Manfaat Teknik Relaksasi
Manfaat Teknik Relaksasi
PROPOSAL KEGIATAN
Di Susun Oleh:
Kelompok 5
1. Indah Permata Sari 2017.C.09a.0844
2. Ivan Indrawan 2017.C.09a.0845
3. Jepri Gustinus 2017.C.09a.0846
4. Jufikri Akbar 2017.C.09a.0847
5. Kertelia M Febrianty 2017.C.09a.0848
6. Windari 2017.C.09a.0868
PROPOSAL KEGIATAN
Di Susun Oleh:
Mahasiswa Kelompok 5
Tingkat II A
1. Indah Permata Sari 2017.C.09a.0844
2. Ivan Indrawan 2017.C.09a.0845
3. Jefri Gustinus 2017.C.09a.0846
4. Jufikri Akbar 2017.C.09a.0847
5. Kertelia M Febrianty 2017.C.09a.0848
6. Windari 2017.C.09a.0868
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal pendidikan kesehatan ini disusun oleh kami yang bertanda tangan di
bawah ini:
Kelompok : V
Nama : 1. Indah Permata Sari
2. Ivan Indrawan
3. Jepri Gustinus
4. Jufikri Akbar
5. Kertelia M Febrianty
6. Windari
Tingkat : II A
Judul : Proposal Kegiatan Pendidikan Kesehatan Pada Anak Sekolah
Tentang Manfaat Teknik Pernafasan Dalam dan Relaksasi
Otot Progresif di MTs Fathul Jannah Kota Palangka Raya
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
“Pendidikan Kesehatan Tentang Manfaat Teknik Pernafasan Dalam dan Relaksasi
Otot Progresif di MTs Fathul Jannah Kota Palangka Raya” ini dapat selesai tepat
pada waktunya. Proposal ini salah satu syarat untuk dapat melanjutkan terhadap
penelitian.
Penulis sangat menyadari bahwa pada penulisan ini masih menemukan
kesulitan, tetapi berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya
penulis dapat memperbaiki dan melengkapinya sehingga terselesaikan dengan
baik.
Proposal ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ns. selaku penanggung jawab mata kuliah
promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan II
2. Meilitha Carolina, Ners., M.Kep. dan Ika Paskaria, S.Kep., Ns. selaku
dosen pembimbing kelompok 5 mata kuliah promosi kesehatan dan
pendidikan kesehatan II
3. Secara khusus kepala sekolah, guru-guru dan siswa-siswi MTs Fathul
Jannah Kota Palangka Raya
Kami menyadari bahwa proposal ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan proposal ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
5
DAFTAR ISI
Hal
Hal Sampul Depan .......................................................................................... i
Hal Sampul Belakang .................................................................................... ii
Halaman Persetujuan ..................................................................................... iii
Halaman Kata Pengantar ............................................................................... iv
Halaman Daftar Isi ......................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................... 4
1.4.1 Teoritis .................................................................................................. 4
1.4.2 Praktis .................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
BAB 1
PENDAHULUAN
berdebar – debar, gemetaran, keluar keringat dingin jika menyadari bahwa ujian
nasional semakin dekat. Ditambahkan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti dengan beberapa siswa kelas XII di SMA X Simo pada tanggal 29 Maret
2017. Beberapa siswa mengatakan bahwa mengalami kecemasan pada saat
mendekati ujian nasional. Siswa mengatakan pada saat menghadapi latihan ujian
siswa mengatakan tegang, gelisah, muncul pikiran buruk akan mendapatkan nilai
yang kurang baik, khawatir pada saat menjawab pertanyaan. Beberapa siswa
mengatakan kurang mampu menguasai pelajaran tertentu seperti matematika dan
bahasa inggris sehingga membuat siswa takut dan memiliki perasaan yang tidak
menyenangkan seperti mendapatkan nilai yang jelek. Hal tersebut membuat siswa
mengalami kecemasan pada saat menghadapi ujian nasional. beberapa siswa
terlihat kecemasan dalam menghadapi tes atau ulangan. Seperti perasaan tidak
mengenakkan atau merasa takut dan tegang, siswa kadang menyikapi ujian
sebagai suatu permasalahan dalam hidupnya, baik karena nantinya ia akan malu
karena tidak mendapat nilai yang bagus maupun karena merasa tidak percaya diri
dengan persiapan yang dimilikinya tidak mampu rileks, sering terkejut, dan ada
kalanya disertai gerakan-gerakan wajah atau anggota tubuh yang berlebihan, saat
duduk terus menerus menggoyang-goyangkan kaki, meregangkan leher, dan
mengernyitkan dahi. Di MTS Fathul Jannah, ada beberapa siswa yang mengalami
kecemasan pada saat ingin menghadapi ujian ataupun ulangan tapi ada beberapa
siswa juga yang tidak mengalami kecemasan pada saat ujian ataupun ulangan.
Di sekolah, banyak faktor-faktor pemicu timbulnya kecemasan pada diri
siswa. Target kurikulum yang terlalu tinggi, iklim pembelajaran yang tidak
kondusif, pemberian tugas yang sangat padat, serta sistem penilaian ketat dan
kurang adil dapat menjadi faktor penyebab timbulnya kecemasan yang bersumber
dari faktor kurikulum. Begitu juga, sikap dan perlakuan guru yang kurang
bersahabat, galak, judes dan kurang kompeten merupakan sumber penyebab
timbulnya kecemasan pada diri siswa yang bersumber dari faktor guru.
Kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat dalam belajar yang
dapat mengganggu kinerja fungsi-fungsi kognitif seseorang, seperti dalam
berkonsentrasi, mengingat, pembentukan konsep dan pemecahan masalah. Salah
satu bentuk perasaan seorang siswa ketika menghadapi ujian adalah terjadinya
8
perasaan tidak mengenakkan atau merasa takut dan tegang. Beberapa siswa
kadang menyikapi ujian sebagai suatu permasalahan dalam hidupnya, baik karena
nantinya ia akan malu karena tidak mendapat nilai yang bagus maupun karena
merasa tidak percaya diri dengan persiapan yang dimilikinya. Perasaan takut atau
tegang dalam menghadapi suatu persoalan tersebut disebut kecemasan. Dari
definisi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa kecemasan merupakan bentuk
perasaan seseorang baik berupa perasaan takut, tegang ataupun cemas dalam
menghadapi ujian atau dalam melaksanakan pembelajaran dengan berbagai
bentuk gejala yang ditimbulkan. Salah satu intervensi yang telah terbukti efektif
untuk mengurangi kecemasan dan telah sering digunakan adalah teknik relaksasi.
Menurut Gunarsa (2008:79) ada beberapa teknik intervensi untuk mengatasi
kecemasan atlet, diantaranya adalah strategi relaksasi dan strategi kognitif.
Keadaan rileks adalah keadaan saat seorang berada dalam keadaan kondisi emosi
yang tenang, yaitu tidak bergelora dan tegang, dan untuk dapat mencapai keadaan
tersebut, diperlukan teknik-teknik tertentu melalui berbagai prosedur, salah
satunya adalah teknik relaksasi. Teknik relaksasi sendiri ada bermacam-macam,
beberapa diantaranya adalah teknik relaksasi progresif dari Yacobson, autogenic
relaxation, dan relaksasi pernafasan. . Teknik relakasasi otot progresif dibuktikan
mampu membantu mengatasi gangguan kecemasan. Penelitian yang dilakukan
oleh Wahyuni (2006) menunjukkan bahwa ada pengaruh dari proses relaksasi otot
untuk menurunkan tingkat kecemasan pada lansia. Kemudian penelitian yang
dilakukan oleh Rasid (2002) menyatakan bahwa teknik relaksasi otot progresif
mampu menghasilkan efek menurunkan tingkat kecemasan pada murid-murid
sekolah menengah atas yang mengalami kecemasan dalam belajar. Latihan
pernafasan dan teknik relaksasi juga dapat menurunkan konsumsi oksigen,
frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot, yang menghentikan
siklus nyeri-kecemasan-ketegangan otot.
Jadi berdasarkan latar belakang diatas, penulis menyimpulkan bahwa
kecemasan merupakan persoalan yang di miliki oleh setiap orang dan perasaan
tersebut timbul dari bermacam sebab. Kecemasan siswa saat menghadapi ujian
nasional merupakan perasaan takut apabila mengalami kegagalan, mendapatkan
nilai yang jelek serta tidak dapat mengerjakan ujian nasional. Kecemasan yang
9
dialami oleh siswa saat ujian nasional bisa berbentuk realitas, kecemasan neurotik
atau kecemasan moral. Sehingga, penulis ingin melakukan pendidikan kesehatan
tentang manfaat teknik pernafasan dalam dan relaksasi otot progresif untuk
mengatasi kecemasan di MTs Fathul Jannah Kota Palangka Raya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3. Kecemasan Fundamental
Kecemasan fundamental merupakan suatu pertanyaan tentang siapa
dirinya, untuk apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya
berlanjut. Kecemasan ini disebut sebagai kecemasan eksistensial yang
mempunyai peran fundamental bagi kehidupan manusia.
Sedangkan Kartono Kartini (2006: 45) membagi kecemasan menjadi dua jenis
kecemasan, yaitu :
1. Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan dibagi menjadi dua kategori yaitu ringan sebentar
dan ringan lama. Kecemasan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan
kepribadian seseorang, karena kecemasan ini dapat menjadi suatu
tantangan bagi seorang individu untuk mengatasinya. Kecemasan
ringan yang muncul sebentar adalah suatu kecemasan yang wajar
terjadi padaindividu akibat situasi - situasi yang mengancam dan
individu tersebut tidak dapat mengatasinya, sehingga timbul
kecemasan. Kecemasan ini akan bermanfaat bagi individu untuk
lebihberhati - hati dalam menghadapi situasi -situasi yang sama di
kemudian hari. Kecemasan ringan yang lama adalah kecemasan yang
dapat diatasi tetapi karena individu tersebut tidak segera mengatasi
penyebab munculnya kecemasan, maka kecemasan tersebut akan
mengendap lama dalam diri individu.
2. Kecemasan Berat
Kecemasan berat adalah kecemasan yang terlalu berat dan berakar
secara mendalam dalam diri seseorang. Apabila seseorang mengalami
kecemasan semacam ini maka biasanya ia tidak dapat mengatasinya.
Kecemasan ini mempunyai akibat menghambat atau merugikan
perkembangan kepribadian seseorang. Kecemasan ini dibagi menjadi
dua yaitu kecemasanberat yang sebentar dan lama. Kecemasan yang
berat tetapi munculnya sebentar dapat menimbulkan traumatis pada
individu jika menghadapi situasi yang sama dengan situasi penyebab
munculnya kecemasan. Sedangakan kecemasan yang berat tetapi
munculnya lama akan merusak kepribadian individu. Halini akan
13
2.12 Waktu Yang Tepat Melakukan Relaksasi Otot Progresif dan Teknik
Pernafasan Dalam
Ada waktu yang tepat pada saat ingin melakukan relaksasi otot progresif
dan teknik pernafasan dalam, yaitu:
1. Relaksasi pernafasan dalam dapat dilakukan kapan saja ketika kita
merasakan kecemasan tiba-tiba bisa dilakukan dimana saja karena
relaksasi ini hanya dengan melakukan dengan gerakan yang tidak
terlalu rumit yaitu dengan cara melakukan dengan gerakkan menarik
nafas dan di hembuskan sampai kita benar-benar sudah tidak
merasakan kecemasan lagi minimal 3 kali tarikan nafas.
2. Relaksasi Otot Progresif dapat dilakukan ketika kita merasakan
kecemasan misalkan pada saat kita merasakan stress dengan relaksasi
ini bisa menghilangkan kecemasan sesorang secara perlahan-lahan dan
Relaksasi Otot Progresif bisa kita di gunakan ketika kita sedang
merasakan tingkat kecemasan yang berlebihan kita bisa melakukan
gerakkan ini sebelum melakukan aktivitas dengan cara berapa
gerakkan. Gerakkan Relaksasi Otot Progresif ini dilakukan di tempat
dengan keadaan yang tenang bisa dilakukan dirumah sebelum kita
belajar, ketika tidak ada kegiatan disekolah dan bisa kita lakukan di
saat kita ada waktu kosong dan pada saat sebelum pelajaran dimulai.
waktu nya sekitar 10 menit. Relaksasi Otot Progresif ini bermafaat
untuk menurukan tingkat kecemasan seseorang.
25
BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan promosi kesehatan ini yaitu:
1) Ceramah (Menjelaskan Materi)
2) Demonstrasi
3) Tanya Jawab
3.2 Media
Media yang digunakan dalam melaksanakan promosi kesehatan ini yaitu:
1) PPT
2) Leaflet
26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
30
H. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator : (Jufikri Akbar)
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Leader : (Windari)
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Fasilitator : (Ivan Indrawan, Jepri Gustinus, Indah Permata Sari,
Kertelia M Febrianty)
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan
5. Membagikan konsumsi
I. TEMPAT
Setting Tempat
1. Setting Tempat :
Keterangan:
: Fasilitator
: Peserta
J. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Akhir
1) Peserta diharapkan mampu memahami pengertian dari
kecemasan
2) Peserta diharapkan mampu pengertian dari teknik pernafasan
dalam dan relaksasi otot progresif
3) Peserta diharapkan mampu mengetahui manfaat dari teknik
pernafasan dalam dan relaksasi otot progresif dalam mengatasi
kecemasan
4) Peserta diharapkan mampu memperagakan teknik pernafasan
dalam dan relaksasi otot progresif
33
LEAFLET