Anda di halaman 1dari 7

JSIP 1 (1) (2012)

Journal of Social and Industrial Psychology


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip

PERSEPSI RISIKO MELAKUKAN E-COMMERCE DENGAN


KEPERCAYAAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK FASHION
ONLINE

Restika Firdayanti

Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Berkembangnya dunia maya banyak digunakan dalam proses jual beli, namun di Indonesia sendiri pada
Diterima Januari 2012 umumnya dan di lingkungan mahasiswa psikologi Universitas Negeri Semarang pada khususnya masih terbilang
Disetujui Februari 2012 rendah. Hal itu dikarenakan para mahasiswa merasa kurang percaya pada penjual ataupun takut akan risiko
yang diterima. Ketidak percayaan tersebut sendiri lebih dikarenakan mahasiswa telah mempersepsi secara negatif
Dipublikasikan Maret
terhadap penjualan online, atau dapat dikatakan mahasiswa memiliki persepsi risiko yang tinggi. Berdasarkan
2012
latar belakang tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah “Ada hubungan negatif antara persepsi terhdap
________________ risiko melakukan e-commerce dengan kepercayaan konsumen dalam membeli produk fashion melalui facebook pada
Keywords: mahasiswa Universitas Negeri Semarang”. Subjek penelitian berjumlah 80 mahasiswa yang ditentukan
persepsi risiko, kepercayaan menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Persepsi terhadap risiko diukur dengan
konsumen menggunakan skala persepsi terhadap risiko yang mempunyai 27 item dengan nilai reliabilitas sebesar 0,924.
____________________ Sedangkan kepercayaan konsumen diukur dengan menggunakan skala kepercayaan konsumen yang mempunyai
23 item dengan nilai reliabilitas sebesar 0,912. Aspek yang digunakan dalam skala persepsi terhadap risiko
adalah pengetahuan, pengharapan, dan evaluasi, sedangkan aspek yang digunakan dalam skala kepercayaan
konsumen adalah integritas, benevolence, competency, dan predictability. Uji korelasi menggunakan teknik product
moment yang dikerjakan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan
variabel persepsi terhadap risiko pada subjek penelitian berada pada kategori negatif yang berarti bahwa persepsi
terhadap risiko yang dimiliki mahasiswa cukup tinggi. Variabel kepercayaan konsumen pada subjek penelitian
berada pada kriteria sedang cenderung rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif
antara persepsi terhadap risiko dengan kepercayaan konsumen dengan nilai r = -0,518 dengan nilai signifikansi
atau p = 0,000. Hal tersebut menunjukan bahwa persepsi terhadap risiko dan kepercayaan konsumen saling
mempengaruhi. Dimana jika persepsi terhadap risiko tinggi maka kepercayaan konsumen rendah dan jika
persepsi terhadap risiko rendah maka kepercayaan konsumen akan meningkat.

Abstract
___________________________________________________________________

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6838
Gedung A1 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: journal@unnes.ac.id

1
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

PENDAHULUAN Ketidakpercayaan tersebut sendiri lebih


dikarenakan mahasiswa telah mempersepsi
Berkembangnya jumlah pengguna secara negatif terhadap penjualan online
internet di Indonesia, diprediksikan akan terus berdasarkan penerimaan informasi tentang
meningkatkan volume dan nilai transaksi e- transaksi online dari sumber-sumber di
commerce. Fenomena ini diharapkan dapat sekitarnya. Berdasarkan teori, salah satu faktor
menjadi daya tarik bagi pengusaha, khususnya yang mempengaruhi kepercayaan adalah
di Indonesia, untuk mulai mengembangkan persepsi. Sedangkan persepsi dalam pemasaran
inovasi bisnis melalui e-commerce. mencakup empat macam yaitu perceived risk,
Berdasarkan survey awal yang telah perceived quality, perceived sacrifice, dan perceived
dilakukan kepada mahasiswa Psikologi value. Kaitan dengan e-commerce yang banyak
Universitas Negeri Semarang menunjukkan mempengaruhi kepercayaan konsumen adalah
bahwa dari 40 mahasiswa yang diminta sebagai persepsi terhadap risiko.
responden hanya delapan orang yang pernah Kepercayaan konsumen adalah persepsi
melakukan transaksi online. Dipilihnya dari sudut pandang konsumen akan keandalan
mahasiswa psikologi Universitas Negeri penjual dalam pengalaman dan terpenuhinya
Semarang karena mahasiswa psikologi memiliki harapan dan kepuasan konsumen. Menurut
karakteristik yang dibutuhkan oleh peneliti Luarn dan Lin (2003) dalam Ferrinadewi (2008:
dalam penelitian ini. Para mahasiswa yang 147) kepercayaan ada ketika konsumen memiliki
belum pernah melakukan transaksi online keyakinan terhadap integritas, benevolence,
tersebut memiliki alasan yang bervariasi. Lima competency, dan predictability dari penjual. Jadi
belas orang menjawab takut atau ragu barang komponen dari kepercayaan meliputi integritas,
yang diterima tidak sesuai dengan yang dipesan. benevolence, competency dan predictability.
Sebagian lagi tidak tertarik dengan transaksi Dijelaskan lebih rinci dalam Wiedenfels (2009:
online karena transaksi online tidak praktis karena 40) dan Zaheer (2006: 30) sebagai berikut :
barang tidak bisa langsung diterima dan proses (1) Integritas adalah kejujuran dan kemampuan
pembayaran yang rumit. Dari kedelapan orang menepati janji dari pihak yang dipercaya
yang pernah melakukan transaksi online, (penjual). Integritas berkaitan dengan
semuanya membeli produk fashion. Mereka bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual
kebanyakan membeli tas, jam ataupun baju. dalam menjalankan bisnisnya. Integrity dapat
Mereka semua memutuskan membeli online dilihat dari sudut kewajaran (fairness),
karena mereka sudah percaya dengan OS (online pemenuhan (fulfillment), kesetiaan (loyalty),
shop) tersebut dari rekomendasi teman ataupun keterus-terangan (honestly), keterkaitan
dengan melihat album sold dari OS tersebut dan (dependability), dan kehandalan (reliabilty).
testimoni ataupun comment puas terhadap (2) Benevolence (kebaikan hati) adalah perhatian
barang yang di pasarkan. (sumber: penelitian dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan
bulan Maret 2011 terhadap 40 mahasiswa kepentingan konsumen oleh penyedia
jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang barang. Kebaikan hati merupakan kemauan
secara acak). Alasan-alasan yang dikemukakan penjual dalam memberikan kepuasan yang
oleh para responden tersebut sangat saling menguntungkan antara dirinya dengan
bertentangan dengan perkembangan e-commerce konsumen. Penjual bukan semata-mata
saat ini. mengejar profit maksimum semata,
Di lingkungan mahasiswa psikologi melainkan juga memiliki perhatian yang
Universitas Negeri Semarang keterlibatan besar dalam mewujudkan kepuasan
mahasiswa dalam e-commerce masih terbilang konsumen. Benevolence meliputi perhatian,
rendah. Hal itu dikarenakan para mahasiswa empati, keyakinan, dan daya terima.
merasa kurang percaya pada penjual ataupun (3) Competency adalah kemampuan penjual
takut akan risiko yang diterima. untuk melaksanakan kebutuhan dari
2
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

konsumen. Dalam hal ini, bagaimana Risiko adalah suatu konsekuensi negatif
penjual mampu menyediakan, melayani, yang harus diterima akibat dari ketidakpastian
sampai mengamankan transaksi dari dalam mengambil keputusan, jadi persepsi
gangguan pihak lain. Artinya bahwa terhadap risiko adalah suatu cara konsumen
konsumen memperoleh jaminan kepuasan mempersepsikan kemungkinan kerugian yang
dan keamanan dari penjual dalam akan diperoleh dari keputusannya dikarenakan
melakukan transaksi. Competency meliputi ketidakpastian dari hal yang diputuskan
pengalaman, pengesahan institusional, dan tersebut.
kemampuam dalam ilmu pengetahuan. Risiko yang dipersepsi konsumen
(4) Predictability adalah konsistensi perilaku oleh mencakup:
penjual. Kemampuan penjual untuk (1) Functional risk (Risiko Fungsional), yaitu
memberikan kepastian akan barang yang risiko bila produk tidak dapat memberikan
dijual, sehingga konsumen dapat kinerja sebagaimana mestinya. Konsumen
mengantisipasi dan memprediksi tentang khawatir bahwa suatu produk tidak berfungsi
kinerja penjual. Predictability meliputi citra sebagaimana mestinya.
diri dari penjual, risiko atau akibat yang (2) Physical risk (Risiko Fisik) yaitu kekhawatiran
mampu diprediksi dan konsistensi. konsumen bahwa suatu produk dapat
Hasil penelitian Walzuch et.al. (2001) menyebabkan suatu bahaya fisik tertentu.
(dalam Ferrinadewi, 2008: 149) pada pengecer
berbasis elektonik menjelaskan bagaimana (3) Financial risk (Risiko Finansial), yaitu keragu-
faktor pembentuk kepercayaan konsumen raguan konsumen bahwa suatu produk akan
adalah faktor pengetahuan, faktor pengalaman, memberikan manfaat sebanding dengan
dan faktor persepsi. banyaknya uang yang dikeluarkan untuk
Kepercayan konsumen terbentuk dengan memperolehnya.
dua cara berbeda, yaitu ada formasi langsung (4) Social risk (Risiko Sosial), yaitu kekhawatiran
dan tidak langsung. Pada formasi langsung konsumen bahwa produk yang
kepercayaan konsumen terbentuk tanpa terjadi dikonsumsinya akan mendapatkan respon
keadaan lain sebelumnya. Kepercayaan negatif dari orang-orang di sekelilingnya,
terbentuk sebelum kita mengambil sikap atau seperti penghinaan yang menyebabkan
keputusan yaitu saat konsumen melakukan perasaan malu.
pemrosesan informasi baik informasi dari (5) Psychological risk (Risiko Psikologis), yaitu
produsen langsung yaitu iklan atau informasi kekhawatiran konsumen bahwa suatu
dari sesama konsumen. Pada formasi tidak produk tidak akan memenuhi ego atau
langsung terjadi sebaliknya yaitu jika sebuah keinginanannya.
keadaan (misalnya, sikap) menimbulkan (6) Time risk (Risiko Waktu), yaitu kekhawatiran
penciptaan keadaan lainya (misalnya, konsumen bahwa waktu yang dihabiskannya
kepercayaan). Dalam contoh, konsumen terlebih dalam mencari suatu produk akan sia-sia
dahulu membeli suatu produk baru setelahnya apabila produk yang dibeli tidak sebagus
membentuk kepercayaan serta perilaku yang diharapkan.
selanjutnya (Mowen dan Minor, 2002: 322). Transaksi online atau e-commerce adalah
Persepsi adalah bagaimana individu bisnis kepercayaan. Rofiq (2007: 34).
memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan
rangsangan yang datang pada dirinya dengan bahwa trust sebagai faktor penting dalam e-
menggunakan bantuan indera menjadi commerce dipengaruhi oleh tiga sumber, yaitu
gambaran objek yang memiliki kebenaran ability, benevolence, integrity.
subjektif dan memiliki arti tertentu. Aspek yang Trust sendiri terbentuk oleh tiga faktor
menyusun persepsi adalah pengetahuan, yaitu faktor pengetahuan, faktor pengalaman
pengharapan dan evaluasi. dan faktor persepsi. Hal tersebut di jelaskan
3
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

dalam penelitian Walzuch et.al (2001) yang


melakukan studi mengenai faktor-faktor METODE
psikologis yang mempengaruhi kepercayaan
konsumen dalam e-retailing (belanja secara Penelitian ini menggunakan pendekatan
elektronik). Ferrinadewi (2008: 58) kuantitatif korelasional. Variabel yang
menyebutkan bahwa persepsi dalam kaitannya digunakan dalam penelitian terdiri dari dua
dengan keputusan pembelian dibagi menjadi variabel yaitu variabel bebas kepercayaan
empat macam yaitu perceived risk, perceived konsumen, dan variabel tergantung persepsi
quality, perceived sacrifice,dan perceived value. resiko. Populasi dalam penelitian ini adalah
Secara tidak langsung dapat disebutkan seluruh mahasiswa Psikologi Universitas Negeri
bahwa salah satu faktor dalam kepercayaan Semarang berjumlah 321 mahasiswa. Teknik
konsumen adalah persepsi terhadap risiko. Dewi pengambilan sampel yang digunakan adalah
(2008) melakukan studi literatur tentang teori Stratified Proportional Random Sampling.
dan dimensi pengukuran persepsi terhadap Pemilihan sampel ini didasarkan pada efisiensi
risiko, dari penelitian tersebut dia waktu, tenaga, dana, serta risiko sampling error
menyimpulkan bahwa untuk menentukan besar yang relatif rendah. Subjek yang akan diambil
kecilnya persepsi terhadap risiko perlu adanya sebagai sampel penelitian sebanyak 80 orang
riset konsumen dengan dimensi pengukuran yang berasal 25% dari populasi.
risiko yang tepat. Pengumpulan data dalam penelitian ini
Riset terdahulu telah menemukan dilakukan dengan metode skala. Metode analisis
variabel-variabel seperti financial risk, performance data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
risk, physical risk, social risk, psychological risk, time analisis korelasi Product Moment dengan program
risk dan satisfaction risk dan dimensi-dimensi yang analisis statistik komputer yaitu Statistical
relevan seperti probality of outcome, severity of Package for Social Science (SPSS) versi 17.00.
outcome, availability, controllability, dreadedness,
reversibility, dan catastrophic potential. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dapat disimpulkan hubungan persepsi
terhadap risiko dan kepercayaan konsumen Uji korelasi Pearson dilakukan untuk
dalam melakukan e-commerce adalah persepsi mengetahui tingkat hubungan antara variabel
terhadap risiko secara tidak langsung menjadi satu dengan variabel lain. Berikut tabel hasil uji
salah satu faktor yang mempengaruhi hipotesis dengan teknik korelasi Pearson:
kepercayaan konsumen untuk melakukan e-
commerce

Tabel 1. Correlations
Kepercayaan Persepsi terhadap
konsumen risiko
Kepercayaan Correlation
1,000 -,518
konsumen Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,000
Persepsi terhadap Correlation
-,518 1,000
risiko Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 .
N ,000 80

4
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

Tampak dari tabel tersebut hubungan persepsi sebagai salah satu faktor yang
antara kepercayaan konsumen dengan persepsi menentukan kepercayaan konsumen.
terhadap risiko sebesar - 0,518. Nilai signifikansi Ferrinadewi (2008: 58) menyebutkan bahwa
atau pada penelitian ini adalah 0,000 < 0,05 hal persepsi dalam kaitannya dengan keputusan
tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan pembelian dibagi menjadi empat macam yaitu
yang negatif antara persepsi terhadap risiko perceived risk, perceived quality, perceived sacrifice,
dengan kepercayaan konsumen. Dengan kata dan perceived value. Secara tidak langsung dapat
lain semakin tinggi persepsi terhadap risiko disebutkan bahwa salah satu faktor dalam
maka semakin rendah kepercayaan konsumen kepercayaan konsumen adalah persepsi terhadap
pada Mahasiswa Psiologi Universitas Negeri risiko.
Semarang, begitu pula sebaliknya. Persepsi terhadap risiko secara langsung
Secara umum, persepsi terhadap risiko mempengaruhi kepercayaan konsumen, jika
mahasiswa cenderung negatif yang artinya persepsi terhadap risiko tinggi maka terjadi
sebagian besar mahasiswa Jurusan Psikologi distrust atau ketidakpercayaan yang
Universitas Negeri Semarang mempersepsikan mengakibatkan keragu-raguan dan
bahwa terdapat risiko yang cukup tinggi jika kemungkinan untuk meninggalkan OS (online
melakukan e-commerce, sedangkan kepercayaan shop) atau transaksi, dan jika persepsi terhadap
konsumen-nya sedang cenderung rendah yang risiko rendah maka akan terjadi trust yang
artinya mahasiswa cenderung untuk tidak selanjutnya berefek pada komitmen serta
percaya terhadap pembelian produk fashion kesetiaan pelanggan.
melalui facebook. Dari aspek persepsi terhadap Selain persepsi terhadap risiko yang
risiko dan kepercayaan konsumen terdapat mempengaruhi kepercayaan konsumen dalam
kesesuaian yang mana aspek pengetahuan dan pembelian online, Suyoto (2006) menyebutkan
evaluasi cenderung tinggi sesuai dengan bahwa penguasaan teknologi internet, tingkat
kepercayaan konsumen yang cenderung rendah, mutu penjual dan tampilan website juga
namun pada aspek pengharapan terjadi mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen.
ketidaksesuaian. Pada aspek pengharapan Di Indonesia secara umum dan pada lingkungan
memiliki kecenderungan positif hal tersebut mahasiswa Psikologi Universitas Negeri
disebabkan pada umumnya manusia selalu Semarang secara khusus, jual-beli online masih
mengaharapakan pada hal yang positif. tergolong baru, sehingga pengetahuan
Ihalauw dan Prasetijo, (2004: 81) tentantang e-commerce dan segala
menyebutkan risiko akan selalu mengikuti setiap pengaplikasiannya masih kurang, sehingga
pengambilan keputusan. Ada dan tidak adanya kepercayaan konsumen pada mahasiswa
risiko sangat objektif tergantung siapa yang psikologi cenderung rendah.
mempersepsikanya. Risiko yang dipersepsi Bisnis jual-beli online adalah bisnis
adalah risiko yang mempengaruhi perilaku kepercayaan yang penuh dengan risiko, karena
konsumen, jadi dapat dikatakan persepsi ketika pembeli memutuskan membeli dari
terhadap risiko mempengaruhi perilaku vendor atau penjual yang tidak dikenal,
konsumen atau dalam hal ini adalah pelanggan tidak mengetahui kualitas barang
kepercayaan konsumen. yang ditawarkan. Grabner-Krauter dalam
Disebutkan pula dalam penelitian Suyoto (2006) menklasifikasikan ketidakpastian
Walzuch (2001) dalam Ferrinadewi (2009: 58) dalam e-commerce yang berupa ketidakpastian
bahwa pada pengecer berbasis elektronik atau e- sistem, sekuritas, dan masalah teksnis dalam e-
reatiling, yang menentukan kepercayaan commerce merupakan risiko yang harus diambil
konsumen adalah faktor pengetahuan, faktor oleh pembeli. Untuk itu pentingnya usaha untuk
pengalaman dan faktor persepsi. Berdasarkan meningkatkan kepercayaan konsumen oleh
penelitian tersebut dapat dilihat hubungan dari penjual atau pihak vendor dengan
persepsi dengan kepercayaan konsumen dimana
5
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

meminimalisir persepsi terhadap risiko pada sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
konsumen. besarnya kepada :
Noteberg dkk. (2000) menyebutkan 1. Drs. Hardjono, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu
bahwa kepercayaan konsumen memiliki Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
hubungan timbal balik. Dimana persepsi 2. Dr. Edy Purwanto, M.Si., Ketua Jurusan
terhadap risiko mempengaruhi kepercayaan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan
konsumen, dan begitu pula kepercayan Universitas Negeri Semarang.
konsumen mempengaruhi tingkat persepsi 3. Drs. Sugeng Hariyadi, S. Psi., M. S. sebagai
terhadap risiko pada pembeli. pembimbing I yang dengan sabar telah
Mahasiswa yang memiliki persepsi membimbing dan memberikan petunjuk serta
terhadap risiko yang tinggi pada umumnya arahan sehingga penulisan skripsi ini dapat
memiliki kepercayaan konsumen yang rendah terselesaikan.
begitu pula sebaliknya mahasiswa yang memiliki 4. Siti Nuzulia, S. Psi., M. Si sebagai
persepsi terhadap risiko yang rendah memiliki pembimbing II yang dengan sabar telah
kepercayaan konsumen yang tinggi. membimbing dan memberikan petunjuk serta
arahan sehingga penulisan skripsi ini dapat
SIMPULAN terselesaikan.
5. Bapak, ibu dan seluruh keluarga yang selalu
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian memberikan doa dan dukungannya kepada
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: penulis, motivasi dan kesabaran selama ini.
1) Sebagian besar Mahasiswa Psikologi 6. Seluruh staf pengajar jurusan psikologi yang
Universitas Negeri Semarang persepsi negatif telah memberikan ilmu selama penulis
terhadap risiko dalam melakukan e-commerce. melaksanakan studi.
Artinya mahasiswa Psikologi UNNES
cenderung menganggap bahwa melakukan e- DAFTAR PUSTAKA
commerce memiliki resiko yang cukup tinggi.
2) Tingkat kepercayaan konsumen dalam Ferrinadewi, E. 2008. Merek dan Psikologi
membeli produk fashion melalui facebook pada Konsumen. Jakarta : Graha Ilmu.
mahasiswa psikologi Universitas Negeri Mowen, J. C., Minor, M. 2002. Perilaku
Semarang tergolong sedang cenderung Konsumen, Jilid 1. Edisi Indonesia.
rendah. Artinya mahasiswa Psikologi Jakarta: PT Penerbit Erlangga.
UNNES cenderung tidak memiliki Nöteberg, A. dkk. 2001. Consumer Trust in
kepercayaan untuk membeli produk fasion Electronic Commerce: The Impact of
melalui facebook. Electronic Commerce Assurance on
3) Terdapat hubungan antara persepsi terhadap Consumers' Purchasing Likelihood and
resiko melakukan e-commerce dengan EC Risk Perceptions. Http://
kepercayaan konsumen dalam membeli primavera.fee.uva.nl/. diakses tanggal 27
produk fashion melalui facebook pada Februari 2011
mahasiswa psikologi Universitas Negeri Prasetijo, R., Ihalauw, J.J.O.I. 2005. Perilaku
Semarang. Konsumen. Yogyakarta: ANDI Offset.
Rofiq, Ainur. 2007. Pengaruh Dimensi
UCAPAN TERIMAKASIH Kepercayaan (Trust) terhadap Partisipasi
Pelanggan E-commerce (Studi Pada
Penulis menyadari bahwa penyusunan Pelanggan E-commerce Di Indonesia). Tesis
artikel ilmiah ini tidak lepas dari bantuan (tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini Universitas Brawijaya Malang.
dengan segala kerendahan hati, penulis Suyoto, M.C. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang
Dapat Meningkatkan Kepercayaan
6
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

Pelanggan untuk Melakukan Online


Shopping Dampaknya terhadap Minat
Beli Ulang. Tesis (tidak diterbitkan).
Progam Studi Magister Manajemen,
Universitas Diponegoro Semarang.
Wiedenfels, G. 2009. Trust of Potential Buyers in
New Entrepreneurial Ventures. Wiesbaden:
Gabler.
Zaheer, A., Bachmann, R. 2006. Handbook of
trust research. Massachusetts: Edward
Elgar Publishing, Inc.

Anda mungkin juga menyukai