Anggota kelompok : Hani Amrina Rosyada (3119027) SAMPAH DAN PERMASALAHANNYA 1. Tentang Sampah
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah
ialah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Secara undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang umum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Lingkungan Hidup pasal 16 “masyarakat sampah organik, sampah anorganik, dan bertanggungjawab sebagai produsen sampah berbahaya timbulan sampah. Yang diharapkan masyarakat sebagai sumber timbulan yang Sampah organik sendiri sumbernya berasal dapat beresiko menjadi sumber pencemar, dari makhluk hidup, yakni manusia, hewan, mampu ikut serta dalam pengelolaan serta tumbuhan. sampah anorganik ialah sampah sampah yang sumbernya bukan berasal dari makhluk hidup, misal plastik, dan sampah berbahaya dan beracun. Faktor Terjadinya Penumpukan Sampah 1. Volume sampah yang meningkat serta tidak diimbangi oleh adanya daya tampung TPA sehingga melebihi batas 2. Jarak yang jauh antara TPA dan pusat sampah sehingga waktu pengangkutan sampah kurang efektif 3. Fasilitas pengangkutan sampah yang terbatas 4. Sampah yang tersisa di TPS berpotensi menjadi timbunan sampah 5. Teknologi pengolahan sampah yang tidak optimal 6. Tidak semua lingkungan mempunyai lokasi penampungan sampah 7. Minimnya sosialisasi serta dukungan dari pemerintah 8. Kurangnya edukasi dan manajemen diri 9. Manajemen sampah yang tidak efektif Dampak dari Sampah Yang tidak dikelola dengan Baik
a. Sampah bisa menjadi sumber penyakit, selain itu lingkungan pun
menjadi kotor. b. Pembakaran sampah mengakibatkan pencemaran udara, mengganggu kesehatan, serta memicu pemanasan global. d. Adanya pembusukan sampah memicu timbulnya bau yang tidak sedap serta membahayakan kesehatan. e. Adanya sampah yang dibuang ke sungai menimbulkan sungai dangkal, dan memicu terjadinya banjir Pengelolaan Sampah Perspektif Islam Dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan, Islam memiliki sistem pendekatan yang berbeda dengan sistem sekuler. Dalam Islam dijelaskan bahwa segala perbuatan yang dilakukan di dunia baik itu positif maupun negatif akan mendapat ganjaran yang setimpal pula. Karenanya kebaikan yang dilakukan oleh umat Islam di dunia ialah cerminan kebaikan ketika di akhirat kelak. Hal ini juga berkaitan dengan pandangan Islam yang berarti segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia di muka bumi ialah sebagai sarana untuk beribadah kepada Yang Maha Kuasa.
Berbicara mengenai pengelolaan sampah dalam perspektif Islam, maka harus
ada unsur pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Pengelolaan sampah 3R sebagaimana disebutkan oleh Departemen Pekerjaan Umum kota Semarang, diartikan sebagai “upaya pengurangan pembuangan sampah, melalui program menggunakan kembali (Reuse), mengurangi (Reduce), dan mendaur ualng (Recycle)”. Pengelolaan Sampah 3R
● Reuse atau menggunakan kembali memiliki arti penggunaan
kembali sampah yang hendak dibuang secara langsung, dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi yang lain.
● Reduce (mengurangi) yakni usaha mengurangi penggunaan suatu
barang yang menyebabkan munculnya sampah baru
● Recycle (daur ulang) artinya ialah memanfaatkan kembali sampah
yang telah melewati proses pengolahan secara berkala ● Dalam pasal 1 poin 5 UUD No. 18 Tahun 2008, yang kemudian dinyatakan kembali dalam pasal 19, bahwasanya pengelolaan sampah terdiri atas dua kegiatan yakni pengurangan dan juga penanganan. Pengurangan ini sesuai dengan pasal 20 ayat 1 yang diartikan sebagai usaha pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang sampah, serta pemanfaatan kembali sampah. ● penanganan sampah sendiri meliputi kegiatan di bawah ini: 1. Pemilahan dan pengelompokan sampah berdasarkan jenisnya 2. Pengambilan atau pemindahan sampah dari sumber sambah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) atau TPA (Tempat Pembuangan Akhir) 4. Pengangkutan sampah menuju tempat pemrosesan akhir sampah 5. Pengolahan dengan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah itu sendiri 6. Pemrosesan tahap akhir sampah dengan cara mengembalikan sampah hasil pengolahan ke media lingkungan secara aman Al-Baqarah Ayat 222 ● Artinya: “Dan mereka mennayakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah “itu adalah sesuatu yang kotor” karena itu jauhilah istri pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri” ● Apabila dikaitkan dengan konsep mensucikan diri, maka pengelolaan sampah dengan baik dan benar wajib dilakukan oleh setiap umat manusia untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Dalam tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menjelaskan bahwa Allah menyukai orang-orang yang senantiasa membersihkan dirinya dari segala kotoran, menjauhi perbuatan munkar dan merekalah orang yang jauh lebih disukai oleh Allah SWT daripada orang-orang yang terlanjur berbuat kerusakan atau berbuat dosa kemudian ia bertaubat Al-Isra Ayat 7 ● Artinya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka ( kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.” ● Apabila dikontekstualisasikan dengan permasalahan pengelolaan sampah, maka dapat dipahami bahwa jika seseorang berbuat baik maka perbuatan baik itu akan kembali kepada diri sendiri, begitupula sebaliknya jika manusia berbuat keburukan di muka bumi, maka hal buruk pun akan kembali pada diri manusia itu sendiri. Artinya kegiatan mengelola sampah dengan tepat termasuk salahsatu kebaikan yang akan berdampak baik di masyarakat. Dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas, maka akan membantu mengurangi timbulan sampah yang tidak terkendali, sehingga lingkungan pun menjadi bersih dan terhindar dari sumber penyakit. Al-A’raf ayat 56 ● Artinya: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepadanya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.” ● Berkaitan dengan kata “wala tufsidu” pada ayat diatas, para mufassir memiliki tafsiran yang beragam dalam menjelaskan makna kata tersebut. Al-Dlohak (w.723 M) menafsirkan bahwa ayat tersebut berbicara tentang larangan merusak lingkungan yang membahayakan kehidupan manusia, seperti permasalahan sampah yang tidak dikelola dengan baik. ● Lebih lanjut dalam QS. Al-A’raf ayat 96 dijelaskan bahwa kerusakan yang terjadi dibumi tidak hanya disebabkan oleh kerusakan lingkungan saja, kerusakan moral yang ada dalam diri manusia juga menyebabkan kerusakan di bumi. Maka secara garis besar ayat diatas melarang manusia untuk merusak lingkungan termasuk membuang sampah sembarangan yang tidak melalui indikator pengelolaan sampah yang baik sehingga bisa menyebabkan munculnya masalah lingkungan dan kesehatan Al-An’am Ayat 141 ● Artinya: “Dan dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah, dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” ● Berkaitan dengan pengelolaan sampah, maka yang perlu kita garis bawahi adalah kalimat terakhir dalam ayat diatas. “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”, dalam tafsir Al-Azhar sendiri yang dimaksud di ayat tersebut ialah jangan boros, jangan berlebihan, jangan royal dalam memberikan sedekah. Lebih jelas lagi mengenai boros tersebut apabila melihat dalam QS. Al-A’raf ayat 31: “Dan makanlah kamu dan minumlah kamu, tetapi janganlah boros”. ● Allah Swt tidak menyukai orang-orang yang berlebihan, karena itu akan mencelakakan diri mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan pengelolaan sampah 3R yaitu upaya pengurangan sampah dengan cara menggunakan kembali (Reuse), mengurangi (Reduce), dan mendaur ualng (Recycle). Ketiganya sejalan dengan prinsip “tidak berlebihan dan tidak boros” sebagaimana dalam Qs. Al-An’am ayat 141 dan juga Qs. Al-A’raf ayat 31 Kesimpulan: Dari makalah ini mendapatkan kesimpulan bahwa dalam Al-Quran pengelolaan sampah yang baik ialah yang mampu memberikan kemaslahatan bagi lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu pengelolaan sampah harus dilakukan dengan benar yang ramah lingkungan sehingga mampu menurunkan volume timbunan sampah dan lingkungan dapat terhindar dari pencemaran. Pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui program 3R yakni, Reduce (menggunakan kembali), Reuse (mengurangi), dan Recycle (daur ulang). SEKIAN TERIMAKASIH