Anda di halaman 1dari 22

BODY TYPES TEORI

TYPE FISIK PELAKU


KEJAHATAN PERSPEKTIF
PSIKOLOGIS KRIMINAL

ANITA SRIAYU, SH.,MH


Pengertian Body Types Theories
Teori bentuk tubuh adalah kelompok teori yang berasumsi
bahwa bentuk atau konstruksi fisik penjahat berbeda
dengan yang bukan penjahat. Konstruksi fisik inilah yang
menyebabkan munculnya tindak kriminal.
Body Typhes Theories (Teori tipe fisik) adalah Teori ini
mengemukakan bahwa penjahat itu dapat dilihat dengan
kondisi fisik tertentu. para ahli yang memiliki teori dengan
model tipe fisik ini melihat orang melakukan kejahatan
dapat diamati melalui keadaan fisik baik fisik yang terlihat
yaitu lahiriah maupun fisik yang termasuk ke dalam gen
atau kromosom-kromosom dalam tubuh. Teori ini dapat
didasarkan melalui teori pandangan individual/internal dan
Teori berdasarkan pandangan sosiologis/ eksternal
Body types penjahat menurut para ahli:
1. Menurut Lombrosso, orang-orang yang mewarisi
sifat nenek moyangnya yang jahat seperti terlihat
dalam ciri-ciri fisiknya antara lain seperti :
b) Isi tengkorak yang kurang dan terdapat pada
mukanya, dimana ciri yang lain berbeda dengan
roman muka orang pada umumnya;
c) Roman mukanya nampak agak ganjil, Kurang
berperasaan (tahan sakit);
d) Suka akan tatoo pada bagian tubuhnya
2. Menurut Ernst Kretchmer 1888-1964 :
Studi 260 orang gila di wasabia tipe-tipe tubuh :
• 1. Asthenic atau Leptosomic: kurus, bertubuh
ramping, berbahu kecil dengan tinggi badan yang seimbang,
disamping itu astenik dapat pula orangnya berotot dan
atletis. Tipe ini berasosiasi dengan schizophrenia, introvert,
idealism dan menarik diri. Astenik berhubungan dengan
pencurian dan penipuan.
• 2. Athletic: menengah tinggi, kuat, berotot, bertulang
besar, perkembangan kuat antara kerangka dan otot-
otot. Tipe atletis Nampak berhubungan dengan kejahatan
kekerasaan.
• 3. Pyknic: perkembangan kuat dari bagian luar rongga
badan manusia, kepala, dada, perut besar dengan bakat
(proclivity) penumpukan lemak (bertumbuh gemuk),
berasosiasi dengan manic-depressiveness, cenderung
menunjukan suasana hatinya, extrovert, realistis dan
gembira. Pyknic berhubungan dengan kejahatan yang
berhubungan dengan penipuan dan pemalsuan.
• 4. Tipe campuran: variasi ketidak teraturan fisik.
3. Menurut Ernest A.Hooten (1887-1954)

• Meneliti 17.000 orang; 13.873 adalah penghuni


penjara (Narapidana).
• Disimpulkan bahwa teori biologis Lombroso itu benar, kecuali
Lombroso telah gagal mengkategorikan penjahat
berdasarkan tipe-tipe sergapan yang dilakukan.
• Studi ini dilakukan dengan cara membandingkan penghuni-
penghuni penjara di Amerika dengan suatu kontrol group
non kriminal. Hasil penelitian hooten mengatakan bahwa
para penjahat berbeda secara inferior dibanding dengan
anggota masyarakat lainnya dalam hampir semua ukuran
tubuh/ fisik mereka. Kemudian Hooten juga menyarankan
adanya pemisahan keturunan kriminal dengan rekomendasi
mensterilkan atau membersihkan mereka.
• Disimpulkan pula bahwa penjahat biasanya mempunyai
leher panjang dan kurus, kumis dan rambut tipis, berwarna
merah kecoklatan dan bibir tipis
4. William H.Sheldon (1898-1977)
Teori seldom mendasarkan pada embriologi dan tertarik menghubungkan
antara bentuk tubuh dan tempramen
Sheldon membagi tiga somatipe menjadi:
• The endomorph (memiliki tubuh gemuk), berasal dari kata endoderm
yang berarti usus. Karenanya orang bertipe ini adalah orang gemuk,
ada kecenderungan untuk menjadi gemuk, bulat, gembira bentuk
badan bulat, anggota-anggota badan pendek, tulang-tulang kecil dan
kulit halus, kulit lembut dan licin, suka makan dan sosialisasi,
extrovert, relaks, lembut.
• The mesomorph (berotot dan bertubuh atletis) berasal dari kata
mesoderm yang berarti tulang, otot dan kekar. Tipe ini adalah
berbadan besar, dada lebar, tangan besar, bila kurus bentuk badan
persegi panjang, kalau tidak menjadi gemuk sekali; karena ia aktif,
bertempramen dinamis, senang berjalan, berbicara, bertingkah laku
agresif, assertif, dominan, cenderung menikmati latihan fisik dan
adventuring.
• The ectomorph (tinggi,kurus fisik yg rapuh) berasal dari kata
wctoderm yang berarti jaringan tipis pada sistem syaraf, karenanya
mereka biasanya berbadan kurus, lemah, kecil, bertulang, wajah kecil,
hidung runcing, rambut halus dan relatif isi badan sedikit. Orang ini
bertempramen cerebrotonic, introvert, selalu tidak puas, alergi,
kulitnya bermasalah, lelah kronis, insomnia, hidungnya peka dan
cenderung tenggelam dalam lautan massa
William H Sheldon (1898-1917)
memformulasikan tipe-tipe tubuh yang dapat
dikelompokkan menjadi:
1. The Endomorph (memiliki tubuh gemuk)
2. The Mesomorph (berotot dan bertubuh
Atletis)
3. The ectomorph (tinggi, kurus, fisik yang
rapuh)
5. Sheldon glueck (1896-1980) & Eleanor glueck (1898-1972
Mereka Adalah sepasang suami-istri yang
meneliti hubungan antara fisik dan
kenakalan. Dari 1000 orang yang diteliti (500
anak nakal dan 500 bukan anak nakal)
ditemukan bahwa 60% dari delinkuen adalah
Mesomorph. Hasil studi komparatif antara
pria delinquent dengan non delinquent.
Ciri-ciri delinquent:
1. Wajah yg lebih sempit (kecil)
2. Dada yang lebih besar
3. Pinggang yang lebih besar dan luas
4. Lengan bawah dan lengan atas yang lebih
besar
Kriminalitas dan Faktor Genetik
Ada beberapa hasil kajian yang menghubungkan faktor-faktor
genetika dengan kriminalitas, antara lain:
1. Twin studies (orang kembar) Penelitian ini dilakukan
oleh Karl Cristiansen & Sarnoff A Mednick Identical
twin/Monozygotic twins: Satu sel telur membelah menjadi
2 embrio (gen ke 2 kembar tersebut sama) para peneliti
telah meneliti Monozigotic twins dihasilkan dari satu
telur yang dibuahi yang membelah menjadi dua embrio
kembar seperti ini membagi sama gen-gen mereka. Jika
pasangannya melakukan maka ia juga
melakukan cenderung melakukan kriminalitas.
Mereka melakukan study terhadap 3.586 pasangan
kembar disatu kawasan Denmark antara tahun 1881 dan
tahun 1910 dikaitkan dengan kejahatan serius. mereka
menemukan bahwa pada indetical twins jika
pasangannya melakukan kejahatan maka 50%
pasanganya juga melakukan kejahatan sedangkan pada
Fraternal twins angka tersebut hanya 20%. Temuan ini
mendukung hipotesa bahwa beberapa pengaruh
genetika meningkatkan resiko kriminalitas.
2. Adoption studies
Studi kejahatan dilihat dari anak yang di adopsi:
Anak yang memiliki orang tua angkat kriminal 13,5%
melakukan kejahatan tapi orang tua asli bukan
penjahat
Dari anak yang orang tua angkat nya tidak kriminal
tapi memiliki orang tua asli kriminal 20% terbukti
melakukan kejahatan
Dari anak yang orang tua asli dan ortu angkat sama2
seorang kriminal 25% melakukan kejahatan

dari temuan diatas mendukung klaim bahwa kriminalitas


dari orang tua asli(ortu biologis) memiliki pengaruh
yang lebih besar terhadap anak dibanding kriminalitas
dari orang tua angkat.
3. The XYY Syndrom
Kromosom merupakan struktur dasar yang
mengandung gen kita, setiap manusia
memiliki 23 pasang kromosom yang
dihasilkan 1 pasang kromosom yang
menentukan gender . seorang perempuan
mendapat satu x kromosom dari ayah dan ibu
, seorang laki-laki mendapat satu x dari ibu
dan y dari ayah. Kadang terjadi abnormalitas
genetika dimana laki-laki memilih 2 y
kromosom dari ayah. Jika 2 y semua maka
cenderung bertubuh tinggi,agresif, dan
melakukan kekerasan.
4. Disfungsi otak
• Kerusakan otak sejak lahir atau kecelakaan tidak
harus selalu memunculkan perilaku antisocial namun
beberapa predisposisi perilaku antisosial dapat
dikaitkan dengan disorganisasi otak,
• Disfungsi otak dan cacat neurologis secara umum
ditemukan pada penjahat pada umumnya dan
Kerusakan pada fungsi sensori dan motorik yang
membawa prilaku menyimpang.orang dengan
disfungsi otak dan gangguan neurologis ditemukan
sering menggunakan kekerasan dalam setiap
perbuatannya. Cenderung mempunyai masalah
mental
5. Learning Disabilities
• 1. Dyslexia (gagal menguasai skil berbahasa
setaraf dengan kemampuan intelektual).
• 2. Aphasia (suatu problem komunikasi verbal atau
masalah dalam memahami pembicaraan orang lain).
• 3. Hyperactive.
PERILAKU ABNORMAL

Dalam pendefinisiannya perilaku abnormal ada 4 cara,


yaitu :
Berdasarkan norma statistik
Berdasar pada gangguan mental
Berdasar pada definisi standar yang ditentukan
lembaga yang memiliki kompetensi tertentu
Budaya yang mempengaruhi definisi abnormalitas

Penjelasan :
1. Norm statstik: norma –norma pengukuran dalam
psikologi dan psikometri. Penyebaran suatu skor
dalam sebuah sampel mengobservasi manusia
mengukur dan membandingkan satu sama
lain,manusia satu dan yang lainnya dilihat dari
sampel normatif yaitu kenormalan perilaku sosial
dalam kegiatan hidup sikap, kemampuan dan
kepribadian. Ada banyak jenis observasi nya. Salah
satu contohnya adalah tes psikotes .
2. Berdasar pada gangguan mental
• Perilaku abnormal adalah perilaku yang menyimpang
(deviant), maladaptif, atau personal distress.
Pendekatan biological ini adalah bukti model medis
yang mana menjelaskan bahwa gangguan kejiwaan itu
adalah penyakit medis dari pandangan medis.
Abnormal adalah gangguan jiwa yang penderitanya
adalah pasien yang dirawat oleh dokter dan
pengobatan yang sering.
3. Berdasar pada definisi standar yang ditentukan
lembaga yang memiliki kompetensi tertentu.
Cara menentukan definisi perilaku abnormal dengan
melihat pendefinisian oleh lembaga yang
memiliki kompetensi tertentu.
Salah satu lembaga yang memiliki kompetensi dalam
menentukan gangguan kejiwaan adalah American
Psychiatric Association(APA). Lembaga ini kemudian
menerbitkan buku yang berjudul
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
(DSM) yang digunakan oleh orang-orang profesional.
Contohnya:seperti dokter, peneliti, agen pengaturan obat
psikiatris, perusahaan asuransikesehatan, perusahaan far
masi, sistem hukum, dan pembuat kebijakan.
kemudian dilihat sebagai alat yang dapat dijadikan
standar untuk diagnosa
para psikiater yang berdasar pada bukti empiris .
contohnya, disusun kedalam five-part axial system. Axial
yang pertamamenjelaskan gangguan klinis, kedua
mencakup gangguan kepribadian dan cacat intelektual,
dan ketiga sisanya mencakup faktor medis, psikososial,
lingkungan dan masa kanak-kanak yang diperlukan untuk
memberikan kriteria diagnostik untuk asesmen kesehatan
(APA, 2012). Pendefinisian abnormal sebaiknya dilakukan
oleh lembaga yang memang sudah ahli dalam bidangnya,
karena abnormalitas akan diukur dan didiagnosa dengan
cara yang sistematis dan pasti.
4. Budaya yang mempengaruhi definisi abnormalitas
• Budaya sangat memperngaruhi terjadinya perbuatan
abnormal. konsep Culture Bound Syndrome— bahwa
perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya,
kepercayaan, praktik, dan situasi sosial dalam
menentukan bagaimana seseorang yang menderita
atau memiliki gangguan karena lingkungan dan adat
budaya setempat tinggal nya.
ILMU PHRENOLOGY
• Phrenology (dari bahasa Yunani: φρήν, phrēn,
"pikiran"; dan λόγος, logos, "pengetahuan")
adalah ilmu semu yang berupaya mempelajari
hubungan antara karakter seseorang dengan
tengkorak manusia. Bidang ini didasarkan pada
konsep bahwa otak adalah organ pikiran, dan
beberapa wilayah otak terdiri dari fungsi-fungsi yang
terlokalisasi. Phrenology dikembangkan oleh dokter
Jerman Franz Joseph Gall pada tahun 1796 dan
sangat populer pada abad ke-19 terutama dari tahun
1810 hingga 1840. Asumsi Gall bahwa karakter,
pemikiran, dan emosi terlokalisasi di beberapa bagian
otak juga dianggap sebagai langkah
menuju neuropsikologi.
• Jika seseorang memiliki kemampuan lebih maka akan
terlihat pada bentuk temputung kepala yang lebih
menonjol.
• Dalam membaca kepala, seorang ahli frenologi mula-
mula akan memperhatikan bentuk keseluruhan kepala.
• Kepala bulat dianggap mengindikasikan sifat dasar
yang kuat, percaya diri, berani, dan kadang resah.
• Kepala segiempat mewakili sifat dasar yang teguh,
dapat diandalkan, berpikir mendalam, dan mempunyai
tujuan.
• Kepala yang lebar mengisyaratkan karakter yang
energetik dan ramah.
• Kepala yang lebih sempit memerlihatkan sifat dasar
yang lebih menarik diri dan melihat ke dalam diri
KONSEP DASAR PHRENOLOGY
• Phrenologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai
tempurung kepala, dimana dasar pemikiran ini dapat
memberi pengertian bahwa dari setiap fungsi atau
kemampuan berpusat di otak yang terdapat
ditempurung kepala. dikembangkan oleh dokter
Jerman Franz Joseph Gall pada tahun 1796 dan sangat
populer pada abad ke-19 terutama dari tahun 1810
hingga 1840. Asumsi Dokter Frans yaitu:
Otak adalah organ dari pikiran
Otak bukanlah sebuah kesatuan homogen,
melainkan kumpulan organ mental, dengan fungsi-
fungsi tertentu.
Organ yang ada di otak di lokalisasi secara topografi
Ukuran relatif dari setiap organ mental tertentu
menujukkan kekuatan organ itu.
Karena tengkorak mengeras diatas otak selama
perkembangan bayi, sarana kraniologis eksternal
dapat digunakan untuk mengianosis keadaan internal
• Seorang Phrenology biasanya akan mengamati dan / a
tau merasakan tengkorak untuk menentukan atribut
psikologis individu, Franz Joseph Gall percaya bahwa
otak terdiri dari 27organ individu yang menentukan
kepribadian dan pakar fenomenologi yang
mempercayai bahwa otak adalah pusat dari semua
organ dan kondisi psikologis serta kemampuan
manusia/ seorang individu. Sehingga dari ilmu
phrenology ini seseorang dianggap mampu untuk
mengingat detail personal yang penting dan
pengalaman yang sering kali berhubungan dengan
kejadian traumatis atau sangat menekan. Hal ini
disebut dengan Memori. Dari memori ini akan
tertanam seseorang akan menjalani kehidupan yang
normal atau abnormal. Distress atau melawan stress.
Karena memori di otak ini mempengaruhi alam sadar
dan bawah sadar seseorang dalam menetukan nilai
kriminal.
Phrenology dikategorikan sebagai
Pseudo Science
Beberapa karakteristik dari pseudoscience, seperti:
Non- falsifiable and vague statement
pernyataan dan teori yang telah berulang kalidipalsukan
menggunakan test ketat berdasarkan
pada prinsip metodologis yang ketat
teori yg blm dibuktikan oleh pengamat independen;
mengabaikan bukti yang kontradiktif
bersandar pada bukti yang anekdot

Salah satu bukti yang dapat menjelaskan bahwa phrenology meru


pakan pseudoscience adalah bagaimana Gall melakukan penelitia
n empirisnya dengan mengukur tengkorak dari para tahanan dan
mereka yang berada di rumah
sakit jiwa, sehingga menjadikan sampel yang ia gunakan merupak
an sampel yang biasa digunakan untuk mengetes kejujuran para
penjahat

phrenologysebagai pseudoscience semakin diperkuat saat banyak


nya penemuan-penemuan,seperti adanya jurnal yang menjelaskan
bahwa faculty of tune berada di kaki dan bukan di otak seperti apa
yang dijelaskan Gall dalam teorinya (Lyons, 1998).
Sekian ….

Selamat Belajar …
Selamat Menempuh UTS

Anda mungkin juga menyukai