Anda di halaman 1dari 3

Model Pembelajaran

Langsung (Direct
Instruction)
Nama: Ambar Sari

Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang sebenarnya bersifat teacher


center. Dalam penerapannya model pembelajaran langsung, guru harus mendemonstrasikan
pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi
langkah. Model pembelajaran langsung bertumpu pada prinsip psikologi perilaku dan teori
belajar social, khususnya tentang pemodelan (modeling). Pemodelan, yaitu meniru perilaku dan
pengalaman (keberhasilan dan kegagalan) orang lain. Sebagian besar tugas guru adalah
membantu siswa memperoleh pengetahuan prosedural, yaitu pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu, misalnya bagaimana cara menggunakan neraca ohauss, dan bagaimana
melakukan eksperimen. Guru juga membantu siswa untuk memahami pengetahuan deklaratif,
yaitu pengetahuan tentang sesuatu (dapat diungkapkan dengan kata-kata), misalnya nama-
nama bagian neraca ohauss. Agar siswa terapil menggunakan neraca ohauss untuk mengukur
massa, memerlukan pengetahuan deklaratif tentang nama-nama bagian neraca ohauss dan juga
pengetahuan procedural seperti bagaimana mengenal neraca, menggeser anak timbangan dan
membaca skala
Fase dalam Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Fase 1 Guru menyampaikan tujuan, informasi latar


belakang pengajaran, pentingnya pelajaran,
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan mempersiapkan siswa untuk belajar
siswa

Fase 2 Guru mendemonstrasikan keterampilan yang


benar atau menyajikan informasi tahap demi
Mendemonstrasikan pengetahuan atau tahap
keterampilan

Fase 3 Guru merencanakan dan memberikan


bimbingan pelatihan awal
Membimbing pelatihan

Fase 4 Mengecek, apakah siswa telah berhasil


melakukan tugas dengan baik, memberi
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
umpan balik

Fase 5 Guru mempersiapkan kesempatan melakukan


pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus
Memberikan kesempatan untuk pelatihan pada penerapan kepada situasi lebih
lanjutan dan penerapan kompleks dan kehidupan sehari-hari

Contoh Kegiatan Belajar Mangajar Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

A. Pendahuluan (10 Menit)

1. Memotivasi siswa dengan meminta siswa memegang kubus besi dan baluk kayu kemudian
tanyakan kepada siswa benda mana yang lebih berat? (fase 1)
2. Pada papan tulis, tuliskan kata-kata “Pengukuran, massa, neraca lengan (ohauss)” secara
hirarki (fase 2)
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran (fase 1)
B. Inti (30 Menit)

1. Menyajikan informasi tahap demi tahap tentang nama-nama bagian neraca ohauss dengan
menggunakan bagan neraca ohauss (fase 2)
2. Mendemonstrasikan keterampilan cara menggunakan neraca ohauss untuk menimbang
massa kubus besi, tahap demi tahap (fase 2)
3. Meminta siswa menimbang massa balok kayu, dan guru membimbing siswa dalam
melakukan pengukuran massa balok kayu itu (fase 3)
4. Memberikan umpan balik (pujian) kepada aspek-aspek yang sudah benar terhadap
keterampilan siswa dalam menggunakan neraca ohauss (fase 4)
5. Memodelkan lagi langkah-langkah penggunaan neraca ohauss yang masih salah ketika siswa
berlatih mengukur massa balok kayu (fase 4)
6. Memberikan pelatihan lanjutan dengan meminta siswa mengukur massa benda-benda lain
(kerikil, beras atau jagung) dengan menggunakan ohauss (fase 5)

C. Penutup (5 Menit)

1. Membimbing siswa membuat rangkuman pembelajaran. Rangkuman pembelajaran berisi


bagian-bagian neraca ohauss, serta langkah-langkah pengoperasian neraca ohauss sebagai
alat ukur massa
2. Menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan dibahas tentang
penggunaan alat ukur panjang dengan menggunakan jangka sorong

Daftar Rujukan

Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:


Prestasi Pustaka

Anda mungkin juga menyukai