Anda di halaman 1dari 13

A.

Sidang Pertama
1. Panitera menempatkan diri di tempat sidang dan selanjutnya mempersilahkan Majelis
Hakim memasuki ruang sidang : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin
dimohon untuk berdiri”.
2. Sebelum Persidangan dibuka, Hakim Majelis memimpin do’a.
3. Ketua Majelis Hakim membuka sidang : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM.
Sidang Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat
pertama, Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg. Pada hari Senin Tanggal 18 Maret
2013 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM. (Hakim mengetuk
palu 3x).
4. Panitera memanggil para Pihak “Kami panggil Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg.
atas nama Akbar Maulana dan Muhammad Fadil atau kuasanya sebagai penggugat,
dengan Riswan dan Hidayatullah atau kuasanya untuk memasuki ruang sidang 1”.
5. Ketua Majelis Hakim menanyakan identitas para pihak (dimulai dari PENGGUGAT dan
selanjutnnya TERGUGAT).
Pemeriksaan identitas Penggugat :
Hakim Ketua : Selamat pagi, saudara Penggugat ?
Penggugat I : Selamat pagi, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saya akan mengecek identitas Saudara ?
Penggugat : Ya pak (mengangguk)
Hakim Ketua : Siapa nama saudara ?
Penggugat : Saya, Akbar Maulana
Hakim Ketua : Berapa umur saudara ?
Penggugat : 55 tahun
Hakim Ketua : Dimana sekarang saudara bertempat tinggal ?
Penggugat : jl. Cipadung Desa Cibiru Kec.Cibiru Kota Bandung.
Hakim Ketua : Saudara dalam persidangan akan maju sendiri ?
Penggugat : Tidak, Pak Hakim. Saya akan dibantu pengacara saya.
Hakim Ketua : Terima kasih. Saudara yang mewakili?
Pengacara : Betul Yang Mulia
Hakim Ketua :Dapatkah saudara tunjukkan surat kuasa untuk mewakili klien
saudara?
Pengacara : Ya, Pak Hakim (Maju menyerahkan surat kuasa)
Hakim Ketua : (Memeriksa surat tersebut dan sekilas membaca).
Selanjutnya pemeriksaan identitas kepada penggugat II(sama prosesnya)
Pemeriksaan identitas Tergugat = Penggugat.
6. Majelis Hakim mengupayakan perdamaian (syarat Formil pada sidang pertama).
“Saudara-saudara sekalian, sebelum perkara ini akan kami periksa, saya akan mengajak
saudara-saudara untuk merenungkan kembali makna dari adanya kasus ini. Jika ada
perselisihan atau permasalahan harus mampu dikendalikan dan diselesaikan secara baik.
Nah, untuk kasus ini menurut saya bila saudara-saudara Penggugat dan Tergugat
menyadari marilah diselesaikan secara damai saja. Bagaimana saudara Penggugat ?”
Pengacara :“Bapak Hakim Yang Mulia, sebenarnya klien saya sudah
berusaha melakukan musyawarah untuk menyelesaikan
perkara ini dengan kepihakan namun pihak tergugat selalu
menghindar, Pak Hakim”.
HAKIM : Bagaimana saudara Tergugat ?
TERGUGAT : Bapak Hakim yang saya hormati, saya sependapat dengan
Bapak Hakim sebenarnya saya kaget dan sangat saya
sesalkan paman saya mengajukan perkara ini ke
Pengadilan”.
HAKIM : Saya ingin bertanya langsung pada Penggugat, gimana
saudara penggugat, apakah perkara ini akan dilanjutkan atau
tidak?
PENGGUGAT : Pak Hakim saya sudah tidak kuat lagi dengan musyawarah
dan akan tetap melanjutkan.
HAKIM : Yah, kalau memang Penggugat tetap tidak mau berdamai maka
kami akan meneruskan kasus ini untuk diperiksa.
7. Majelis Hakim meneruskan pemeriksaan : “Saudara sekalian, mengingat upaya damai
pada siang ini masih belum dapat diterima, maka perkara ini akan dilanjutkan untuk
Mediasi sesuai dengan PERMA NO.1 Tahun 2008, bahwa saudara sekalian diharuskan
untuk melakukan Mediasi, apakah saudara memilih mediator sendiri atau kami sediakan?
bagaimana saudara (penggugat)?, bagaimana saudara? (tergugat)”
8. PENGGUGAT : saya memilih disediakan mediatornya dari Pengadilan saja Pak
HAKIM : bagaimana saudara (tergugat)?
TERGUGAT : Ya, Pak hakim saya setuju untuk didamaikan dalam upaya mediasi,
dan saya setuju mediator yang ditunjuk langsung oleh Pengadilan.
HAKIM : baiklah kami memilih hakim anggota I Muhammad Burhan
sebagai mediator, (dan kemudian majelis hakim membacakan
surat penetapan sebagai mediator). (ketuk Palu 1x) Untuk
persidangan kali ini dirasa cukup, untuk saudara-saudara nanti
silahkan datang kepada mediator untuk melakukan mediasi pada
waktu yang telah ditentukan sesuai dengan.
9. HAKIM : Sidang Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara
perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor
696/Pdt.G/2013/PA.Bdg Sidang dinyatakan ditutup ( ketuk palu 3x)

B. Sidang Kedua
1. Ketua Majelis Hakim membuka sidang : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang
Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama,
Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg. Pada hari ini Senin Tanggal 1 April 2013
DINYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM.
(Hakim mengetuk palu 3x).
2. Panitera memanggil para Pihak “Kami panggil Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg
atas nama Akbar Maulana dan Muhammad Fadil melawan Riswan dan Hidayatullah untuk
memasuki ruang sidang 1”.
3. Ketua Majelis memeriksa laporan hasil mediasi ternyata mediasi telah gagal, oleh karena
itu persidangan dilanjutkan pada pemeriksaan pokok perkara;
4. selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat oleh Kuasa Hukumnya tertanggal 1 April
2013;
HAKIM :baik, apabila seperti itu saudara sekalian untuk selanjutnya
pembacaan gugatan. Majelis Hakim mempersilahkan Penggugat
untuk membacakan surat Gugatan :
“Saudara Penggugat saya persilahkan untuk membacakan gugatan
yang saudara ajukan” (Selanjutnya gugatan dapat dibacakan oleh
Kuasa Penggugat)
5. Majelis Hakim menanyakan kepada Penggugat apakah Gugatan masih ada yang perlu
disempurnakan, kepada Tergugat apakah sudah paham dan mengerti maksud Gugatan.
HAKIM :Apakah gugatan saudara masih ada yang perlu disempurnakan ?”
PENGGUGAT : Tidak bapak Hakim
HAKIM : Bagaimana saudara Tergugat, apakah sudah paham dan mengerti
maksud gugatan saudara Penggugat ?
TERGUGAT : Sudah bapak Hakim.
6. Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk menjawab Gugatan.
HAKIM :Apakah saudara Tergugat sudah siap menjawab gugatan
Penggugat?
TERGUGAT :Siap pak hakim;
HAKIM : mau secara tertulis atau lisan?
TERGUGAT : saya meminta waktu selama 1 minggu pak hakim, saya akan
menjawab secara tertulis pak;
HAKIM : baiklah karena jawaban dari saudara tergugat secara tertulis
maka sidang ditunda sampai hari Senin tanggal 8 April 2013
untuk pembacaan jawaban (mengetuk palu 1x) dan Sidang
Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara perdata
dalam tingkat pertama, Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg
sidang dinyatakan ditutup. (ketuk palu 3x)
C. Sidang Ketiga
1. Ketua Majelis Hakim membuka sidang : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM.
Sidang Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat
pertama, Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg. Pada hari ini Senin Tanggal 8 April
2013 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM. (Hakim
mengetuk palu 3x).
2. Panitera memanggil para Pihak “Kami panggil Perkara Nomor
696/Pdt.G/2013/PA.Bdg atas nama Akbar Maulana dan Muhammad Fadil melawan
Riswan dan Hidayatullahuntuk memasuki ruang sidang 1”.
HAKIM :Bagaimana saudara tergugat sudah siapkah saudara untuk membacakan
jawaban atas gugatan penggugat?
TERGUGAT :Sudah pak hakim
HAKIM : Silahkan saudara bacakan jawaban saudara
TERGUGAT : Baik pak hakim (sambil membacakan jawaban)
HAKIM : Bagaimana masih ada lagi yang akan saudara sampaikan ?
TERGUGAT : Sudah pak hakim
3. Kemudian Hakim Majelis memberikan kesempatan kepada Penggugat/Kuasa
Hukumnya untuk mengajukan Replik atas jawaban Tergugat
HAKIM : Bagaimana saudara Penggugat apakah saudara akan mengajukan
Replik secara tertulis atau lisan?

PENGGUGAT : Saya minta waktu 1 minggu untuk mengajukan Replik Secara

tertulis pak hakim

HAKIM : Baiklah dikarenakan Penggugat akan mengajukan Replik atas jawaban

tergugat secara tertulis, maka sidang ditunda sampai hari Senin

tanggal 15 April 2013 (ketuk palu 1x). Dan sidang dinyatakan ditutup

(ketuk palu 1x)

D. Sidang Keempat
1. Ketua Majelis Hakim membuka sidang : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM.
Sidang Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat
pertama, Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg. Pada hari ini Senin Tanggal 15
April 2013 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM. (Hakim
mengetuk palu 3x).
2. Panitera memanggil para Pihak “Kami panggil Perkara Nomor
696/Pdt.G/2013/PA.Bdg atas nama Akbar Maulana dan Muhammad Fadil melawan
Riswan dan Hidayatullahuntuk memasuki ruang sidang 1”.
3. Ketua Majelis berusaha memberikan saran dan nasihat kepada Penggugat/Kuasanya
dan Tergugat agar berdamai, akan tetapi tidak berhasil dan Penggugat/Kuasanya
menyatakan tetap akan melanjutkan gugatannya.

HAKIM :bagaimana saudara Penggugat apakah saudara sudah siap untuk


mengajukan Replik?

PENGGUGAT : Sudah pak Hakim.


HAKIM : Silahkan saudara Penggugat atau Kuasanya untuk membacakan Replik
Penggugat !

KUASA PENGGUGAT: (membacakan Replik)

HAKIM : Bagaimana masih ada yang akan saudara sampaikan?

PENGGUGAT : sudah pak hakim

HAKIM :Bagaimana saudara tergugat apakah saudara akan mengajukan Duplik


secara lisan atau tertulis?

TERGUGAT:saya minta waktu 1 Minggu untuk mengajukan dupilk secara Tertulis pak
hakim;

HAKIM :baiklah dikarenakan tergugat mengajukan duplik secara tertulis maka


sidang hari ini ditunda sampai hari Senin tanggal 22 April 2013 untuk
pembacaan duplik (ketuk palu 1x). Sidang Pengadilan Agama Bandung,
yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor
696/Pdt.G/2013/PA.Bdg sidang dinyatakan ditutup (ketuk palu 3x)

E. Sidang Kelima
1. Ketua Majelis Hakim membuka sidang : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM.
Sidang Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat
pertama, Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg. Pada hari ini Senin Tanggal 15
April 2013 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM. (Hakim
mengetuk palu 3x).
2. Panitera memanggil para Pihak “Kami panggil Perkara Nomor
696/Pdt.G/2013/PA.Bdg atas nama Akbar Maulana dan Muhammad Fadil melawan
Riswan dan Hidayatullahuntuk memasuki ruang sidang 1”.
3. Ketua Majelis berusaha memberikan saran dan nasihat kepada Penggugat/Kuasanya
dan Tergugat agar berdamai, akan tetapi tidak berhasil dan Penggugat/Kuasanya
menyatakan tetap akan melanjutkan gugatannya.
HAKIM :bagaimana saudara Tergugat apakah saudara sudah siap untuk
mengajukan duplik?
TERGUGAT : Sudah pak Hakim.
Hakim : Silahkan saudara bacakan Duplik saudara !

Tergugat : Baik Pak Hakim (sambil membacakan Duplik)

Hakim : Bagaimana masih ada yang akan saudara sampaikan?

Tergugat : sudah pak hakim

4. Kemudian Hakim Majelis merasa cukup dalam jawab menjawab, lalu Hakim Majelis
menjelaskan untuk selanjutnya Pembuktian.
5. Sebelum acara pembuktian, para pihak dipersilahkan untuk membawa bukti surat dan
bukti saksi-saksi untuk didengar keterangannya. Dimulai dari pihak Penggugat lalu
Tergugat.
6. Kemudian Hakim Majelis menunda persidangan untuk memberikan waktu kepada
Penggugat dan tergugat sampai hari Senin tanggal 29 April 2013 untuk membawa
bukti surat dan bukti saksi-saksi.

Hakim : sidang ditunda sampai tanggal yang ditentukan untuk pembuktian (ketuk palu 1x).
Sidang Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat
pertama, Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg sidang ditutup (ketuk palu 3x)

F. Sidang Keenam
1. Ketua Majelis Hakim membuka sidang : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang
Pengadilan Agama Bekasi, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama,
Perkara Nomor : 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg. Pada hari ini Senin Tanggal 29 April 2013
DINYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM. (Hakim mengetuk palu
3x).
2. Panitera memanggil para Pihak “Kami panggil Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg
atas nama Akbar Maulana dan Muhammad Fadil atau kuasanya melawan Riswan dan
Hidayatullah untuk memasuki ruang sidang 1”.
3. Ketua majlis menjelaskan kepada Penggugat/Kuasanya bahwa sidang hari ini tahap
pembuktian.
4. ACARA PEMBUKTIAN (Majelis Hakim mempersilahkan pihak Penggugat mengajukan
alat bukti);
a. Penggugat mengajukan alat bukti tertulis (Fotokopi Akte kematian, sertifikat tanah
diserahkan kepada Hakim).
b. Serta mengajukan alat bukti saksi secara tertulis (Fotokopi, KTP a.n, Uto Tontowi
Jauhar Bin Sueb, dan M. Akbar Maulana Bin Raju lalu diserahkan kepada Hakim)
5. Panitera Pengganti memanggil saksi atas nama Uto Tontowi Jauhar sebagai Teman dekat
Penggugat;
6. Panitera : kami panggil Saksi dari pihak penggugat dengan Nomor perkara:
696/Pdt.G/2013/PA Bdg a.n. Uto Tontowi Jauhar Bin Sueb
7. Dalam pemeriksaan saksi-saksi Penggugat, Majelis Hakim menanyakan identitas saksi,
seterusnya diberikan kesempatan untuk disumpah.
HAKIM :Saudara saksi, apakah saudara bersedia untuk disumpah?
SAKSI : Ya, pak Hakim
HAKIM :“Saudara saksi silahkan ikuti saya, WALOOHI, DEMI ALLAH, SAYA
BERSUMPAH, BAHWA SAYA, AKAN MEMBERIKAN
KETERANGAN, DALAM PERSIDANGAN INI, YANG
SEBENAR-BENARNYA, DAN TAK LAIN, KECUALI, YANG
SEBENARNYA”.
HAKIM :“Saudara saksi, anda telah disumpah berarti anda telah berjanji
untuk memberikan keterangan yang jujur dan benar. Tanggung
jawab anda tidak hanya kepada kita yang mendengar di sini, tetapi
juga kepada Tuhan. Saudara mengerti ?”
SAKSI : “Ya, Pak Hakim”
8. Hakim ketua memberikan kesempatan kepada Hakim Anggota I untuk bertanya kepada
saksi;
Hakim Anggota I : Apakah saudara saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat?
Saksi : Saya kenal dengan Penggugat I dan Tergugat I;
Hakim Anggota I : Apakah saudara saksi dengan Penggugat ada hubungan pihak?

Saksi : Saksi dengan Penggugat tidak ada hubungan pihak hanya


sebagai teman dekat dari Penggugat;

Hakim Anggota I : Apakah benar keponakan dari Penggugat bernama Muhammad


Fadil dan Akbar Maulana?
Saksi : Iya benar Pak Hakim;
Hakim Anggota I : Sekarang dimana mereka bertempat tinggal?
Saksi : Saat ini Penggugat Akbar beralamat di Desa Cipadung No 5,
Kecamatan Cibiru, Kota Bandung . kalau Muhammad Fadil di Jl.
Manisi 06 Desa Cibiru Kec. Cibiru Kota Bandung.
Hakim Anggota I : Apakah benar orang tua dari para tergugat telah meninggal dunia?
Saksi : Iya benar pak Hakim
Hakim Anggota I : kapan ?

Saksi : kalau tanggal saya kurang tahu, tapi orang tua tergugat tersebut
meninggalnya padatahun 1988
Hakim Anggota I : Apakah saudara saksi tahu penyebabnya?

Saksi : Penyebaban karena mempunyai penyakit jantung.


Hakim Anggota I : Apakah saudara saksi mengetahui bahwa tanah tersebut adalah
milik pewaris Penggugat?
Saksi : kurang tahu pak hakim
Hakim Anggota I :Apakah ada upaya perdamaian dari pihak kedua belah pihak?
Saksi : Saya sudah pernah menasehati Penggugat agar perkara ini
diselesaikan secara damai dengan Tergugat namun tidak
berhasil;
Hakim Anggota I : Apakah masih ada keterangan lain yang akan saksi sampaikan?

Saksi : Tidak ada pak hakim;


9. Hakim Majelis memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk membantah keterangan
saksi, akan tetapi Penggugat membenarkan keterangan saksi. Lalu saksi tersebut
dipersilahkan untuk meninggalkan ruang persidangan.
10. Selnjutnya majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera untuk memanggil saksi Kedua
11. Panitera Pengganti memanggil saksi atas nama M. Akbar Maulana sebagai tetangga dari
penggugat;
Panitera : kami panggil Saksi dari pihak penggugat dengan Nomor perkara:
696/Pdt.G/2013/PA Bdg a.n. M. Akbar Maulana Bin Raju
12. Dalam pemeriksaan saksi Penggugat, Majelis Hakim menanyakan identitas saksi,
seterusnya diberikan kesempatan untuk disumpah.
HAKIM : Saudara saksi, apakah saudara bersedia untuk disumpah?
SAKSI : Ya, pak Hakim

HAKIM : “Saudara saksi silahkan ikuti saya, WALOOHI, DEMI ALLAH,


SAYA BERSUMPAH, BAHWA SAYA, AKAN MEMBERIKAN
KETERANGAN, DALAM PERSIDANGAN INI, YANG
SEBENAR-BENARNYA, DAN TAK LAIN, KECUALI, YANG
SEBENARNYA”.

HAKIM ;“Saudara saksi, anda telah disumpah berarti anda telah berjanji untuk
memberikan keterangan yang jujur dan benar. Tanggung jawab
anda tidak hanya kepada kita yang mendengar di sini, tetapi juga
kepada Tuhan. Saudara mengerti ?”
SAKSI : “Ya, Pak Hakim”
13. Hakim memberikan kesempatan kepada Hakim Anggota II untuk bertanya kepada saksi;
Hakim Anggota II : Apakah saudara saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat?
Saksi : iya saya kenal, dengan Penggugat sekitar tahun 19 75 dan kenal
dengan Tergugat sekitar 1997
Hakim Anggota II : Apakah saksi dengan Penggugat ada hubungan pihak?
Saksi : tidak , hanya tetangga sebelah.
Hakim Anggota II : Apakah benar keponakan dari Penggugat bernama Muhammad
Fadil dan Akbar Maulana?

Saksi :Iya benar pak hakim;

Hakim Anggota II : Sekarang dimana mereka bertempat tinggal?


Saksi : Saat ini Penggugat Akbar beralamat di Desa Cipadung No 5,
Kecamatan Cibiru, Kota Bandung . kalau Muhammad Fadil di Jl.
Manisi 06 Desa Cibiru Kec. Cibiru Kota Bandung.
Hakim Anggota II : Apakah benar orang tua dari para tergugat telah meninggal dunia?
Saksi : Iya benar pak Hakim
Hakim Anggota II : kapan ?

Saksi : kalau tanggal saya kurang tahu, tapi orang tua tergugat tersebut
meninggalnya padatahun 1988
Hakim Anggota II : Apakah saudara saksi tahu penyebabnya?

Saksi : Yang saya tahu sih Penyebaban karena penyakit jantung.


Hakim Anggota II : Apakah saudara saksi mengetahui bahwa tanah tersebut adalah
milik pewaris?
Saksi : iya pa hakim karena kan dia sebagai anaknya
Hakim Anggota II :Apakah ada upaya perdamaian dari pihak kedua belah pihak?

Saksi : Saya sudah pernah menasehati Penggugat agar perkara ini


diselesaikan secara damai dengan Tergugat namun tidak
berhasil;
Hakim Anggota II : Apakah masih ada keterangan lain yang akan saksi sampaikan?
Saksi : Tidak ada pak hakim;
14. Hakim Majelis memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk membantah keterangan
saksi, akan tetapi tidak ada bantahan.
15. Majelis hakim merasa cukup pembuktiannya (ketuk palu 1x)
16. Setelah Acara Pembuktian selesai, majelis Hakim memberikan kesempatan para pihak
untuk memberikan KESIMPULAN AKHIR. Pada intinya Penggugat dan Tergugat tetap
pada pendirian masing-masing.
7. Selanjutnya Majelis Hakim menunda sidang untuk menunggu waktu 1 minggu
sebelum pengambilan keputusan.
HAKIM : Sidang ditunda sampai hari Senin tanggal 6 Mei 2013 (ketuk palu 1x)
dan Sidang Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara perdata
dalam tingkat pertama, Perkara Nomor 696/Pdt.G/2013/PA.Bdg sidang
dinyatakan ditutup (ketuk palu 3x)

G. Sidang Ketujuh
SIDANG PEMBACAAN PUTUSAN
1. Ketua Majelis Hakim membuka sidang; “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang
Pengadilan Agama Bekasi, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama,
Perkara Nomor :696/Pdt.G/2013/PA.Bdg. Pada hari ini Senin Tanggl 6 Mei 2013
DINYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM. (Hakim mengetuk palu
3x).
2. PEMBACAAN PUTUSAN : (Putusan dibacakan bergantian oleh Hakim, dimulai Hakim
Ketua dan diakhiri pula oleh Hakim Ketua)Hakim Ketua memberikan nasihat kepada
para pihak (terutama ynag kalah tentang Upaya Hukum)
Hakim :Saudara Tergugat, saudara mempunyai hak untuk mengajukan
upaya hukum banding, apakah saudara akan mengajukan
banding?
Tergugat :Tidak, bapak Hakim. saya menerima putusan ini”
3. Hakim Ketua MENUTUP SIDANG :
“Sidang Pengadilan Agama Bandung, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat
pertama, Perkara Nomor : 696/PDTG/2013/PA/Bdg, pada hari ini Senin Tanggal 6 Mei
2013 DINYATAKAN DITUTUP. (Hakim mengetuk palu 3x).

Anda mungkin juga menyukai