Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1 Kristal Piezoelektrik & Sensor Inframerah

Nama : Reni Rakmawati Nim : 09224746

Kristal Piezoelektrik
Piezo dalam bahasa yunani diartikan sebagai tekanan. Piezoelektrik ini untuk pertama kalinya di temukan pada tahun 1880 oleh Curie bersaudara, dan akhirnya pada tahun 1950 piezoelektrik dapat diaplikasikan untuk alat-alat industri setelah memalui proses yang panjang. Sejak itu, pemanfaatan prinsip pengukuran ini telah mengalami pertumbuhan konstan dan dapat dianggap sebagai teknologi yang matang dan telah berhasil digunakan dalam berbagai aplikasi seperti misalnya di medis, aerospace, instrumentasi nuklir dan mobile pad touch screen sebagai sensor tekanan. Efek Piezoelektrik adalah efek dimana terjadi perubahan dari energi

mekanik menjadi energi elektrik. Piezoelektrik bekerja jika tekanan yang digunakan untuk Kristal yang terpolarisasi, menimbulkan bentuk mekanik yang berbeda dalam beban elektrik. Prinsipnya adalah pembangkitan ggl bahan Kristal piezo akibat gaya dari luar. Aplikasi dari Kristal piezoelektrik ini dapat digunakan untuk alat-alat yang menghasilkan suara, kecepatan, percepatan, tekanan. Kristal piezoelektrik termasuk jenis Self Generating Tranduser (Tranduser Pembangkit Sendiri) yaitu transduser yang hanya memerlukan satu sumber energi. Ciri tranduser ini adalah di hasilkannya suatu energy listrik dari tranduser secara langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan. Oleh karena itu piezoelektrik juga merupakan tranduser aktif. Munculnya teknologi piezoelektrik langsung berkaitan dengan serangkaian keuntungan yang melekat. Modulus tinggi elastisitas dari banyak bahan piezoelectric dibandingkan dengan berbagai logam dan naik menjadi 105 N / m. Meskipun piezoelektrik adalah sistem elektromekanis yang bereaksi pada kompresi, unsur-unsur penginderaan defleksi menunjukkan hampir nol.

Yang menjadikan

karakteristik dari piezoelektrik memiliki frekuensi yang

sangat tinggi dan linearitas yang sangat baik terhadap rentang amplitudo yang lebar. Selain itu, teknologi piezoelectric tidak sensitif terhadap medan elektromagnetik dan radiasi, memungkinkan pengukuran di bawah kondisi yang sulit. Beberapa bahan yang digunakan (terutama galium fosfat [2] atau turmalin) memiliki stabilitas suhu lebih ekstrim jangkauan kerja hingga 1000 C. Tourmaline menunjukkan Piroelektrisitas di samping efek piezoelektrik, ini adalah kemampuan untuk menghasilkan sinyal listrik saat suhu perubahan kristal.

Gbr. Piezoelektrik menghasilkan tegangan ketika terjadi perubahan bentuk.

Salah

satu

kelemahan

dari

sensor

piezoelektrik

adalah

tidak

dapat

digunakan untuk pengukuran statis. Gaya statis akan menghasilkan beban tetap pada bahan piezoelektrik. Saat pembacaan konvensional elektronik, bahan isolasi tidak sempurna, dan pengurangan resistansi sensor internal akan mengakibatkan hilangnya electron konstan, dan penurunan sinyal. Temperatur tinggi menyebabkan tekanan penurunan resistansi internal dan kepekaan. Efek utama pada efek piezoelektrik adalah bahwa dengan meningkatnya berkurang. beban dan temperatur sensitivitas menjadi

Sensor Inframerah

Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan dari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah module yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar. Sensor inframerah bekerja apabila foto transistor aktif jika terkena cahaya dari led infra merah. Antara Led dan foto transistor dipisahkan oleh jarak. Jauh dekatnya jarak mempengaruhi besar intensitas cahaya yang diterima oleh foto transistor. Apabila antara Led dan foto transistor tidak terhalang oleh benda, maka foto transistor akan aktif. LED Infra Merah LED adalah suatu bahan monokromatik Pengembangan galliumarsenide. yang LED tidak dimulai infra semikonduktor yang memancarkan cahaya koheren dengan merah ketika alat pada diberi dasarnya tegangan dibuat adalah maju. dengan radiasi inframerah

Cahaya

elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio, dengan kata lain infra merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang, yaitu sekitar 700 nm sampai 1 mm.

Cahaya LED timbul sebagai akibat penggabungan elektron dan hole pada persambungan antara dua jenis semikonduktor dimana setiap penggabungan disertaidengan pelepasan energi. Pada penggunaannya LED infra merah dapat diaktifkan dengan tegangan DC untuk transmisi atau sensor jarak dekat, dan dengan teganganAC (3040 KHz) untuk transmisi atau sensor jarak jauh.

Fototransistor Receiver yang digunakan oleh sensor infra merah adalah jenis fototransistor, yaitu jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak (junction) basecollector untuk menerima atau mendeteksi cahaya dengan gain internal yang dapat menghasilkan sinyal analog maupun digital. Fototransistor ini akan mengubah energi cahaya menjadi arus listrik dengan sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan fotodioda ,tetapi dengan waktu respon yang secara umum akan lebih lambat daripada fotodioda. Hal ini terjadi karena transistor jenis ini mempunyai kaki basis terbuka untuk menangkap sinar, dan elektron yang ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini di-injeksikan di bagian basis dan diperkuat di bagian kolektornya. Pada fototransistor, jika kaki basis mendapat sinar maka akan timbul tegangan pada basisnya dan akan menyebabkan transistor berada pada daerah jenuhnya(saturasi), akibatnya tegangan pada kaki kolektor sama dengan ground (Vout=0 V). Sebaliknya jika kaki basis tidak mendapat sinar, tidak cukup tegangan untuk membuat transistor jenuh, akibatnya semua arus akan dilewatkan ke keluaran (Vout=Vcc)

Sumber Data : http://en.wikipedia.org/wiki/Piezoelectric_sensor http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/piezoelektrik-sensor http://www.docstoc.com/docs/7874111/Sensor-Tranducer http://antosusilo.blog.uns.ac.id/2009/09/07/sistem-sensor-infra-merah

Anda mungkin juga menyukai