Anda di halaman 1dari 4

Nama: Sekar Nismara A.

Kelas: XII IPA 2

ANALISIS BUKU NON FIKSI “SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO


AMAT”

Judul: Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat


Penulis: Mark Manson
Penerbit: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Penerjemah: F. Wicaksono
Tahun terbit: 2018
Tebal buku: 246 halaman

Ringkasan Buku
Buku ini menceritakan kisah nyata Harles Bukowski, seorang pecandu alkohol, penjudi,
kasar, pelit dan tukang utang yang suka berjudi dengan wanita. Ia bercita-cita menjadi
seorang penulis. Karya Bukowski secara selalu ditolak oleh hampir semua majalah, namun ia
tidak menyerah dan terus menulis dan mengarang puisi.

Tumpukan kertas yang menggunung dan merendahkan karyanya menumpuk sampai ia


menjadi editor sebuah majalah pada usia 50. 30 tahun kehidupannya hampir seluruhnya tidak
berarti dalam bayang-bayang alkohol, narkoba, perjudian dan prostitusi yang sudah terlalu
lama.

Sampai akhirnya ia sukses dengan judul novel pertama post office “Didedikasikan untuk tak
seorang pun”. Popularitasnya melampaui harapan setiap orang. Popularitasnya jauh melebihi
ekspektasi. Meskipun dia sukses, dia tetap seperti dirinya dengan minum, menggunakan
narkoba, dan bermain wanita. Sukses tidak mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Baginya cuek dan masa bodoh adalah cara mudah untuk mengubah harapan hidup dengan
memilih apa yang penting, karena hidup pada dasarnya hanyalah serangkaian masalah yang
tidak pernah berakhir. Itulah mengapa bersikap bodo amat adalah kunci untuk
menyelamatkan diri dan dunia,dengan tidak mengambil pusing ketika mempunyai masalah
dan merasa buruk. Saat ia memiliki banyak masalah yang membuatnya lebih kuat dan
mencapai tujuannya.

Gagasan Utama
● Bab 1: Jangan Berusaha
Dalam bab ini tertulis “Jangan Berusaha”, dalam artian jangan berusaha mengubah
karakter diri sendiri. Jangan berusaha berbohong atas segala proses, namun jujurlah
seperti layaknya Bukowski yang tidak melupakan masa lalunya dan tidak berubah
meskipun sudah menjadi terkenal.

● Bab 2: Kebahagiaan Itu Masalah


Dalam bab ini, Manson memberitahu bahwa kebahagiaan itu adalah masalah. Alasan
Manson berpendapat seperti itu karena pada dasarnya, rasa sakit dan kehilangan tidak
akan pernah dapat kamu hindari. Oleh karena itu kamu harus belajar untuk berhenti
menolaknya dan belajar menerimanya.

● Bab 3: Anda Tidak Istimewa


Dalam bab ini, Manson malah menyuruh kamu untuk mengakui kalau dirimu
memanglah tidak istimewa, karena dengan hal itu kamu akan mampu mengapresiasi
pengalaman-pengalaman sederhana di hidup kamu, seperti nikmatnya pertemanan
yang sederhana, menciptakan sesuatu, membantu seseorang yang membutuhkan dan
tertawa bersama orang yang kamu sayangi.

● Bab 4: Nilai Penderitaan


Dalam bab ini menurut Manson, penyebab kamu sulit bahagia karena kamu menganut
nilai-nilai 'sampah' yang buruk bagi kehidupanmu. Nilai-nilai 'sampah' itu di
antaranya adalah selalu menginginkan kenikmatan, kesuksesan material, selalu
merasa paling benar dan selalu berpikir positif. Oleh karena itu, sebaiknya jangan
berpegang sama nilai-nilai tersebut.

● Bab 5: Anda Selalu Memilih


Dalam bab ini, Manson mengatakan sebab kamu gagal adalah karena kelabilan kamu
dalam memilih. Sebaiknya pilihan yang akan kamu ambil haruslah pilihan yang
konsekuensinya sanggup kamu jalani. Karena orang-orang yang secara konsisten
memilih pilihan terbaik dalam situasi apapun adalah mereka yang pada akhirnya
mencapai kesuksesan dalam hidup ini.

● Bab 6: Anda Keliru tentang Semua Hal ( Tapi, Saya pun Begitu)
Banyak orang merasa telah mendapatkan pencapaian gemilang pada satu waktu,
namun pada waktu lainnya merasa pencapaian tersebut bukanlah apa-apa. Hal
tersebut wajar dan semestinya demikian demi mendorong diri untuk melakukan
banyak hal lebih baik lagi. Dalam buku ini, beliau sendiri bahkan mengklaim
karyanya akan mendapatkan komentar atau kritik dari dirinya sendiri kelak. Hal
tersebut tentu bukan sebuah aib, namun pembelajaran bagi Mark dan menandakan ia
telah berkembang. Adanya sebuah seni untuk bersikap bodo amat dan tidak
menampik masa lalu adalah sebuah kunci. Sebab dari masa lalu itulah banyak orang
menerima kebijaksanaan hari ini.

● Bab 7: Kegagalan adalah Jalan untuk Maju


Dalam bab ini, Manson mengatakan untuk jangan menunggu mood bagus dulu baru
mau melakukan sesuatu, tapi lakukanlah sesuatu sampai mood kamu bagus. Jika
kamu terhenti di satu soal, jangan duduk saja dan hanya memikirkan hal itu, tapi
mulailah mengerjakannya

● Bab 8: Pentingnya Berkata Tidak


Dalam bab ini, Manson mengatakan bahwa kamu harus peduli terhadap dirimu untuk
menghargai dirimu dan untuk menghargai dirimu, kamu harus menolak apa yang
bukan dirimu.

● Bab 9: ...Dan Kemudian Anda Mati


Kematian sang sahabat menyadarkan Manson bahwa hidup hanya sementara, setiap
manusia pasti mengalami kematian. Karena rasanya percuma menjalani gaya hidup
masa lalu, akhirnya ia menata kehidupan menjadi lebih baik lagi setelah ditinggal
sang sahabat.

Poin sikap dari buku yang dimaksud Manson kali ini adalah mengabaikan segala
godaan dalam hidup. Mengabaikan rasa malas dan segala keinginan negatif dari
dalam diri. Dengan begitu, hidup menjadi lebih bermakna.

Kelebihan Buku
Judulnya sangat menarik dan isinya sangat unik dan sedikit konyol dengan maksud “konyol”
yang bagus. Namun, orang yang membacanya akan mengingat beberapa penggalan kalimat
yang diingat, dan memutuskan apakah akan melakukan sesuatu atau tidak. Selain itu, karakter
Charles Bukowski yang kuat dan keras kepala memberi makna unik untuk tetap acuh tak
acuh dan bahagia ketika kita melihat masalah yang kita lalui.

Kekurangan Buku
Meskipun judul buku terkesan unik namun judulnya seolah memberi kesan petunjuk tidak
serius.

Kaidah Kebahasaan
1. Menggunakan konjungsi temporal
● Setelah saya memblokirnya, dia mulai membuat alamat surel baru, kadang dia
mengirimi saya puluhan surel penuh amarah dalam satu hari.
● Ketika dia "kembali", dia mengklaim bahwa semua telah berubah.
● Satu bulan kemudian, dia mengajak saya untuk pindah ke luar kota dan tinggal
dengannya.
2. Menggunakan konjungsi Kausalitas
● Dan entah karena alasan apa, setelah bertemu dengan saya, dia memutuskan
kalau dia dan saya ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia bersama-sama.
● Bukan karena Anda merasa itu kewajiban Anda atau keistimewaan Anda.
● Ini mengejutkan saya dan menjadi sebuah peringatan, sehingga kemudian saya
mencoba putus darinya.
3. Menggunakan verba material
● Setelah saya memblokirnya, dia mulai membuat alamat surel baru, kadang dia
mengirimi saya puluhan surel penuh amarah dalam satu hari.
● Namun hanya sedikit yang mampu melangkah lebih jauh dan mengetahui
dengan benar apa artinya jika mereka keliru.
4. Menggunakan verba mental
● Bukan karena Anda merasa itu kewajiban Anda atau keistimewaan Anda.
● Meskipun telah memanfaatkan suatu peristiwa buruk menjadi sesuatu yang
positif.
● Perancangan batasan yang jelas ini tidak berarti bahwa Anda tidak bisa
menolong atau mendukung pasangan Anda atau dibantu dan didukung
olehnya.
5. Menggunakan kata sifat
● Bukan karena Anda merasa itu kewajiban Anda atau keistimewaan Anda.
● Meskipun telah memanfaatkan suatu peristiwa buruk menjadi sesuatu yang
positif.

Anda mungkin juga menyukai