Rangkuman Modul 2
Rangkuman Modul 2
MODUL 2
PENGANTAR PENGAWASAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Jasa Konstruksi merupakan kegiatan masyarakat dalam mewujudkan bangunan yang berfungsi
sebagai pendukung atau prasarana aktivitas sosial ekonomi kemasyarakatan dan menunjang
terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Selain berperan mendukung berbagai bidang
pembangunan, Jasa Konstruksi berperan pula untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya
berbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi dan secara
luas mendukung perekonomian nasional.
Jadwal pengadaan sumber daya untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari jadwal
kebutuhan sumber daya manusia dan jadwal kebutuhan bahan.
Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) pekerjaan adalah salah satu dokumen kelengkapan yang
dibutuhkan dalam suatu operasional pelaksanaan pekerjaan, yang digunakan sebagai acuan/
pedoman operasional pelaksanaan pekerjaan.
Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) adalah dokumen telaah tentang Keselamatan
Konstruksi yang memuat uraian metode pekerjaan, rencana inspeksi dan pengujian, serta
pengendalian Subpenyedia Jasa dan pemasok, dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen
Tujuan pelaksanaan sosialisasi terutama adalah memberikan penjelasan kepada para pemangku
kepentingan (stakeholder) setempat tentang rencana pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan agar
dicapai kesepahaman/ kesepakatan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Tujuan
Mutual Check 0 % adalah untuk mencapai kesepakatan antara direksi dan kontraktor tentang
kuantitas pekerjaan yang masuk dalam kontrak unit price sebelum kontrakdimulai.
Kajian Teknis / Review Design merupakan upaya untuk menyesuaikan produk original design
(gambar desain asli) akibat kondisi lapangan tidak sesuai. Perubahan tersebut perlu direspons
dengan melakukan kajian teknis /review design (justifikasi teknis) agar umur rencana tetap
tercapai sesuai rancangan awal. Rancangan ini berakibat bill of quantity berubah dibanding
dengan original design.
Dalam pengerjaan suatu proyek bangunan, kadangkala sering kita temukan gambar dengan label
Shop Drawing dan As Built Drawing, yang kalau kita amati terlihat sekilas tidak ada perbedaan dan
hampir mirip. Sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan meskipun terlihat hampir sama.
Evaluasi volume dan harga merupakan kegiatan menghitung kembali volume pekerjaan
berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan yang telah dilakukan, yang kemudian dituangkan di
dalam gambar.
Penyedia jasa pekerjaan konstruksi harus menyampaikan permohonan ijin memulai pekerjaan
(request of work) terlebih dahulu sebelum memulai setiap pekerjaan. Prosedur permohonan ijin
memulai setiap pekerjaan.
Pengawasan pekerjaan konstruksi dilaksanakan untuk memastikan bahwa semua aktifitas yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa pekerjaan konstruksi telah sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya.
Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL) betujuan untuk mengelola
sumber daya dengan seluruh upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai akibat dari
adanya kegiatan pembangunan.
Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan
permintaan tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir dengan terlebih dahulu menyerahkan
laporan pemeliharaan yang telah dilaksanakannya selama masa pemeliharaan dan sesuai dengan
rencana pemeliharaan yang telah disampaikan penyedia jasa pekerjaan konstruksi pada saat
penyerahan pertama pekerjaan
G. MANAJEMEN RISIKO
1. Manajemen Risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan
mengendalikan peristiwa atau situasi potensial untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tujuan organisasi.
2. Untuk mencapai tujuan manajemen risiko, yaitu untuk menciptakan dan melindungi nilai
organisasi, beberapa prinsip penerapan manajemen risiko, meliputi:
a. Terintegrasi
b. Terstruktur dan komprehensif
c. Disesuaikan atau proporsional
d. Inklusif
e. Dinamis
f. Ketersediaan informasi terbaik
g. Faktor manusia dan budaya
h. Perbaikan berkelanjutan
3. Proses manajemen risiko merupakan bagian terpadu dengan manajemen secara keseluruhan
yaitu perencanaan strategis, manajemen kinerja, dan penganggaran. Proses manajemen risiko
terdiri atas:
a. Komunikasi dan Konsultasi
b. Perumusan Ruang Lingkup, Konteks, dan Kriteria
c. Penilaian Risiko
d. Respon Risiko
e. Pemantauan dan Tinjauan
f. Pencatatan dan Pelaporan