Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : Puji Astuti, S.Pd


Asal Institusi : SMP Muhammadiyah 1 Karangpucung

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


telah masalah penyebab masalah
diidentifikasi

1 Semangat dan Hasil kajian literatur Setelah dianalisis lagi


motivasi 1. Menurut Hamzah B. Uno masalah rendahnya
belajar siswa (2011: 23) motivasi belajar minat belajar siswa
yang rendah adalah dorongan internal dan saat pembelajaran
eksternal pada siswa yang berlangsung karena :
sedang belajar untuk 1. Guru kurang
mengadakan tingkah laku, mendapatkan
pada umumnya dengan pelatihan
beberapa indikator atau tentang cara
unsur-unsur yang menerapkan
mendukung. Indikator- pembelajaran
indikator tersebut, antara inovatif, sehingga
lain: mengajarnya
1. adanya hasrat dan monoton.
keinginan berhasil 2. Guru belum
2. dorongan dan memiliki cukup
kebutuhan dalam waktu untuk
belajar, harapan dan menyiapkan media
cita-cita masa depan, pembelajaran yang
3. penghargaan dalam sesuai, sehingga
belajar mengajar ala
4. lingkungan belajar yang kadarnya saja.
kondusif. 3. Tuntutan kurikulum
2. Oemar Hamalik (2011: tidak sejalan dengan
108), menyebutkan fungsi kondisi di lapangan,
motivasi itu meliputi: sehingga sering-
1. Mendorong timbulnya seringnya guru
kelakuan/ suatu hanya mengejar
perbuatan. materi selesai
2. Sebagai pengarah, artinya diajarkan meski
mengarah pada perbuatan siswa belum
ke pencapaian tujuan yang menguasai materi
diinginkan. tersebut.
3. Sebagai penggerak, 4. Guru kurang kreatif
artinya sebagai motor dalam menata ruang
penggerak dalam kelas menjadi
kegiatan belajar. ruangan yang menarik
https://www.jbasic.org/ dan nyaman untuk
index.php/basicedu/ digunakan
article/view/4604/pdf

Hasil wawancara: teman


sejawat: Bapak Didik subegya,
guru smp muhammadiyah 1
karangpucung
1. Secara internal, siswa ingin
berhasil tapi kejenuhan
belajar mulai muncul
disebabkan metode mengajar
yang kurang menarik.
2. Guru belum menggunakan
metode mengajar yang tepat,
sehingga materi jadi sulit
dipahami siswa.
3.Kesulitan siswa dalam
memahami materi ini
membuat mereka tidak
memiliki penggerak dalam
kegiatan belajar.

2 Kemampuan Literatur: Setelah dianalisis lebih


awal siswa 1. Pemahaman adalah suatu lanjut penyebab
masih rendah proses aktif yang terjadi pada kemampuan dasar
individu dalam siswa yang masih
menghubungkan informasi rendah:
yang baru dengan pengetahuan
yang lama melalui koneksi - Pembelajaran di
fakta (Faye, 2014:38) kelas masih belum
melibatkan
kaeaktifan peserta
2. Kajian Literatur : didik
Rike Andriani, Rasto (Motivasi
belajar sebagai determinan - Peserta didik tidak
hasil belajar siswa, 2019) diberikan bimbingan
Hasil belajar dapat secara khusus untuk
didefinisikan sebagai sesuatu meningkatkan
yang dapat dilakukan siswa kemampuan dasar
yang sebelumnya tidak dapat siswa.
mereka lakukan, sebagai
cerminan dari kompetensi
siswa. Hasil belajar adalah
pola- pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, dan
keterampilan sebagai hasil
interaksi dalam pembelajaran.
Hasil pembelajaran dapat
dijadikan tolak ukur untuk
mengidentifikasi dan
mengevaluasi tujuan
pembelajaran
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+motiva
si+belajar+siswa&btnG
Wawancara :
Dengan Bapak Didik subegya,
guru smp muhammadiyah 1
karangpucung

1. Kemampuan dasar peserta


didik tergolong rendah karena
sekolah swasta
2. Peserta didik tidak mendapat
perhatian dari orang tua oleh
karena orang tua sibuk bekerja
3. Rendahnya kemampuan
membaca siswa
4. Penguasaan materi / konsep
dasar rendah
3 Hubungan Kajian literatur : Analisis penyebabnya :
antara guru 1. Nur Ngazizah, dkk, Peran 1. Terbatasnya
dan orangtua Pendampingan Orangtua partisipasi orang
siswa masih DalamMendukung tua di sekolah.
kurang Perkembangan Belajar 2. Orang tua
Anak.2021 penyebab jarang
orangtua kurang terlibat dilibatkan
dalam pendidikan dalam kegiatan
anakadalah: pembelajaran.
a. Waktu orangtua lebih 3. Program home visit
banyak untuk pekerjaan kurang maksimal.
sehingga kurang
memperhatikan anak.
b. Orangtua kurang membatasi
waktu anak.
c. Orangtua kurang memahami
materi belajar anak.
d. Orangtua merasa
sekolah sudah dapat
diandalkanuntuk
pendidikan anak tanpa
keterlibatan dari
orangtua.

Hasil wawancara :
B wilyanti
Guru Bk SMP Muhammadiyah
1karangpucung
1. Orang tua biasanya
berhubungan dengan wali
kelas bukan guru mapel.
2. Guru mapel menyampaikan
keluhan terhadap siswa kepada
wali kelas, bukan orang tua
langsung.

3. Pengerjaan tugas sekolah tidak


melibatkan orang tua.

4 Siswa belum Sumber Kajian Literatur • guru tidak


memahami bisa merencanakan
dengan baik
pembelajaran dengan
materi • Menurut jurnal Syafwan, baik
Yunisrul, Syafei, Zubaidah,
Irwan, Mediagus (2018) • Guru tidak
mengatakan bahwa guru harus melakukan evaluasi
bisa merencanakan
pembelajaran dengan baik,
memilih strategi yang cocok, • Guru tidak
melakukan evaluasi, dan yang menguasai materi
paling penting menguasai dengan baik
materi dengan baik.

5 Pembelajaran Literatur : Analisis penyebabnya:


dikelas belum Menurut Newman dan Wehlage 1. Guru belum cukup
berbasis HOTS dengan High Order Thinking waktu untuk
peserta didik akan dapat mengikuti
membedakan ide atau gagasan pelatihan terkait
secara jelas, berargumen mengemas
dengan baik, mampu pembelajaran
memecahkan masalah, mampu berbasis HOTS.
mengkonstruksi penjelasan, 2. Anggapan guru
mampu berhipotesis dan yang berlebihan
memahami hal-hal kompleks terkait
menjadi lebih jelas.(Hanifah, pembelajaran
2019) berbasis HOTS.
3. Guru merasa lebih
Hasil wawancara : mudah mengemas
1. Untuk mendesain pembelajaran
pembelajaran HOTS berbasis LOTS.
membutuhkan waktu yang
lebih lama, sementara guru
juga disibukkan dengan
berbagai administrasi dan
aktivitas lainnya.
2. Guru belum terbiasa
menggunakan HOTS,
sehingga beranggapan kelas
yang menggunakan HOTS itu
harus yang berbobot,
maksudnya soalnya susah,
metodenya canggih,
menggunakan peralatan yang
bagus dsb.
3. Pelaksanaan pembelajaran
yang mengemas HOTS
lebih lama dipahami siswa,
karena tidak langsung
memberikan penjelasan akan
tetapi siswa yang menemukan
penjelasan tersebut. Maka
biasanya guru lebih memilih
langsung menerangkan dan
meminta siswa menghafalnya
(LOTS).

6 Guru Literatur : Analisis penyebabnya:


belum 1. Jack Ma (2018) mengatakan 1. Kurang
memanfaatkan pendidikan adalah tantangan memiliki
TIK secara besar abad ini. Jika tidak wawasan dalam
optimal dalam mengubah cara mendidik dan pemanfaatan
pembelajaran belajarmengajar, maka teknologi.
30 tahun mendatang kita 2. Keengganan
akan mengalami kesulitan guru untuk
besar. berinovasi
2. Kajian Literatur : Fifit Firmadani dengan
(Media Pembelajaran Berbasis teknologi.
Teknologi Sebagai Inovasi 3. Guru
Pembelajaran Era Revolusi kekurangan
Industri 4.0, 2020) Peranan waktu untuk
media pembelajaran t menyiapkan TIK
idak dapat dipisahkan dengan dalam
proses pembelajaran. Menurut pembelajaran.
AECT (Association of Education 4. Guru kurang
and Communication membiasakan diri
Technology) media adalah untuk
segala bentuk yang menggunakan
dipergunakan untuk proses berbagai TIK dalam
penyaluran informasi. Media pembelajaran.
juga dapat membuat
pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan. Salah satu
media pembelajaran yang
sedang berkembang saat ini
adalah media audio visual.
Sumber

https://scholar.google.com/
scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurn
al+motivasi+belajar+siswa&bt
nG
Wawancara :
1. Kebanyakan guru kurang
memiliki wawasan dalam
memanfaatkan teknologi.
2. Maka guru merasa enggan
untuk berinovasi dengan
teknologi.
3. Banyaknya tugas guru
membuat mereka tidak
memiliki cukup waktu untuk
mengembangkan diri.

4. Memerlukan waktu lebih


banyak untuk memanfaatkan
TIK dalam pembelajaran
karena belum terbiasa.

Anda mungkin juga menyukai