Putusan 19 P Hum 2015 20240116182716
Putusan 19 P Hum 2015 20240116182716
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 19 P/HUM/2015
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG
ne
ng
Memeriksa dan mengadili perkara permohonan hak uji materiil terhadap
do
gu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Jawa Barat Tahun 2014
Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 166),
In
A
dan pengujian materiil Pasal 22, Pasal 33 ayat (3), Pasal 49 ayat (4), Pasal 50
ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62 ayat (2) huruf d, Pasal 64
ah
lik
ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 113 Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
am
ub
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 166), pada tingkat
pertama dan terakhir telah memutuskan sebagai berikut, dalam perkara:
ep
k
R
Kota Bekasi, Jawa Barat, pekerjaan Seketaris Umum;
si
2. DADENG NAZARUDIN, kewarganegaraan Indonesia, tempat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sukaluyu, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten
si
Karawang, pekerjaan Ketua Umum;
8. MUHAMMAD HAFIDZ, kewarganegaraan Indonesia, tempat
ne
ng
tinggal Jalan Tatya Wuni 4, Blok F5 Nomor 2, Kelurahan
Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,
pekerjaan Karyawan PT Danapersaraya Motor Industri;
do
gu 9. ABRORI, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal
Igirtenjo, RT.003 RW.004 Mlayang, Sirampog, Kabupaten
In
A
Brebes, pekerjaan Karyawan PT Komponen Futaba Nusa
Persada;
ah
lik
10. BENNY ADAM, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal
Dusun Duren, RT.017/005 Duren, Klari, Kabupaten Karawang,
pekerjaan Karyawan PT Mondelez Internasional;
am
ub
11. SOFYAN HADI, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal
Kampung Gandok, RT.002/005 Pakuan, Kota Bogor Selatan,
ep
Jawa Barat, pekerjaan Karyawan PT Indospray Perkasa;
k
si
Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, pekerjaan Karyawan
PT Hagihara Wetsjava Industries;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Tirta Sukabumi;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
18. SOHIRUL MUSTOFA, kewarganegaraan Indonesia, tempat
si
tinggal Kampung Keramat Jaya, RT.002/001 Kertaraharja,
Cikembar Kabupaten Sukabumi, pekerjaan Karyawan PT
ne
ng
Glostar Indonesia;
19. KATENO, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal Perum
Mutiara Bumi Metro Blok D3, Nomor 7, Rt.002, Rw.03 Parung
do
gu Kuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pekerjaan Karyawan
PT Nirmala TirtaPutra Sukabumi;
In
A
20. ERNI AMALIA, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal
Kampung Kubang, RT.003/006, Bojong, Cikembar, Kabupaten
ah
lik
Sukabumi, pekerjaan Karyawan PT Citra Unggul Perkasa;
Selanjutnya memberi kuasa kepada:
1. ARIP YOGIAWAN, S.H.;
am
ub
2. DESTRI TSURAYAYA ISTIQAMAH, S.H.;
3. DHANUR SANTIKO, S.H.;
ep
4. STEVEN SUPRIANTIO, S.H.;
k
si
7. RIZKY RAMDANI, S.H.;
8. WILLY HANAFI, S.H.;
ne
ng
9. HARDIANSYAH, S.H.;
10. SURYA TJANDRA, S.H., LL.M.;
do
gu
lik
ub
melawan:
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. YESSI ESMIRALDA, S.H., M.H., Kepala Biro Hukum dan HAM
si
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat;
2. DENNY WAHJUDIN, S.H., M.H., Kepala Bagian Bantuan
ne
ng
Hukum dan HAM pada Biro Hukum dan HAM Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat;
3. TATANG FIRMANSYAH, S.H., M.H., Kepala Sub Bagian
do
gu Litigasi pada Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat;
In
A
4. YUSUF SUPRIATNA, S.H., Kepala Sub Bagian Non Litigasi
pada Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
ah
lik
Barat;
5. DEWI MARTININGSIH, S.H., M.H., Kepala Sub bagian HAM
pada Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
am
ub
Barat;
6. FIRMAN N. ALAMSYAH, S.H., M.H., Pelaksana pada Biro
ep
Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat;
k
si
8. DADI ANDRIYANDI NUGRAHA, S.H., Pelaksana pada Biro
Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat;
ne
ng
do
gu
lik
ub
permohonan hak uji materiil terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
ah
Daerah Jawa Barat Tahun 2014 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah
es
Provinsi Jawa Barat Nomor 166), dan pengujian materiil Pasal 22, Pasal 33 ayat
M
ng
(3), Pasal 49 ayat (4), Pasal 50 ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3),
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 62 ayat (2) huruf d, Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan
si
ayat (2), serta Pasal 113 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Jawa
ne
ng
Barat Tahun 2014 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 166), dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut:
I. Kewenangan Mahkamah Agung:
do
gu 1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (2) UUD 1945,
selengkapnya kami kutip berbunyi: “Kekuasaan kehakiman dilakukan
In
A
oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
ah
lik
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”;
Ketentuan Pasal 24A ayat (1) UUD 1945, juga menegaskan, bahwa:
am
ub
“Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
ep
undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan
k
oleh undang-undang”;
ah
si
Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 73, Tambahan Lembaran
ne
ng
do
gu
lik
ub
undang”;
3. Bahwa karena objek permohonan pengujian ini adalah Perda 6/2014,
ka
dan muatan materi ketentuan Pasal 22, Pasal 33 ayat (3), Pasal 49 ayat
ep
(4), Pasal 50 ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62
ah
ayat (2) huruf d, Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
II. Kedudukan Hukum (legal standing) Para Pemohon;
si
1. Bahwa sebagaimana dimaksud Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2009, menyatakan: “Permohonan sebagaimana
ne
ng
dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan oleh pihak yang
menganggap haknya dirugikan oleh berlakunya peraturan perundang-
undangan di bawah undang-undang, yaitu:
do
gu a. Perorangan warga negara Indonesia;
b. Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai
In
A
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang; atau
ah
lik
2. Bahwa Pemohon I-IV, merupakan pimpinan dari Serikat Pekerja/Serikat
Buruh dan Perkumpulan Perdata, yaitu sebagai kelompok orang yang
am
ub
mempunyai kepentingan sama, dengan merujuk pada Pasal 28C ayat
(2) dan Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
ep
Indonesia Tahun 1945, serta doktrin “organization standing” (legal
k
si
Indonesia, yang tugas dan peranan Pemohon I -IV dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan perlindungan, pembelaan dan penegakan keadilan
ne
ng
do
gu
lik
ub
dan anggota Serikat Petani (Bukti P-4E dan Bukti P-4S) yang masih
ep
aktif bekerja;
ah
Pasal 49 ayat (4), Pasal 50 ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat
es
(3), Pasal 62 ayat (2) huruf d, Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69
M
ng
ayat (1) dan ayat (2) Perda 6/2014, para Pemohon kehilangan jaminan,
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perlindungan dan kepastian hukum, akibat tumpang tindihnya,
si
penghilangan, dan copy paste dari Undang-Undang 13/2003;
Berdasarkan uraian tersebut di atas, para Pemohon memiliki kedudukan
ne
ng
hukum sebagai para Pemohon dalam permohonan pengujian Formil Perda
6/2014, dan pengujian Materiil Pasal 22, Pasal 33 ayat (3), Pasal 49 ayat
(4), Pasal 50 ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62 ayat (2)
do
gu huruf d, Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2), serta
Pasal 113 Perda 6/2014, terhadap Undang-Undang 13/2003;
In
A
III. Alasan-Alasan Permohonan Para Pemohon:
A. Pengujian Formil:
ah
lik
1. Bahwa pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
am
ub
dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya untuk meningkatkan harkat, martabat, dan harga diri
ep
tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur,
k
si
sehingga terpenuhi hak-hak dan perlindungan yang mendasar bagi
tenaga kerja dan buruh serta pada saat yang bersamaan dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Perda ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat
R
persetujuan bersama DPRD”;
si
Atas ketentuan tersebut, Gubernur Daerah Provinsi Jawa Barat,
ne
ng
pada tanggal 24 Juli 2014 telah menetapkan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Jawa Barat Tahun 2014
do
gu Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 166), [selanjutnya disebut Perda 6/2014, vide Bukti P-1];
In
A
4. Bahwa keberadaan Perda harus berisi penyelenggaraan otonomi
daerah, tugas pembantuan, dan penjabaran peraturan perundang-
ah
lik
undangan, sebagaimana ditegaskan dalam ketentuan Pasal 14
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
am
ub
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234) [selanjutnya disebut
ep
Undang-Undang 12/2011, Bukti P-6], yang selengkapnya kami kutip
k
berbunyi:
ah
si
Kabupaten/Kota berisi materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa sifat hukum
si
ketenagakerjaan adalah melindungi pihak yang lemah dan
menempatkan mereka pada kedudukan yang layak bagi
ne
ng
kemanusiaan, dan untuk mendapatkan keadaan sosial dalam
lapangan ketenagakerjaan yang pelaksanaannya diselenggarakan
dengan jalan melindungi pekerja terhadap kekuasaan pengusaha
do
gu yang tidak terbatas;
6. Oleh karenanya, maka Negara c.q. Pemerintah c.q. Pemerintah
In
A
Daerah bertanggungjawab untuk memberikan jaminan,
perlindungan dan kepastian hukum bagi buruh sebagai pihak yang
ah
lik
kedudukannya lebih lemah apabila dibandingkan dengan
pengusaha, sebagaimana ditegaskan dalam ketentuan Pasal 28D
ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
am
ub
1945, yang kami kutip berbunyi:
“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
ep
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
k
hukum”;
ah
si
masyarakat Jawa Barat, dalam hal ini kaum pekerja/buruh, dalam
menghadapi globalisasi dan segala akibatnya, masyarakat malah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lingkup, atau objek yang akan diatur, jangkauan dan arah
si
pengaturan, serta pengkajian, harmonisasi dan penyelarasan
dengan peraturan perundang-undangan lainnya yang lebih
ne
ng
dahulu ada di Kota/Kabupaten Provinsi Jawa Barat;
Padahal keberadaan sebuah “Naskah Akademik” adalah
penting, agar tidak terjadi salah perhitungan dan kesalahan
do
gu logika akan dampak keberadaan sebuah Perda Provinsi,
sebagaimana yang digariskan dalam ketentuan Pasal 17 dan
In
A
Pasal 56 ayat (2) Undang-Undang 12/2011;
2) Penyusunan dan Pengesahan Perda 6/2014 dilakukan secara
ah
lik
terburu-buru oleh DPRD dan Gubernur;
Perda 6/2014 yang keberlakuannya cenderung dipaksakan
karena mengejar “target” berakhirnya masa keanggotaan
am
ub
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat
ini juga telah disahkan dengan terburu-buru, bahkan di tengah
ep
riuhnya pesta demokrasi di negeri ini (Pemilihan Presiden dan
k
si
dalam keanggotaan Lembaga Kerja Sama Tripartit Provinsi dan
Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Barat;
ne
ng
do
gu
lik
ub
lainnya;
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Serta pula pada ketentuan Pasal 108 huruf d dan f, yang
si
mempunyai tulisan dan makna yang sama;
3) Materi Muatan Perda 6/2014 banyak yang hanya Copy Paste
ne
ng
dari Undang-Undang 13/2003, serta Tidak Harmonis antara
Pasal per Pasal;
Keberadaan sebuah Peraturan Daerah, layaknya diharapkan
do
gu sebagai hasil dari penelitian atau pengkajian hukum dan hasil
penelitian lainnya, terhadap suatu masalah tertentu yang dapat
In
A
dipertanggungjawabkan secara ilmiah sebagai solusi terhadap
permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat;
ah
lik
Seyogyanya pula, materi muatan dalam Peraturan Daerah
adalah sebagai penjabaran dari peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, sebagaimana amanat ketentuan Pasal 14
am
ub
Undang-Undang 12/2011. Sehingga, materi muatan dalam
Peraturan Daerah bukan mengganti kalimat-kalimat yang sama
ep
dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, agar
k
si
Ketentuan Perda 6/2014 yang mempunyai muatan materi dari
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, di antaranya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ketentuan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan
si
lainnya, yaitu Bab tentang Lembaga Penyedia Jasa Penata
Laksana Rumah Tangga, Bab tentang Fasilitas Kesejahteraan
ne
ng
Pekerja/Buruh, dan Bab tentang Insentif Pengusaha/
Perusahaan;
Selain itu, ketentuan Pasal 62 ayat (2) huruf d dengan Pasal 70,
do
gu terkait peralihan hubungan kerja terlihat kontradiktif, serta Pasal
108 dan Pasal 111 Perda 6/2014 yang mengatur ketentuan
In
A
larangan dan ketentuan pidana, senyatanya saling bertentangan
(non harmonis) dengan ketentuan Pasal 47 Perda 6/2014, yang
ah
lik
mengatur kewajiban dari hal-hal yang dilarang dalam kedua
pasal tersebut;
4) Perda 6/2014 banyak memberikan “cek kosong” kepada
am
ub
Pemerintah Daerah dan Perangkat Daerah yang cenderung
“executive heavy”, dan membuka peluang Korupsi;
ep
Untuk pelaksanaannya, Perda 6/2014 memandatkan
k
si
dan Dinas Tenaga Kerja untuk memberikan Izin, yang secara
prosedural telah bersifat “executive heavy” dengan memberikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
- 1 Peraturan Daerah:
ah
- 16 Peraturan Gubernur:
es
[Pasal 7 ayat (3), Pasal 10 ayat (3), Pasal 12 ayat (4), Pasal
M
ng
14 ayat (4), Pasal 27, Pasal 30 ayat (4), Pasal 37 ayat (2),
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 41 ayat (3), Pasal 43 ayat (5), Pasal 73, Pasal 82 ayat
si
(2), Pasal 83 ayat (4), Pasal 90 ayat (4), Pasal 103 ayat (1),
Pasal 106 ayat (2), dan Pasal 109 ayat (2)];
ne
ng
- 2 Keputusan Gubernur:
[Pasal 24 ayat (2), dan Pasal 83 ayat (1) huruf b];
- 7 Izin Gubernur:
do
gu [Pasal 18 ayat (2), Pasal 34 ayat (4), Pasal 41 ayat (1), Pasal
42 ayat (4), Pasal 44 ayat (3), Pasal 45 ayat (1), dan Pasal
In
A
78 ayat (2)];
- 3 Izin PemKab/Kota:
ah
lik
[Pasal 18 ayat (3) huruf a, dan Pasal 75 ayat (2) huruf e];
- 14 Izin Dinas:
[Pasal 36 ayat (2), Pasal 40 ayat (1), Pasal 42 ayat (3), Pasal
am
ub
44 ayat (2), Pasal 50 ayat (2), Pasal 55 ayat (3), Pasal 56,
Pasal 63 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 64 ayat (2), Pasal 65
ep
ayat (2) huruf b, Pasal 66 ayat (1), Pasal 96 ayat (1), serta
k
si
Pasal 6 Perda 6/2014, telah membuka peluang lahan korupsi
baru, sebagaimana yang dimaksud ketentuan Pasal 38 dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
mengikat;
R
es
B. Pengujian Materiil:
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Pasal 22 Perda 6/2014 bertentangan dengan Pasal 5 Undang-
si
Undang 13/2003;
Pasal 22 Perda 6/2014, merupakan ketentuan yang mengatur
ne
ng
tentang syarat Pemagangan yang diharapkan dapat menjadi tenaga
ahli atau setidak-tidaknya dapat dipekerjakan dan berkarya serta
menghasilkan produk atau jasa yang dapat memberikan
do
gu keuntungan bagi perusahaan pemberi kerja;
Ketentuan pemagangan juga dapat dikualifikasikan sebagai masa
In
A
dimana seorang calon pekerja menjalani masa percobaan, yang
membutuhkan kejelasan mengenai kelanjutan hubungan kerja serta
ah
lik
kepastian untuk tetap dapat pekerjaan, sebagaimana amanat
konstitusi Pasal 27 ayat (2) UUD 1945, yang juga diatur dalam
Pasal 5 Undang-Undang 13/2003;
am
ub
Ketentuan pasal a quo, senyatanya tidak memberikan jaminan
perlindungan dan kepastian kelanjutan hubungan kerja seorang
ep
calon pekerja yang telah selesai menjalani masa pemagangan
k
si
ayat (2) UUD 1945 sub. Pasal 5 Undang-Undang 13/2003;
2. Pasal 33 ayat (3) Perda 6/2014 mengandung keragu-raguan;
ne
ng
do
gu
(delapan) jam kerja/hari dengan 5 (lima) hari kerja atau 7 (tujuh) jam
kerja/hari dengan 6 (enam) hari kerja;
ah
lik
ub
Undang-Undang 13/2003;
ep
memenuhi syarat:
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(c) Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum;
si
(d) Adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan
(e) Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan:
ne
ng
ketertiban umum; kesusilaan; dan peraturan perundang-
undangan”;
Dalam ketentuan ayat selanjutnya, hanya mengatur akibat hukum
do
gu sepanjang mengenai perjanjian kerja yang tidak memenuhi syarat
(a) klasifikasi besar kecil perusahaan, dan (b) kesepakatan kedua
In
A
belah pihak, dapat dibatalkan;
Tetapi tidak mengatur mengenai akibat hukum sepanjang mengenai
ah
lik
perjanjian kerja yang tidak memenuhi syarat (c) kemampuan atau
kecakapan melakukan perbuatan hukum, (d) adanya pekerjaan
yang diperjanjikan, dan (e) pekerjaan yang diperjanjikan tidak
am
ub
bertentangan dengan: ketertiban umum; kesusilaan; dan peraturan
perundang-undangan;
ep
Sedangkan dalam ketentuan Pasal 52 ayat (3) Undang-Undang
k
si
dalam ayat (1) huruf c dan d (adanya pekerjaan yang diperjanjikan,
dan pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan
ne
ng
do
gu
Pengaturan akibat hukum dari batalnya demi hukum (null and void)
dari sebuah perjanjian kerja yang bertentangan dengan ketentuan
Pasal 52 ayat (1) huruf c dan d Undang-Undang 13/2003, atau tidak
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perjanjian kerja waktu tertentu yang bertentangan dengan
si
perundang-undangan, berakibat batal demi hukum;
Penghilangan akibat hukum dari batalnya demi hukum dalam Perda
ne
ng
6/2014, merupakan kejahatan terhadap hak mendapatkan kepastian
bekerja yang layak sebagaimana jaminan dari hak dasar setiap
orang, termasuk masyarakat Provinsi Jawa Barat, yang telah diatur
do
gu dalam Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
In
A
4. Pasal 50 ayat (2) Perda 6/2014 bertentangan dengan Pasal 59 ayat
(2) Undang-Undang 13/2003;
ah
lik
jenis pekerjaan yang dapat diperjanjikan dengan Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu dibuat dan ditetapkan oleh perusahaan dan Serikat
am
ub
Pekerja/Wakil Pekerja untuk kemudian didaftarkan pada Dinas”;
Penyerahan penetapan jenis pekerjaan yang dapat diperjanjikan
ep
dengan perjanjian kerja waktu tertentu (kontrak) kepada perusahaan
k
si
Dengan hilangnya nuansa protektif sebagai tanggungjawab dan
peranan Negara c.q. Pemerintah c.q. Pemerintah Daerah sebagai
ne
ng
do
gu
kerja, yang bisa dipakai ketika perlu dan bisa dibuang begitu sudah
tidak menguntungkan lagi;
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Republik Indonesia Nomor 100/Men/VI/2004 tentang Pelaksanaan
si
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu [selanjutnya disebut Kepmenaker
100/2004, Bukti P-10], yang menegaskan bahwa: “Menteri dapat
ne
ng
menetapkan ketentuan PKWT khusus untuk sektor usaha dan atau
pekerjaan tertentu”;
Dengan demikian, maka penentuan jenis sektor usaha atau
do
gu pekerjaan yang dapat diperjanjikan dengan perjanjian kerja waktu
tertentu (kontrak) adalah kewenangan Menteri yang bertanggung
In
A
jawab di bidang ketenagakerjaan, bukan diserahkan kepada
pengusaha dan serikat pekerja/wakil pekerja;
ah
lik
5. Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62 ayat (2) huruf d, Pasal
64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2) Perda
6/2014 bertentangan dengan Pasal 66 ayat (4) Undang-Undang
am
ub
13/2003;
Ketentuan Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62 ayat (2)
ep
huruf d, Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat
k
si
pekerja/serikat buruh di Provinsi Jawa Barat;
Pasal 58 ayat (2) Perda 6/2014 yang menegaskan bahwa:
ne
ng
do
gu
pada ayat (1), ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf d serta ayat (3)
tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja antara
ah
lik
ub
pemberi pekerjaan”;
Patut diduga, Perda 6/2014 dibuat semata-mata bukan kebutuhan
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perjanjian kerja alih daya (outsourcing) demi hukum beralih menjadi
si
perjanjian kerja dengan perusahaan pemberi pekerjaan,
mengakibatkan pemilik modal memaksakan Pasal 58 ayat (2) Perda
ne
ng
6/2014 untuk seolah-olah menjadi lex specialist dari ketentuan
peraturan perundang-undangan lainnya, dan menjadi bagian dari
penyelenggaraan otonomi daerah;
do
gu Ketentuan Pasal 60 ayat (3) dan Pasal 69 ayat (1) serta ayat (2)
Perda 6/2014, yang secara tegas mengatur bahwa perubahan
In
A
status perjanjian kerja alih daya (outsourcing) menjadi perjanjian
kerja waktu tidak tertentu (tetap), setelah melebihi masa kerja di
ah
lik
atas 3 (tiga) tahun tanpa mempertimbangkan jenis pekerjaan yang
dapat diperjanjikan dengan perjanjian alih daya (outsourcing)
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 65 ayat (2) dan Pasal
am
ub
66 ayat (1) Undang-Undang 13/2003 Juncto Pasal 3 ayat (2) dan
Pasal 17 ayat (3) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
ep
Republik Indonesia Nomor Per-19 Tahun 2012 tentang Syarat-
k
si
P-11], bertentangan dengan Pasal 65 ayat (8) dan Pasal 66 ayat (4)
Undang-Undang 13/2003;
ne
ng
do
gu
lik
ub
terampil dan disiplin seperti yang diatur Pasal 69 ayat (2) Perda
6/2014;
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diberlakukan, dan tidak menyentuh atau melibatkan perusahaan
si
pemberi pekerjaan;
Ketentuan tersebut akan menggiring proses perselisihan sebagai
ne
ng
akibat hukum dari penyimpangan perjanjian kerja alih daya
(outsourcing) yang hanya untuk usaha pelayanan kebersihan
(cleaning service), penyediaan makanan bagi pekerja/buruh
do
gu (catering), tenaga pengaman (security), jasa penunjang di
pertambangan dan perminyakan, serta penyediaan angkutan bagi
In
A
pekerja/buruh, menjadi tanggungjawab perusahaan penyedia jasa
pekerja (perusahaan outsourcing);
ah
lik
Ketentuan Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5) Perda 6/2014 justru
memperlemah peran Dinas Tenaga Kerja yang mempunyai tugas
dan peranan untuk melakukan pemeriksaan terhadap tindak
am
ub
penyimpangan/pelanggaran norma Undang-Undang 13/2003 yang
bukan mengandung unsur tindak pidana, dan menerbitkan nota
ep
pemeriksaan serta nota penetapan tertulis yang memerintahkan
k
Undang-Undang 13/2003;
R
si
Dengan berlakunya Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5) Perda 6/2014,
peran Dinas Tenaga Kerja yang telah diatur dalam Undang-Undang
ne
ng
do
gu
lik
ub
Padahal dalam ketentuan Pasal 176, Pasal 177, Pasal 178 ayat (1)
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
catatan dan meminta perbaikan atas penyimpangan dalam
si
perjanjian kerja alih daya (outsourcing);
6. Pasal 113 Perda 6/2014 bertentangan dengan Pasal 14 Undang-
ne
ng
Undang 12/2011;
Pasal 113 Perda 6/2014, menegaskan bahwa: “Dengan berlakunya
Peraturan Daerah ini, maka ketentuan peraturan perundang-
do
gu undangan mengenai ketenagakerjaan yang telah ada tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini”;
In
A
Sebuah Peraturan Daerah diharapkan menjadi dasar untuk menjadi
norma hukum dalam menetapkan kebijakan di Provinsi dan
ah
lik
Kabupaten/Kota. Namun, dalam ketentuan Pasal 113 Perda 6/2014,
justru menjelma menjadi ketentuan yang seolah-olah lebih baik dari
ketentuan perundang-undangan, baik diatasnya maupun
am
ub
dibawahnya;
Ketentuan tersebut, dalam praktek hubungan industrial dapat
ep
berpotensi menganulir Perda yang telah ditetapkan oleh
k
meskipun isi dari Perda 6/2014 tidak lebih baik dari Perda
R
si
dibawahnya. Oleh karenanya, ketentuan Pasal 113 Perda 6/2014,
telah tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 14 Undang-Undang
ne
ng
12/2011;
7. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, para Pemohon
do
gu
ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 113 Perda
6/2014, haruslah dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang
ah
lik
ub
Primair:
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Provinsi Jawa Barat Nomor 166), tidak memenuhi ketentuan pembentukan
si
undang-undang berdasarkan UUD 1945;
- Menyatakan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014
ne
ng
tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Jawa Barat
Tahun 2014 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 166), dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
do
gu Subsidair:
- Menyatakan muatan materi dalam Pasal 22, Pasal 33 ayat (3), Pasal 49 ayat
In
A
(4), Pasal 50 ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62 ayat (2)
huruf d, Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2), serta
ah
lik
Pasal 113 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Jawa Barat
Tahun 2014 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
am
ub
Barat Nomor 166), dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
ep
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan
k
- Menyatakan muatan materi dalam Pasal 22, Pasal 33 ayat (3), Pasal 49 ayat
R
si
(4), Pasal 50 ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62 ayat (2)
huruf d, Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2), serta
ne
ng
Pasal 113 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Jawa Barat
do
gu
sebagaimana mestinya.
Atau;
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
si
4279) (Bukti P-2);
3. Fotokopi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1985
ne
ng
tentang Mahkamah Agung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1985 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3316) (Bukti P-3);
do
gu 4. Fotokopi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
In
A
Tahun 1985 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 3,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4958) (Bukti P-
ah
lik
3A);
5. Fotokopi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Surat
Pencatatan Serikat pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dan Kartu Tanda
am
ub
Penduduk Pemohon- 1 (Bukti P-4);
6. Fotokopi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Surat
ep
Pencatatan Serikat pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dan Kartu Tanda
k
si
8. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Pemohon- 7-20 (Bukti P-4F – P-4S);
9. Fotokopi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
ne
ng
do
gu
lik
ub
Tahun 2013 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (Bukti P-
R
9);
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
14. Fotokopi Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
si
Indonesia Nomor 100/Men/VI/2004 tentang Pelaksanaan Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu (Bukti P-10);
ne
ng
15. Fotokopi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor Per-19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan
Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada Perusahaan Lain (Bukti P-11);
do
gu 16. Fotokopi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1951 tentang
Pernyataan Berlakunya Undang-undang Tahun 1948 Nomor 23 dari
In
A
Republik Indonesia untuk seluruh Indonesia (Bukti P-12);
Menimbang, bahwa permohonan hak uji materiil tersebut telah
ah
lik
disampaikan kepada Termohon pada tanggal 5 Maret 2015 berdasarkan Surat
Panitera Muda Tata Usaha Negara Mahkamah Agung Nomor 19/PER-
PSG/III/19P/HUM/2015 melalui PT Pos Indonesia yang diterima pada tanggal
am
ub
10 Maret 2015;
Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Termohon
ep
telah mengajukan jawaban tertulis pada tanggal 24 Maret 2015, yang pada
k
si
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (4) Peraturan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil
ne
ng
do
gu
lik
ub
2015 perihal penerimaan dan registrasi berkas Permohonan Hak Uji Materiil
ah
yang baru diterima pada hari Rabu, tanggal 11 Maret 2015. pada Bagian
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Selanjutnya Termohon Keberatan menyampaikan Jawaban Hak Uji Materiil
si
atas Permohonan Hak Uji Materiil yang telah ter-register dengan Nomor 19
P/ HUM/2015 sebagaimana diajukan oleh Para Pemohon Keberatan
ne
ng
tersebut pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2015 melalui Panitera
Mahkamah Agung Republik Indonesia Cq. Panitera Muda Tata Usaha
Negara (Hari ke -13). Dengan demikian, Jawaban Hak Uji Materiil dalam
do
gu perkara Hak Uji Materiil Nomor 19 P/HUM/2015 masih dalam tenggang
waktu 14 (empat belas hari) sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;
In
A
Oleh karena itu, Jawaban Hak Uji Materiil terhadap Permohonan Hak Uji
Materiil yang telah ter-register dengan Nomor 19 P/ HUM/2015
ah
lik
sebagaimana diajukan oleh Para Pemohon Keberatan a quo telah
memenuhi seluruh ketentuan persyaratan tenggang waktu, tata cara serta
syarat-syarat yang ditentukan dalam Perma 1/2011. Dengan demikian,
am
ub
sudah sepatutnya-lah Jawaban Hak Uji Materiil a quo yang diajukan oleh
Termohon Keberatan diterima oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia.
ep
2. Berkenaan dengan Objek Hak Uji Materiil yang diajukan oleh Para
k
Pemohon Keberatan:
ah
si
selanjutnya telah didaftarkan dan diregistrasi dengan Nomor 19 P/
HUM/Th.2015 melalui Direktorat Pranata dan Tata Laksana Tata Usaha
ne
ng
do
gu
Nomor 166), dan Pengujian Materiil Pasal 22, Pasal 33 ayat (3), Pasal 49
ayat (4), Pasal 50 ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62
ah
lik
ayat (2) huruf d. Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat
(2), serta Pasal 133 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun
m
ub
Bahwa saat ini Peraturan Daerah tersebut sudah masuk pada Prolegda
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagaimana disebutkan pada diktum Kesatu disebutkan bahwa pada tahun
si
2015 akan ada 27 Rancangan Peraturan Daerah yang akan dibahas dan
disahkan. Dari 27 Rancangan Peraturan Daerah ("Raperda") tersebut
ne
ng
terdapat 8 Raperda yang merupakan usul prakarsa DPRD, kemudian
sisanya atau 19 Raperda merupakan usulan Gubernur. Sementara itu
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan DPRD 188.341/
do
gu KEP.DPRD-14/2014, pada bagian 1 Raperda usul prakarsa DPRD Provinsi
Jawa Barat pada urutan ke-7 dengan judul Raperda: "Perubahan Peraturan
In
A
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Ketenagakerjaan;
ah
lik
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kiranya tidak berlebihan jika
Termohon Keberatan menyampaikan permintaan kepada Yang Mulia
Majelis Hakim Agung Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili
am
ub
Perkara Hak Uji Materiil in casu untuk mempertimbangkan kembali bahwa
apa yang dimohon oleh Para Pemohon keberatan pada hakikatnya telah
ep
masuk rumusan Raperda yang akan di ubah termasuk pula hal-hal yang
k
si
dengan peraturan-peraturan yang menjadi dasar pembentukannya maupun
peraturan yang menjadi dasar pelaksanaannya, maka hal tersebut akan
ne
ng
do
gu
baru;
3. Berkenaan dengan dalil Para Pemohon Keberatan mengenai Peraturan
ah
lik
ub
Nomor 166), dan Pengujian Materiil Pasal 22, Pasal 33 ayat (3), Pasal 49
es
ayat (4), Pasal 50 ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62
M
ng
ayat (2) huruf d, Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(2), serta Pasal 133 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun
si
2014 Tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Jawa
Barat Tahun 2014 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
ne
ng
Jawa Barat Nomor 166)". sebagaimana dimohonkan Hak Uji Materiil telah
melanggar peraturan perundang-undangan, yaitu:
1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ("UU
do
gu 13/2003"); dan
2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
In
A
Perundang-undangan ("Undang-Undang 12/2011");
4. Perihal Eksepsi Termohon Keberatan terhadap Subjek Hukum dan Objek
ah
lik
Perkara yang dimohonkan Hak Uji Materiil;
4.1. Gugatan Para Pemohon Premature;
Bahwa memang benar terhadap Peraturan perundang-undangan yang
am
ub
derajatnya di bawah Undang-undang kemudian terhadapnya akan
dilakukan Hak Uji Materiil adalah merupakan wewenang dari
ep
Mahkamah Agung sebagaimana termuat dalam Pasal 31 ayat (1)
k
si
2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 14
Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung;
ne
ng
do
gu
Pasal 145:
(1) Perda disampaikan kepada Pemerintah paling lama 7 (tujuh) hari
ah
lik
setelah ditetapkan;
(2) Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang bertentangan
m
ub
ayat (1);
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memberhentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD
si
bersama kepala daerah mencabut Perda dimaksud;
(5) Apabila provinsi/kabupaten/kota tidak dapat menerima keputusan
ne
ng
pembatalan Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan
alasan yang dapat dibenarkan oleh peraturan perundang-
undangan, kepala daerah dapat mengajukan keberatan kepada
do
gu Mahkamah Agung;
(6) Apabila keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
In
A
dikabulkan sebagian atau seluruhnya, putusan Mahkamah Agung
tersebut menyatakan Peraturan Presiden menjadi batal dan tidak
ah
lik
mempunyai kekuatan hukum;
(7) Apabila Pemerintah tidak mengeluarkan Peraturan Presiden untuk
membatalkan Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Perda
am
ub
dimaksud dinyatakan berlaku;
Apabila ditelisik ketentuan Pasal 145 di atas, khususnya pada ayat (2)
ep
diketahui bahwa kewenangan untuk menguji Perda dengan
k
si
undang adalah Pemerintah. Dalam ayat (3) disebutkan bahwa
Keputusan Pembatalan Perda diputuskan dengan Peraturan Presiden.
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pasal 251:
(1) Perda Provinsi dan peraturan gubernur yang bertentangan dengan
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(3) Dalam hal gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat tidak
si
membatalkan Perda Kabupaten/Kota dan/atau peraturan
bupati/wali kota yang bertentangan dengan ketentuan peraturan
ne
ng
perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum,
dan/atau kesusilaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Menteri membatalkan Perda Kabupaten/Kota dan/atau peraturan
do
gu bupati/wali kota;
(4) Pembatalan Perda Provinsi dan peraturan gubernur sebagaimana
In
A
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Menteri dan
pembatalan Perda Kabupaten/Kota dan peraturan bupati/wali kota
ah
lik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
keputusan gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat;
(5) Paling lama 7 (tujuh) Hari setelah keputusan pembatalan
am
ub
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), kepala daerah harus
menghentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD bersama
ep
kepala daerah mencabut Perda dimaksud;
k
si
menghentikan pelaksanaan Perkada dan selanjutnya kepala
daerah mencabut Perkada dimaksud;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dari uraian Pasal 251 tersebut, khususnya pada ayat (1) diatur bahwa
si
Perda Provinsi yang dianggap bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, maka hal tersebut
ne
ng
merupakan kewenangan Menteri untuk membatalkannya. Bentuk
pembatalannya tersebut sebagaimana termuat dalam ayat (4)
dituangkan dalam bentuk Keputusan Menteri;
do
gu Perlu kiranya diperhatikan, bahwa berbeda dengan Judicial Review
terhadap Perda yang dilakukan oleh lembaga Kehakiman atau dalam
In
A
hal ini adalah Mahkamah Agung, maka lembaga Pemerintahan juga
memiliki kewenangan untuk melakukan Hak Uji Materiil (Executive
ah
lik
Review) terhadap Perda dalam bentuk pengawasan oleh Pemerintah
dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri. Pengujian Peraturan
Daerah sebagaimana kewenangan Pemerintah dalam rangka
am
ub
pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan Otonomi
Daerah oleh Pemerintah;
ep
Kewenangan pengujian peraturan daerah oleh Pemerintah dalam
k
si
terhadap rancangan Perda yang bermuatan APBD, Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah serta Tata Ruang. Pengawasan Preventif terhadap
ne
ng
do
gu
lik
ub
Daya Alam terhadap Perda yang bermuatan sumber daya alam. Tidak
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon kiranya agar Yang
si
Mulia Majelis Hakim Agung Yang Terhormat yang memeriksa,
mengadili dan memutus perkara a quo untuk mempertimbangkan
ne
ng
kembali bahwa permohonan Hak Uji Materiil sebagaimana diajukan
oleh Para Pemohon Keberatan masih belum saatnya diajukan, karena
proses Executive Review sebagaimana amanat Undang-undang
do
gu Pemerintahan Daerah belum dilaksanakan. Berbeda halnya apabila
proses Executive Review tersebut telah dilakukan dan hasilnya
In
A
dianggap tidak memenuhi keinginan Para Pemohon Keberatan maka
selanjutnya Judicial Review melalui lembaga a quo baru dapat
ah
lik
dilaksanakan. Hal tersebut patut dipertimbangkan semata-mata
berpedoman pada prinsip Lex Specialis Derogate Lex Generalis
(undang-undang yang bersifat khusus mengesampingkan Undang-
am
ub
undang yang bersifat umum) bahwasannya kedudukan Peraturan
Daerah memang masuk di dalam Tata Urutan Peraturan Perundang-
ep
undangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang 12/20X1.
k
si
Daerah yang berada dalam rezim Undang-undang Pemerintahan
Daerah, maka ketentuan yang ada di dalam Undang-undang
ne
ng
do
gu
dasar hal tersebut mengingat bahwa Hak Uji Materiil terhadap Perda
juga diatur dalam Undang-undang Pemerintahan Daerah maka
ketentuan Undang-undang tentang Mahkamah Agung yang mengatur
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rancangan Peraturan Daerah ("Raperda") tersebut terdapat 8
si
Raperda yang merupakan usul prakarsa DPRD, kemudian sisanya
atau 19 Raperda merupakan usulan Gubernur. Sementara itu
ne
ng
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan DPRD 188.341/
KEP.DPRD-14/2014., pada bagian 1 Raperda usul prakarsa DPRD
Provinsi Jawa Barat pada urutan ke-7 dengan judul Raperda:
do
gu "Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan. Artinya Peraturan
In
A
Daerah yang dijadikan Objek sengketa a quo akan dirubah pada tahun
anggaran 2015;
ah
lik
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kiranya tidak
berlebihan jika Termohon Keberatan menyampaikan permintaan
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Agung Yang Terhormat yang
am
ub
memeriksa dan mengadili Perkara Hak Uji Materiil in casu untuk
mempertimbangkan kembali bahwa apa yang dimohon oleh Para
ep
Pemohon keberatan pada hakikatnya telah masuk rumusan Raperda
k
si
sesuai ataupun dianggap tidak memiliki keharmonisan dengan
peraturan-peraturan yang menjadi dasar pembentukannya maupun
ne
ng
do
gu
dimaksud;
5. Perihal Pokok-pokok Keberatan Para Pemohon Keberatan;
- Tidak adanya "Naskah Akademik" Yang Memberi Dasar Pertimbangan
In
A
lik
ub
Provinsi Jawa Barat dan diundang oleh Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
R
Barat tanggal 25 Juli 2014, tidak pernah ada sebuah "Naskah Akademik"
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan, pokok pikiran, lingkup, atau
si
objek yang akan diatur, jangkauan dan arah pengaturan, serta
pengkajian, harmonisasi dan penyelarasan dengan peraturan perundang-
ne
ng
undangan lainnya yang lebih dahulu ada di Kota/Kabupaten Provinsi
Jawa Barat;
Padahal keberadaan sebuah "Naskah Akademik" adalah penting. Agar
do
gu tidak terjadi salah perhitungan dan kesalahan logika akan dampak
keberadaan sebuah Perda Provinsi, sebagaimana yang digariskan dalam
In
A
ketentuan Pasal 17 dan Pasal 56 ayat (2) Undang-Undang 12/2011;
Bahwa apa yang dinyatakan oleh Para Pemohon Keberatan tersebut
ah
lik
tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, karena pada kenyataannya
Perda yang menjadi objek sengketa dalam perkara a quo telah dilakukan
pengkajian sejak tahun 2013 oleh Tim Ahli yang dipimpin oleh Prof. Dr. H.
am
ub
Wawan Hermawan, MS., yang ada di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Kebijakan Publik dan Kewilayahan pada Lembaga
ep
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran,
k
si
Desember Tahun 2013;
Tim ahli ini dibentuk berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor
ne
ng
do
gu
lik
13. Sodik
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sehingga sangatlah tidak benar apa yang didalilkan oleh Para Pemohon
si
Keberatan tersebut karena kenyataannya perumusan Perda menjadi
objek sengketa pada Perkara a quo telah memenuhi ketentuan Pasal 17
ne
ng
dan Pasal 56 ayat (2) Undang-Undang 12/2011. Dengan demikian dapat
dibuktikan bahwa apa yang didalilkan oleh Para Pemohon Keberatan
sebagaimana dinyatakan dalam Surat Permohonannya tertanggal
do
gu 4 Maret 2015 khususnya pada bagian keberatan halaman 9 sampai
dengan halaman 10 adalah dalil yang sama sekali tidak berdasar, sesat,
In
A
sesat menyesatkan, dan hanya merupakan asumsi yang sama sekali
tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, oleh karenanya
ah
lik
terhadap dalil yang demikian sudah sewajarnya untuk ditolak dan
dikesampingkan;
- Terhadap Pokok-Pokok Keberatan yang disampaikan Oleh Pemohon
am
ub
Keberatan Selebihnya:
Bahwa dalam perumusan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
ep
6 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, dalam
k
si
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat tidak hanya melihat kepentingan
segelintir kelompok seperti kaum pekerja/buruh/serikat pekerja, atau
ne
ng
do
gu
lik
ub
Universitas Padjadjaran);
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pekerja tetapi stakeholders ketenagakerjaan seperti lembaga-
si
lembaga pelatihan (HILLSI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo),
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Himpunan Penyandang
ne
ng
Cacat Indonesia, Himpunan Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja
Indonesia Swasta (PPTKIS), Bursa Kerja Khusus (BKK), Asosiasi
Sumber Daya Manusia, Perguruan Tinggi dan masih banyak lagi
do
gu yang tidak bisa disebutkan satu persatu;
4. Bahwa Diseminasi tentang Rancangan Perda dengan Serikat Pekerja
In
A
sampai dengan beberapa kali:
a. Pada Sosialisasi dengan Lembaga Tripartit dengan melibatkan
ah
lik
serikat pekerja SPSI, SPN, SPM bertempat di Disnakertrans
Provinsi Jawa Barat;
b. Diseminasi yang dilakukan oleh LPPM UNPAD pada tanggal 16
am
ub
Desember 2013 bertempat di Hotel Homan Priangan dihadiri oleh
ketua-ketua Serikat Pekerja;
ep
c. Studi Banding antara Disnakertrans Provinsi Jawa Barat dengan
k
si
pada tanggal 30 April 2014 dalam rangka mempelajari Perda
Ketenagakerjaan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dari hasil desiminasi tersebut Dinas mendapatkan banyak
si
masukan dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan draf
Perda sehingga menjadi Perda 6/2014;
ne
ng
5. Bahwa pada Perda ini mulai proses perjalanan yang cukup panjang
dari persiapan tahun 2012 secara non formal, kemudian tahun 2013
pembahasan formal secara intensif dan berlanjut pada tahun 2014
do
gu dan sampai pada penetapan Perda 6/2014 pada tanggal 24 Juli
2014;
In
A
6. Bahwa dalam Perda ini terdapat banyak muatan local seperti
pendirian badan sertifikasi dalam rangka mengantisipasi Masyarakat
ah
lik
Ekonomi Asean (MEA), Wajib Lapor Lowongan Kerja, Magang kerja
bagi pencari kerja yang baru mengikuti pelatihan untuk memperoleh
pengalaman kerja dan boleh magang hanya selama 6 bulan,
am
ub
lembaga penyedia jasa penata laksana rumah tangga, kontrak kerja
maksimal 2-3 tahun selanjutnya tenaga kerja tersebut harus diangkat
ep
menjadi pekerja/karyawan tetap, pemerintah mengatur tentang
k
si
Kabupaten/Kota, antara Provinsi bahkan antar Negara, perlindungan
bagi kesejahteraan pekerja/buruh;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
9. Bahwa Perda 6/2014 tidaklah memberi "cek kosong" dan membuka
si
peluang korupsi dikarenakan yang mengawasi pelaksanaan retribusi
diawasi oleh masyarakat, Inspektorat Wilayah, Badan Pemeriksaan
ne
ng
Keuangan (BPK) dan lain-lain;
10. Bahwa Pasal 22 Perda 6/2014 tidak bertentangan dengan Pasal 5
Undang-Undang 13/2003 karena Pemerintah Daerah melaksanakan
do
gu rekrutmen dan seleksi dalam program pemagangan di luar negeri
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pada pasal 22 untuk
In
A
pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dikenal dengan program
penempatan tenaga kerja ke luar negeri melalui Undang-Undang 39
ah
lik
Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI ke Luar
Negeri kesepakatan semua Negara menerima tenaga kerja dari
Negara lain dengan visa kerja (work) tetapi terdapat Negara Jepang
am
ub
yang tidak menerima program penempatan tenaga kerja dari luar
negeri tetapi menerima dalam bentuk program pemagangan dan
ep
program G to G ini hanya diatur oleh Pemerintah Pusat. Sedang
k
si
pengalaman kerja dengan waktu lama magang hanya maksimal 6
(enam) bulan setelah itu wajib diangkat menjadi pekerja pada
ne
ng
do
gu
lik
atau bekerja paruh waktu. Konsep hari kerja yang dianut oleh
International Labour Organization (ILO) dan Badan Pusat Statistik
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bekerja sebagai informasi penyusunan kebijakan bagi tenaga kerja
si
yang kurang produktif yang bekerja 3 (tiga) jam/hari;
12. Pasal 49 ayat 4 Perda 6/2014, pada pasal ini perjanjian kerja tidak
ne
ng
hanya pada perusahaan dengan skala besar dari sisi penyerapan
tenaga kerja misalnya hanya bagi perusahaan yang memiliki 1000
(seribu) pekerja tetapi perjanjian kerja dimulai dengan perusahaan
do
gu yang mempekerjakan tenaga kerja 25 orang sampai tak hingga;
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabannya, Termohon
In
A
telah mengajukan bukti berupa:
1. Fotokopi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014
ah
lik
tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Jawa Barat
Tahun 2014 Nomor 6 Seri E, tambahan Lembaran Daerah provinsi Jawa
Barat Nomor 166) (Bukti T-1);
am
ub
2. Fotokopi Laporan Akhir Kajian Kerjasama Penyusunan Naskah Akademik
dan Rancangan Peraturan Daerah Ketenagakerjaan (Bukti T-2);
ep
3. Fotokopi Surat Perintah Kerja (SPK), Pekerjaan Kajian Kerjasama
k
si
Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
ne
ng
do
gu
lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan hak uji materiil dari
Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas;
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
permohonan hak uji materiil, dan kedudukan hukum (legal standing) Pemohon
si
untuk mengajukan permohonan hak uji materiil;
Kewenangan Mahkamah Agung
ne
ng
Menimbang, bahwa kewenangan Mahkamah Agung untuk menguji
permohonan hak uji materiil didasarkan pada ketentuan Pasal 24A Undang-
Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, Pasal 20 ayat (2) huruf b Undang-
do
gu Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, dan Pasal 31A
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
In
A
Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, serta Pasal 1 angka
1 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil,
ah
lik
yang pada intinya menentukan bahwa Mahkamah Agung berwenang menguji
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi;
am
ub
Bahwa yang menjadi objek permohonan hak uji materiil dalam perkara ini
adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 termasuk
ep
salah satu jenis peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam
k
si
berpendapat objek permohonan hak uji materiil merupakan peraturan
perundang-undangan, dan hierarkinya berada di bawah undang-undang,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai
si
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang diatur dalam undang-undang; atau
ne
ng
c. badan hukum publik atau badan hukum privat;
Dalam Penjelasannya ditentukan bahwa yang dimaksud dengan “perorangan”
adalah orang perseorangan atau kelompok orang yang mempunyai kepentingan
do
gu sama;
Bahwa lebih lanjut Pasal 1 angka 4 Peraturan Mahkamah Agung Nomor
In
A
1 Tahun 2011 menentukan bahwa pemohon keberatan adalah kelompok orang
atau perorangan yang mengajukan keberatan kepada Mahkamah Agung atas
ah
lik
berlakunya suatu peraturan perundang-undangan tingkat lebih rendah dari
undang-undang;
Bahwa dengan demikian, Pemohon dalam pengujian peraturan
am
ub
perundang-undangan di bawah undang-undang harus menjelaskan dan
membuktikan terlebih dahulu:
ep
a. kedudukannya sebagai Pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31A
k
si
undangan yang dimohonkan pengujian;
Menimbang, bahwa Mahkamah Agung sejak Putusan Nomor 54
ne
ng
do
gu
bahwa kerugian hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31A ayat (2) Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2009 harus memenuhi 5 (lima) syarat, yaitu:
a. adanya hak Pemohon yang diberikan oleh suatu peraturan perundang-
In
A
undangan;
b. hak tersebut oleh Pemohon dianggap dirugikan oleh berlakunya peraturan
ah
lik
ub
kerugian seperti yang didalilkan tidak akan atau tidak lagi terjadi;
es
ng
sebagai berikut:
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Pemohon, Ahmad Jejen, dkk dalam kapasitasnya sebagai
si
pimpinan dari Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan Perkumpulan Perdata, yaitu
sebagai kelompok orang yang mempunyai kepentingan sama, dengan merujuk
ne
ng
pada Pasal 28C ayat (2) dan Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, serta doktrin “organization standing” (legal
standing), yang selama ini mempunyai kepedulian serta menjalankan
do
gu aktifitasnya dalam perlindungan dan penegakan hak-hak dasar buruh di
Indonesia, yang tugas dan peranan Pemohon I-IV dalam melaksanakan
In
A
kegiatan-kegiatan perlindungan, pembelaan dan penegakan keadilan terhadap
hak-hak konstitusional kaum buruh di Indonesia, tanpa membedakan jenis
ah
lik
kelamin, suku bangsa, ras, dan agama yang memiliki tujuan untuk menggalang
persatuan kaum buruh dalam mewujudkan hubungan perburuhan yang adil,
dengan melakukan pembelaan terhadap perbedaan penafsiran hukum
am
ub
perburuhan, serta melakukan protes terhadap segala kebijakan pengusaha,
maupun kebijakan pemerintah yang tidak menjamin hak-hak buruh,
ep
sebagaimana diperlihatkan di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
k
si
Indonesia, yang juga sebagai anggota Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan
anggota Serikat Petani (Bukti P-4E dan Bukti P-4S) yang masih aktif bekerja;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa oleh karena Mahkamah Agung berwenang menguji
si
permohonan hak uji materiil dan Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal
standing) untuk mengajukan permohonan a quo, maka permohonan a quo
ne
ng
secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung akan
mempertimbangkan pokok permohonan, yaitu apakah ketentuan yang
do
gu dimohonkan uji materiil a quo bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi atau tidak;
In
A
Pokok Permohonan
Menimbang, bahwa pokok permohonan hak uji materiil adalah:
ah
lik
- pengujian pembentukan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6
Tahun 2014 terhadap Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dan
am
ub
- pengujian materi muatan Pasal 22, Pasal 33 ayat (3), Pasal 49 ayat (4),
Pasal 50 ayat (2), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60 ayat (3), Pasal 62 ayat (2)
ep
huruf d, Pasal 64 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2), serta
k
Pasal 113 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014
ah
si
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya,
Pemohon mengajukan alat bukti surat/tulisan yang diberi tanda P-1 s.d. P-12;
ne
ng
do
gu
lik
ub
yang lebih tinggi baik dari segi pembentukan maupun dari substansinya;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum, dan karenanya permohonan hak uji materiil dari Pemohon harus ditolak.
si
Selanjutnya sebagai pihak yang kalah Pemohon dihukum untuk membayar
biaya perkara;
ne
ng
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
do
gu Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2009, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 01 Tahun 2011 tentang
In
A
Hak Uji Materiil, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait;
MENGADILI,
ah
lik
Menolak permohonan hak uji materiil dari Pemohon:
1. AHMAD JEJEN, 2. DADENG NAZARUDIN, 3. SAIFUL ANAM, 4. ANSORI,
5. AGUS HUMAEDI ABDILLAH, S.T., 6. SARINAH, 7. WAHIDIN,
am
ub
8. MUHAMMAD HAFIDZ, 9. ABRORI, 10. BENNY ADAM, 11. SOFYAN HADI,
12. TAOPIK ZAENAL MUTTAQIN, 13. SITI HALIMAH, 14. ADITYA BUDHY
ep
SANDJAYA, 15. WARSID, 16. LILI HAMBALI, 17. MUHIDIN, 18. SOHIRUL
k
si
Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung
ne
ng
pada hari Kamis, tanggal 4 Februari 2016, oleh Dr. H. Supandi, S.H., M.Hum.,
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
do
gu
Majelis, Dr. Irfan Fachruddin, S.H., C.N. dan H. Yulius, S.H., M.H., Hakim-Hakim
Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota
In
A
Majelis tersebut dan dibantu oleh Maftuh Effendi, S.H., M.H., Panitera Pengganti
dengan tidak dihadiri oleh para pihak.
ah
lik
ub
ttd. ttd.
Dr. Irfan Fachruddin, S.H., C.N. Dr. H. Supandi, S.H., M.Hum.
ka
ttd.
ep
Panitera Pengganti,
es
ttd.
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Biaya-biaya:
1. Meterai ……..…… Rp 6.000,00
si
2. Redaksi ……….… Rp 5.000,00
3. Administrasi ….... Rp 989.000,00
Jumlah …………… Rp 1.000.000,00
ne
ng
do
Untuk salinan
gu MAHKAMAH AGUNG RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara,
In
A
ah
H. ASHADI, S.H.
lik
NIP. 220000754
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43