KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BALI
ANALISIS KOMPOSISI CAMPURAN SILINDER BETON
KUAT
LaboratoriuTEKAN
m MATERIAL Jurusan Tekni20
k Sipil MPa

JUDUL PENGUJIAN

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN BAHAN - 1

LAB MATERIAL TEKNIK SIPIL PNB

NAMA MAHASISAWA
I NYOMAN ARDIKA (KELOMPOK - 1)

PENGGUNAAN CAMPURAN :
DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF

MATERIAL CAMPURAN :
PASIR ALAMI EX KARANGASEM
KERIKIL BATU PECAH EX KARANGASEM DIAMETER MAX. 10 mm.
SEMEN RAJAWALI / TYPE I

27 NOPEMBER 2023
 HASIL PENGUJIAN MATERIAL

LOKASI PENGUJIAN :
LABORATORIUM MATERIAL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BALI

PELAKSANA PENGUJIAN : ANALISIS DAN PENGOLAH DATA :

Nama mahasiswa Nama mahasiswa
Kelompok -1

IDENTITAS PENGUJIAN :

Judul Pengujian : Pengujian propertis material (Pasir, Kerikil, Semen)

Lokasi Pengujian : Lab Material Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI BALI

Nama Penguji : Nama mahasiswa

IDENTITAS MATERIAL YANG DIUJI :

SEMEN :
Merk / TYPE : RAJAWALI / TYPE I

PASIR :
Asal material : EX KARANGASEM
Jenis aggregat : ALAMI ( ALAMI / BATU PECAH )
Kondisi material : SSD (Saturated Surface Dry / Kering Permukaan)

KERIKIL :
Asal material : : EX KARANGASEM
Jenis aggregat : BATU PECAH ( ALAMI / BATU PECAH )
Diameter butir max. : 10 mm
 Kondisi material : : SSD (Saturated Surface Dry / Kering Permukaan)

PERENCANAAN CAMPURAN :

Kuat tekan beton : 20 MPa.

Nilai SLUMP : 100 mm, plus minus 20 mm.
Penggunaan : F1
F1 : DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF
F2 : DALAM RUANGAN KONDISI KOROSIF
F3 :
DI LUAR RUANGAN TIDAK TERLINDUNG DARI HUJAN DAN
TERIK MATAHARI LANGSUNG
F4 :
DI LUAR RUANGAN TERLINDUNG DARI HUJAN DAN TERIK
MATAHARI LANGSUNG.
F5 : BETON YANG MASUK KE DALAM TANAH.
Tgl. LAPORAN : 27 NOPEMBER 2023
 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL Laboratorium MATERIAL
PENDIDIKAN TINGGI
Jurusan Teknik Sipil
POLITEKNIK NEGERI BALI

RESUME MIX DISAIN SILINDER BETON

MUTU BETON, f`c = 13.534 MPa

(01) DATA MATERIAL

Penggunaan Rencana Campuran : DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF
Nilai SLUMP : 100 mm. plus minus 20 mm
Kuat Tekan SILINDER BETON pada umur 28 Hari : 20 MPa.
Quary KERIKIL : EX KARANGASEM
Quary PASIR : EX KARANGASEM
Jenis SEMEN / TYPE : RAJAWALI / TYPE I
Jenis / Type KERIKIL : BATU PECAH
Diameter butir KERIKIL max. : 10 mm.

(02) KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON

KUAT TEKAN SILINDER BETON PADA UMUR 28 HARI (f`c) = 20 Mpa.
SEMEN : 0.000 Kg.
PASIR : 818.778 Kg.
KERIKIL : 839.403 Kg.
AIR : 225 Kg.

(03) VOLUME MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON

KUAT TEKAN SILINDER BETON PADA UMUR 28 HARI (f`c) = Mpa.

Volume SEMEN : 0.314 M3
Volume PASIR : 0.665 M3
Volume KERIKIL : 0.674 M3
Volume AIR : 0.225 M3

(04) KOMPOSISI CAMPURAN DALAM PERBANDINGAN BERAT

SEMEN : 1
PASIR : 2.183
KERIKIL : 2.238
AIR : 0.600
(05) KOMPOSISI CAMPURAN DALAM PERBANDINGAN VOLUME

SEMEN : 1
PASIR : 2.119
KERIKIL : 2.146
AIR : 0.717
 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL Laboratorium MATERIAL
PENDIDIKAN TINGGI
Jurusan Teknik Sipil
POLITEKNIK NEGERI BALI

DATA MIX DISAIN SILINDER BETON UNTUK KUAT TEKAN SILINDER f`c = 13.534
Mpa.

(01) PROPERTIS CAMPURAN (BERDASARKAN PERMINTAAN KONSUMEN)

Penggunaan rencana campuran (FUNGSI) F1

DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF F1

DALAM RUANGAN KONDISI KOROSIF F2

DI LUAR RUANGAN TIDAK TERLINDUNG DARI HUJAN DAN TERIK MATAHARI LANGSUNG F3

DI LUAR RUANGAN TERLINDUNG DARI HUJAN DAN TERIK MATAHARI LANGSUNG. F4

BETON YANG MASUK KE DALAM TANAH. F5

SLUMP 120 mm.

Kuat tekan KUBUS beton pada umur 28 Hari (f`c) 13.534 MPa.

Deviasi standard (SD) 7 MPa.

(02) PROPERTIS KERIKIL (HASIL PENGUJIAN (03) PROPERTIS PASIR (HASIL PENGUJIAN
LABORATORIUM) LABORATORIUM)

Quary KERIKIL BENOA, EX Quary PASIR BENOA, EX

KARANGASEM KARANGASEM

Jenis / type KERIKIL BATU PECAH Zone PASIR 2

Diameter butir KERIKIL max. 20 mm. Berat jenis SSD PASIR 2.554 Gr./Cm3.
Berat jenis SSD KERIKIL 2.456 Gr./Cm3. Berat Volume PASIR 1.231 Kg./m3.
Rerata kandungan agg. KASAR
Berat Volume KERIKIL 1.246 Kg./m3. 1.272 %
dalam PASIR

(04) PROPERTIS SEMEN (HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM)

Jenis Semen / TYPE TIGA RODA / TYPE I
Berat Volume SEMEN 1.194 Kg./m3.
 ANALISIS / PERHITUNGAN CAMPURAN :
MIX DISAIN SILINDER BETON UNTUK KUAT TEKAN f`c = 20 Mpa.

HASIL
No. KETERANGAN SATUAN
ANALISIS

(01) Nilai tambah / Margin (M = 1.64 x SD) MPa.

(02) Kekuatan SILINDER rata-rata yang ditargetkan (fc1 = f`c + M) MPa.

(03) Faktor air semen bebas (fas_bebas)

(04) Faktor air semen max. (fas_max)

(05) Faktor air semen yang dipakai (fas)

(06) Kadar air bebas Kg.

(07) Jumlah Semen = (Kadar Air Bebas / fas) Kg.

(08) Jumlah Semen minimum Kg.

(09) Jumlah Semen yang dipakai Kg.

(10) Prosentase PASIR ideal %

(11) Prosentase PASIR aktual %

(12) Prosentase KERIKIL %

(13) Berat Jenis Relatif Aggregat Gabungan Gr/Cm3

(14) Berat Jenis BETON SEGAR Kg/M3

BJ beton untuk BJ Agg. Gab. 2.5 Kg/M3 =

BJ beton untuk BJ Agg. Gab. 2.6 Kg/M3 =

BJ beton untuk BJ Agg. Gab. 2.504382 Kg/M3 =

(15) Kadar Aggregat Gabungan Kg/M3

(16) Kadar Aggregat HALUS (PASIR) Kg/M3

(17) Kadar Aggregat KASAR (KERIKIL) Kg/M3

 KOMPOSISI MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON
UNTUK SILINDER BETON DENGAN KUAT TEKAN (f`c) = 20 MPa pada
UMUR 28 HARI.

KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON

1) SEMEN 0.000 Kg.
2) PASIR 0.000 Kg.
3) KERIKIL 0.000 Kg.
4) AIR 0 Kg.

VOLUME MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON

1) Volume SEMEN 0.000 M3
2) Volume PASIR 0.665 M3
3) Volume KERIKIL 0.674 M3
4) Volume AIR 0.225 M3

PERBANDINGAN VOLUME CAMPURAN

1) SEMEN #DIV/0!
2) PASIR 2.119
3) KERIKIL 2.146
4) AIR 0.717

PERBANDINGAN BERAT CAMPURAN

1) SEMEN 1
2) PASIR 2.183
3) KERIKIL 2.238
4) AIR 0.600
 HUBUNGAN FAKTOR AIR SEMEN (fas)
dengan
PROSENTASE AGGREGAT HALUS (PASIR) thd AGGREGAT GABUNGAN
DIAMETER BUTIR AGGREGAT MAX. 10 mm
SLUMP : 60 - 180 mm.











 

 

 

 

  

 
 
 
 
  

  
 
 
Prosentase Aggregat Halus (Pasir) thd Aggregat Gabungan

Prosentase Aggregat Halus (Pasir) thd Aggregat Gabungan


  

 

 

 

 

 

 















FAKTOR AIR SEMEN (fas)

Grafik-3
 HUBUNGAN FAKTOR AIR SEMEN (fas)
dengan
PROSENTASE AGGREGAT HALUS (PASIR) thd AGGREGAT GABUNGAN
DIAMETER BUTIR AGGREGAT MAX. 40 mm
SLUMP : 60 - 180 mm.











 

 

 

 

 

  

  

   

  

 
 
 
Prosentase Aggregat Halus (Pasir) thd Aggregat Gabungan

Prosentase Aggregat Halus (Pasir) thd Aggregat Gabungan

   



  

 

 

 

 

 















FAKTOR AIR SEMEN (fas)

Grafik-4
HUBUNGAN BERAT JENIS AGGREGAT GABUNGAN, KADAR AIR BEBAS
dengan
BERAT JENIS BETON













2.9


Berat Jenis Beton Segar (Kg/m3)


 2.8

 2.7

2.6


Berat Jenis Aggregat Gabungan (Pasir, Kerikil, Batu



Pecah) atas Dasar Kering Permukaan (SSD)


2.5


2.4


 2.3

 2.2

 2.1





























































KADAR AIR BEBAS (Kg/M3)

Grafik-5
 Hubungan Kuat Tekan Beton Dengan Faktor Air Semen (fas)
(Benda Uji Berbentuk Silinder
SEMEN Ø 150 mm,I,II,
TYPE Tinggi
& V 300 mm) Umur 28
BENDAHari, Semen Type I,SILINDER
UJI BERBENTUK II, & V, Aggregat
DIAMETER KASAR Alami
150 mm TINGGI 300 mm
JENIS AGREGAT BATU TAK DIPECAH (ALAMI)

70.00

CARA YANG
PERTAMA-TAMA HARUS
DIIKUTI DALAM MENCARI
HARGA FAKTOR AIR
60.00 SEMEN BERDASARKAN
DATA DARI TABEL 2

50.00
KUAT TEKAN (N/mm2)

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00

Sb.- X : Faktor air semen (fas)

Sb. -Y : Kuat tekan silinder betonGRAFIK
(Mpa) 2.1.S
HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN
Gambar 6.1-1
 Hubungan Kuat Tekan Beton Dengan Faktor Air Semen (fas)
(Benda Uji Berbentuk Silinder Ø 150 mm, Tinggi 300 mm) Umur 28
Hari, Semen Type I, II, & V, Aggregat KASAR Batu Pecah

70.00

CARA YANG
PERTAMA-TAMA HARUS
DIIKUTI DALAM MENCARI
HARGA FAKTOR AIR
60.00 SEMEN BERDASARKAN
DATA DARI TABEL 2

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
Nilai fas untuk kuat tekan yg ditargetkan
0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00

Sb.- X : Faktor air semen (fas)

Sb. -Y : Kuat tekan silinder beton (Mpa)

Gambar 6.1-2
ntuk kuat tekan yg ditargetkan 31.48 Mpa adalah 0.559
 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI MATERIAL Laboratory of
POLITECHNIC of Bali Government Technic Civil Section

TABEL 2

PERKIRAAN KEKUATAN TEKAN (N/mm 2)

BETON dengan FAKTOR AIR SEMEN 0,5 dan JENIS SEMEN serta AGGREGAT KASAR
YANG BIASA DIPAKAI DI INDONESIA

KEKUATAN TEKAN (N/MM2)

JENIS SEMEN JENIS AGREGAT KASAR PADA UMUR (HARI)

BENTUK
BENDA UJI
3 7 28 91

Batu tak dipecahkan 17 23 33 40

Silinder
Semen Portland Tipe I Batu pecah 19 27 37 45
atau Semen tahan sulfat
Tipe II, V Batu tak dipecahkan 20 28 40 48
Kubus
Batu pecah 23 32 45 54

Batu tak dipecahkan 21 28 38 44

Silinder
Batu pecah 25 33 44 48
Semen Portland Tipe III
Batu tak dipecahkan 25 31 46 53
Kubus
Batu pecah 30 40 53 60

Sumber : SK SNI T – 15 1990 – 03, halaman 6

 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI MATERIAL Laboratory of
POLITECHNIC of Bali Government Technic Civil Section

TABEL 3

PERSYARATAN JUMLAH SEMEN MINIMUM dan FAKTOR AIR SEMEN MAKSIMUM

untuk BERBAGAI MACAM PEMBETONAN dalam LINGKUNGAN KHUSUS

JML SEMEN NILAI FAKTOR

LINGKUNGAN PEMBETONAN MINIMUM PER AIR SEMEN
M3 BETON (KG) MAKSIMUM

Beton di dalam ruang bangunan :

a) Keadaan keliling non korosif 275 0,60

b) Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap
325 0,52
korosif
Beton diluar ruangan bangunan :

a) Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 325 0,60

b) Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 275 0,60

Beton yang masuk ke dalam tanah : 325 0,55

a) Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti lihat tabel 3

b) Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah. lihat tabel 4

Beton yang kontinyu berhubungan :

a) Air tawar

b) Air laut

Sumber : SK SNI T – 15 1990 – 03, halaman 9