Anda di halaman 1dari 7

Telaah Jurnal

Jurnal 1
Keyword : Kecukupan Gizi, Penyakit Jantung Koroner, Salatiga
Database : Jurnal Keperawatan Muhammadiyah
Jurnal yang ditemukan : sinta 4
Judul : Kecukupan Gizi Pada Individu Dengan Penyakit Jantung
Koroner Di RSUD Kota Salatiga
Abstrak :
Objective: Penyakit jantung koroner merupakan suatu keadaan dimana terjadinya
penumpukan plak di arteri jantung sehingga memicu terjadinya serangan jantung.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecukupan gizi pada individu dengan
penyakit jantung koroner di RSUD Kota Salatiga.
Methods: Penelitian menggunakan metode berupa survey. Responden dalam
penelitian ini sejumlah 100 individu dengan penyakit jantung koroner yang
berdomisili di Salatiga. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran
antropometri, food frequency dan food recall 2x24 jam.
Results: Hasil pengukuran antropometri dan metabolik menunjukkan dari 100
individu dengan penyakit jantung koroner didapatkan Indeks Massa Tubuh (IMT)
kategori kurus 5 orang (5%), gemuk 19 orang (19%), normal 76 orang (76%). Asupan
gizi 100 individu dengan penyakit jantung koroner menggunakan food recall 24
hours menunjukan rata-rata kosumsi energi ±1034,36 kkal, protein ±38,92 gr, lemak
±22,98 gr, karbohidrat ±167,11 gr.
Conclusion: Pemenuhan asupan zat gizi berdasarkan kategori kecukupan sebagian
besar masuk dalam kategori defisit berat yakni energi (94 responden), protein (78
responden), lemak (94 responden), karbohidrat (94 responden) namun ada
responden yang masuk dalam kategori baik yakni energi (3 responden), protein (4
responden) lemak (3 responden), karbohidrat (3 responden).
1. Susun pertanyaan:
a. Patient or problem
Pasien RSUD Kota Salatiga / Kebutuhan Gizi pasien PJK
b. Intervension
survey pada individu dengan penyakit jantung koroner
c. comparative intervension
Semi Quantitave Food Frequencies Questionnaire (SQ-FFQ)
d. outcome
Pasien yang terkena penyakit jantung koroner rata-rata belum mengetahui
penyakit yang mereka alami. Asupan gizi yang buruk menjadi penyebab
mereka terkena PJK.
2. bukti terkini
3. Telaah kritis:
1) Validity
Penelitian menggunakan metode berupa survey. Responden dalam penelitian
ini sejumlah 100 individu dengan penyakit jantung koroner yang berdomisili
di Salatiga. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran
antropometri, food frequency dan food recall 2x24 jam.
2) Importance
Hasil pengukuran antropometri dan metabolik menunjukkan dari 100
individu dengan penyakit jantung koroner didapatkan Indeks Massa Tubuh
(IMT) kategori kurus 5 orang (5%), gemuk 19 orang (19%), normal 76 orang
(76%). Asupan gizi 100 individu dengan penyakit jantung koroner
menggunakan food recall 24 hours menunjukan rata-rata kosumsi energi
±1034,36 kkal, protein ±38,92 gr, lemak ±22,98 gr, karbohidrat ±167,11 gr
3) Applicability
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk melihat
kecukupan gizi pada individu dengan penyakit jantung koroner di RSUD Kota
Salatiga. Karakteristik responden dalam penelitian berjenis kelamin, laki-laki
dan perempuan berusia 30- 80 tahun dan mengidap penyakit jantung
koroner. Responden dalam penelitian ini sebanyak 100 responden (49 orang
berjenis kelamin perempuan dan 51 orang berjenis kelamin laki-laki) dengan
rentang umur antara 30-80 tahun Berdasarkan tabel karakteristik
antropometri hasil Indeks Massa Tubuh menunjukkan bahwa rata-rata Indeks
Massa Tubuh ke-100 responden masuk dalam kategori pre obesitas, karena
responden mengaku bahwa berat badan tidak mempengaruhi status asupan
gizi yang responden konsumsi, sebab responden sudah mengalami berat
badan berlebih sejak responden belum mengetahui penyakit jantung koroner
yang responden alami saat ini.

4. Terapkan pada pasien


5. evaluasi kinerja
Pemenuhan asupan zat gizi berdasarkan kategori kecukupan sebagian besar
masuk dalam kategori defisit berat yakni energi (94 responden), protein (78
responden), lemak (94 responden), karbohidrat (94 responden) namun ada
responden yang masuk dalam kategori baik yakni energi (3 responden), protein (4
responden) lemak (3 responden), karbohidrat (3 responden) hal ini disebabkan
karena dalam sehari hampir setiap responden mengonsumsi makanan hanya 1
atau 2 kali saja dan dalam porsi yang terlalu sedikit.
Jurnal 2
Keyword : Coronary artery disease acute coronary syndrome coronary
heart disease epidemiology
Database : Journal of Epidemiology and Global Health
Judul : Epidemiology and the Magnitude of Coronary Artery Disease
and Acute Coronary Syndrome: A Narrative Review
Abstrak :
Background: Coronary Artery Disease (CAD) is the foremost single cause of mortality
and loss of Disability Adjusted Life Years (DALYs) globally. A large percentage of this
burden is found in low and middle income countries. This accounts for nearly 7
million deaths and 129 million DALYs annually and is a huge global economic
burden. Objective: To review epidemiological data of coronary artery disease and
acute coronary syndrome in low, middle and high income countries.
Methods: Keyword searches of Medline, ISI, IBSS and Google Scholar databases.
Manual search of other relevant journals and reference lists of primary articles.
Results: Review of the results of studies reveals the absolute global and regional
trends of the CAD and the importance and contribution of CAD for global health.
Data demonstrates which region or countries have the highest and lowest
agestandardized DALY rates and what factors might explain these patterns. Results
also show differences among the determinants of CAD, government policies, clinical
practice and public health measures across the various regions of world.
Conclusion: CAD mortality and prevalence vary among countries. Estimation of the
true prevalence of CAD in the population is complex. A significant number of
countries have not provided data, the estimation of the exact figures for
epidemiological data is a barrier. The incidence of CAD continues to fall in developed
countries over the last few decades and this may be due to both effective treatment of
the acute phase and improved primary and secondary preventive measures.
Developing countries show considerable variability in the incidence of CAD. The
globalization of the Western diet and increased sedentary lifestyle will have a
dramatic influence on the progressive increase in the incidence of CAD in these
countries.
1. Susun pertanyaan:
a. Patient or problem
Epidemiology and the Magnitude of Coronary Artery Disease and Acute
Coronary Syndrome
b. Intervension
c. comparative intervension

d. outcome

2. bukti terkini
3. Telaah kritis:

1) Validity
A literature search was done using PubMed/Medline, ISI, IBSS and Google Scholar databases
to identify and evaluate all relevant English-language studies of epidemiological studies on
CAD and ACS. Manual search of other relevant journals and references lists of primary
articles was done by Udaya Ralapanawa. Reference lists of identified papers, relevant
reviews and meta-analyses were scrutinized for additional articles. The study period was
2000–2019 and excluding letters, editorials, conference abstracts, reviews, and comments,
we used the following key words “Coronary Artery Disease”, “Acute Coronary Syndrome”,
“Coronary Heart Disease”, and “Epidemiology”.

2) Importance
Review of the results of studies reveals the absolute global and regional trends of the CAD
and the importance and contribution of CAD for global health. Data demonstrates which
region or countries have the highest and lowest agestandardized DALY rates and what
factors might explain these patterns. Results also show differences among the determinants
of CAD, government policies, clinical practice and public health measures across the various
regions of world.
3) Applicability
Even though CAD mortality and prevalence vary among countries it is the top cause of death
in countries of all income groups. Estimation of the true prevalence of CAD in the population
is complex. As a significant number of countries have not provided data, the provision of
exact figures for epidemiological data is a barrier. Further, the scientific studies carried out
on CAD are limited in some regions especially in low and middle income countries including
Sri Lanka.

4) Terapkan pada pasien


5) evaluasi kinerja

Anda mungkin juga menyukai