Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KERAJAAN KUTAI

NAMA ANGGOTA :

- Athallah Rifqi Purnomo


- Muhammad Zafar Shaukat
- Muhammad Ridwan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah
Sejarah Indonesia yang berjudul “KERAJAAN KUTAI” tepat pada waktunya.

Dan tak lupa pula kita kirimkan Shalawat beserta Salam kepada Nabi Muhammad SAW
dengan ucapan “Allahhumma Sholli ala Sayyidina Muhammad”.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu harap dimaklumi
apabila ada salah kata dalam penulisan makalah ini. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Aamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. 3

Bab I : Pendahuluan
a. Latar belakang masalah …………………………………………………………………. 4
b. Rumusan masalah ……………………………………………………………………….. 4
c. Tujuan penulisan ………………………………………………………………………… 5

Bab II : Pembahasan
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai ………………………………………..…………….
B. Hasil
Bab III : Penutup
Kesimpulan………………………………………………………………………….………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tak dipungkiri bahwa Indonesia sangat mudah menerima masuknya kebudayaan Hindu
dan Budha. Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha dari India ke Indonesia
berpengaruh besar terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia. Unsure-unsur
kebudayaan Hindu-Budha tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia (terjadi
proses akulturasi budaya dan proses sinkretisme kepercayaan). Oleh karena itu, masuknya
agama dan kebudayaan Hindu dan Budha membawa perubahan-perubahan diberbagai aspek
kehidupan, baik social, ekonomi, budaya termasuk pada bidang birokrasi pemerintahan
dengan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia.

Di Indonesia sendiri banyak peninggalan sejarah yang berunsur Hindu seperti candi,
yupa, prasasti dan kerajaan. Salah satu peninggalan dari kebudayaan Hindu adalah
KerajaanKutai. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan
Kutai diperkirakan muncul pada abad 5 M atau kurang lebih 400 M. Kerajaan ini terletak di
Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong) tepatnya di hulu sungai
Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang
menggambarkan kerajaan tersebut. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada
prasasti yang jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Karena memang sedikit informasi yang
dapat diperoleh akibat kurangnya sumber sejarah. Keberadaan kerjaan tersebut diketahui
berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk yupa atau
tiang batu yang berjumlah 7 buah. Yupa yang menggambarkan huruf Pallawa dan bahasa
sansererta tersebut, dapat disimpulkan tentang keberadaan Kerajaan Kutai dalam berbagai
aspek kebudayaan antara lainpolitik, social, dan budaya.

Adapun isi prasasti tersebut menyatakan bahwa raja pertama kerajaan Kutai bernama
Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Aswarman yang disebut sebagai
wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal Aswarman digantikan oleh
Mulawarman. Penggunaan nama tersebut membuktikan bahwa telah masuknya pengaruh
ajaran hindu dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja raja Kutai
adalah orang asli Indonesia yang telah memeluk agama Hindu

B. Rumusan masalah
 Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Kutai ?
 Bagaimana perkembangan Kerajaan Kutai dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan
kebudayaan ?
 Bagaimana sejarah runtuhnya Kerajjaan Kutai ?
C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui sejarah di balik berdiri dan runtuhnya kerajaan kutai dan untuk
mengetahui perkembanagan Kerajaan Kutai di segala bidang, baik itu sosial, eonomi, politik
maupun bidang kebudayaannya. Serta mengetahui bagaiman kerajaan Kutai runtuh.Setelah
disusunnya makalah ini, diharapkan kita semua dapat menarik kesimpulan yang positif
sehingga mampu menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih mencintai sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai


Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi, ini dibuktikan dengan
ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti berupa tiang batu) yang ditulis dengan huruf pallawa
dan bahasa Sansekerta yang berasal dari India yang sudah mengenal Hindu. Yupa
mempunyai 3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara
korban keagamaan, dan lambang kebesaran raja.

Dari tulisan yang tertera pada yupa nama raja Kundungga diperkirakan merupakan
nama asli Indonesia, namun penggantinya seperti Aswawarman, Mulawarman itu
menunjukan nama yang diambil dari nama India dan upacara yang dilakukannya menujukan
kegiatan upacara agama Hindu. Dari sanalah dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan Hindu
telah masuk di Kerajaan Kutai.

Kerajan Kutai Mulawarman (Martadipura) didirikan oleh pembesar kerajaan


Campa (Kamboja) bernama Kudungga, yang selanjutnya menurunkan Raja Asmawarman,
Raja Mulawarman, sampai 27 (dua puluh tujuh) generasi Kerajaan Kutai.

 Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)


 Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)
 Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
 Maharaja Marawijaya Warman
 Maharaja Gajayana Warman
 Maharaja Tungga Warman
 Maharaja Jayanaga Warman
 Maharaja Nalasinga Warman
 Maharaja Nala Parana Tungga
 Maharaja Gadingga Warman Dewa
 Maharaja Indra Warman Dewa
 Maharaja Sangga Warman Dewa
 Maharaja Candrawarman
 Maharaja Sri Langka Dewa
 Maharaja Guna Parana Dewa
 Maharaja Wijaya Warman
 Maharaja Sri Aji Dewa
 Maharaja Mulia Putera
 Maharaja Nala Pandita
 Maharaja Indra Paruta Dewa
 Maharaja Dharma Setia

Sementara itu pada abad XIII di muara Sungai Mahakam berdiri Kerajaan bercorak
Hindu Jawa yaitu Kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan oleh salah seorang pembesar
dari Kerajaan Singasari yang bernama Raden Kusuma yang kemudian bergelar Aji Batara
Agung Dewa Sakti dan beristerikan Putri Karang Melenu sehingga kemudian menurunkan
putera bernama Aji Batara Agung Paduka Nira.

Proses asimilasi (penyatuan) dua kerajaan tersebut telah dimulai pada abad XIII
dengan pelaksanaan kawin politik antara Aji Batara Agung Paduka Nira yang
mempersunting Putri Indra Perwati Dewi yaitu seorang puteri dari Guna Perana Tungga
salah satu Dinasti Raja Mulawarman (Martadipura), tetapi tidak berhasil menyatukan kedua
kerajaan tersebut. Baru pada abad XVI melalui perang besar antara kerajaan Kutai
Kertanegara pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Ing dengan Kerajaan Kutai
Mulawarman (Martadipura) pada masa pemerintahan Raja Darma Setia.

Dalam pertempuran tersebut Raja Darma Setia mengalami kekalahan dan gugur di
tangan Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji, yang kemudian berhasil
menyatukan kedua kerajaan Kutai Tersebut sehingga wilayahnya menjadi sangat luas dan
nama kerajaannyapun berubah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura yang
kemudian menurunkan Dinasti Raja-raja Kutai Kertanegara sampai sekarang.

Literatur sejarah menyebutkan bahwa sejak abad XIII sampai tahun 1960 yang
menjadi Raja (sultan) Daerah Swapraja (Kerajaan Kutai Kertanegara) berdasarkan tahun
pemerintahannya adalah sebagai berikut:

1. 1300 - 1325 Aji Batara Agung Dewa Sakti


2. 1350 - 1370 Aji Batara Agung Paduka Nira
3. 1370 - 1420 Aji Maharaja Sultan
4. 1420 - 1475 Aji Raja Mandarsyah
5. 1475 - 1525 Aji Pangeran Tumenggung Jaya Baya (Aji Raja Puteri)
6. 1525 - 1600 Aji Raja Mahkota
7. 1600 - 1605 Aji Dilanggar
8. 1605 - 1635 Aji Pangeran Sinum Panji Mendopo
9. 1635 - 1650 Aji Pangeran Dipati Agung
10. 1650 - 1685 Aji Pageran Mejo Kesumo
11. 1685 - 1700 Aji Begi gelar Aji Ratu Agung
12. 1700 - 1730 Aji Pageran Dipati Tua
13. 1730 - 1732 Aji Pangeran Dipati Anum Panji Pendopo
14. 1732 - 1739 Sultan Aji Muhammad Idris
15. 1739 - 1782 Aji Imbut gelar Sultan Muhammad Muslihuddin
16. 1782 - 1850 Sultan Aji Muhammad Salehuddin
17. 1850 - 1899 Sultan Aji Muhammad Sulaiman
18. 1899 - 1915 Sultan Aji Alimuddin
19. 1915 - 1960 Sultan Aji Muhammad Parikesit
20. 1960 - sekarang, Sultan Haji Aji Muhammad Salehuddin II

Anda mungkin juga menyukai