Anda di halaman 1dari 22

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

LOKASI PENGKAJIAN: RT 3, RW 7, KELURAHAN M, KOTA YOGYAKARTA


TANGGAL PENGKAJIAN: 18 Maret 2021

PENGKAJIAN WINSHIELD SURVEY


DETAIL TEMUAN
Tipe Perkampungan/pedesaan Tipe perumahan padat penduduk, rumah
berdempetan antara satu dengan yang lain,
terdapat gang-gang kecil dengan jarak yang
dekat-dekat.

Lingkungan Tempat Tinggal Lingkungan tempat tinggal merupakan rumah


tunggal terpisah antara satu dengan yang lain. .
Kondisi lingkungan kurang bersih, banyak
genangan air dan kotoran hewan. pembuangan
sampah tidak tertutup. Warga mengatakan bahwa
jarang melakukan bersih-bersih sekitar
pekarangan rumah, hanya sempat di dalam
rumah saja, karena sebagian besar waktunya
habis untuk bekerja sehiangga tidak sempat
membersihkan lingkungan sekitar.

Umur Area Perumahan Bangunan rata-rata merupakan rumah tua atau


rumah lama yang sudah direnovasi dan
dilakukan perbaikan.
Karakteristik Social-Kultural Mayoritas penduduk adalah dewasa akhir yang
berstatus sebagai pekerja dan diikuti oleh
lansia dengan status pensiunan. Mayoritas
penduduk asli jawa. Rata-rata warga bekerja
sebagai wirausaha seperti berjualan, membuka
bengkel, kost-kostan.

Lingkungan Tampakan Umum wilayah ini kurang bersih,


1. Tampakan Umum bahaya lingkungan yang ada adalah lingkungan
2. Bahaya Lingkungan kurang bersih, banyak genangan air dan kotoran
hewan, pembungan sampah tidak tertutup.
Beberapa warga mengelola sampah sendiri
dengan cara membakar sampah yang sudah
menumpuk.

Stressor Lingkungan Kondisi lingkungan kondusif, tidak terjadi


kriminalitas. Terdapat peraturan dari RW
terkait keamanan dan ketertiban.
Pelayanan Kesehatan Fasilitas terdekat dari wilayah adalah
1. Fasilitas Kesehatan puskesmas M. Rata-rata warga periksa ke
2. Sumber Pelayanan Kesehatan Pertama puskesmas. Terdapat apotek sekitar 1 km dari
wilayah. Puskemas beberapa kali melakukan
penyuluhan kesehatan dan kunjungan ke rumah
warga. Posyandu balita dan lansia sudah ada
namun kedatangan masyarakat masih belum
optimal.

PENGKAJIAN INTI KOMUNITAS

Pengkajian Inti Komunitas Temuan (dinarasikan)

Riwayat : Wilayah tersebut tidak mengalami


▪ Riwayat wilayah pemekaran. Usia penduduk yang
▪ Apakah pernah ada pemekaran wilayah paling tua di wilayah tersebut
▪ Berapa usia penduduk yang paling tua di wilayah adalah sekitar 85 tahun dan
tersebut banyak lansia di atas 70 tahun.

Demografi : Jumlah KK di Rt 3 RW 07,


Kelurahan M sebanyak 59 KK.
▪ Usia dan jenis kelamin kelompok atau komunitas
yang dibina Penduduk mayoritas lansia dan
▪ Ras atau etnik dewasa akhir. Di wilayah ini
▪ Tingkat pendidikan banyak terdapat pensiunan dan
▪ Status pekerjaan wirausahan. Selain itu, terdapat
▪ Tingkat penghasilan masyarakat. PNS, karyawan swasta, dan guru.
Pendidikan terakhir di wilayah ini
bermacam-macam mulai dari S2,
S1, SMA, SMP, dan SD.
Penghasilan rata-rata di wilayah
ini adalah >Rp1.500.000,-
Statistik Vital : Masalah kesehatan yang muncul
▪ Angka prevalensi masalah kesehatan di di wilayah ini adalah hipertensi.
komunitas Berdasarkan hasil survey
▪ Angka kesakitan dan angka kematian dalam 2 puskesmas terdapat 44 warga
tahun terakhir mengalami hipertensi. Dan
berdasarkan hasil survei di
lapangan, presentase warga yang
menderita hipertensi tidak
terkontrol sebanyak 26%,
terdapat 2 lansia yang baru saja
dipulangkan dari RS akibat
stroke
Hasil angket survey kebiasaan
warga berkaitan dengan
hipertensi pada warga adalah :
1. Kebiasaan merokok = 76%
2. Kebiasaan Minum Kopi = 52
%
3. Kurang Aktivitas fisik = 45%
4. Kebiasaan makan makanan
asin setiap hari= 29%
Hasil angket mengenai kesehatan
lingkungan menunjukkan bahwa
1.70% warga tidak mengetahui
kriteria lingkungan sehat
2. 50% warga tidak mengetahui
dampak penyakit yang bisa
ditimbulkan akibat lingkungan
Nilai dan Kepercayaan : Budaya yang digunakan di
▪ Latar belakang budaya yang mempengaruhi wilayah ini adalah budaya jawa.
perilaku masyarakat Warga menggunakan bahasa
▪ Agama indonesia dan bahasa jawa untuk
▪ Bangunan tempat ibadah komunikasi sehari-hari. Terdapat
▪ Keyakinan terhadap suatu penyakit 2 masjid di wilayah ini.
▪ Kepercayaan masyarakat tentang penyakit dan Mayoritas penduduk wilayah ini
kesehatan. adalah muslim. Di wilayah
terdapat kegiatan pengajian dan
TPA. Selain itu, setiap hari selalu
ada sholat berjamaah di masjid
dan tidak terlalu banyak warga
yang datang.
Kepercayaan terhadap penyakit
rata-rata warga sudah
mempercayai ke dokter apabila
sakit. Beberapa warga
menggunakan obat herbal.

➢ PENGKAJIAN 8 SUBSISTEM KOMUNITAS

Pengkajian Sub Sistem 1: Lingkungan Temuan (dinarasikan)


Inspeksi : Tidak ada peta rawan masalah di
▪ Peta RW rawan masalah kesehatan di RW yang wilayah ini. Lokasi pasar sekitar
dikelola 1,5 km dari wilayah penduduk,
▪ Adanya pasar bersih. Tidak terdapat tempat
▪ Tempat rekreasi
rekreasi, tempat perkumpulan
▪ Data winshield survey
warga, atau lapangan yang dekat
dengan warga.
Tanda Vital : Iklim di wilayah ini adalah tropis,
▪ Kondisi iklim/cuaca cuaca panas dan Kondisi
▪ Kondisi lingkungan dan rumah lingkungan disini kurang bersih,
banyak genangan air dan kotoran
hewan. Sampah dikelola oleh
petugas, namun pembungan
sampah tidak tertutup. Beberapa
warga mengelola sampah sendiri
dengan cara membakar sampah
yang sudah menumpuk.

System Review : Bila terdapat masalah di wilayah


▪ Dukungan sosial dari keluarga, kelompok maupun maka akan dilakukan diskusi
masyarakat sekitarnya untuk memecahkan masalah
▪ Observasi sistem sosial seperti perumahan, tempat tersebut. Di wilayah terdapat
ibadah, tempat bisnis dan lain-lain penasihat RW. Setiap 2 bulan
sekali akan ada rapat RW untuk
laporan dari setiap RT. Selain
itu, terdapat PPK RW. Untuk
kegiatan bapak-bapak RW lebih
berfokus pada pembangunan
desa sementara PKK RW lebih
berfokus kepada kegiatan
kesehatan. Terdapat kegiatan
gotong royong kerja bakti
namun sebulan tidak mesti
terlaksana secara rutin karena
masyarakatnya sibuk susah
untuk digerakkan.
Dukungan masyarakat dan tokoh
masyarakat masih kurang
terutama dalam memotivasi
orang tua balita dan keluarga
lansia untuk mengikuti
posyandu.
Pengkajian Subsistem 2: Pelayanan
Kesehatan dan Sosial Temuan (dinarasikan)

1. Terdapat Puskesmas M yang berjarak 1


▪ Jenis pelayanan yang diberikan km dari RW, pelayanan setiap hari dari
(Fasilitas di ekstra dan intracommunity) pukul 07.00-14.00 dan pelayanan IGD 24
▪ Harga jam. Biaya gratis setiap kunjungan
▪ Waktu pelayanan dengan BPJS atau KTP bagi yang tidak
▪ Siapa pemberi pelayanan/tenaga memiliki BPJS.
kesehatan 2. Posyandu lansia dan balita dilakukan
▪ Karakteristik pengguna pelayanan setiap tanggal 17 pada pukul 16.00 s/d
▪ Angka statistik jumlah pengguna setiap selesai oleh kader.
hari, mingguan dan bulanan 3. Kader mengatakan sudah ada posyandu
▪ Keadekuatan, aksesiblitas dan lansia dan balita namun pesertanya
penerimaan fasilitas oleh pengguna semakin sedikit dan kurang mendapat
pelayanan dukungan tokoh masyarakat.
▪ Kegiatan posyandu (waktu, kegiatan 4. Posyandu balita kegiatannya meliputi
dan penyuluhan yang diberikan di penimbangan dan pengukuran tinggi
posyandu) badan serta lingkar lengan pada anak.
5. Posyandu dan Puskesmas bisa di jangkau
dengan kendaraan pribadi.
6. Kegiatan posyandu lansia meliputi
pengukuran tekanan darah, gula darah,
ukur TB dan penimbangan BB
7. Selain posyandu, kegiatan jumantik
sudah berjalan namun belum maksimal.
Jumantik dilakukan setiap 2 minggu
sekali.
8. Data balita yang ikut posyandu sebanyak
27 anak (jumlah yang hadir 50%)
9. Data lansia yang ikut posyandu sebanyak
60 orang (jumlah yang hadir 50%)
10. Belum ada yang kegiatan kesehatan
untuk warga yang usia remaja dan
dewasa
11. Kader mengatakan bahwa minat orang
tua balita dan keluarga lansia membawa
ke posyandu menurun karena alasan
waktu, seperti tidak sempat karena
bekerja dan menurunnya minat lansia.
Pengkajian Sub Sistem 3: Ekonomi Temuan (dinarasikan)
Pendapatan keluarga perbulan
▪ Status Pekerjaan penduduk: rata-rata diatas Rp 1.500.000,
% bekerja pengeluaran rata-rata sesuai
% tidak bekerja dengan pendapatan. Rata-rata
% pensiun penduduk yang usia produktif
▪ Kategori pekerjaan penduduk (jenis pekerjaan) telah bekerja, sebagian besar
▪ Rata-rata pendapatan keluarga per bulan sebagai wirausaha seperti
▪ Rata-rata pengeluaran keluarga per bulan berjualan, membuka bengkel,
▪ Kemampuan keluarga menyediakan makanan kost-kostan. Keluarga mampu
bergizi menyediakan makanan bergizi.
▪ Tabungan kesehatan Hampir semua warga disini
▪ Alokasi dana untuk kebutuhan pangan mampu memenuhi
kebutuhannya sehari-hari. Rata-
rata keluarga sudah memiliki
jaminan kesehatan.

Pengkajian Sub Sistem 4: Keamanan dan


Temuan (dinarasikan)
Transportasi
Air bersih menggunakan PAM,
Kemanan : sumur bor, dan sumur gali.
▪ Pelayanan polisi Warga sudah menggunakan
▪ Kebakaran jamban leher angsa. Jarak antar
▪ Sanitasi (Sumber air, Kualitas air, pembuangan septitank dengan sumber air
limbah) bersih rata-rata kurang dari 15 m
▪ Kualitas udara (adanya polusi udara) karena adanya keterbatasan
▪ Keamanan makanan jajanan tempat. Tidak semua rumah
memiliki ventilasi yang sesuai
dengan yang dianjurkan untuk
rumah sehat. Keamanan
dilaksanakan dengan bergantian
ronda. RW tidak memiliki alat
pemadam kebakaran.
Transportasi : Jenis transportasi yang digunakan
▪ Jenis transportasi yang digunakan oleh masyarakat mayoritas menggunakan motor.
▪ Pelayanan transportasi Kondisi jalan sudah di aspal
▪ Jumlah penduduk yang mengalami keterbatasan namun banyak yang berlubang.
dalam hal transportasi Beberapa warga ada yang tidak
▪ Kondisi jalan memiliki kendaraan dan
memanfaatkan ojek online.
Pengkajian Sub Sistem 5: Politik dan
Temuan (dinarasikan)
Pemerintahan
Cara pemilihan pemimpin :
▪ Kebijakan pemerintahan setempat dalam musyawarah warga. Cara pengambilan
mengatasi masalah kesehatan yang ada keputusan : musyawarah warga.
di masyarakat Penanggungjawab kesehatan
▪ Kegiatan yang telah dilakukan oleh masyarakat: puskesmas M dibantu
pemerintah untuk meningkatkan status oleh kader. Guna menanggulangi
kesehatan masyarakat masalah Penggelolaan sampah, RW
▪ kemitraan yang dilakukan dalam bekerjasama dengan pemkot kota
menanggulangi masalah kesehatan yogyakarta. Guna menangani masalah
kesehatan lansia sudah ada program
posyandu lansia namun kurang
berjalan optimal. Guna menangani
masalah kesehatan balita dan ibu hamil
sudah ada program posyandu balita
namun partisipasi Ibu masih sangat
kurang untuk membawa anaknya ke
posyandu. Belum ada upaya kesehatan
masyarakat untuk remaja dan dewasa.

Pengkajian Sub Sistem 6: Komunikasi Temuan (dinarasikan)


Seluruh warga RT 3 memiliki
▪ Media komunikasi yang dimiliki oleh alat komunikasi berupa
keluarga (koran, televisi, radio) handphone.
▪ Alat komunikasi (telepon) Setiap bulannya diadakan arisan dasawisma,
▪ Media komunikasi di masyarakat kumpul RT, pengajian RT Ketika mengalami
(arisan, pengajian, dll) sakit warga langsung pergi ke pelayanan
▪ Konsultasi dengan tenaga kesehatan kesehatan terdekat
dalam mengatasi masalah kesehatan. Sudah pernah ada Pendidikan kesehatan
terkait gizi balita dan PTM pada lansia di
Posyandu, namun tidak rutin
Belum ada informasi terkait kesehatan
lingkungan dari tenaga kesehatan atau dinas
lain untuk mengatasi masalah lingkungan.
Sudah pernah minta penyuluhan namun
belum ada tindak lanjut
Pengkajian Sub Sistem 7: Pendidikan Temuan (dinarasikan)
Terdapat 2 orang warga mengalami
▪ Prosentase keluarga yang buta huruf buta huruf
▪ Fasilitas pendidikan atau informasi Ada papan informasi namun
yang ada di masyarakat yang dapat belum dimanfaatkan dengan
dimanfaatkan oleh keluarga seperti baik.
koran dinding, dan perpustakaan Bila ada informasi akan diumumkan di
masjid
Bila ada kegiatan akan disebarkan dengan
undangan

Pengkajian Sub Sistem 8: Rekreasi Temuan (dinarasikan)


Setiap RT memiliki agenda kegiatan piknik
▪ Kebiasaan makan bersama di luar yang dibantu dananya oleh kas RT.
rumah Masing- masing warga akan iuran dan
▪ Makanan yang sering dikonsumsi saat ditambah oleh kas RT yang sudah
makan di luar dianggarkan. Warga biasanya ke pantai
▪ Kebiasaan rekreasi atau objek wisata lainnya di area jogja.
▪ Sarana rekreasi Sebagian besar warga mengatakan gemar
▪ Jenis rekreasi yang ada di keluarga makan makanan yang asin dan gurih
maupun masyarakat. Sebagian besar warga mengatakan tidak
memiliki waktu untuk berolahraga
➢ PERSEPSI

Pengkajian Persepsi Temuan (dinarasikan)

▪ Persepsi komunitas (tanyakan ke Menurut Ketua RW (Tn X) masalah yang


beberapa orang dengan berbagai usia dimiliki oleh penduduk adalah penyakit yang
yang berbeda misal remaja, lansia, berhubungan dengan gaya hidup kurang sehat
pekerja, tokoh masyarakat, dll):
sperti kurang olah raga dan makan makanan
Bagaimana pendapat masyarakat
mengenai komunitas berlemak. Kekuatan yang dimiliki masyarakat
Kekuatan yang dimiliki komunitas adalah kegiatan sifatnya kebersamaan masih
Adakah masalah yang dimiliki dilaksanakan.
komunitas
▪ Persepsi perawat: Menurut Perawat Puskesmas (Perawat X)
Pernyataan umum mengenai kondisi kondisi kesehatan di wilayah ini lebih
kesehatan di komunitas
dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi
Kekuatan komunitas
Apa masalah dan potensial masalah di lingkungan, gaya hidup dan perilaku
komunitas yang dapat diidentifikasi pencarian pelayanan kesehatan. Menurut
oleh perawat perawat X kekuatan masyarakat adalah saling
menghargai satu sama lain.
ANALISIS DATA

DATA FOKUS

DO DS

Kondisi lingkungan kurang bersih, banyak genangan air dan Warga mengatakan bahwa jarang melakukan bersih-bersih sekitar
kotoran hewan. pembuangan sampah tidak tertutup pekarangan rumah, hanya sempat di dalam rumah saja, karena
sebagian besar waktunya habis untuk bekerja sehiangga tidak sempat
membersihkan lingkungan sekitar.

Tampakan Umum wilayah ini kurang bersih, bahaya lingkungan


yang ada adalah lingkungan kurang bersih, banyak genangan air Kader mengatakan Posyandu balita dan lansia sudah ada namun
dan kotoran hewan, pembungan sampah tidak tertutup. Beberapa kedatangan masyarakat masih belum optimal.
warga mengelola sampah sendiri dengan cara membakar sampah
yang sudah menumpuk. Ketua RT 3 mengatakan terdapat kegiatan gotong royong kerja bakti
namun sebulan tidak mesti terlaksana secara rutin karena
Masalah kesehatan yang muncul di wilayah ini adalah hipertensi. masyarakatnya sibuk susah untuk digerakkan.
Berdasarkan hasil survey puskesmas terdapat 44 warga
mengalami hipertensi. Dan berdasarkan hasil survei di lapangan, Kader mengatakan dukungan masyarakat dan tokoh masyarakat
presentase warga yang menderita hipertensi tidak terkontrol masih kurang terutama dalam memotivasi orang tua balita dan
sebanyak 26%, terdapat 2 lansia yang baru saja dipulangkan dari keluarga lansia untuk mengikuti posyandu.
RS akibat stroke
Hasil angket survey kebiasaan warga berkaitan dengan Kader mengatakan sudah ada posyandu lansia dan balita namun
hipertensi pada warga adalah : pesertanya semakin sedikit dan kurang mendapat dukungan tokoh
1. Kebiasaan merokok = 76% masyarakat.
2. Kebiasaan Minum Kopi = 52 %
3. Kurang Aktivitas fisik = 45% Kader mengatakan belum ada yang kegiatan kesehatan untuk warga
4. Kebiasaan makan makanan asin setiap hari= 29% yang usia remaja dan dewasa
Hasil angket mengenai kesehatan lingkungan menunjukkan bahwa Kader mengatakan bahwa minat orang tua balita dan keluarga lansia
1. .70% warga tidak mengetahui kriteria lingkungan sehat membawa ke posyandu menurun karena alasan waktu, seperti tidak
2. 50% warga tidak mengetahui dampak penyakit yang bisa sempat karena bekerja dan menurunnya minat lansia
ditimbulkan akibat lingkungan
Kader mengatakan sudah pernah ada Pendidikan kesehatan terkait
gizi balita dan PTM pada lansia di Posyandu, namun tidak rutin
Data Posyandu: Belum ada informasi terkait kesehatan lingkungan dari tenaga
1. Data balita yang ikut posyandu sebanyak 27 anak (jumlah yang
kesehatan atau dinas lain untuk mengatasi masalah lingkungan,
hadir 50%)
2. Data lansia yang ikut posyandu sebanyak 60 orang (jumlah yang Sudah pernah minta penyuluhan namun belum ada tindak lanjut
hadir 50%)
Sebagian besar warga mengatakan gemar makan makanan yang asin
dan gurih
Jarak antar septitank dengan sumber air bersih rata-rata kurang Sebagian besar warga mengatakan tidak memiliki waktu untuk
dari 15 m karena adanya keterbatasan tempat. Tidak semua rumah berolahraga
memiliki ventilasi yang sesuai dengan yang dianjurkan untuk Menurut Ketua RW (Tn X) masalah yang dimiliki oleh penduduk
rumah sehat adalah penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup kurang sehat
sperti kurang olah raga dan makan makanan berlemak

Menurut Perawat Puskesmas (Perawat X) kondisi kesehatan di


wilayah ini lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi
lingkungan, gaya hidup dan perilaku pencarian pelayanan kesehatan
Analisis Data Problem Etiologi
1 . - DS: ➢ Defisit Kesehatan Komunitas ➢ Program tidak atau kurang
⚫ Kader mengatakan sudah ada posyandu lansia dan balita di RT 3 RW 7, Kelurahan M didukung komunitas, Program
namun pesertanya semakin sedikit tidak mengatasi seluruh masalah
⚫ Kader mengatakan belum ada yang kegiatan kesehatan kesehatan komunitas
untuk warga yang usia remaja dan dewasa
⚫ Kader mengatakan bahwa minat orang tua balita dan
keluarga lansia membawa ke posyandu menurun

-DO :
⚫ Masalah kesehatan yang muncul di wilayah adalah
hipertensi. Berdasarkan hasil survey puskesmas
terdapat 44 warga mengalami hipertensi. Berdasarkan
hasil survei di lapangan, presentase warga yang
menderita hipertensi tidak terkontrol sebanyak 26%,
terdapat 2 lansia yang baru saja dipulangkan dari RS
akibat stroke
⚫ Data balita yang ikut posyandu sebanyak 27 anak
(jumlah yang hadir 50%)
⚫ Data lansia yang ikut posyandu sebanyak 60 orang
(jumlah yang hadir 50%)
⚫ Penduduk mayoritas lansia dan dewasa akhir
DS:
⚫ Sebagian besar warga mengatakan tidak memiliki waktu ➢ Manajemen kesehatan tidak ➢ Kurangnya dukungan social
untuk berolahraga. efektif di RT 3 RW 07, ➢ Kompleksitas program
⚫ Kader mengatakan bahwa minat orang tua balita dan Kelurahan M perawatan
keluarga lansia membawa ke posyandu menurun karena
alasan waktu, seperti tidak sempat karena bekerja dan
menurunnya minat lansia.
⚫ Dukungan masyarakat dan tokoh masyarakat masih
kurang terutama dalam memotivasi orang tua balita dan
keluarga lansia untuk mengikuti posyandu.
⚫ Sebagian besar warga mengatakan gemar makan
makanan yang asin dan gurih.
⚫ Menurut Ketua RW (Tn X) masalah yang dimiliki oleh
penduduk adalah penyakit yang berhubungan dengan
gaya hidup kurang sehat sperti kurang olah raga dan
makan makanan berlemak.

⚫ Menurut Perawat X kondisi kesehatan di wilayah ini


lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi
lingkungan, gaya hidup dan perilaku pencarian
pelayanan kesehatan.

DO :
⚫ Presentase warga yang menderita hipertensi tidak
terkontrol sebanyak 26%, terdapat 2 lansia yang baru
saja dipulangkan dari RS akibat stroke
⚫ Hasil angket survey kebiasaan warga berkaitan dengan
hipertensi pada warga adalah :
1. Kebiasaan merokok = 76%
2. Kebiasaan Minum Kopi = 52 %
3. Kurang Aktivitas fisik = 45%
4. Kebiasaan makan makanan asin setiap hari= 29%
DS: ➢ Perilaku kesehatan cenderung ➢ Kurang terpapar informasi
⚫ Warga mengatakan bahwa jarang melakukan berisiko di RT 3 RW 07, ➢ Keridakadekuatan dukungan
bersih-bersih sekitar pekarangan rumah, hanya Kelurahan M sosial
sempat di dalam rumah saja, karena sebagian
besar waktunya habis untuk bekerja sehiangga
tidak sempat membersihkan lingkungan sekitar.
⚫ Ketua RT 3 mengatakan terdapat kegiatan gotong
royong kerja bakti namun sebulan tidak mesti
terlaksana secara rutin karena masyarakatnya
sibuk susah untuk digerakkan.
⚫ Kader mengatakan belum ada informasi terkait
kesehatan lingkungan dari tenaga kesehatan atau
dinas lain untuk mengatasi masalah lingkungan
⚫ Menurut Perawat Puskesmas (Perawat X) kondisi
kesehatan di wilayah ini lebih dipengaruhi oleh
beberapa faktor meliputi lingkungan, gaya hidup
dan perilaku pencarian pelayanan kesehatan.
Sudah pernah minta penyuluhan namun belum
ada tindak lanjut

DO:
⚫ Kondisi lingkungan kurang bersih, banyak
genangan air dan kotoran hewan. pembuangan
sampah tidak tertutup
⚫ Tampakan Umum wilayah ini kurang bersih,
bahaya lingkungan yang ada adalah lingkungan
kurang bersih, banyak genangan air dan kotoran
hewan, pembungan sampah tidak tertutup.
Beberapa warga mengelola sampah sendiri
dengan cara membakar sampah yang sudah
menumpuk.
⚫ Hasil angket mengenai kesehatan lingkungan
menunjukkan bahwa
.70% warga tidak mengetahui kriteria lingkungan
sehat
50% warga tidak mengetahui dampak penyakit
yang bisa ditimbulkan akibat lingkungan
⚫ Jarak antar septitank dengan sumber air bersih
rata-rata kurang dari 15 m karena adanya
keterbatasan tempat. Tidak semua rumah
memiliki ventilasi yang sesuai dengan yang
dianjurkan untuk rumah sehat
PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS

NO. Dx Kep Kom A B C D E F G H I J K L Total Prioritas

1 Defisit Kesehatan Komunitas di RT 3 RW 07, 5 4 4 4 3 3 5 5 3 5 5 5 51 1


Kelurahan M b.d Program tidak atau kurang
didukung komunitas, Program tidak mengatasi
seluruh masalah kesehatan komunitas

2 Manajemen kesehatan tidak efektif di RT 7 RW 07, 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 50 2


Kelurahan M b.d Kurangnya dukungan social,
Kompleksitas program perawatan

3 Perilaku kesehatan cenderung berisiko di RT 3 RW 4 3 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 40 3


07, Kelurahan M b.d Kurang terpapar informasi,
Keridakadekuatan dukungan sosial

Keterangan pembobotan : A: Sesuai dengan peran perawat komunitas G: Sesuai dengan program pemerintah
1. Sangat rendah B: Risiko terjadi H: Tempat
2. Rendah C: Risiko keparahan I: Waktu
3. Cukup D: Potensial untuk pendkes J: Dana
4. Tinggi E: Minat masyarakat K: Fasilitas kesehatan
5. Sangat tinggi F: Kemungkinan diatasi L : Sumber daya
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosis SLKI SIKI EBN


Defisit Kesehatan Komunitas di
RT 3 RW 07, Kelurahan M b.d - Prevensi Primer Prevensi primer Skrining merupakan suatu
Program tidak atau kurang Setelah dilakukan intervensi Pengembangan kesehatan pemeriksaan asimtomatik pada
didukung komunitas, Program keperawatan selama 1 bulan masyarakat satu atau sekelompok orang
tidak mengatasi seluruh masalah maka status kesehatan - Identifikasi potensi atau untuk mengklarifikasi mereka
kesehatan komunitas komunitas meningkat dengan asset dalam masyarakat dalam kategori diperkirakan
kriteria hasil: terkait isu yang dihadapi mengidap atau tidak mengidap
1. Ketersediaan program - Identifikasi kekuatan dan penyakit (Rajab,2009).
promosi kesehatan meningkat partner dalam
(posyandu berjalan sebulan pengembangan kesehatan Tes skrining merupakan salah
sekali secara 1 bulan) - Identifikasi satu cara yang digunakan pada
2. Partisipasi dalam kesehtan pemimpin/tokoh dalam epidemiologi untuk
komunitas meningkat (20%- masyarakat mengetahui prevelensi suatu
25%) - Berikan kesempatan penyakit yang tidak dapat
kepada setiap anggota didiagnosa atau keadaan ketika
masyarakat untuk angka kesakitan tinggi pada
berpartisipasi sesuai aset sekelompok individu atau
yang dimiliki masyarakat berisiko tinggi
- Libatkan anggota serta pada keadaan yang kritis
masyarakat untuk dan serius yang memerlukaan
meningkatkan kesadaran penanganan segera. Namun
terhadap isu kesehatan dan demikian,masih harus
mengembangkan rencana dilengkapi dengan pemeriksaan
kerja lain untuk menentukan
- Libatkan masyarakat diagnose(Chandra,2009)
dalam proses perencanaan
dan implementasi serta
revisinya
- Libatkan anggota
masyarakat dalam
mengembangkan jaringan
kesehatan
- Pertahankan komunikasi
yang terbuka dengan
anggota masyarakat untuk
bermusyawarah dan pihak-
pihak yang terlibat

- Prevensi sekunder - Prevensi sekunder


Setelah dilakukan intervensi Skrining kesehatan
keperawatan selama 1 bulan - Identifikasi target populasi
maka status kesehatan skrining kesehatan
komunitas meningkat dengan - Lakukan informed consent
kriteria hasil: skrining kesehatan
1. Sistem surveilans kesehatan - Sediakan akses layanan
meningkat skrining (mis. Waktu dan
tempat)
- Jadwalkan waktu skrining
kesehatan
- Gunakan instrument
skrining yang valid dan
akurat
- Sediakan lingkungan yang
nyaman selama prosedur
skrining kesehatan
- Lakukan anamnesis
riwayat kesehatan, factor
resiko, dan pengobatan
jika perlu
- Lakukan pemeriksaan
fisik,sesuai indikasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur skrining
kesehatan
- Informasikan hasil
skrining kesehatan
- Rujuk untuk pemeriksaan
diagnose lanjut

Surveilan komunitas
- Identifikasi tujuan dan
prosedur pelaporan data
kesehatan masyarakat
- Kumpulkan data yang
berakitan dengan kejadian
kesehatan di masyarakat
- Tetapkan frekuensi
pengumpulan dan analisis
data
- Laporkan data
menggunakan mekanisme
pelaporan standar yang
ada
- Tindak lanjuti laporan ke
instansi terkait untuk
memastikan keakuratan
dan kegunaan informasi
- Libatkan bereperan aktif
dalam pengembangan
program di masyarakat
- Gunakan laporan
sebelumnya untuk
mengenalli kebutuhan
pengumpulan data
tambahan,analisis,dan
interpretasinya
- Ajarkan (keluarga dan
masyarakat) mengenai
pentingnya tindak lanjut
pengobatan penyakit
menular
- Kolaborasi dengan pihak
lain dalam
pengumpulan,analisis,dan
pelaporan data kesehatan
masyarakat

- Prevensi tersier - Prevensi tersier


Setelah dilakukan intervensi Promosi perilaku upaya
keperawatan selama 1 bulan kesehatan
maka status kesehatan - Identifikasi perilaku upaya
komunitas meningkat dengan kesehatan yang dapat
kriteria hasil: ditingkatkan
1. Angka morbiditas - Memberikan lingkungan
(hipertensi) menurun yang mendukung
2. Angka kebiasaan kesehatan
merokok menurun dari - Orientasi pelayanan
76% menjadi 70% kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
- Anjurkan makan buah dan
sayur setiap hari
- Anjurkan melakukan
aktivitas fisik setiap hari
- Anjurkan tidak merokok di
dalam rumah
.
PLAN OF ACTION

Diagnosa Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Alokasi PJ


Dana

Defisit Kesehatan Melakukan rapat Mendorong Tokoh Juni 2021 Rumah Dana Pak RW,
Komunitas di RT 3 RW 07, koordinasi (FGD) keterlibatan masyarakat Ketua RW Kas RW mahasiswa
Kelurahan M b.d Program dengan tokoh tokoh RT 3, RW 07
tidak atau kurang didukung masyarakat dalam masyarakat 07,
komunitas, Program tidak keterlibatannya dalam kelurahan M:
mengatasi seluruh masalah untuk program
kesehatan komunitas merencanakan, kesehatan Lurah, Ketua
RW, Ketua
mengimplementasi masyarakat
kan dan merevisi RT, Ketua
Mendorong PKK, Ketua
program kesehatan
masyarakat. keterlibatan Karang
tokoh taruna,
masyarakat Kader
dalam
memotivasi
warga untuk
mengakses
pelayanan
kesehatan
Diagnosa Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Alokasi PJ
Dana

Melakukan Terlaksananya Seluruh KK Juni 2021 Masing- Dana Bu Kader,


skrining dan sistem di RT 57, masing Kas RW mahasiswa
surveilan faktor surveilans RW 08, rumah di
risiko hipertensi kejadian kelurahan M RT 57, RW
hipertensi dan (59 Kk) 08,
faktor kelurahan
risikonya M
secara
berkelnjutan

Melakukan edukasi Angka Keluarga Juli 2019 Rumah Dana Bu Kader,


penatalaksanaan morbiditas dengan keluarga Kas RT mahasiswa
hipertensi pada hipertensi hipertensi di dengan
keluarga dengan menurun RT 57, RW hipertensi
hipertensi (pola 08, di RT 57,
makan sehat, kelurahan M RW 08,
aktivitas fisik) kelurahan
M

Anda mungkin juga menyukai