Anda di halaman 1dari 2

Pernikahan Pezina > > > > > > > > > > > > >

> > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > WANITA PEZINA MENIKAH DENGAN LAKI-LAKI PEZINA. Pertanyaan. Syaikh Muhammad bin Ibarahim ditanya : Seorang wanita hamil dari hasil perzinaan dan walinya ingin menikahkan dengan orang yang meghamilinya sebelum melahirkan dengan alasan bahwa kandungan ini tidak mempunyai kehormatan. Apakah boleh pernikahan tersebut ? Jawaban. Tidak boleh wanita tersebut dinikahkan sebelum ia bertaubat dan habis masa iddahnya yaitu dengan melahirkan, karena ada perbedaan antara dua air, antara air suci dengan air najis dan antara air bersih dengan air kotor serta bersebadan yang halal dengan yang haram. [Fatawa wa Rasail Syaikh Muhammad bin Ibrahim, juz 10/132] SEORANG LAKI-LAKI MENIKAH DENGAN GADIS YANG TELAH DIZINAI. Pertanyaan. Lajnah Da'imah ditanya : Seorang laki-laki berzina dengan seorang gadis, kemudian ia ingin menikahinya, apakah demikian itu dibolehkan ? Jawaban. Jika kondisinya seperti yang anda sebutkan maka keduanya wajib bertaubat kepada Allah, melepaskan diri dari perbuatan keji itu, menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan dan berniat untuk tidak mengulanginya kembali serta setelah itu memperbanyak amal baik. Mudah-mudahan Allah menghapus kejelekan dan mengganti dengan kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Artinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain berserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat pembalasan dosa(nya), yakni dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan hina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih ; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shalih, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya" [Al-Furqan : 68-71] Jika ia ingin menikahi gadis tersebut, maka ia harus menunggu sekali haid. Dan apabila ternyata gadis tersebut hamil. tidak boleh melakukan akad nikah kecuali setelah melahirkan berdasarkan hadits Nabi bahwa beliau melarang seseorang mengalirkan air (maninya) ke ladang orang lain" [Majalatul Buhuts Islamiyah, 9/72] [Fatwa-Fatwa Tentang Wanita-2, hal 140-141 Darul Haq] Adapun anak yang terlahir dari hasi zina, maka tidak mewarisi ayahnya,lebih jelasnya akan saya salinkan secara ringkas dari kitab Minhajul Muslim oleh Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam Pasal 'Warisan dan Hukum-Hukumnya'. PENGHALANG-PENGAHALANG WARISAN Bisa jadi, sebab-sebab warisan itu ada, namun sebab-sebab tersebut dihalang-halangi penghalang hingga seseorang tidak dapat mewarisi dari pihak lain. Penghalang-penghalang warisan adalah sebagai berikut. 1. Kekafiran Kerabat yang Muslim tidak bisa mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak bisa mewarisi kerabatnya orang yang Muslim, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

> > > > > > > > > > > > > > >

"Artinya : Orang kafir tidak bisa mewarisi orang Muslim dan orang Muslim tidak bisa mewarisi orang kafir" [Muttafaq Alaih] 4. Zina Hasil zina tidak bisa mewarisi ayahnya dan tidak bisa diwarisi ayahnya. Ia hanya bisa mewarisi ibunya dan diwarisi ibunya, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salllam bersabda. "Artinya : Anak itu milik ranjang (maksudnya pemilik ranjang, yaitu suami) dan pezina berhak atas kerugian" [Muttafaq Alaih] [Minhajul Muslim, hal 626-627, Darul Falah]

Anda mungkin juga menyukai