LAPORAN KASUS KERATITIS (Muhammad Farhan Irawan 11120212148)
LAPORAN KASUS KERATITIS (Muhammad Farhan Irawan 11120212148)
KERATITIS
OLEH :
Muhammad Farhan Irawan
111 2021 2148
PEMBIMBING :
dr. Ruslinah, Sp.M
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
kasus ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga
bahwa laporan kasus ini belum sempurna, untuk saran dan kritik yang
kasus ini. Terakhir penulis berharap, semoga laporan kasus ini dapat
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Keratitis
dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
1
BAB I
PENDAHULUAN
Keratitis adalah suatu inflamasi pada komea yang dapat terjadi akibat
autoimun. Jika kornea mengalami luka akibat trauma, infeksi, atau inflamasi,
2
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. H
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : IRT
Suku : Bugis
2.2. Anamnesis
Keluhan Utama
Mata Merah
keluhan mata merah (+) dan berair (+) pada mata kanan yang dirasakan
sejak beberapa hari yang lalu. Keluhan disertai penglihatan kabur (+), silau
(+), nyeri (+), rasa berpasir (+). Riwayat penggunaan kacamata baca (+),
riwayat penggunaan kontak lensa tidak ada, riwayat alergi tidak ada, riwayat
penyakit sebelumnya tidak ada, riwayat penyakit keluarga tidak ada, riwayat
3
2.3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Status Generalis
1. Kepala/Leher : Dalam Batas Normal
- Koreksi -
- Visus dekat -
- Koreksi -
4
2.4.2. Pemeriksaan Segmen Anterior
OD PEMERIKSAAN OS
- RAPD -
5
2.4.5. Pemeriksaan Tekanan Intraokular
OD Metode Pemeriksaan OS
Tn Palpasi Tn
- Tonometri Non-Contact -
- Nyeri Tekan -
- Massa Tumor -
- Glandula Preaurikular -
2.5. Diagnosis
OD Keratitis
2.6. Tatalaksana
Metilprednisolon tab 4 mg 3 dd 1
6
2.7. Prognosis
1) Ulkus Kornea
2) Uveitis
3) Konjungtivitis
2.9. Dokumentasi
7
BAB III
PEMBAHASAN
melibatkan lebih dari satu lapisan kornea. Pola keratitis dapat dibagi menurut
endotelial. Lokasi keratitis dapat berada di bagian sentral atau perifer kornea,
bentuk lainnya. Keratitis akan memberikan gejala mata merah, rasa silau dan
merasa kelilipan.
8
sehingga sel-sel proinflamasi tersebut dapat merusak kornea. Rangsangan
cahaya. Pada keratitis herpetika yang kronik dan disertai dengan neo-
iritasi okuler dan blefarospasme. Oleh karena korea memiliki banyak serat-
serat saraf, kebanyakan lesi kornea baik supervisial ataupun profunda, dapat
sebagai jendela mata dan merefraksikan cahaya, lesi kornea sering kali
dibagian Sentral.
9
Penatalaksanaan pada ketratitis atau pun ulkus kornea pada prinsipnya
adanya infeksi campuran dengan bakteri. Untuk jamur pilihan terapi yaitu :
natamisin, amfoterisin atau fluconazol. Selain itu obat yang dapat membantu
keratitis pungtata superfisial dan ulkus kornea sebaiknya juga diberikan terapi
keluhan-keluhan pasien. Pasien dapat diberi air mata buatan, sikloplegik dan
dan memperpanjang waktu kontak kornea dengan lingkungan luar. Selain itu,
dapat memperpanjang infeksi dari virus jika memang etiologi dari KPS
10
tersebut adalah virus. Pemberian kortikosteroid pada ulkus kornea masih
11