Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SILVIKA

(BIJI SENGON)

Di susun oleh :
AHYA MAULIDIN
ARRAHMAN SANI
MARISA SELSIANA
ANDRIANI

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKLTAS SAINS TEKNIK DAN TERAPAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Saat ini, hutan alam mengalami penurunan luas secara sinignifikan


sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan kayu. Sehingga
dilakukanpembangunan HTI. Dalam pembangunan hutan tanaman, benih
memiliki peranan yang sangat penting. Indonesia,sengon berperan penting
dalam sistem perhutanan tradisional di beberapa wilayah. Benih benih
tanaman hutanmempunyai kondisi fisik kulit biji yang keras terutama pada
family Leguminoceae. Teknik silvikultur yang dapat mengatasi sifat dormasi
kulit benih adalah pencelupan dan perendamaan benih. Perendaman dan
pencelupan ini akan mempengaruhi viabilitas benih.

Sengon merupakan tanaman asli di wilayah Indonesia, Papua, New


Guinea, Kepulauan Soloman dan Australia (Soerianegara dan Lemmens 1993).
Selain di wilayah alami di wilayah asalnya, saat ini sengon juga ditanam di
wilayah troopika lainnya yang meliputi Brunei, Kamboja, Malaysia, Filipina,
Thailand, Vietnam, Laos, Jepang, Fiji, Polinesia, Kaledonia Baru, Tonga,
Kamerun, hingga, Amerika Serikat (Orwa et al.2009).

Perkecambah benih sangat penting diperhatikan untuk menciptakan


benih berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan hutan
tanaman, Hutan rakyat hutan pedesaan dan jenis hutan lainnya yang berbasis
kayu. Di Indonesia telah dicanangkan sejak tahun 1984 (mangkundikoro 1984)
bahwa sengon merupakan jenis pohon pilihan untuk di kembangkan pada
hutan tanaman industry karena mampu tumbuh sangat cepat, mampu tumbuh
pada berbagai macam jenis tanah, memiliki karakteristik silvikultur yang
menguntungkan dan menghasilkan kayu dengan kualitas yang diterima industri
panel dan kayu lapis (Krisnawati et al. 2011).

Lama proses perkecambahan menentukan kualitas bibit yang dihasilkan.


Benih yang berkecambah lebih cepat akan menghasilkan bibit yang berkualitas
dibandingkan dengan bibit yang memerlukan waktu yang lama untuk
memecahkan dormasinya. Hal ini menyebabkan pentingnya dilakukan
Praktikum mengenai laju perkecambahan benih sengon.
II.TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bahasa latin, tanaman sengon dikenal dengan nama Falcataria


moluccana, masuk dalam famili Fabaceae.Nama sengon sempat berganti-ganti
dalam kurun waktu sekitar dua puluh tahun, mengikuti kajian para taksonom,
yaitu Albizia falcataria, berganti menjadi Paraserianthes falcataria L.

Kingdom : Plantae

Super divisi : Spermatophyta,

Divisi : Magnoliophyta,

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Paraserianthes falcataria L. (Corriyanti dan

Novitasari 2015).
III. METODE PENELITIAN

WAKTU DAN TEMPAT


Tempat : Universitas Pendidikan Mandalika
Waktu : 09,30/sd
Selesai : 1 Desember-14 Desember 2022

ALAT DAN BAHAN


- Biji sengon
- Polybag (Diisi media tanah, Kompas, Sekam, perbandingan 1:1:1)
- Larutan pekat asam sulfat
- Air
ALAT
- Kertas amplas
- Cawan petri / Gelas kaca
- Kertas tissue
- Label
- Saringan
- Camera
- Alat tulis

METODE PRAKTIKUM
Menyiapkan biji sengon, Merendam 5 biji sengon dengan air panas
selama 5 menit, Mengamplas 5 biji sengon, Merendam 5 biji sengon ke dalam
air biasa selama 24 jam, Merendam 5 biji sengon ke dalam asam sulfat selama
pekat selama 5 menit, 5 biji sengon tidak di lakukan perlakukan apapun
sebagai control. Menyiapkan media tanam berupa tanah yang dicamur dengan
sekam. Membuat 5 larikan untuk lubang penanaman mengisi setiap larikan
baris sebanyak 20 benih, Setelah diisi benih larikan baris ditutup. Kemudian
media di siram sampai kapasitas air jenuh mengamati perkecambahan biji
sengon. Pengamatan dilakukan setiap hari setelah perlakuan dan berakhir
kurang lebih dua minggu setelah tidak ada lagi biji berkecambah. Kecambah
normal apabila panjang akar dan bakal batang bibit sama dengan 4 kali
panjang biji (ISTA, 1966). Melakukan penghitungan terhadap persen
perkecambahan, laju perkecambahan dan Indeks Vigor.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai