K6 Tindak Pidana Korupsi Dalam Peraturan
K6 Tindak Pidana Korupsi Dalam Peraturan
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Pendidikan Anti Korupsi”
Dosen Pengampu :
Inayah Bulqis Rasyid, S.H.
Oleh :
KELOMPOK VI (Enam)
1. Atira [19.26.0101.1229]
2. Satriani [19.26.0101.1257]
3. Sri yuliastuti [19.26.0101.1260]
4. Nurfatimahusna [19.26.0101.1251]
5. Al-fia Tiwi Sundari [19.26.0101.1226]
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
IBNU KHALDUN NUNUKAN
2020 M/1442 H
TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PERATURAN
PERUNDANG – UNDANGAN INDONESIA
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Pendidikan Anti Korupsi”
Dosen Pengampu :
Inayah Bulqis Rasyid, S.H.
Oleh :
KELOMPOK VI (Enam)
1. Atira [19.26.0101.1229]
2. Satriani [19.26.0101.1257]
3. Sri yuliastuti [19.26.0101.1260]
4. Nurfatimahusna [19.26.0101.1251]
5. Al-fia Tiwi Sundari [19.26.0101.1226]
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
IBNU KHALDUN NUNUKAN
2020 M/1442 H
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kelompok kami yang berjudul “TINDAKAN PIDANA KORUPSI DALAM
PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN ”. Tak lupa pula kami haturkan
shalawat serta salam atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW., yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang
yakni Addinul Islam.
Adapun penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas selaku
mahaiswa yang masih dalam proses pembelajaran. Kami menyusun makalah ini
tentunya tidak tanpa bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak baik itu dosen pembimbing,
pengarang buku dan semua yang telah ikut adil dalam penyelesaian makalah ini.
Disamping itu dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak menutup
kemungkinan terjadinya kesalahan penulisan, penyusunan dan yang lainnya, Untuk
itu kami memohon maaf dan mengharapkan kritik, saran dan masukkan guna untuk
membuat makalah kami lebih sempurna lagi di tugas-tugas berikutnya.
Demikian makalah ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
mahasiswa pada umumnya. Amin yaa rabbal’alamin...
Tim Penyusun
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salah satu jenis kejahatan yang sulit dijangkau oleh aturan hukum
pidana ialah kejahatan korupsi (corruptie). Korupsi sebagai suatu perbuatan
curang dan tidak jujur dengan pola perbuatan yang demikian itu paling
mudah merangsang untuk ditiru dan menjalar di lapisan masyarakat.
Korupsi sangat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dan
menghambat pembangunan nasional.
Akibat yang lain dari kejahatan korupsi yang perakteknya
melibatkan tokoh-tokoh politik, para penegak hukum seperti polisi, jaksa,
hakim, aparat negara dan mereka yang menjadi pilar-pilar hukum dan
pemerintahan adalah menurutnya kepercayaan masyarakat secara
subtansial, disamping juga mengakibatkan biaya-biaya pelayanan sosial dan
sebaliknya menurutnya kualitas pelayanan sosial.
Usaha pemberantasan korupsi di Indonesia memang belum
memberikan hasil yang memuaskan. Peraturan-peraturan tentang tindak
pidana korupsi yang ditujukan untuk menghadapi kesulitan penanganan
kejahatan korupsi, menunjukkan usaha pemerintah dalam meredam
pengembangan potensi yang meninggi. Ini karena korupsi yang mempunyai
sasaran di bidang politik atau kenegaraan, ekonomi, hukum, keuangan dan
sosial budaya menjadi tantangan bagi aparat penegak hukum.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yamg di maksud tindak pidana korupsi ?
2. Bagaimana upaya pencegahan tindak pidana korupsi ?
3. Faktor apa yang menjadi kendala dalam pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana korupsi ?
4. Bagaimana cara untuk mengatasi kendala dalam pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tindak pidana korupsi.
2. Untuk mengetaui upaya pencegahan tindak pidana korupsi.
3. Untuk mengetahui Fakto yang menjadi kendala dalam pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala dalam pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi.
BAB II
Pembahasan
A. Tindak Pidana Korupsi
Istilah tindak pidana adalah berasal dari istilah yang dikenal dalam hukum
pidana Belanda yaitu “stafbaar feit”. Walaupun istilah ini terdapat dalam Belanda
atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, tetapi tidak ada penjelasan resmi
tentang apa yang dimaksud dengan tindak pidana tersebut, karena itu para ahli
hukum berusaha untuk memberikan arti dan isi dari istilah itu. 1
Menurut Moeljatno tindak pidana adalah “Perbuatan yang dilarang oleh
suatu aturan hukum larangan dengan mana disertai anca man (sanksi) yang berupa
pidana tertentu, bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut”. 2 Bahwa yang
dilarang itu adalah perbuatan manusia, yaitu suatu kejadian atau keadaan yang
ditimbulkan oleh kelakuan orang, artinya larangan itu ditujukan pada perbuatannya.
Sedangkan ancaman pidananya itu ditujukan pada orangnya. Berdasarkan
ketentuan pasal 103 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dimungkin- kan adanya
peraturan Perundang-Undangan pidana di luar KUHP. Peraturan Perundang
Undangan pidana di luar KUHP ini merupakan pelengkap hukum pidana yang
dikodifikasikan dalam KUHP.
Dalam Pasal 103 KUHP disebutkan : “Ketentuan-ketentuan dalam Bab I
sampai dengan Bab VIII buku ini juga berlaku bagi perbuatan-perbuatan yang oleh
ketentuan perundang-undangan lainnya diancam dengan pidana, kecuali jika oleh
undang-undang ditentukan lain” Yang dimaksud dengan hukum pidana khusus
adalah : “Semua tindak pidana yang terdapat diluar kodifikasi dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana pada buku II dan buku III, misalnya tindak pidana korupsi,
tindak pidana psikotropika, tindak pidana perbankan dan tindak pidana narkotika”.3
1 Chazawi, Adam. Hukum Pidana. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 2001. Hal.1.
2 Putu Ariesta Wiryawan. Analisis Hukum Penyebaran Terjadinya Tindak pidana Korupsi. 2009.
Hal.71. (Jurnal 1)
3 Chazawi, Adam. Hukum Pidana. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 2001. Hal.127.
3
4
8
Daftar Pustaka