkan program pemasaran
yang khusus melayani anggota sub budaya tersebut. Anggota kelompok
tersebut memiliki karakteristik khusus yang dimiliki tiap individunya dan hal
2) Faktor sosial
Perilaku seseorang untuk membeli suatu produk ditentukan pula oleh
faktor sosial. Faktor sosial mencakup kelompok referensi, keluarga, dan
peran sosial serta status dalam kelompok.
• Kelompok referensi
Kelompok referensi merupakan semua kelompok yang memiliki
pengaruh baik langsung maupun tak langsung terhadap sikap maupun
perilaku seseorang dalam kelompoknya. Kelompok yang memiliki pengaruh
langsung dapat disebut dengan kelompok primer, dan kelompok yang
mempunyai pengaruh tak langsung ialah kelompok sekunder.
• Keluarga
Keluarga berperan besar dalam mempengaruhi pengambilan
keputusan oleh seseorang untuk melakukan pembelian. Hal ini dikarenakan
keluarga adalah organisasi pembelian yang paling penting dalam
masyarakat. Anggota keluarga mempresentasikan kelompok referensi yang
paling memiliki pengaruh.
3) Faktor pribadi
Usia, pekerjaan, kepribadian, dan gaya hidup merupakan hal-hal
penting dalam cakupan faktor pribadi yang dapat menentukan perilaku
pengambilan keputusan pembelian suatu produk.
• Kepribadian
Kepribadian seseorang dan konsep diri merupakan suatu variabel
penentu guna melakukan analisis keputusan dalam menentukan pilihan
produk atas merek tertentu yang dibeli oleh individu tertentu. Gagasan ini
muncul karena merek juga memiliki kepribadian dan konsumen mempunyai
kecenderungan untuk memilih produk dengan merek yang sesuai dengan
kepribadiannya.
• Gaya hidup
Gaya hidup seseorang yang juga merupakan nilai hidup baginya
tercermin dalam berbagai kegiatan, minat, maupun pendapat/gagasan
yang diungkapkannya. Interaksi seseorang dengan lingkungannya dapat
terpotret dengan jelas melalui gaya hidupnya.
4) Faktor psikologi
Faktor psikologi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dan
menjadi bagian dari pengaruh lingkungan di mana seseorang hidup, tinggal,
dan menghabiskan waktunya pada saat ini tanpa mengabaikan pengaruh
pada masa lampau maupun antisipasi di masa yang akan datang. Faktor
psikologi terkait dengan keputusan seseorang melakukan pembelian
dipengaruhi oleh beberapa hal utama yaitu motivasi, persepsi,
4) Ketenangan pikiran
Dengan berasuransi, tertanggung memiliki ketenangan pikiran karena
mengetahui jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada tertanggung,
keuangan keluarga tetap terjamin karena adanya proteksi asuransi.
• Warisan
Jika tertanggung tidak memiliki harta untuk diwariskan, maka asuransi
memiliki fungsi sebagai warisan yang dapat dibagikan pada ahli waris. Hal
ini dilakukan dengan mencantumkan nama ahli waris sebagai penerima
manfaat asuransi ketika tertanggung meninggal dunia.
A. Menumbuhkan Ekonomi
Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan investasi dalam jumlah
yang memadai, sehingga diperlukan usaha untuk mengerahkan dana
investasi, khususnya yang bersumber dari tabungan masyarakat. Asuransi
merupakan sarana pengumpulan dana dari masyarakat. Pengumpulan dana
ini dilakukan melalui upaya perusahaan asuransi untuk mengumpulkan
dana dalam bentuk pendapatan premi (Rinawati & Santoso, 2017).
World Economic Forum dalam kolaborasinya dengan Oliver Wyman
(2011) menjelaskan peran asuransi dalam pertumbuhan ekonomi
masyarakat dalam gambar berikut:
B. Mendukung Perniagaan
Hal yang dimaksudkan dalam mendukung perniagaan ialah mendorong
permintaan dan memfasilitasi penawaran. Asuransi bisnis dalam
cakupannya mengcover beberapa hal seperti intrupsi bisnis, kompensasi
pegawai, kebakaran dan banjir, malpraktik dan kerugian, pemanenan dan
Berkat Asuransi Pertanian, Petani di Aceh yang Kena Banjir Rob Bisa
Ajukan Klaim
Petani yang telah mengikuti asuransi pertanian bisa mengajukan klaim
jika terjadi sesuatu pada lahan pertaniannya. Hal itu seperti petani di Desa
Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat yang lahan
sawahnya seluas 15 hektar (ha) terancam gagal panen akibat banjir rob.
Kementerian Pertanian ( Kementan) pun mengimbau petani yang sudah
ikut asuransi pertanian untuk segera mengurus klaim. “Petani yang telah
mengikuti asuransi harus segera mengurus klaim agar bisa kembali
mempersiapkan tanam padi,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul
Yasin Limpo dalam keterangan tertulis.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, M. (2019). Pentingnya Menganalisis Laporan Keuangan Bagi
Masyarakat. Tribun Jateng.
ASKRIDA. (2020). Berkat Asuransi Pertanian, Petani di Aceh yang Kena
Banjir Rob Bisa Ajukan Klaim. http://askrida.com/berkat-asuransi-
pertanian-petani-di-aceh-yang-kena-banjir-rob-bisa-ajukan-
klaim.html#.YAbr4SgzY2w
Association of British Insurer. (2005). The Economic Value of General