Mooc Modul MTSL Setjen Kemenkumham 2023
Mooc Modul MTSL Setjen Kemenkumham 2023
SEKRETARIAT JENDERAL
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2014
TENTANG HAK CIPTA
Pasal 1
(1) Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 113
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/
atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/
atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
MODUL MTSL
SEKRETARIAT JENDERAL
Penulis:
NUROHMA
SRI MULYATI
Penulis:
NUROHMA
SRI MULYATI
x+50 hlm; 18 x 25 cm
ISBN: 978-623-5373-21-8
Dicetak oleh:
PERCETAKAN POHON CAHAYA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya review modul Pelatihan Muatan Teknis Substansi dan Lembaga (MTSL) berjudul
“MTSL Sekretariat Jenderal” sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 41 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia telah terselesaikan. Modul ini
disusun untuk membekali para peserta pelatihan dan pembaca agar mengetahui
dan memahami salah satu tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
v
Dalam kesempatan ini, kami atas nama Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak atas dukungan dan kontribusinya dalam penyelesaian modul
ini. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna meningkatkan kualitas
Pelatihan MTSL ini. Semoga modul ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
para pembacanya dan para pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan amanah dalam rangka
review modul dan bahan ajar Muatan Teknis Substansi dan Lembaga (MTSL)
Sekretariat Jenderal.
Keberagaman bidang tugas dan fungsi pada Kementerian Hukum dan HAM
terlihat dengan adanya 11 (sebelas) Unit Utama Eselon I dan Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM sebagai perwakilan kementerian di daerah/
provinsi. Untuk bidang tugas dan fungsi diatur dalam Peraturan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Nomor 41 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Demikian review modul dan bahan ajar MTSL Sekretariat Jenderal, dengan
harapan modul ini dapat bermanfaat serta meningkatkan kompetensi bagi peserta
pelatihan dan ASN di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
vii
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN........................................................................................... v
KATA PENGANTAR......................................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Deskripsi Singkat.......................................................................... 2
C. Hasil Belajar.................................................................................. 2
D. Indikator Hasil Belajar................................................................... 3
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok............................................ 3
F. Manfaat Hasil Belajar.................................................................... 3
G. Petunjuk Belajar............................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL............................... 5
A. Sejarah Singkat............................................................................ 5
B. Dinamika Peran, Tugas Pokok dan Fungsi................................... 9
C. Struktur Organisasi Dan Tata Laksana.......................................... 12
D. Latihan.......................................................................................... 22
E. Rangkuman................................................................................... 22
F. Evaluasi........................................................................................ 24
G. Umpan Balik.................................................................................. 25
BAB III SASARAN STRATEGIS DAN PELAYANAN
SEKRETARIAT JENDERAL............................................................................. 27
A. Visi Misi dan Sasaran Strategis Organisasi.................................. 27
B. Pelayanan Internal Administratif.................................................... 34
C. Latihan.......................................................................................... 44
D. Rangkuman................................................................................... 44
E. Evaluasi........................................................................................ 46
F. Umpan Balik.................................................................................. 46
ix
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 47
A. Simpulan........................................................................................... 47
B. Tindak Lanjut..................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 49
Dalam bab pendahuluan ini akan didiskusikan tentang latar belakang, deskripsi singkat,
tujuan pembelajaran, materi pokok, manfaat hasil belajar dan petunjuk belajar.
A. Latar Belakang
Keberadaan Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM tidak
terlepas dari latar belakang berdirinya Kementerian, karena sejak mula berdiri
Sekretariat Jenderal merupakan salah satu unit yang pertama dibentuk. Dimana
sejarah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dimulai pada hari-hari
pertama kemerdekaan Bangsa Indonesia, pada tanggal 19 Agustus 1945, PPKI
dalam sidangnya menetapkan hal-hal yang bersangkutan dengan struktur Negara
menurut Undang-Undang Dasar dengan menetapkan Kementerian Negara.
Selain itu, diatur pula diatur pula tugas pokok dan ruang lingkup Kementerian
Kehakiman yakni mengurus hal mengenai pengadilan, penjara, kejaksaan, dan
sebagainya. Pada waktu itu termasuk ruang lingkup tugas Kementerian ini antara
lain: Balai harta peninggalan dan pusat pendaftaran wasiat; notariat; catatan
sipil; ijin tinggal di Indonesia; kepenjaraan; persetujuan berdirinya perkumpulan;
peraturan mengenai hukum perdata dagang; dan semua peraturan mengenai
peradilan, daktiloskopi, pengurusan paspor ke luar negeri, dan lain-lain.
Selama kurun waktu tersebut hingga kini, Kementerian Hukum dan HAM
telah beberapa kali mengalami perubahan nomenklatur sekaligus ruang lingkup
tugas dan fungsinya. Kementerian Kehakiman RI dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 1945 tentang Pembentukan Kementerian-Kementerian
di Indonesia, kemudian menjadi Departemen Hukum dan Perundang-Undangan
berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman No. M.03.PR.07.10 Tahun 2000.
B. Deskripsi Singkat
Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan menjelaskan
gambaran umum Unit Eselon I Sekretariat Jenderal, sasaran strategis organisasi
dan fungsi pelayanan yang mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Mata Diklat disajikan melalui penggunaan perangkat teknelogi informasi
melalui model pembelajaran elearning dengan metode diskusi melalui elearning.
C. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menjelaskan
hal ikhwal tentang muatan substantif Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
G. Petunjuk Belajar
Untuk dapat menguasai modul ini, para peserta diklat perlu mengikuti
beberapa petunjuk belajar sebagai berikut:
Setelah membaca Bab II, peserta Diklat diharapkan mampu menjelaskan sejarah singkat, dinamika
perang, tugas pokok dan fungsi serta stuktur organisasi dan tata laksana
Dalam Bab ini, Peserta akan mempelajari mengenai sejarah singkat tentang
cikal bakal keberadaan sekretariat jenderal dalam lingkup kementerian
lembaga pemerintah yang bertugas mengurusi bidang hukum dengan dinamika
perkembangan peran serta fungsinya dari waktu ke waktu.
A. Sejarah Singkat
Gambaran umum Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM tidak
terlepas dari latar belakang berdirinya Kementerian, karena sejak mula berdiri
Sekretariat Jenderal merupakan salah satu unit yang pertama dibentuk. Dimana
sejarah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, disingkat Kemenkumham,
dahulu bernama “Departemen Kehakiman” (1945-1999), “Departemen Hukum dan
Perundang- undangan” (1999-2001), “Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia” (2001-2004), “Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia” (2004-
2009), dimulai pada hari-hari pertama kemerdekaan Bangsa Indonesia, pada
tanggal 19 Agustus 1945, PPKI dalam sidangnya menetapkan hal-hal yang
bersangkutan dengan struktur Negara menurut Undang-Undang Dasar dengan
menetapkan Kementerian Negara.
Pada tanggal 5 Juli 1959 keluar DEKRIT Presiden untuk kembali ke Undang-
undang Dasar 1945. Dengan keluarnya Dekrit Presiden tersebut, Departemen
Kehakiman mendapat tanggung jawab baru setelah Lembaga Pembinaan Hukum
Nasional (LPHN) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 194
tahun 1961 dipindahkan kedudukannya dari Perdana Menteri ke Departemen
Kehakiman Republik Indonesia.
3. Fungsi Administrasi
Berdasarkan Keppres RI No.27 tahun 1981 diadakan perubahan susunan
organisasi Kementerian Kehakiman dari bentuk holding company menjadi
Intergrated dengan tujuan konsep terpadu di bidang pembinaan hukum.
Fungsi sekretariat jenderal dalam usaha membina administrasi kehakiman
semakin ditingkatkan serta mulai mengembangkan sistem komputerisasi
untuk bidang-bidang substantif.
Selama kurun waktu tersebut, saat ini Kementerian Hukum dan HAM telah
beberapa kali mengalami perubahan nomenklatur. Kementerian Kehakiman
RI dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1945 tentang
Pembentukan Kementerian- Kementerian di Indonesia, kemudian menjadi
Kementerian Hukum dan Perundang-Undangan berdasarkan Keputusan
Menteri Kehakiman No. M.03.PR.07.10 Tahun 2000.
Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : 41 Tahun 2021 Tanggal 13
Desember 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
Sehingga Tugas dan peran pokok seorang menteri dalam tataran teknis
operasional manajerial kebijakan sepenuhnya dibantu oleh keberadaan Sekretariat
Jenderal yang dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal. Dalam hal ini memastikan
terwujudnya manajemen organisasi yang akuntabel dengan penyelenggaraan
birokrasi dalam lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
professional.
Dimana dengan didukung oleh enam (6) Biro dan satu (1) Pusat setingkat
eselon II di dalamnya, Sekretariat Jenderal memiliki tugas pokok dan fungsi atas
nama kementerian, dan tidak dibatasi pada fungsi yang bersifat teknis pelayanan
masyarakat. Sementara, unit utama eselon I Kementerian Hukum dan HAM
selain Sekretariat Jenderal yakni; Imigrasi, Pemasyarakatan, Kekayaan Intelektual,
Peraturan Perundangan, Administrasi Hukum Umum, Badan Pembinaan Hukum
Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia dipastikan terikat pada pelayanan yang
bersifat teknis kepada masyarakat.
Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : 41 Tahun 2021 Tanggal 13
Desember 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
1. Biro Perencanaan, didukung oleh tiga (3) bagian dan kelompok jabatan
fungsional yang meliputi:
a. Bagian Program dan Anggaran, yang didukung oleh kelompok
jabatan fungsional;
b. Bagian Tata Laksana dan Tata Usaha, yang didukung oleh 1 (satu)
Subbagian yaitu, Subbagian Tata Usaha Biro;
c. Bagian Reformasi Birokrasi, yang didukung oleh kelompok Jabatan
Fungsional.
Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : 41 Tahun 2021 Tanggal 13
Desember 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : 41 Tahun 2021 Tanggal 13
Desember 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
3. Biro Keuangan dibantu oleh dua (2) bagian dan kelompok jabatan fungsional
yang terdiri dari:
a. Bagian Pelaksanaan Anggaran dan Tata Usaha, yang didukung oleh
1 (satu) Subbagian yaitu, Subbagian Tata Usaha Biro dan kelompok
Jabatan Fungsional;
b. Bagian Akuntansi dan Pelaporan, yang dibawah tanggung
jawab kelompok Jabatan Fungsional;
Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : 41 Tahun 2021 Tanggal 13
Desember 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
4. Biro Pengelolaan Barang Milik Negara yang didukung oleh tiga (3) bagian
dan kelompok jabatan fungsional yaitu meliputi:
a. Bagian Perencanaan Barang Milik Negara dan Tata Usaha Biro,
yang didukung oleh 1 (satu) Subbagian yaitu Subbagian Tata Usaha
Biro dan kelompok jabatan fungsional;
b. Bagian Layanan Pengadaan Barang Milik Negara, dibawah
tanggung jawab kelompok jabatan fungsional;
c. Bagian Penatausahaan Barang Milik Negara, dibawah tanggung
jawab kelompok jabatan fungsional;
Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : 41 Tahun 2021 Tanggal 13
Desember 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : 41 Tahun 2021 Tanggal 13
Desember 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : 41 Tahun 2021 Tanggal 13
Desember 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : 41 Tahun 2021 Tanggal 13
Desember 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
D. Latihan
Kepada peserta diklat silahkan secara berkelompok (paling sedikit 3
orang) mendiskusi kembali tentang mengapa dan bagaimana bisa terjadi
pergeseran mengenai fungsi dan peran sekretariat jenderal tersebut? Apa yang
melatarbelakanginya?
E. Rangkuman
Berdasarkan uraian dalam Bab ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai rangkuman, sebagai berikut:
F. Evaluasi
1. Kapan dan apa yang menjadi dasar berdirinya sekretariat jenderal pada
saat awal kementerian hukum dibentuk pasca Indonesia merdeka?
2. Jelaskan apa yang melatarbelakangi dan menjadi dasar pemisahan
lembaga peradilan dari kementerian hukum dan Hak Asasi Manusia?
3. Apa saja tugas pokok dan ruang lingkup Sekretariat Jenderal sebelum
tahun 1966?
4. Sebutkan pergeseran tugas pokok dan ruang lingkup apa saja yang
terjadi pada Sekretariat Jenderal hingga sampai keadaan saat ini?
5. Poin-poin penting perubahan apa saja yang membedakan terkait
G. Umpan Balik
Berdasarkan soal evaluasi dan soal latihan diatas, coba periksa kembali
apakah jawaban Anda sudah benar atau belum. Apabila Anda telah menjawab
dengan benar maka Anda telah memahami dan mampu menjelaskan dinamika
perkembangan dan perubahan kedudukan, tugas pokok, peran dan fungsi serta
struktur organisasi dan tata laksana sekretariat jenderal dari sejak berdiri sampai
saat ini. Namun apabila belum benar, coba pelajari kembali materi tersebut.
Setelah membaca Bab II, peserta diharapkan mampu menjelaskan visi misi dan
sasaran strategis organisasi, serta pelayanan internal administratif
Di bab ketiga ini akan didiskusikan mengenai visi misi dan sasaran strategis
organisasi serta pelayanan internal administratif dari sekretariat jenderal
kementerian hukum dan hak asasi manusia sebagaimana yang tersaji di bawah
ini.
Transparan adalah menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk
memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi
tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai.
a. Core Service
core service adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan, yang
merupakan produk utamanya. Misalnya untuk hotel adalah penyediaan kamar
dan untuk penerbangan adalah transportasi udara. Perusahaan mungkin
mempunyai beberapa core service, misalnya perusahaan penerbangan
menawarkan penerbangan dalam negeri dan penerbangan luar negeri.
b. Facilitating Service
facilitating service adalah fasilitas pelayanan tambahan kepada pelanggan,
misalnya pelayanan “front office” pada hotel atau pelayanan “check in” pada
transportasi udara. Facilitating service ini merupakan pelayanan tambahan
tetapi sifatnya wajib.
Dalam hal ini, fungsi dan peran pelayanan Sekretariat Jenderal dalam rangka
supervisi, fasilitasi dan koordinasi kegiatan unit-unit eselon 1, kantor wilayah
serta satuan kerja di bawahnya (UPT/ Unit Pelaksana Teknis). Pengertian ini telah
menempatkan jenis dan karakteristik pelayanan yang dilakukan oleh Sekretariat
Jenderal lebih dominan pada pelayanan internal.
Sejauh ini jika dicermati, fungsi pelayanan tersebut relatif cukup berjalan
dengan baik, meskipun dalam beberapa sisi masih banyak ditemui kekurangan
dan masalah terutama menyangkut aspek citra dan pelayanan kelembagaan di
tengah hiruk pikuk tuntutan dan kebutuhan soal penegakan hukum dan reformasi
birokrasi di Indonesia. Selain itu, persoalan koordinasi baik secara internal maupun
eksternal masih perlu untuk ditingkatkan terus, sebab seringkali timbulnya masalah
pada suatu kegiatan karena terhambat dalam masalah koordinasi antar unit
organisasi.
Untuk lengkapnya seperti apa bentuk dan detail pelayanan yang dilaksanakan
oleh Sekretariat Jenderal berikut ini terurai dalam tugas dan fungsi unit-unit eselon
II, III, dan IV yang berada di bawah lingkup sekretariat jenderal yang terdiri dari:
1. BIRO PERENCANAAN
Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi
penyusunan rencana, program dan anggaran, kelembagaan, ketatalaksanaan,
koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi, serta penyusunan
evaluasi dan pengendali laporan Kementerian berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ditinjau dari tugas ini, biro ini
memiliki atau menyelenggarakan fungsi:
C. Latihan
Setelah mempelajari materi pada bab ini, silahkan diskusi secara
berkelompok tentang bagaimana pelayanan yang telah diberikan oleh Sekretariat
Jenderal selama ini? Adakah pelayanan yang dirasa harus ditingkatkan agar lebih
efektif, efisien dan berkualitas?
D. Rangkuman
Berdasarkan uraian dalam Bab ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai rangkuman, sebagai berikut:
E. Evaluasi
1. Jelaskan dan terangkan apa saja visi misi dan indikator kinerja dari
Sekretariat Jenderal?
2. Jelaskan kedudukan Sekretariat Jenderal dalam fungsi
pelayanannya sebagai service unit dari, bagi dan untuk kementerian?
Dan terangkan tugas dan fungsi dari biro-biro yang ada di dalamnya?
3. Menurut Anda tugas, peran dan fungsi pelayanan apa saja yang
belum optimal dan dirasa belum mencerminkan model pelayanan
prima sekaligus tata kelola kepemerintahan yang baik dilakukan oleh
Sekretariat Jenderal dan mengapa hal itu bisa terjadi?
F. Umpan Balik
Berdasarkan soal evaluasi dan soal latihan diatas, coba periksa kembali
apakah jawaban Anda sudah benar atau belum. Apabila Anda telah menjawab
dengan benar maka Anda telah memahami dan mampu menjelaskan tentang
visi misi dan indikator kinerja serta tugas, peran dan fungsi pelayanan yang telah
dilakukan oleh Sekretariat Jenderal. Namun apabila belum benar, coba pelajari
kembali materi tersebut.
Pada bab penutup ini akan didiskusikan kembali secara singkat hal-hal
utama yang sudah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dalam bentuk simpulan
dan tindak lanjut. Berikut deskripsi secara detail:
A. Simpulan
Sesuai dengan tujuan instruksional umumnya, modul Muatan Substantif
Unit Utama Eselon I Sekretariat Jenderal diperuntukkan untuk para pegawai
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ini telah membahas dan
menguraikan mengenai sejarah singkat dan struktur organisasi serta tata
kerja dari sekretariat Jenderal. Selain itu, modul ini telah pula memberikan
penjelasan tentang visi misi dan sasaran strategis organisasi, serta
pengertian secara konseptual tentang pelayanan internal administratif yang
dilakukan oleh Sekretariat Jenderal.
B. Tindak Lanjut
Keseluruhan materi modul yang sederhana ini diharapkan dapat
menjadi bahan pembelajaran yang cukup memadai dan efektif dalam
meningkatkan kompetensi kognitif, afektif, maupun psikomotorik para
pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, sehingga mampu
Peraturan PerUndang-Undangan
1. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 33 Tahun 2020
Tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Tahun 2020-2024
2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 41 Tahun 2021
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 42 Tahun
2021tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
Dan Tugas Koordinator Jabatan Fungsional Di Lingkungan Kementerian
Hukum Dan Hak Asasi Manusia
4. Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor SEK.1-PR.01.04-310 Tahun 2021
tentang Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020-2024
Buku-Buku
Bell, Chip R (1996). Customers as Partners, Edisi Indonesia (1997), Pelanggan
Sebagai Mitra Usaha Menjalin Hubungan Yang Abadi, Jakarta: Profesional
Books.
Macaulay, Steve & Cook Sarah (1993). How to Improve Your Customer Service,
Edisi Indonesia (1997), Kiat Meningkatkan Pelayanan bagi Pelanggan,
Jakarta: Gramedia.