Anda di halaman 1dari 4

MAJAS ATAU GAYA BAHASA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Guru Pengajar: Bapak Moh. Ali Asrofin, S. Pd

NAMA KELOMPOK:
1. NADIA TYAS CALYA DEWI
2. NUR FUADATUL FITRO

MTS PUTRA-PUTRI SIMO


SUNGELEBAK KARANGGENENG LAMONGAN
2023
A. Pengertian Majas
Majas atau gaya bahasa adalah pemakaian ragam bahasa tertentu untuk membuat
ungkapan semakin hidup.

B. Jenis-jenis Majas
1. Majas Perbandingan
Yang dimaksud majas perbandingan adalah majas yang menjelaskan sesuatu dengan
cara menyandingkan atau membandingkan antara satu objek dengan objek yang
lainnya. Macam-macam majas perbandingan antara lain:
a. Majas Metafora yaitu majas dengan perumpamaan atau dengan cara
membandingkan sesuatu pada hal lain yang memiliki ciri-ciri hampir sama persis.
Contoh: Pustaka itu gudangnya ilmu, dan membaca adalah kuncinya.
b. Majas Simile adalah majas yang membandingkan hal-hal berbeda yang sengaja
untuk disamakan.
Contoh: Nasibnya sungguh tak menentu seperti air di daun talas.
c. Majas Personifikasi yaitu gaya bahasa yang mengibaratkan benda mati
selayaknya manusia dengan sifat-sifat insani.
Contoh: Gunung Semeru di Lumajang memuntahkan lavanya siang hari itu.
d. Majas Hiperbola yaitu kiasan dengan ungkapan berlebihan.
Contoh: Hatiku tercabik-cabik melihat kamu dengan dia.
e. Majas Asosiasi merupakan majas yang membandingkan beberapa hal sesuai
kondisinya.
Contoh: Suaranya merdu bagai buluh perindu.
f. Majas Metonimia yaitu menggunakan merek dari sesuatu yang sudah dikenal
oleh umum.
Contoh: Ibu menyuruhku membeli aqua untuk tamu.
g. Majas Sinestesia yakni berupa ungkapan rasa dari suatu indera lewat rasa indera
lain.
Contoh: Wajahnya pucat pasi saat aksi buruknya terbongkar.
h. Majas Pars Pro Toto adalah majas yang menggunakan sebagian objek untuk
menunjukkan keseluruhan objek tersebut.
Contoh: Sedari tadi, temanku tidak menampakkan batang hidungnya.
i. Majas Totem Pro Toto adalah penggunaan seluruh objek untuk merujuk sebagian
objek itu.
Contoh: Hujan deras semalam membuat Jakarta banjir.
j. Majas Alegori adalah majas yang membandingkan dua objek dengan cara lain.
Contoh: Lidah manusia ibarat pisau tajam, maka hati-hatilah dalam bertutur.
k. Majas Eufemisme yaitu istilah pengganti yang lebih halus agar tidak
menyinggung.
Contoh: Dia sekarang menjadi asisten rumah tangga (Asisten rumah tangga =
pembantu)

2. Majas Pertentangan
Yang dimaksud majas petentangan adalah majas yang cara melukiskan hal apapun
dengan mempertentangkan antara hal yang satu dengan hal yang lainnya. Macam-
macam majas pertentangan antara lain:
a. Majas Paradoks, yaitu majas yang mengandung pertentangan yang nyata dengan
fakta-fakta atau mengungkapkan sesuatu yang berlawanan.
Contoh: Hatiku sejuk tiap bertemu dengannya meski cuaca sedang panas.
b. Majas Hiperbola, adalah majas dengan bahasa atau ungkapan yang berlebihan.
Contoh: Teriakan itu terdengar menggelegar membelah angkasa raya.
c. Majas Litotes, yaitu kata-kata majas dengan makna merendah.
Contoh: Tanpa keluarga, aku hanya butiran debu.
d. Majas Antitesis, adalah majas yang menggunakan paduan kata dengan arti
berbeda.
Contoh: Kecantikannya itu justru membuat dia celaka.

3. Majas Sindiran
Yang dimaksud majas sindiran adalah majas yang memberikan ungkapan dengan
cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya. Macam-macam
majas sindiran di antaranya:
a. Majas Ironi, yaitu majas sindiran yang menyembunyikan fakta dengan kebalikan
fakta itu.
Contoh: Kamu sangat tepat waktu, setelah acara lewat 3 jam kamu baru sampai di
sini.
b. Majas Satrie, yaitu ungkapan sindiran atau kritik dengan bahasa yang lebih halus.
Contoh: Soal semudah ini apa kamu tidak bisa menyelesaikannya.
c. Majas Sinisme, adalah majas sindiran yang kasar, lugas, dan langsung terbuka.
Contoh: Dasar tidak tau malu, setelah menghina kamu meminta bantuan darinya.
d. Majas Sarkasme, merupakan majas yang kasar, pedas, negatif untuk menyakiti
orang lain.
Contoh: Apa kamu buta tidak bisa melihat kebenaran di depan mata.
e. Majas Innuendo, adalah sindiran dengan mengecilkan fakta sesungguhnya.
Contoh: Tak perlu takut, sakit disuntik seperti digigit semut.

4. Majas Penegasan
yang dimaksud dengan majas penegasan adalah majas yang berupaya untuk
menekankan sebuah ungkapan. Macam-macam majas penegasan antara lain:
a. Majas Repetisi, yaitu majas dengan kata yang diulang-ulang.
Contoh: Kamu yang ditunggu, kamu yang dinantikan, kamu yang diharapkan.
b. Majas Retorik, yaitu gaya bahasa dengan kalimat tanya yang tidak membutuhkan
jawaban.
Contoh: Memangnya kamu tidak lelah bekerja seharian?
c. Majas Tautologi, yakni pengulangan kata atau pernyataan secara berlebihan
sebagai kesan penegasan.
Contoh: Ibu menyayangimu, ibu mencintaimu dengan segenap jiwanya.
d. Majas Antiklimaks, yakni majas yang mengurutkan kata dari yang paling penting
hingga yang sederhana.
Contoh: Jangankan seribu atau seratus, serupiah pun tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai