KESEPAKATAN BERSAMA
MENTERI KEHUTANAN
DENGAN
GUBERNUR PAPUA BARAT
Nomor : PKS.2/Menhut-VI/2009
Nomor : 522.2./277.GPB/2009
TENTANG
PENYELESAIAN KAYU NOW POLICE LINE DI PROVINSI PAPUA BARAT
Pada hari ini, Jum’at, tanggal tujuh belas bulan April tahun dua ribu sembilan
(17-04-2009), bertempat di Kantor Departemen Kehutanan, Gedung Manggela
Wanabakti, Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama |. M.S. KABAN
Jabatan : MENTERI KEHUTANAN
1 Nama : ABRAHAM O, ATURURI
Jabatan : GUBERNUR PAPUA BARAT
Berdasarkan Pokok-Pokok Hasil Rapat Koordinasi Khusus Membahas Penyelesaian Kayu
‘Non Police Line di Pravinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, yang diselenggarekan pada
tanggal 16 Desember 2008 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum
dan Keamanan dan disampaikan melalui surat Menteri Koordinator Bidang Politik,
Hukum dan Keamanan Nomor R.158/Ses/Sidhal/XII/2008 tanggal 18 Desember 2008,
yang mana pada angka IIT Lampiran surat dimaksud disepakati bahwa penyelesaian
asus pada intinya diserahkan kembali kepada Menteri Kehutanan dan Gubemur Papua
dan Gubernur Papua Barat. Dengan memperhatikan nilai kayu yang terus _ menyusut,
melindungi hak-hak negara berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan
bergeraknya perekonomian masyarakat, maka secara bersama-sama bersepakat untuk
menyelesaikan pemanfaatan kayu non police /ine hasil tebangan Izin Pemanfaatan Kayu
‘Masyarakat Adat (IPKMA) di Provinsi Papua Barat, dengan ketentuan :
1. Bahwa yang dimaksud kayu non police line di dalam kesepakatan ini adalah kayu
bukan barang bukti terkait Operasi Hutan Lestari (OHL) II tahun 2005 dan untuk itu
Menteri Kehutanan menyerahkan penyelesaian pemanfaatan kayu non police line Gi
Provinsi Papua Barat sebanyak 221,211,92 m? (dua ratus dua puluh satu ribu dua
ratus sebelas koma sembilan puluh dua meter kubik) kepada Guberuur Papua Barat.
G Dipindai dengan CamScanner2. Pemanfaatan kayu non police line tersebut angka 1 diutamakan untuk pemenuhan
bahan baku industri di Papua Barat sesual Peraturan Bersama Gubernur Papua dan
Gubernur Papua Barat Nomor 163 Tahun 2007/Nomor 16 Tahun 2007 tanggal 18
September 2007 tentang Peredaran Hasil Hutan dan Peraturan Gubernur Papua
Barat Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengaturan Peredaran Hasil Hutan Kayu.
3. Pengawasan pemanfaatan kayu sebagaimana dimaksud pada angka 2 melalui
mekanisme dokumen Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) oleh Petugas
Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan di
Kabupaten/Kota sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2006
jis. Nomor P.63/Menhut-II/2006 dan Nomor P.8/Menhut-II/2009 tentang
Penatausahaan Hasil Hutan Yang Berasal Dari Hutan Negara.
4, Penyelesaian pemanfaatan kayy non police line tersebut angka 2, diselesaikan
paling lambat 5 (lima) bulan sejak Kesepakatan Bersama ini ditandatangani
bekerjasama dengan Bupati/Walikota setempat serta Kepala Dinas yang diserahi
tugas dan tanggung jawab di bidang kehutanan di Kabupaten/Kota setempat.
5. Biaya yang ditimbulkan sebagai akibat kesepakatan ini dibebankan kepada anggaran
Departemen Kehutanan dan Pemerintah Papua Barat.
Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat dengan penuh tanggung jawab pada hari dan
tanggal tersebut di atas.
Ditandatangani di Jakarta
GUBERNUR PAPUA BARAT,
Tembusan :
1, Presiden Republik Indonesia (sebagai laporan);
2. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan:
3. Menteri Dalam Neger
4, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
5. Jaksa Agung Republik Indonesia;
6. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
7. Gubernur Papua;
8, Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSPIDA) Provinsi Papua Barat.
G Dipindai dengan CamScanner