Modul RKPL
Modul RKPL
Identitas Modul
IDENTITAS MODUL
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bengkalis Pertemuan ke : 7 dan 9
Jurusan/Program Studi : Teknik Informatika/ Rekayasa Modul ke :4
Perangkat Lunak
Kode Mata Kuliah : RPL16303 Jumlah Halaman :9
Nama Mata Kuliah : Rekayasa Kebutuhan Perangkat Mulai Berlaku : 2018
Lunak
B. Komponen Modul
1. Judul Modul
MODUL IV
TUJUAN DAN TAHAPAN DALAM ANALISIS KEBUTUHAN
2. Kompetensi Dasar
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami penerapan analisis dan
spesifikasi kebutuhan
4. Indikator Pencapaian
a. Mahasiswa mengerti tujuan analisiss perancangan perangkat lunak
b. Mahasiswa memahami tentang spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
5. Referensi
1. Daniel Siahaan.2012. Analisa Kebutuhan Dalam Rekayasa Perangkat
Lunak, Andi, Yogyakarta
2. Sommerville, I, 2007. Software Engineering. 8th Edition: Addison-Wesley
3. Roger S. Pressman, Ph.D. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Edisi 7 Buku
1, Andi, Yogyakarta
C. Materi Modul
ANALISIS KEBUTUHAN
4.1.1 Definisi
Analisis kebutuhan (requirements analysis) merupakan langkah awal untuk
menentukan gambaran perangkat yang akan dihasilkan ketika pengembang
melaksanakan sebuah proyek pembuatan perangkat lunak. Perangkat lunak yang
baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sangat tergantung pada keberhasilan
dalam melakukan analisis kebutuhan. Untuk proyek-proyek perangkat lunak yang
besar, analisis kebutuhan dilaksanakan setelah aktivitas sistem information
engineering dan perencanaan proyek perangkat lunak
Analisis kebutuhan perangkat lunak dapat diartikan sebagai:
a. Proses mempelajari kebutuhan pemakai untuk mendapatkan definisi
kebutuhan sistem atau perangkat lunak [IEE93].
b. Proses untuk menetapkan fungsi dan unjuk kerja perangkat lunak,
menyatakan antarmuka perangkat lunak dengan elemen-elemen sistem lain,
dan menentukan kendala yang harus dihadapi oleh perangkat lunak [PRE01].
Analisa kebutuhan yang baik belum tentu menghasilkan perangkat lunak yang
baik, tetapi analisa kebutuhan yang tidak tepat menghasilkan perangkat lunak
yang tidak berguna. Mengetahui adanya kesalahan pada analisis kebutuhan pada
tahap awal memang jauh lebih baik dibandingkan jika mengetahui kesalahan
analisis kebutuhan ketika sudah memasuki penulisan kode atau pengujian, bahkan
hampir masuk dalam tahap penyelesaian merupakan kesalahan yang sangat fatal
karena biaya dan waktu yang diperlukan akan menjadi sia-sia.
Analisa kebutuhan adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi, mode,
dan spesifikasi tentang perangkat lunak yang diinginkan klien/pengguna. Antara
klien dan pembuat perangkat lunak harus terlibat aktif dalam tahap ini. Informasi
dari klien akan menjadi acuan untuk melakukan desain perangkat lunak.
Analisis kebutuhan merupakan satu dari banyak aktivitas kritis pada proses
rekayasa kebutuhan perangkat lunak untuk memahami permasalahan dari sistem
yang berjalan dan solusi dari sistem yang akan dibuat (Yen et.al, 1998).
Ada tiga faktor yang harus dipenuhi untuk ketika melakukan analisis
kebutuhan yaitu :
a. Lengkap, yang artinya semua kebutuhan yang diharapkan oleh klien telah
didapatkan saat melakukan analisis
b. Detail, artinya berhasil mengumpulkan informasi secara rinci.
c. Benar, maksudnya adalah semua data yang didapatkan pada saat melakukan
anlisis harus benar, sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh klien, bukan
benar menurut apa yang dipikirkan oleh pihak analisis
a. Data Flow Diagram, kamus data, dan spesifikasi proses jika menggunakan
teknik terstruktur.
b. Diagram Use Case dan skenario sistem jika menggunakan pendekatan objek.
Manfaat atau kegunaan dokumen SKPL menurut Witarto [WIT04] dari IEEE
yaitu:
a) Memastikan kesamaan antara kebutuhan untuk pengembangan dengan
kebutuhan yang ditulis dalam dokumen.
b) Mendefinisikan kerangka kerja bersama untuk proses-proses pengembangan
perangkat lunak.
c) Memperjelas peran dan antarmuka bagi para pihak yang terlibat dalam
proses-proses pengembangan perangkat lunak.
d) Memperjelas jenis dan isi dari dokumen.
e) Mengenali tugas-tugas, tahapan-tahapan, baselines, aktivitas kaji ulang, dan
dokumentasinya.
f) Belajar dari pendekatan praktis yang diterapkan di dunia industri.
g) Menghilangkan jebakan-jebakan dan persoalan-persoalan seperti yang
dialami di masa lalu.
D. Rangkuman
a. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sangat
tergantung pada keberhasilan dalam melakukan analisis kebutuhan.
Analisa kebutuhan yang baik belum tentu menghasilkan perangkat lunak
yang baik, tetapi analisa kebutuhan yang tidak tepat menghasilkan
perangkat lunak yang tidak berguna.
b. Tujuan dari analisis kebutuhan secara umum adalah memahami masalah
yang akan dibuat perangkat lunaknya secara menyeluruh.
c. Analisa kebutuhan ini terdiri dari lima tahapan diantaranya mempelajari
dan memahami persoalan, mengidentifikasi kebutuhan pemakai,
mendefinisikan kebutuhan perangkat lunak, membuat dokumen spesifikasi
kebutuhan, mengkaji ulang (review) kebutuhan.
d. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang nantinya
dijadikan permasalahan dalam tahapan analisis kebutuhan diantaranya
wawancara dengan pemakai,. observasi atau pengamatan lapangan,
kuesioner, mempelajari referensi atau dokumen-dokumen yang digunakan.
e. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) adalah dokumen yang
berisi pernyataan lengkap dari apa yang harus dilakukan atau dipenuhi
oleh perangkat lunak
E. Evaluasi
Tugas Lapangan
Lakukan pengumpulan data dengan pemangku kepentingan sesuai dengan
Project Tugas Besar yang akan di bangun. Proses pengumpulan bisa dilakukan
dengan menggunakan metode wawancara dan kuisioner.
Buatlah rangkuman hasil pengumpulan data, dan berikan deskripsi bagaimana
bentuk aplikasi yang ingin dihasilkan dan tambahkan referensi jika terdapat
aplikasi serupa yang sudah ada.
A. Identitas Modul
IDENTITAS MODUL
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bengkalis Pertemuan ke : 10 - 12
Jurusan/Program Studi : Teknik Informatika/ Rekayasa Modul ke :5
Perangkat Lunak
Kode Mata Kuliah : RPL16303 Jumlah Halaman :7
Nama Mata Kuliah : Rekayasa Kebutuhan Perangkat Mulai Berlaku : 2018
Lunak
B. Komponen Modul
1. Judul Modul
MODUL V
SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK
2. Kompetensi Dasar
Agar mahasiswa mampu memahami spesifikasi yang dibutuhkan dalam
spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
4. Indikator Pencapaian
a. Mahasiswa memahami perancangan SRS/SKPL
5. Referensi
1. Daniel Siahaan.2012. Analisa Kebutuhan Dalam Rekayasa Perangkat
Lunak, Andi, Yogyakarta
2. Sommerville, I, 2007. Software Engineering. 8th Edition: Addison-Wesley
3. Roger S. Pressman, Ph.D. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Edisi 7 Buku
1, Andi, Yogyakarta
C. Materi Modul
7) Maintenance Group
Memantau dan merawat performansi sistem perangkat lunak yang dibuat
selama pelaksanaan dan pada saat modifikasi muncul (80% dari pekerjaan).
8) Technical Support
Kelompok orang, konsultan atau orang yang mempunyai kepandaian lebih
tinggi, yang akan memberikan dukungan teknis kepada pengembang
perangkat lunak.
1. Benar
Setiap kebutuhan yang dinyatakan dalam SKPL merepresentasikan kebutuhan
dari perangkat lunak yang akan dibangun.
3. Lengkap
SKPL dikatakan lengkap jika menyertakan:
a. Semua kebutuhan yang harus dilakukan perangkat lunak.
b. Definisi dari bentuk tanggapan perangkat lunak terhadap semua kelas data
masukan dari berbagai situasi.
c. Identifikasi yang lengkap dari setiap halaman, gambar dan tabel,
penjelasan istilah-istilah yang digunakan, dan rujukan-rujukan.
d. Ttidak ada bagian yang dinyatakan dengan “akan didefinisikan kemudian”
(to be define).
4. Dapat diverifikasi
Setiap kebutuhan yang dinyatakan dalam SKPL dapat diperiksa dan diuji
kebenarannya.
5. Konsisten
Semua atau sebagian kebutuhan yang dinyatakan dalam SKPL tidak
bertentangan dokumen-dokumen lain yang disusun sebelumnya, seperti
dokumen spesifikasi kebutuhan sistem.
7. Dapat dimodifikasi
Struktur dan gaya penulisan SKPL memungkinkan untuk diubah dengan
mudah jika ada perubahan kebutuhan, tetapi tetap konsisten dan lengkap.
8. Dapat ditelusuri
SKPL dapat ditelusuri jika ditulis dalam bentuk yang dapat menjelaskan dari
mana asal kebutuhan dan kebutuhan bagaimana direalisasi.
10. Ringkas
Isi SKPL ditulis dengan kalimat-kalimat yang ringkas dan jelas.
11. Terorganisasi
Penulisan kebutuhan diorganisasi dengan tata letak tertentu sehingga
memudahkan untuk mencarinya.
1. PENDAHULUAN
1.1 Kegunaan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Definisi, Akronim, dan Singkatan
1.4 Referensi
1.5 Ikhtisar
2. DESKRIPSI UMUM
2.1 Perspektif Produk
2.2 Fungsi Produk
2.3 Karakteristik Pemakai
2.4 Batasan-batasan
2.5 Asumsi dan Ketergantungan
3. KEBUTUHAN RINCI
3.1 Kebutuhan Antarmuka Eksternal
3.1.1 Antarmuka Pemakai
3.1.2 Antarmuka Perangkat Keras
3.1.3 Antarmuka Perangkat Lunak
3.1.4 Antarmuka Komunikasi
3.2 Kebutuhan Fungsional
3.2.1 Deskripsi Kebutuhan Fungsional
3.2.2 Diagram Konteks
3.2.3 Diagram Aliran Data
3.2.3.1 Diagram Aliran Data Proses 1
3.2.3.2 Diagram Aliran Data Proses 2
.
.
3.2.3.n Diagram Aliran Data Proses n
1. PENDAHULUAN
1.1 Kegunaan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Definisi, Akronim, dan Singkatan
1.4 Referensi
1.5 Ikhtisar
2. DESKRIPSI UMUM
2.1 Perspektif Produk
2.2 Fungsi Produk
2.3 Karakteristik Pemakai
2.4 Batasan-batasan
2.5 Asumsi dan Ketergantungan
3. KEBUTUHAN RINCI
3.1 Kebutuhan Antarmuka Eksternal
3.1.1 Antarmuka Pemakai
3.1.2 Antarmuka Perangkat Keras
3.1.3 Antarmuka Perangkat Lunak
3.1.4 Antarmuka Komunikasi
3.2 Kebutuhan Fungsional
3.2.1 Deskripsi Kebutuhan Fungsional
3.2.2 Diagram Use Case
3.2.3 Skenario
3.2.3.1 Skenario Use Case 1
3.2.3.2 Skenario Use Case 2
.
.
3.2.3.n Skenario Use Case n
3.3 Kebutuhan Performansi
3.4 Kendala Perancangan
3.5 Atribut Sistem Perangkat Lunak
3.6 Kebutuhan Lain
D. Rangkuman
a. SKPL secara umum harus mencantumkan semua kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh perangkat lunak. Selain itu, SKPL juga harus dapat
mendefinisikan atribut-atribut perangkat lunak, seperti: keandalan
(reliability), ketersediaan (availability), keamanan (security), kemampuan
untuk dapat dipelihara (maintainability), dan portabilitas (portability).
b. Kebutuhan perangkat lunak ditulis secara sistematis dalam suatu dokumen
yang disebut Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL), sehingga dapat
dijadikan acuan oleh pemakai dan pengembang pada saat dan setelah
pelaksanaan pembuatan perangkat lunak. Oleh karena itu ada beberapa hal,
seperti atribut dan sistematika, yang harus diperhatikan untuk dapat
menuliskan SKPL yang baik.
E. Evaluasi
1. Buatlah dokumen SKPL untuk proyek yang pernah anda buat sebelumnya!
A. Identitas Modul
IDENTITAS MODUL
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bengkalis Pertemuan ke : 13 dan 14
Jurusan/Program Studi : Teknik Informatika/ Rekayasa Modul ke :6
Perangkat Lunak
Kode Mata Kuliah : RPL16303 Jumlah Halaman : 10
Nama Mata Kuliah : Rekayasa Kebutuhan Perangkat Mulai Berlaku : 2018
Lunak
B. Komponen Modul
1. Judul Modul
MODUL VI
VERIFIKASI DAN VALIDASI KEBUTUHAN
2. Kompetensi Dasar
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana memilih metode
dan melakukan verifikasi kebutuhan perangkat lunak yang sesuai.
4. Indikator Pencapaian
a. Mahasiswa mampu memilih metode verifikasi kebutuhan perangkat
lunak yang sesuai
b. Mahasiswa mampu melakukan verifikasi kebutuhan perangkat lunak
5. Referensi
1. Siahaan, D. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak. Andi Offset,
Yogyakarta
2. Sommerville, I. (2000). Software Engineering Edisi 6 jilid 1. Erlangga,
Jakarta
C. Materi Modul
VERIFIKASI KEBUTUHAN
6.1 Verifikasi
Verifikasi terhadap kebutuhan perangkat lunak adalah tahapan dari rekayasa
perangkat lunak untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan atau dalam istilahnya “doing the thing right”.
Menurut (Abraham and Moore, 2001) aktivitas verifikasi dan validasi
memiliki tujuan untuk memastikan:
a. Dokumen SKPL menjelaskan dengan benar keinginan terhadap kemampuan
dan karakteristik yang memuaskan bagi pemangku kepentingan.
b. SKPL diuraikan dengan benar sesuai dengan kebutuhan sistem, aturan bisnis,
dan sumber-sumber lain yang berkaitan.
c. Spesifikasi kebutuhan menyeluruh dan berkualitas tinggi.
d. Representasi kebutuhan sudah konsisten dan tidak ada konflik antara
spefikasi satu dengan yang lainnya.
e. SKPL menyediakan informasi yang cukup, berkualitas dan dapat dipercaya.
Dengan mengacu pada standar IEEE 830-1998 (IEEE, 1998), verifikasi dan
validasi dari spesifikasi kebutuhan diharuskan memiliki kriteria antara lain:
a. Tepat, spesifikasi kebutuhan dinyatakan benar apabila setiap pernyataan
kebutuhan dengan sistem bisa saling bertemu dan dapat direalisasikan.
b. Tidak rancu, spesifikasi kebutuhan disebut tidak rancu jika dan hanya jika
setiap pernyataan kebutuhan hanya memiliki satu interpretasi.
c. Lengkap, semua spesifikasi kebutuhan sudah mencakup keseluruhan sistem
yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan.
d. Konsisten, tidak terdapat bagian atau sub bagian yang konflik antara satu
dengan lainnya.
e. Diranking berdasarkan kepentingannya, Spesifikasi kebutuhan di susun sesuai
dengan prioritas pentingnya tiap bagian di dalam sistem.
f. Dapat diverifikasi, hasil akhir dari produk dapat diukur sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan.
g. Dapat dimodifikasi, spesifikasi kebutuhan dimungkinkan untuk dilakukan
perubahan.
h. Dapat dilacak, Spesifikasi dapat ditelusuri tiap bagiannya tahap demi
tahap.
Untuk mempermudah melakukan proses verifikasi dan validasi tersebut daftar
pertanyaan untuk pengecekan terstruktur dapat digunakan seperti pada tabel 6.1.
Tabel 6.1 Daftar pertanyaan untuk mempermudah proses verivikasi dan validasi
Sumber: Rekayasa Perangkat Lunak, Daniel Siahaan
ITEM VERIFIKASI
KETEPATAN - Apakah semua kasus penggunaan dapat
direalisasikan melalui sequence diagram?
- Apakah semua kebutuhan didalam SRS juga
terdapat dalam model analisis?
KERANCUAN - Apakah terdapat penggunaan susunan kata seperti
“mungkin”, memungkinkan”, “seharusnya”,
“dapat”, “lebih baik”, “beberapa”, “seringkali” atau
kata lain yang tidak mempunyai ukuran pasti.
- Apakah sudah menggunakan struktur standar
Bahasa yang baku.
KELENGKAPAN - Apakah semua referensi didefinisikan sepenuhnya?
- Apakah semua pengertian yang tidak umum
didefinisikan?
- Apakah semua kondisi dan hubungan keterikatan
spesifikasi kebutuhan fungsional terdapat di dalam
SRS?
KONSISTEN - Apakah setiap atribut didefinisikan sekali saja?
- Apakah setiap metode didefinisikan sekali saja?
DAPAT DIVERIFIKASI - Apakah semua kuantitas spesifikasi dalam
pengertian yang terukur?
DAPAT DIMODIFIKASI - Sudahkan semua struktur yang berulang
dihilangkan?
- Apakah struktur SRS sesuai dengan struktur model
analisis?
DAPAT DILACAK - Apakah setiap kebutuhan dapat ditelusuri pada
kasus penggunaannya untuk direalisasikan?
6.2 Validasi
Validasi dibutuhkan untuk memberikan kepastian bahwa rancangan dan
dokumen dari sistem yang akan diimplementasikan telah sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan pemangku kepentingan baik pemesan, pengguna, maupun pihak
pengembang.
Validasi untuk memberikan kepuasan kepada pemangku kepentingan
1) Tepat
2) Lengkap
3) Tidak rancu
4) Konsisten
5) Dirangking berdasarkan tingkat kepentingan dan stabilitas
6) Dapat dimodiiikasi
7) Dapat diverifikasi
8) Dapat dilacak
6.4 Pengujian
Pengujian adalah cara terbaik untuk melakukan validasi kebutuhan. Sesuai
dengan apa yang didapatkan pelanggan, apa yang diharapkan, dan dapat
direalisasikan. Pengujian dapat menggunakan teknik-teknik elisitasi. Metode
pengujian yang dapat diterapkan adalah:
a. Simulasi
b. Prototipe
c. Pilot
D. Rangkuman
Verifikasi kebutuhan perangkat lunak adalah tahapan dari rekayasa perangkat
lunak untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan atau dalam istilahnya “doing the thing right” sedangkan validasi
dibutuhkan untuk memberikan kepastian bahwa rancangan dan dokumen dari
sistem yang akan diimplementasikan telah sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan pemangku kepentingan baik pemesan, pengguna, maupun pihak
pengembang.
Verifikasi dan validasi dari spesifikasi kebutuhan diharuskan memiliki kriteria
seperti tepat, tidak rancu, lengkap, konsisten, di ranking berdasarkan kepentingan,
dapat diverifikasi, dapat dimodifikasi dan dapat dilacak
E. Evaluasi
1. Jelaskan mengenai verifikasi dan validasi kebutuhan perangkat lunak!
2. Fokus kegiatan pada tahapan verifikasi?
3. Sebutkan metode pengujian yang dapat diterapkan dalam verifikasi dan
validasi kebutuhan perangkat lunak!