SISTEMATIK REVIEW

Pengaruh Pemberian Madu pada Ulkus Gaster

Penyusun:
Salma Ardhya Maharani 202210401011004

Pembimbing :
Dr. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes., FISPH., FISCM.
dr. Erny Puji Astuti
dr. Halimanda Denta

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
 Pengaruh Pemberian Madu pada Ulkus Gaster
Salma Ardhya Maharani*
*Pendidikan Profesi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang, Jl.
Bendungan Sutami No. 188, Malang, 65145, Indonesia, (0341) 551149
Email : msalmaardhya@gmail.com

RINGKASAN

Latar belakang: Ulkus gaster merupakan penyakit yang disebabkan adanya kerusakan atau defek
pada lapisan mukosa hingga submukosa lambung/gaster. Terdapat beberapa faktor penyebab
terjadinya ulkus gaster, yaitu adalah penggunaan obat NSAID jangka panjang dan infeksi
Helicobacteri pylori. Pemberian madu menjadi pertimbangan dalam terapi ulkus gaster karena
adanya efek gastroprotektif pada mukosa lambung. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk
merangkum bukti terbaru yang tersedia untuk pengaruh pemberian madu terhadap ulkus gaster.
Metode: Metode penelitian menggunakan database online internasional maupun nasional di kolom
pencarian Google Scholars dan Pubmed dengan kata kunci yang digunakan adalah “Madu” dan
“Ulkus Gaster”. Semua Artikel yang digunakan diambil dari dokumen yang diterbitkan antara tahun
2018-2023.
Hasil: Diperoleh 30 artikel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Data dari artikel yang
terpilih menunjukkan bahwa adanya efek gastroprotektif mukosa lambung akibat pemberian madu
pada ulkus gaster.
Diskusi: Kandungan dalam madu mempunyai efek gastroprotektif, dimana kandungan antioksidan
nya dapat menjadi pengobatan alternatif pada ulkus gaster. Pengobatan ulkus gaster dengan madu
secara signifikan lebih efektif dibandingkan kelompok plasebo dalam memperbaiki berbagai gejala
klinis. Efek terapeutik dari madu telah dikaitkan dengan sifat antioksidan, antiinflamasi, dan
antiasetilkolinesterase (AChE). Variabilitas fenolik produk alami diakui sebagai gastroprotektif
karena sifatnya anti-ulcerogenik. Selain itu, asam fenolik dan flavonoid dalam madu melindungi sel
endotel dari oksidatif kerusakan akibat aktivitas ROS dan hidrogen peroksida.
Kesimpulan: Pemberian madu secara signifikan dapat membantu perbaikan ulkus gaster

Kata Kunci : madu, ulkus gaster, ulkus gastrointestinal

Pendahuluan
Ulkus Gaster atau sering disebut sebagai
tukak lambung merupakan salah satu penyakit
yang gastrointestinal yang umum terjadi di
seluruh dunia prevalensi hampir 11-14% pada
pria dan 8-11% pada wanita (1). Ulkus gaster
merupakan penyakit yang disebabkan adanya
kerusakan atau defek pada lapisan mukosa
hingga submukosa lambung/gaster. Ulkus
gaster merupakan tukak yang paling umum
terjadi muncul sebagai lesi jinak yang terjadi
terutama karena asam berlebihan dan pepsin
yang membasahi permukaan mukosa (2).
Dipercayai bahwa ulkus terutama disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara faktor agresif
dan faktor defensive (pertahanan) yang
mempengaruhi mukosa lambung yang
menyebabkan tukak lambung. Pepsin, HCl,
radikal bebas reaktif, dan empedu yang
direfluks adalah beberapa faktor agresif
sementara bikarbonat, sekresi lendir, aliran
darah mukosa, oksida nitrat (NO),
prostaglandin (PG) serta antioksidan
enzimatik dan non-enzimatik termasuk yang
bersifat faktor defensif. Beberapa faktor lain
berkontribusi terhadap etiologi maag
perkembangan penyakit, misalnya infeksi
Helicobacter pylori (H. pylori), merokok,
penggunaan berlebihan obat antiinflamasi
nonsteroid atau alkohol, dan stres psikologis.
Konsumsi alkohol berlebihan tampaknya
meningkatkan risiko pada mukosa
gastrointestinal bagian atas ulserasi dan
pendarahan (3). 80% faktor utama yaitu
akibat infeksi bakteri H. pylori dan
penggunaan NSAID yang berkepanjangan. H.
pylori menyebabkan respons inflamasi
dengan munculnya neutrofil, limfosit, sel
plasma, dan makrofag di dalam lapisan
mukosa dan menyebabkan sel epitel
degenerasi dan cedera (4). Mekanisme obat
golongan NSAID dapat menyebabkan cedera
mukosa adalah dengan menghambat
siklooksigenase-1 (COX-1), yang
bertanggung jawab untuk sintesis
prostaglandin. Prostaglandin meningkatkan
sekresi bikarbonat dan mukus, meningkatkan
aliran darah mukosa, dan menghambat sel
proliferasi untuk mempertahankan barier
mukosa (4). Ulkus biasanya terdeteksi
berdasarkan gejala seperti nyeri terbakar di
daerah epigastrium yang mungkin terjadi
sebelum atau sesudahnya makan, kembung,
rasa kenyang dan mual. Dalam kondisi yang
parah, hal ini dapat menyebabkan komplikasi
seperti seperti perforasi dan perdarahan (2).
Pada pasien lanjut usia dan apabila mereka
yang memiliki gejala alarm, maka dianjurkan
melakukan endoskopi untuk menegakkan
diagnosis. Gejala alarm termasuk perdarahan
GI, penurunan berat badan, rasa cepat
kenyang, disfagia atau odinofagia, riwayat
keluarga keganasan GI bagian atas, anemia
defisiensi zat besi.
Esophagogastroduodenoskopi (EGD) atau
endoskopi bagian atas adalah standar emas
untuk diagnosis dari ulkus. Hal ini dapat
digunakan untuk mendeteksi H. pylori dengan
lambung biopsi dan juga dapat menyingkirkan
keganasan (4). Terdapat beberapa pengobatan
yang tersedia untuk penanganan ulkus yaitu
golongan Antagonis reseptor histamin-2
seperti simetidin dan ranitidin, penghambat
pompa proton (PPI) seperti omeprazole dan
esomeprazole serta analog prostaglandin E
seperti misoprostol. Namun, semua obat ini
dapat menimbulkan beberapa efek samping
seperti mual, sakit kepala, irama jantung tidak
normal dan myelosupresi. Oleh karena itu,
penting untuk terus mencari obat antiulkus
yang lebih aman dan efektif di antara produk
alami (2). Madu merupakan salah satu produk
alami yang dihasilkan oleh lebah dan
mempunyai rasa manis yang khas,
mengandung bermacam-macam senyawa
yang bermanfaat bagi kesehatan seperti
mineral, karbohidrat, protein, enzim, asam
amino, senyawa fenolik, vitamin, dan asam
organik. Madu juga mengandung sejumlah
besar senyawa seperti flavonoid dan polifenol
lain yang memiliki antioksidan. Selain itu,
kekentalan madu yang tinggi juga bisa
membantu melindungi mukosa lambung (5).
Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk
merangkum bukti terbaru yang tersedia untuk
pengaruh pemberian madu pada ulkus gaster.
Materi dan Metode
Metode penelitian menggunakan database
online internasional maupun nasional di
kolom pencarian Google Scholars dan
Science Direct dengan kata kunci yang
digunakan adalah “Madu” dan “Ulkus
Gaster”. Semua Artikel yang digunakan
diambil dari dokumen yang diterbitkan antara
tahun 2018-2023. Kriteria inklusi yang
digunakan adalah: 1) Artikel review yang
termasuk dalam penelitian ini berupa artikel
penelitian, editorial, komentar, tinjauan
pustaka dalam penelitian kuantitatif, kualitatif
atau metode campuran; 2) Artikel harus
ditulis dalam bahasa Inggris. Kriteria eksklusi
yang digunakan adalah : 1) Artikel atau jurnal
penelitian tanpa teks lengkap dan abstrak; 2)
laporan anonim, duplikat, atau laporan
editorial campuran. Tinjauan sistematis ini
dilakukan berdasarkan alur PRISMA dan
strategi PICO.

PICO Deskripsi
P Population/ Patient: Ulkus Gaster
I Exposure/ Intervention: Madu
C Comparison: Grup madu dan grup kontrol
O Outcome: Perbaikan gejala Ulkus Gaster
Tabel 1. Strategi PICO
 Pubmed Google Scholar
(n=25) (n=110)
I
d
e Artikel setelah duplikat dihapus
n (n = 65)
ti
S
k Artikel setelah diskiring Artikel dieksklusi
ri (n = 35) (n = 3)
n
i
E Artikel teks lengkap diakses Artikel teks lengkap
li untuk kelayakan dieksklusi
g (n = 32) (n = 2)
i
b
I
n Artikel akhir yang terpilih sesuai
k dengan kriteria inklusi
l (n = 30)
u
Diagram 1. PRISMA Flow

Hasil
Artikel yang ditemukan menggunakan
database online adalah 25 artikel dari Pubmed
dan 110 artikel dari Google Scholars. Setelah
menghilangkan artikel duplikat dan tidak
relevan, 32 artikel teks lengkap disaring untuk
memenuhi syarat, kemudian 2 artikel
dikeluarkan karena teks lengkap tidak
menggunakan bahasa inggris, sehingga kami
memilih 30 artikel yang sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Tinjauan ini terdiri dari
4 tinjauan sistematis/meta-analisis (6)(7)(8)
(9), 5 tinjauan Pustaka / artikel review (10)
(11)(12)(13)(4)(14), 21 artikel penelitian (15)
(16)(3)(17)(18)(19)(20)
(21)(22)(23)(24)(25)(26)(27)(28)(1)(29)(30)
(5)(2). Data dari artikel yang terpilih secara
keseluruhan menunjukkan bahwa adanya efek
positif pada ulkus gaster setelah pemberian
madu, hal ini dibuktikan dengan adanya
beberapa penelitian yang menunjukan
perbaikan signifikan pada gejala ulkus gaster
setelah pemberian madu yang didukung oleh
tinjauan pustaka dan tinjauan sistematik.
Diskusi
Secara keseluruhan, hasil dari beberapa
penelitian menunjukkan adanya efek positif
pada ulkus gaster saat diberikan madu. Madu
didefinisikan sebagai cairan alami yang
dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga
tanaman / flora nectar atau bagian lain dari
tanaman. Madu memiliki kandungan secara
umum terdiri dari glukosa, fruktosa, sukrosa,
air dan sejumlah senyawa asam amino,
vitamin, mineral yang bermanfaat dalam
proses penyembuhan luka seperti aktivitas
antiinflamasi, antibakterial, antioksidan,
stimulasi pengangkatan jaringan,
mempertahankan kelembapan, dan
mempercepat penyembuhan luka (20).
Beberapa kandungan mineral pada madu
terdiri dari magnesium, besi, fosfor, mangan,
dan kalium. Vitamin yang ada pada madu
ialah thiamin (B1), riboflavin (B2), asam
askorbat, piridoksin (B6), dan niasin. Madu
memiliki sifat gastroprotektor dengan
karakteristik hiperosmolar karena memiliki
konsentrasi gula yang tinggi dan kadar air
rendah yang menyebabkan tekanan osmotik
meningkat dan air yang berada di dalam sel
mikroba keluar sehingga terjadi plasmolysis
(22). Sifat higroskopis juga dimiliki madu
karena kadar pH rendah yang memungkinkan
mikroba mengalami dehidrasi dan tidak
memungkinkan untuk tumbuh . Kandungan
gula yang tinggi pada madu juga
menyebabkan madu memiliki sifat osmotik
yang dapat mengambat pertumbuhan bakteri
(12). Salah satu pengobatan alternatif yang
banyak digunakan dalam penyembuhan luka
ialah madu. Komposisi madu yang terdiri dari
glukosa, fruktosa, air, sejumlah asam amino,
vitamin, dan mineral memiliki efek sebagai
gastroprotektor dalam membantu proses
penyembuhan tukak lambung karena adanya
potensi sebagai antiinflamasi, antioksidan,
antibakteri, dan mempercepat penyembuhan
luka. Kandungan mineral yang ada pada madu
membantu dalam proses regenerasi sel juga
melapisi tukak agar tidak menjadi lebih parah
jika terkena asam lambung. Aktivitas
antioksidan dimiliki madu yang berkaitan
dengan potensi antiinflamasi. Potensi
antibakteri juga dimiliki oleh madu dalam
proses penyembuhan pada tukak lambung.
Madu sebagai produk obat alami telah diteliti
selama satu dekade terakhir. Madu dikenal
tidak hanya sebagai pemanis tetapi juga
sebagai komponen obat tradisional di seluruh
dunia. Ini adalah produk sampingan dari
nektar bunga dan sekresi saluran pencernaan
bagian atas lebah madu, yang dipekatkan
melalui proses dehidrasi di dalam sarang
lebah. Ini terutama terdiri dari gula, air,
antioksidan, vitamin, katalase, superoksida
dismutase, glutathione tereduksi, produk
reaksi Millard dan peptida, asam fenolik, dan
flavonoid (1). Madu merangsang ujung saraf
sensorik lambung (respon capsaicin),
melepaskan peptida vasodilatasi dan
memproduksi oksida nitrat sehingga
meningkatkan suplai darah dan melindungi
mukosa lambung (2). Ini menambah kadar
kelompok non-protein sulfhydryl (NP-SH)
yang mencegah kerusakan oksidatif, sehingga
menghalangi respon inflamasi yang berasal
dari radikal bebas. Tindakan anti-
inflamasinya mengurangi gambaran
peradangan dan merangsang pembentukan
jaringan granulasi (9). Penelitian oleh
Adnyana, et al (6) menyimpulkan bahwa
pemberian madu dosis rendah lebih baik
dalam penyembuhan tukak lambung. Hal ini
mungkin disebabkan oleh sifat sifat madu itu
sendiri dengan pH sebesar 3,88 yang dapat
berkontribusi terhadap peningkatan keasaman
sari lambung yang dapat mengiritasi mukosa
lambung lambung. Keasaman lambung tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan
dibandingkan dengan obat rujukan yang
digunakan; penyembuhan tukak lambung oleh
madu berbeda dengan obat-obatan golongan
PPI speerti omeprazole yang mekanisme
kerjanya melalui sifat antisekresinya. Karena
obat antisekresi dilaporkan memiliki efek
samping setelah penggunaan jangka panjang,
madu dengan dosis yang sesuai disarankan
sebagai alternatif yang potensial. Penelitian
oleh Vijay, et al menggunakan madu manuka
didapatkan bahwa jika dibandingkan dengan
Omeprazole, madu manuka hampir sama
menurunkan semua parameter yang terkait
dengan gangguan tukak lambung.
Mekanismenya melibatkan keseimbangan
tingkat oksida nitrat, glutathione, dan
superoksida dismutase dan glutathione
peroksidase dalam lapisan mukosa lambung.
Selain itu, madu manuka menurunkan tingkat
peroksidasi lipid dan mengurangi sitokin
inflamasi untuk menjaga protein mukosa
lambung (10). Mekanisme lain yang mungkin
dilakukan madu dalam mengobati tukak
lambung mungkin disebabkan oleh
penghambatan sitokin proinflamasi: TNF-a,
IL-1B, dan IL-6. Sitokin ini terlibat dalam
produksi peradangan akut, disertai dengan
infiltrasi neutrofil ke mukosa lambung, yang
menyebabkan cedera mukosa lambung. Telah
dilaporkan bahwa madu manuka menurunkan
respon inflamasi yang berhubungan dengan
kolitis ulserativa, sebuah penyakit radang
usus yang ditandai dengan ekspresi berlebih
dari sel-sel inflamasi. Komponen spesifik
yang memberi aktivitas pada madu manuka
belum ditentukan. Namun, hal ini mungkin
disebabkan oleh adanya polifenol spesifik,
flavonoid, dan fenetil ester asam caffeic (28).
Untuk mencegah terjadinya tukak lambung,
perlu dilakukan penguatan agen pelindung
mukosa lambung untuk mengatasi faktor
pemicu terjadinya tukak lambung. Oleh
karena itu, salah satu modalitas dalam
pencegahan dan pengobatan tukak lambung
adalah dengan menekan laju sekresi asam
lambung atau menetralisirnya pada mukosa
lambung. Disinilah madu bekerja sebagai
penekan laju sekresi asam lambung (5).Oleh
karena manfaat nyata yang diberikan oleh
pemberian madu dengan efek samping yang
minimal, kita perlu mempertimbangkan madu
sebagai alternatif pilihan pengobatan untuk
ulkus gaster/tukak lambung.
Kesimpulan
Pemberian madu dapat mempengaruhi
perbaikan tukak lambung atau ulkus gaster.
Madu mempunyai berbagai kandungan yang
dapat membantu penyembuhan ulkus gaster.
Madu dapat membantu penyembuhan ulkus
dengan mekanisme antiinflmasi, antibacterial,
antioksidan serta membantu menetralkan
asam lambung.

Referensi
1. Ahasan MF, Khan MI, Eva EO, Quadir R, Khanom M, Islam S, et al. Anti-ulcer effects of
natural honey against indomethacin induced gastric ulcer in rats. IMC J Med Sci. 2022;
(July):1–5.
2. Yazan LS, Zainal NA, Ali RM, Muhamad Zali MFS, Sze OY, Sim TY, et al. Antiulcer
properties of kelulut honey against ethanol-induced gastric ulcer. Pertanika J Sci Technol.
2018;26(1):121–32.
3. Mahdy A, Shehab N, Bayoumi F. Protective Effects of Honey Solution and Fagonia indica
Alcoholic Extract Against Ethanol-Induced Gastric Ulcer in Rats. Int J Clin Pharmacol
Pharmacother. 2018;3(1).
4. Narayanan M, Rddy K, Marsicano E. Peptic Ulcer Disease and Helicobacter pylori infection
by. Mo Med. 2018;
5. Wulansari DD, Kirtishanti A, Risthanti RR, Wulandari DD, Soetjipto L, Winarni D. Potential
effect of Raw Honey on Gastric Mucosal Healing in Aspirin-induced Rats. Vol. 16, Research
Journal of Pharmacy and Technology. 2023. 1153–1160 p.
6. Fazalda A, Quraisiah A, Nur Azlina MF. Antiulcer Effect of Honey in Nonsteroidal Anti-
Inflammatory Drugs Induced Gastric Ulcer Model in Rats: A Systematic Review. Evidence-
based Complement Altern Med. 2018;2018.
7. Ruiz-Hurtado PA, Garduño-Siciliano L, Domínguez-Verano P, Balderas-Cordero D, Gorgua-
Jiménez G, Canales-álvarez O, et al. Propolis and its gastroprotective effects on nsaid-
induced gastric ulcer disease: A systematic review. Nutrients. 2021;13(9):1–33.
8. Quraisiah A, Fazalda A, Alfizah H, Nur Azlina MF. In vitro Study of Anti-Helicobacter
pylori Activity of Honey: A systematic review. Sains Malaysiana. 2020;49(2):411–20.
9. Rahmah C. Effect of Honey on Gastric Mucose Healing on Peptic Ulcers Patient.
2021;3(1):61–7.
10. Kumar S, Sharma V, Devi M. Gastric Ulcer Mechanism , Protection and Treatment from
Natural Sources. 2023;35(28):49–58.
11. Al-Ghamdi G, Hussein RH, Al-azragi R. The antioxidant impact of Saudi sidr honey against
acetyl salicylic acid- induced gastric ulcer. Med Sci. 2020;24(104):1923–9.
12. Ilmiah J, Sandi K, Pratiwi AD, Kedokteran F, Lampung U. Gastroprotective Effect of Honey
toward Peptic Ulcer Healing. 2020;11(1):512–6.
13. Zhang W, Lian Y, Li Q, Sun L, Chen R, Lai X, et al. Preventative and therapeutic potential
of flavonoids in peptic ulcers. Molecules. 2020;25(20).
14. Kamada T, Satoh K, Itoh T, Ito M, Iwamoto J, Okimoto T, et al. Evidence-based clinical
practice guidelines for peptic ulcer disease 2020. J Gastroenterol [Internet]. 2021;56(4):303–
22. Available from: https://doi.org/10.1007/s00535-021-01769-0
15. Benmouloud A, Zatra Y, Belkadi A, Halli L, Kacimi L, Souames S, et al. Evaluation of
gastroprotective effect of jujube honey in ethanol-induced stomach ulcer in mice. Indian J
Tradit Knowl. 2023;22(1):150–9.
16. Almasaudi SB, El-Shitany NA, Abbas AT, Abdel-Dayem UA, Ali SS, Al Jaouni SK, et al.
Antioxidant, anti-inflammatory, and antiulcer potential of manuka honey against gastric ulcer
 in rats. Oxid Med Cell Longev. 2016;2016(JANUARY).
17. ElKalawy S, Abd Elkader D, Ibrahim E, Swifi S. Comparative Histological and
immunohistochemical study on the effect of curcumin and wild honey versus omeprazole on
a rat model of gastric ulcer. J Med Histol. 2019;2(2):103–14.
18. Harakeh S, Saber SH, Akefe IO, Shaker S, Barkaat Hussain M, Saad Almasaudi A, et al.
Saudi honey alleviates indomethacin-induced gastric ulcer via improving antioxidant and
anti-inflammatory responses in male albino rats. Saudi J Biol Sci [Internet].
2022;29(4):3040–50. Available from: https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2022.01.031
19. Ahasan F, Eva EO, Nasir M, Rahman N. Comparative Gastro Protective Effects of
Monofloral Honey , Misoprostol and Monofloral Honey Misoprostol Combination against
Indomethacin Induced Gastric Ulcer in Albino Rats. 2023;(February).
20. Das S, Singh VD, Bind A, Anamika A, Gupta SP, Kumar R. Evaluation of antiulcer,
antioxidant potency of manuka honey and cinnamon powder mixture in Wistar rats using
experimental rat models. Int J Health Sci (Qassim). 2022;(August):6259–68.
21. Ifeanyi Peter Onyeka, Felix Ahamefule Onyegbule, Christopher Obodike Ezugwu, Emeka
John Dingwoke, Chibueze Jeremiah Ike, Cyril Onyeka Ogbue, et al. Gastroprotective effects
of Methanol leaf extract of Desmodium velutinum (Fabaceae) and honey on ethanol-induced
gastric ulcer in albino rat: The concept of combination therapy. GSC Biol Pharm Sci.
2022;20(1):167–81.
22. B.V. O, M.T. A, A.A. E, A. B-O. Gastro-protective Effects of Honey in Male Wistar Rats.
Niger J Pure Appl Sci. 2021;(December):4114–25.
23. Meutia R, Halim B, Nasution CR, Tarigan AI, Nardi L. The effectiveness of honey as a
gastroprotective agent in white rats induced by aspirin based on histopathology results.
2022;1(2):30–4.
24. Sheir MA, Ahmed RA. Role of Some Types of Bee’s Honey in Gastric Ulcer Healing by
Regulating HSP47 and VEGF Expression. Egypt J Chem. 2022;65(7):385–408.
25. Simbolon SB, Katar Y, Rusjdi SR. The Effect of Combination Cumin Extract (Curcuma
domestica) and Honey to Rat BALB / c gastric ulcer by Aspirin Induced. 2018;7(1):26–32.
26. Voidarou C, Rozos G, Alexopoulos A, Plessas S, Mantzourani I, Stavropoulou E, et al. In
vitro screening potential antibacterial properties of the greek oregano honey against clinical
isolates of helicobacter pylori. Foods. 2021;10(7).
27. Onyeka IP, Bako SP, Suleiman MM, Onyegbule FA, Morikwe UC, Ogbue CO. Antiulcer
Effects of Methanol Extract of Euphorbia hirta and Honey Combination in Rats. Biomed Res
Int. 2020;2020.
28. Almasaudi SB, Abbas AT, Al-hindi RR, El-shitany NA, Abdel-dayem UA, Ali SS, et al.
Manuka Honey Exerts Antioxidant and Anti-Inflammatory Activities That Promote Healing
of Acetic Acid-Induced Gastric Ulcer in Rats. 2017;2017:1–13.
29. Sahin H, Kaltalioglu K, Erisgin Z, Coskun-Cevher S, Kolayli S. Protective effects of aqueous
extracts of some honeys against HCl/ethanol-induced gastric ulceration in rats. J Food
Biochem. 2019;43(12):1–15.
30. Alazragi R, Al-Ghamdi G, Hussein RH. Comparative study of the protective and therapeutic
effects of Manuka and Saudi Sidr honey on experimentally induced gastric ulcer in rats.
Mater Today Proc [Internet]. 2021;81(2):612–9. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.matpr.2021.04.069