MAKALAH
MAKALAH
Dosen Pengampuh :
Selvanus, SE, MM
Oleh :
Kelompok 4
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi sering kali dihadapkan dengan peluang (kebutuhan) untuk melakukan investasi
dalam aktiva atau proyek yang mencerminkan komitmen jangka panjang, sistem produksi baru,
pabrik baru, peralatan baru, serta pengembangan produk baru adalah contoh dari aktiva dan
Peluang investasi inilah yang sering dihadapi oleh seorang manajemen karena manajemen
sebagai puncak kepemimpinan dan merupakan otak dari suatu perusahaan atau organisasi
harus mengambil suatu keputusan baik itu keputusan jangka panjang maupun keputusan
jangka pendek untuk mencapai tujuan dari manajemen yaitu berorientasi pada keuntungan.
Khususnya pada investasi modal dalam aktiva untuk jangka panjang seperti keputusan untuk
melakukan investasi dalam pabrik baru atau keputusan akan melakukan investasi dalam sistem
manufaktur yang fleksibel atau tetap dengan sistem manufaktur tradisional yang lama, hal-hal
seperti inilah yang harus diperhitungkan dan diputuskan oleh seorang manajer.
Berkaitan dengan keputusan investasi modal, manajer dihadapkan pada masalah utama yaitu
ketidakpastian. Bagaimana manajemen bisa mengambil keputusan yang tepat sehingga visi dan
misi perusahaan khususnya orientasi pada keuntungan dapat tercapai. Hal inilah yang
Adapun rumusan masalah yang penulis buat untuk menyusun makalah ini adalah :
2. Apa itu Keputusan Investasi Modal, dan Perbedaan antara Keputusan Investasi Modal
Proyek Independen?
4. Apa itu Penggunaan Internal Rate Of Return untuk Menilai Keberterimaan suatu Proyek
Independen?
6. Apa NPV lebih baik dariapada IRR untuk Keputusan Modal Investasi Modal yang melibatkan
7. Apa itu Konversi Aliran Kas Kotor ke dalam Aliran Kas setelah Pajak?
Dalam materi yang telah di sajikan penulis tentunya memeliki tujuan, yaitu Mahasiswa dapat
mengerti tentang penganggaran modal dan berharap bisa diimplementasikan dalam praktek
1. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
2. Sebagai masukan bagi kalangan akademis untuk memahami seperti apa keputusan investasi
modal.
3. Untuk memperkaya wawasan ilmu ilmiah dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni serta
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
2. Menurut Sudana (2011:3) keputusan investasi adalah keputusan keuangan tentang aktiva
penting dari kedua kebijakan lain dalam manajemen keuangan, yaitu keputusan pendanaan dan
kebijakan deviden. Investasi modal sebagai aspek utuma kebijakan manajemen keuangan
karena investasi adalah bentuk alokasi modal yang realisasinya harus menghasilkan manfaat
Dari beberapa pengertian keputusan investasi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan
Secara umum Keputusan Investasi Modal yaitu keputusan yang berkaitan dengan perencanaan,
penetapan laporan dan prioritas-prioritas, mengatur pendanaan dan penggunaan kriteria untuk
memilih aktiva jangka panjang. Proses pengambilan keputusan investasi ini disebut anggaran
Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk mengeluarkan dana
dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memiliki implikasi jangka panjang.
Investasi tidak hanya mencangkup penanaman dana, tetapi pembelian barang dagangan dan
2.2. Keputusan Investasi Modal dan Perbedaan Antara Keputusan Investasi Modal
akuisisi/pemerolehan aset jangka panjang dan biasanya melibatkan pengeluaran dana yang
signifikan. Ada dua jenis proyek investasi modal : Independen dan Mutually exclusive (saling
meniadakan). Proyek independen adalah proyek yang baik diterima atau ditolak tidak
mempengaruhi aliran kas proyek lain. Proyek mutually exclusive adalah proyek yang apabila
Manajer membuat keputusan investasi modal dengan menggunakan modal formal untuk
memutuskan apakah akan menerima atau menolak proyek yang diusulkan. Model-model
model tersebut juga mengajukan pertanyaan mengenai nilai waktu uang. Ada dua model
Payback period adalah waktu yang diperlukan perusahaan untuk menutup kembali investasi
awalnya. Untuk aliran kas yang konstan jumlahnya sama untuk tiap tahun, payback period
dihitung dengan membagi investasi dengan aliran kas tahunan (annual cash flow). Untuk aliran
kas yang tidak konstan, aliran kas dijumlah hingga investasi tertutup kembali. Jika hanya
sebagian dari satu tahun yang diperlukan (kurang dari satu tahun), maka di asumsikan aliran kas
terjadi secara konstan dalam tiap tahunnya. Payback period mengabaikan nilai waktu uang dan
profitabilitas proyek karena metode ini tidak mempertimbangkan aliran kas masuk yang terjadi
diluar waktu pengembalian (payback period). Bagaimanapun juga, metode ini memberikan
beberapa informasi berguna. Payback period berguna dalam menilai dan mengendalikan resiko,
meminimalkan dampak sebuah investasi pada likuidisan suatu perusahaan, dan mengendalikan
Accounting rate of return (tingkat kembalian akuntansi) dihitung dengan membagi laba rata-
rata yang diharapkan dari suatu investasi dengan investasi rata-rata atau investasi yang
sebenarnya. Tidak seperti payback period, metode ini memprtimbangkan profitabilitas suatu
proyek. Akan tetapi, metode ini mengabaikan nilai waktu uang. Payback period mungkin
berguna bagi manajer untuk menyeleksi (melakukan screening) investasi baru untuk menjamin
bahwa rasio akuntansi tertentu tidak menerima dampak buruk dari investasi tersebut
khususnya rasio akuntansi yang dapat dimonitor untuk menjamin kesesuaian dengan perjanjian
Salah satu dari model tanpa diskonto ialah model payback period. Payback period adalah waktu
yang disyaratkan bagi perusahaan dalam menutup investasi yang dikeluarkan. Sebagai contoh
apabila perusahaan dalam menutup investasi sebesar Rp. 100.000.000,- dan setiap tahun
mampu menghasilkan kas masuk Rp. 50.000.000,- itu berarti investasi tersebut mempunyai
Perhitungan payback period apabila kas masuk dari tahun ke tahun sama dapat dipergunakan
Apabila kas masuk tahunan tidak sama besarnya payback period dapat dihitung dengan cara
menghitung lamanya investasi terhadap dana kas masuk yang diperoleh untuk memperjelas
1 Rp. 25.000.000,-
2 Rp. 30.000.000,-
3 Rp. 40.000.000,-
4 Rp. 40.000.000,-
5 Rp. 50.000.000,-
1 Rp. 25.000.000,-
Rp. 100.000.000,-
2 Rp. 30.000.000,-
Rp. 75.000.000,-
3 Rp. 40.000.000,-
Rp. 45.000.000,-
4 Rp. 5.000.000,- Rp. 40.000.000,-
5 - Rp. 40.000.000,-
Jadi investasi itu tertutup selama 3,125 tahun (3 tahun + 5/40 x 1 tahun) karena (selama 3
tahun kas masuk hanya sebesar Rp. 95.000.000,- (Rp. 25.000.000,- + Rp. 30.000.000,-
5.000.000,- untuk menutup investasi Rp. 5.000.000,- tersebut hanya memerlukan waktu 0,125
Apabila model payback period ini dipergunakan usulan investasi akan di terima hanya apabila
payback periodnya lebih cepat dibandingkan umur investasi, karena menurut model
ini investasi yang lebih menguntungkan ialah yang lebih kecil payback periodnya yang
berarti lebih cepat masa pengembalian investasi dan juga berarti lebih kecil resiko atau investas
i tersebut.
Accounting Rate of Return adalah model kedua yang umum dipakai dalam model diskonto.
Yang dimaksud dengan laba di atas adalah laba akuntansi yaitu laba bersih yang
berasal dari laporan rugi laba, laba ini tidak sama dengan aliran kas masuk. Sedangkan investasi
rata-rata adalah nilai investasi ditambah dengan nilai sisa dibagi dua atau(I +
Menurut model ini Accounting Rate of Return yang dinyatakan dalam persentase harus besar,
besar. Suatu usulan investasi akan diterima apabila memenuhi target ARR tertentu yang
telahditentukan.
Untuk lebih jelas tentang model ini diberikan contoh sebagai berikut :
1.500.000.000,- dan diperkirakan berumur 5 tahun dengan taksiran aliran kas masuk bersih Rp.
500.000.000,- per
tahun. Pada akhir masa operasi mesin tersebut mempunyai nilai sisa Rp.
250.000.000,-. Mesin disusut secara garis lurus selama 5 tahun. Perhitungan Accounting Rate of
= Rp. 250.000.000,-
Investasi rata-rata =
= Rp. 625.000.000,-
2.4. Analisis Net Present Value Untuk Keputusan Investasi Modal Yang Melibatkan Proyek
Independen
Nilai sekarang bersih (Net Present Value – NPV) adalah perbedaan antara nilai sekarang aliran
kas masa depan dan pengeluaran investasi awal (initial investment outlay). Untuk
menggunakan model ini, suatu tingkat kembalian yang disyaratkan (required rate of return)
harus diidentifikasi, yang biasanya berupa biaya modal (cost of capital). Metode NVP
menggunakan required rate of return untuk menghitung nilai sekarang aliran kas masuk dan
keluar suatu proyek. Jika nilai sekarang aliran masuk lebih besar dari nilai sekarang aliran
keluar, maka nilai sekarang bersih (NVP-nya) lebih besar dari nol, dengan kata lain proyek
tersebut menguntungkan (profitable).jika NPV kurang dari nol, maka proyek tersebut akan
2.5. Penggunaan Internal Rate Of Return Untuk Menilai Keberterimaan Suatu Proyek
Independen.
Tingkat kembalian internal (internal rate of return – IRR) dihitung dengan mencari tingkat bunga
(interest rate) yang menghubungkan nilai sekarang aliran kas masuk proyek dengan nilai
sekarang aliran kas keluar proyek. Apabila IRR lebih besar daripada required rate of return (kos
modal), proyek tersebut dapat diterima, sedangkan apabila IRR kurang dari required rate of
Melakukan audit-pasca (postaudit) terhadap proyek modal adalah suatu langkah penting dalam
investasi modal. Postaudit mengevaluasi kinerja aktual suatu proyek dalam hubungannya
dengan kinerja yang diharapkan darinya. Suatu postaudit dapat mengarah pada tindakan
meninggalkannya. Postaudit juga berperan sebagai suatu intensif bagi manajer untuk membuat
2.7. NPV Lebih Baik Daripada IRR untuk Keputusan Investasi Modal Yang
Dalam mengevaluasi proyek mutually exclusive atau yang sedang bersaing (competing),
manajer memiliki pilihan untuk menggunakan NPV atau IRR. Ketika memilih antara proyek yang
sedang bersaing, model NPV mengidentifikasi secara tepat alternatif investasi terbaik.
Sedangkan IRR seringkali memilih proyek yang kurang menguntungkan (inferior). Oleh karena
itu, karena NPV selalu memberikan sinyal yang tepat, maka metode ini yang sebaiknya
digunakan.
2.8. Konversi Aliran Kas Kotor Ke Dalam Aliran Kas Setelah Pajak
Prakiraan aliran kas yang akurat dan dapat diandalkan adalah suatu hal yang mutlak bersifat
pertanggungjawaban untuk akurasi proyeksi aliran kas. Seluruh aliran kas dalam suatu analisis
investasi modal seharusnya lebih baik daridapada aliran kas setelah pajak. Ada dua cara yang
berbeda (namun ekuivalen), untuk menhitung aliran kas setelah pajak : metode laporan
laba/rugi dan metode dekomposisi. Meskipun depresiasi bukanlah aliran kas, namun depresiasi
memiliki implikasi aliran kas karena hukum perpajakan mengizinkan depresiasi dikurangkan
dalam menghitung laba (rugi) karena pajak. Metode garis-lurus (straight-line) dan saldo-
Investasi modal dalam lingkungan pabrikasi (manufacturing) yang maju dipengaruhi oleh cara
penentuan input. Perhatian yang jauh lebih besar harus diberikan pada pengeluaran investasi
(investmnet outlay) karena item-item sampingan (peripheral) dapat memperoleh sumber daya
yang substansial. Terlebih lagi, dalam menilai keuntungan, item-item intangible seperti kualitas
dan pemertahanan posisi kompetitif dapat menjadi faktor yang mentukan keputusan.
Pilihan required rate of return juga merupakan hal yang kritis. Kecendrungan perusahaan untuk
menggunakan required rate of return yang jauh lebih besar daripada kos modal seharusnya
dihentikan. Selain itu, karena nilai kembalian (salvage value) suatu item otomatisan (automated
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan isi pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Keputusan Investasi Modal adalah
mengatur pendanaan dan penggunaan kriteria untuk memilih aktiva jangka panjang. Serta
proses pengambilan keputusan investasi ini disebut dengan anggaran modal atau capital
budgeting.
Di dalam Keputusan Investasi Modal seorang manajer dapat memutuskan melakukan investasi
modal dengan model-model keputusan yang diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu,
model nondiscounting (payback period dan accounting rate of return) dan discounting.
Analisis Net Present Value untuk mengetahui tingkat kembalian yang disyaratkan (required rate
of return) yang harus diidentifikasi, yang mana biasanya merupakan kost modal (cost of
capital).
Dalam penggunaan IRR apabila lebih besar daripada required rate of return, proyek tersebut
dapat diterima, sedangkan apabila IRR kurang dari required rate of return maka proyek
Peran dan nilai postaudit merupakan suatu langkah penting dalam melakukan investasi modal.
Adapun metode yang baik untuk digunakan yaitu menggunakan metode NPV yang selalu
memberikan sinyal yang tepat dibandingkan dengan IRR yang seringkali memilih proyek yang
kurang menguntungkan.
Ada dua cara untuk menghitung aliran kas setelah pajak yaitu metode laporan Laba/rugi dan
metode dekomposisi.
3.2. Saran
Untuk melakukan Keputusan Investasi Modal sebaiknya perusahaan atau organisasi dalam
dan harus diputuskan secara hati-hati karena investasi tersebut melibatkan penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
Subroto Bambang. 1997. Akuntansi Manajemen. Malang. PT. Danar Wijaya-Brawijaya University
Press.