Jurnal 18
Jurnal 18
Restika Firdayanti
Abstract
___________________________________________________________________
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6838
Gedung A1 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: journal@unnes.ac.id
1
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)
konsumen. Dalam hal ini, bagaimana Risiko adalah suatu konsekuensi negatif
penjual mampu menyediakan, melayani, yang harus diterima akibat dari ketidakpastian
sampai mengamankan transaksi dari dalam mengambil keputusan, jadi persepsi
gangguan pihak lain. Artinya bahwa terhadap risiko adalah suatu cara konsumen
konsumen memperoleh jaminan kepuasan mempersepsikan kemungkinan kerugian yang
dan keamanan dari penjual dalam akan diperoleh dari keputusannya dikarenakan
melakukan transaksi. Competency meliputi ketidakpastian dari hal yang diputuskan
pengalaman, pengesahan institusional, dan tersebut.
kemampuam dalam ilmu pengetahuan. Risiko yang dipersepsi konsumen
(4) Predictability adalah konsistensi perilaku oleh mencakup:
penjual. Kemampuan penjual untuk (1) Functional risk (Risiko Fungsional), yaitu
memberikan kepastian akan barang yang risiko bila produk tidak dapat memberikan
dijual, sehingga konsumen dapat kinerja sebagaimana mestinya. Konsumen
mengantisipasi dan memprediksi tentang khawatir bahwa suatu produk tidak berfungsi
kinerja penjual. Predictability meliputi citra sebagaimana mestinya.
diri dari penjual, risiko atau akibat yang (2) Physical risk (Risiko Fisik) yaitu kekhawatiran
mampu diprediksi dan konsistensi. konsumen bahwa suatu produk dapat
Hasil penelitian Walzuch et.al. (2001) menyebabkan suatu bahaya fisik tertentu.
(dalam Ferrinadewi, 2008: 149) pada pengecer
berbasis elektonik menjelaskan bagaimana (3) Financial risk (Risiko Finansial), yaitu keragu-
faktor pembentuk kepercayaan konsumen raguan konsumen bahwa suatu produk akan
adalah faktor pengetahuan, faktor pengalaman, memberikan manfaat sebanding dengan
dan faktor persepsi. banyaknya uang yang dikeluarkan untuk
Kepercayan konsumen terbentuk dengan memperolehnya.
dua cara berbeda, yaitu ada formasi langsung (4) Social risk (Risiko Sosial), yaitu kekhawatiran
dan tidak langsung. Pada formasi langsung konsumen bahwa produk yang
kepercayaan konsumen terbentuk tanpa terjadi dikonsumsinya akan mendapatkan respon
keadaan lain sebelumnya. Kepercayaan negatif dari orang-orang di sekelilingnya,
terbentuk sebelum kita mengambil sikap atau seperti penghinaan yang menyebabkan
keputusan yaitu saat konsumen melakukan perasaan malu.
pemrosesan informasi baik informasi dari (5) Psychological risk (Risiko Psikologis), yaitu
produsen langsung yaitu iklan atau informasi kekhawatiran konsumen bahwa suatu
dari sesama konsumen. Pada formasi tidak produk tidak akan memenuhi ego atau
langsung terjadi sebaliknya yaitu jika sebuah keinginanannya.
keadaan (misalnya, sikap) menimbulkan (6) Time risk (Risiko Waktu), yaitu kekhawatiran
penciptaan keadaan lainya (misalnya, konsumen bahwa waktu yang dihabiskannya
kepercayaan). Dalam contoh, konsumen terlebih dalam mencari suatu produk akan sia-sia
dahulu membeli suatu produk baru setelahnya apabila produk yang dibeli tidak sebagus
membentuk kepercayaan serta perilaku yang diharapkan.
selanjutnya (Mowen dan Minor, 2002: 322). Transaksi online atau e-commerce adalah
Persepsi adalah bagaimana individu bisnis kepercayaan. Rofiq (2007: 34).
memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan
rangsangan yang datang pada dirinya dengan bahwa trust sebagai faktor penting dalam e-
menggunakan bantuan indera menjadi commerce dipengaruhi oleh tiga sumber, yaitu
gambaran objek yang memiliki kebenaran ability, benevolence, integrity.
subjektif dan memiliki arti tertentu. Aspek yang Trust sendiri terbentuk oleh tiga faktor
menyusun persepsi adalah pengetahuan, yaitu faktor pengetahuan, faktor pengalaman
pengharapan dan evaluasi. dan faktor persepsi. Hal tersebut di jelaskan
3
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)
Tabel 1. Correlations
Kepercayaan Persepsi terhadap
konsumen risiko
Kepercayaan Correlation
1,000 -,518
konsumen Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,000
Persepsi terhadap Correlation
-,518 1,000
risiko Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 .
N ,000 80
4
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)
Tampak dari tabel tersebut hubungan persepsi sebagai salah satu faktor yang
antara kepercayaan konsumen dengan persepsi menentukan kepercayaan konsumen.
terhadap risiko sebesar - 0,518. Nilai signifikansi Ferrinadewi (2008: 58) menyebutkan bahwa
atau pada penelitian ini adalah 0,000 < 0,05 hal persepsi dalam kaitannya dengan keputusan
tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan pembelian dibagi menjadi empat macam yaitu
yang negatif antara persepsi terhadap risiko perceived risk, perceived quality, perceived sacrifice,
dengan kepercayaan konsumen. Dengan kata dan perceived value. Secara tidak langsung dapat
lain semakin tinggi persepsi terhadap risiko disebutkan bahwa salah satu faktor dalam
maka semakin rendah kepercayaan konsumen kepercayaan konsumen adalah persepsi terhadap
pada Mahasiswa Psiologi Universitas Negeri risiko.
Semarang, begitu pula sebaliknya. Persepsi terhadap risiko secara langsung
Secara umum, persepsi terhadap risiko mempengaruhi kepercayaan konsumen, jika
mahasiswa cenderung negatif yang artinya persepsi terhadap risiko tinggi maka terjadi
sebagian besar mahasiswa Jurusan Psikologi distrust atau ketidakpercayaan yang
Universitas Negeri Semarang mempersepsikan mengakibatkan keragu-raguan dan
bahwa terdapat risiko yang cukup tinggi jika kemungkinan untuk meninggalkan OS (online
melakukan e-commerce, sedangkan kepercayaan shop) atau transaksi, dan jika persepsi terhadap
konsumen-nya sedang cenderung rendah yang risiko rendah maka akan terjadi trust yang
artinya mahasiswa cenderung untuk tidak selanjutnya berefek pada komitmen serta
percaya terhadap pembelian produk fashion kesetiaan pelanggan.
melalui facebook. Dari aspek persepsi terhadap Selain persepsi terhadap risiko yang
risiko dan kepercayaan konsumen terdapat mempengaruhi kepercayaan konsumen dalam
kesesuaian yang mana aspek pengetahuan dan pembelian online, Suyoto (2006) menyebutkan
evaluasi cenderung tinggi sesuai dengan bahwa penguasaan teknologi internet, tingkat
kepercayaan konsumen yang cenderung rendah, mutu penjual dan tampilan website juga
namun pada aspek pengharapan terjadi mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen.
ketidaksesuaian. Pada aspek pengharapan Di Indonesia secara umum dan pada lingkungan
memiliki kecenderungan positif hal tersebut mahasiswa Psikologi Universitas Negeri
disebabkan pada umumnya manusia selalu Semarang secara khusus, jual-beli online masih
mengaharapakan pada hal yang positif. tergolong baru, sehingga pengetahuan
Ihalauw dan Prasetijo, (2004: 81) tentantang e-commerce dan segala
menyebutkan risiko akan selalu mengikuti setiap pengaplikasiannya masih kurang, sehingga
pengambilan keputusan. Ada dan tidak adanya kepercayaan konsumen pada mahasiswa
risiko sangat objektif tergantung siapa yang psikologi cenderung rendah.
mempersepsikanya. Risiko yang dipersepsi Bisnis jual-beli online adalah bisnis
adalah risiko yang mempengaruhi perilaku kepercayaan yang penuh dengan risiko, karena
konsumen, jadi dapat dikatakan persepsi ketika pembeli memutuskan membeli dari
terhadap risiko mempengaruhi perilaku vendor atau penjual yang tidak dikenal,
konsumen atau dalam hal ini adalah pelanggan tidak mengetahui kualitas barang
kepercayaan konsumen. yang ditawarkan. Grabner-Krauter dalam
Disebutkan pula dalam penelitian Suyoto (2006) menklasifikasikan ketidakpastian
Walzuch (2001) dalam Ferrinadewi (2009: 58) dalam e-commerce yang berupa ketidakpastian
bahwa pada pengecer berbasis elektronik atau e- sistem, sekuritas, dan masalah teksnis dalam e-
reatiling, yang menentukan kepercayaan commerce merupakan risiko yang harus diambil
konsumen adalah faktor pengetahuan, faktor oleh pembeli. Untuk itu pentingnya usaha untuk
pengalaman dan faktor persepsi. Berdasarkan meningkatkan kepercayaan konsumen oleh
penelitian tersebut dapat dilihat hubungan dari penjual atau pihak vendor dengan
persepsi dengan kepercayaan konsumen dimana
5
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)
meminimalisir persepsi terhadap risiko pada sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
konsumen. besarnya kepada :
Noteberg dkk. (2000) menyebutkan 1. Drs. Hardjono, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu
bahwa kepercayaan konsumen memiliki Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
hubungan timbal balik. Dimana persepsi 2. Dr. Edy Purwanto, M.Si., Ketua Jurusan
terhadap risiko mempengaruhi kepercayaan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan
konsumen, dan begitu pula kepercayan Universitas Negeri Semarang.
konsumen mempengaruhi tingkat persepsi 3. Drs. Sugeng Hariyadi, S. Psi., M. S. sebagai
terhadap risiko pada pembeli. pembimbing I yang dengan sabar telah
Mahasiswa yang memiliki persepsi membimbing dan memberikan petunjuk serta
terhadap risiko yang tinggi pada umumnya arahan sehingga penulisan skripsi ini dapat
memiliki kepercayaan konsumen yang rendah terselesaikan.
begitu pula sebaliknya mahasiswa yang memiliki 4. Siti Nuzulia, S. Psi., M. Si sebagai
persepsi terhadap risiko yang rendah memiliki pembimbing II yang dengan sabar telah
kepercayaan konsumen yang tinggi. membimbing dan memberikan petunjuk serta
arahan sehingga penulisan skripsi ini dapat
SIMPULAN terselesaikan.
5. Bapak, ibu dan seluruh keluarga yang selalu
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian memberikan doa dan dukungannya kepada
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: penulis, motivasi dan kesabaran selama ini.
1) Sebagian besar Mahasiswa Psikologi 6. Seluruh staf pengajar jurusan psikologi yang
Universitas Negeri Semarang persepsi negatif telah memberikan ilmu selama penulis
terhadap risiko dalam melakukan e-commerce. melaksanakan studi.
Artinya mahasiswa Psikologi UNNES
cenderung menganggap bahwa melakukan e- DAFTAR PUSTAKA
commerce memiliki resiko yang cukup tinggi.
2) Tingkat kepercayaan konsumen dalam Ferrinadewi, E. 2008. Merek dan Psikologi
membeli produk fashion melalui facebook pada Konsumen. Jakarta : Graha Ilmu.
mahasiswa psikologi Universitas Negeri Mowen, J. C., Minor, M. 2002. Perilaku
Semarang tergolong sedang cenderung Konsumen, Jilid 1. Edisi Indonesia.
rendah. Artinya mahasiswa Psikologi Jakarta: PT Penerbit Erlangga.
UNNES cenderung tidak memiliki Nöteberg, A. dkk. 2001. Consumer Trust in
kepercayaan untuk membeli produk fasion Electronic Commerce: The Impact of
melalui facebook. Electronic Commerce Assurance on
3) Terdapat hubungan antara persepsi terhadap Consumers' Purchasing Likelihood and
resiko melakukan e-commerce dengan EC Risk Perceptions. Http://
kepercayaan konsumen dalam membeli primavera.fee.uva.nl/. diakses tanggal 27
produk fashion melalui facebook pada Februari 2011
mahasiswa psikologi Universitas Negeri Prasetijo, R., Ihalauw, J.J.O.I. 2005. Perilaku
Semarang. Konsumen. Yogyakarta: ANDI Offset.
Rofiq, Ainur. 2007. Pengaruh Dimensi
UCAPAN TERIMAKASIH Kepercayaan (Trust) terhadap Partisipasi
Pelanggan E-commerce (Studi Pada
Penulis menyadari bahwa penyusunan Pelanggan E-commerce Di Indonesia). Tesis
artikel ilmiah ini tidak lepas dari bantuan (tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini Universitas Brawijaya Malang.
dengan segala kerendahan hati, penulis Suyoto, M.C. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang
Dapat Meningkatkan Kepercayaan
6
Restika Firdayanti / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)