BAB IV-koordinasi-1
BAB IV-koordinasi-1
SISTEM KOORDINASI
Sistem koordinasi terdiri atas system syaraf dan system hormon. Interaksi keduanya melibatkan
system indra.
A. SISTEM SYARAF
Sistem syaraf merupakan system kontrol yang mempunyai fungsi sebagai penerima dan
penghantar rangsang keseluruh bagian tubuh, serta memberikan tanggapan terhadap rangsangan
tersebut. Sel syaraf yang menerima rangsang (impuls) disebut reseptor, sedangkan sel syaraf yang
menerima hasil tanggapan dari otak disebut efektor.
1. Struktur sel syaraf (neuron)
Sel neuron terdiri atas tiga struktur dasar yaitu:
a. Badan sel
Berwarna kelabu mengandung nucleus, nucleolus, reticulum endoplasma, sitoplasma
(neuroplasma) dan selaput plasma. Retikulum endoplasma terkadang berkumpul disebut badan
nissl. Badan sel berfungsi meneruskan impuls ke akson
b. Dendrit
Berupa tonjolan selaput plasma dari badan sel, atau percabangan dari badan sel. Dendrit
berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson lain dan meneruskannya ke badan sel
c. Akson
Berbentuk serabut panjang yang berfungsi menerima impuls dari badann sel syaraf dan
meneruskannya ke sel syaraf lain
39
Gerak merupakan salah satu bentuk reaksi tubuh dalam menanggapi rangsang. Jenis gerak
tubuh adalah:
a. Gerak biasa
Merupakan gerak sadar, dengan arah gerak impuls sebagai berikut:
Impuls reseptor sel syaraf sensorik syaraf pusat sel syaraf motorik efektor (otot)
b. Gerak refleks
Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disadari yang terjadi secara cepat dan spontan. Gerak
refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dari rangsang yang
membahayakan
Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex sebagai berikut:
Impuls reseptor syaraf sensorik sumsum tulang belakang sel syaraf motorikefektor
(otot)
Jarak terpendek yang dilalui impuls untuk gerak reflex disebut lengkung refleks
Berdasarkan reaksi saat terjadi gerak reflex, gerak reflex dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Gerak refleks tunggal
Gerak refleks yang melibatkan satu efektor. Misalnya tangan yang terkena api rokok,
segera ditarik menjauhi api rokok.
2) Gerak refleks kompleks
Gerak refleks yang melibatkan banyak efektor. Misalnya tangan yang terkena api rokok,
segera ditarik menjauhi api rokok sambil berteriak.
5. Otak
Otak berfungsi sebagai pusat integrasi dan koordinasi organ-organ sensorik dan sistem efektor perifer
tubuh, mengatur informasi yang masuk, simpanan pengalaman, impuls yang keluar, dan tingkah laku.
a. Struktur Otak
Otak terdiri atas 5 bagian yaitu:
1) Otak besar (Cerebrum)
Lapisan terluar (korteks) dari otak berwarna kelabu karena banyak mengandung badan sel
syaraf. Daerah ini disebut subtansia grisea. Lapisan terdalam (medula) dari otak berwarna
putih karena banyak mengandung dendrit dan akson. Daerah ini disebut subtansia alba.
Otak besar terbagi menjadi 2 belahan (hemisfer) yang dipisahkan oleh suatu lekuk atau celah
yang disebut fisura longitudinal. Selain celah kedua hemisfer dihubungkan dengan pita
serabut lebar yang disebut korpus kalosum.
Kedua hemisfer mengatur kerja tubuh saling berlawanan. Hemisfer kiri mengatur aktivitas
kerja belahan tubuh bagian kanan sedangkan hemisfer kanan mengatur aktivitas kerja tubuh
bagian kiri.
Bagian-bagian otak besar
a) Lobus oksipital (belahan belakang), berfungsi sebagai pusat penglihatan
b) Lobus temporalis (belahan samping), berfungsi sebagai pusat pendengaran
c) Lobus parietalis (belahan depan), daerah ubun-ubun, berfungsi untuk menerima dan
mengolah masukan sensoris seperti sentuhan, tekanan, panas, dingin dan nyeri dari
permukaan tubuh, serta merasakan kesadaran mengenai posisi tubuh.
40
d) Lobus frontalis (belahan depan), berfungsi pusat perencanaan, pusat bicara dan bahasa,
gerakan, emosi dan pemecahan masalah.
2) Otak tengah (mesenchepahalon)
Terletak di depan otak kecil dan berukuran kecil. Memiliki syaraf okulomotoris yang
berhubungan dengan pusat pergerakan mata sehingga berhubungan dengan refleks kedip
mata.
3) Otak depan (dienchephalon)
Otak depann terdiri atas 2 bagian yaitu:
a) Thalamus
Berfungsi menerima semua rangsangan yang berasal dari receptor, kecuali bau, dan
meneruskannya ke area sensorik dari otak besar serta melakukan persepsi rasa sakit
dan rasa menyenangkan
b) Hipothalamus
Pusat koordinasi sistem syaraf tepi. Berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, pengaturan
nutrient (rasa lapar), mengatur emosi, kadar air dalam tubuh, tekanan darah dan tekanan
gula dalam darah, serta pertumbuhan sifat agresif
4) Otak kecil (cerebelum)
Otak kecil terletak di bagian belakang kepala, dibawa otak besar. Berfungsi
mengkoordinasikan kerja otot, tonus otot, keseimbangan dan posisi tubuh
5) Jembatan varol (pons varolii)
Merupakan serabut syaraf yang menghubungkan otak kecil belahan kiri dan kanan, serta
menghubungkan otak besar dengan symsum tulang belakang. Selain itu jembatan varol
berfungsi menghantarkan impuls dari kedua bagian otak besar.
6) Sumsum lanjutan (medula oblongata)
a) Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis
menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti
detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan,
dan sekresi kelenjar pencernaan.
b) Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk,
dan berkedip.
41
III Okulomotor indra Otak tengah Otot mata Daya akomodasi mata
IV Troklear Campuran Otak tengah Otot mata superior Gerakan bola mata
V Trigeminal campuran Jembatan varol Kulit muka dan kepala Rasa pada muka dan
kepala
VI Abdusen campuran Jembatan varol Otot mata lateral Gerakan bola mata
VII Fasial Campuran Jembatan varol Ujung syaraf pengecap, Pengecap, sekresi
indra kelenjar ludah, wajah saliva, ekspresi wajah
dan otot kepala
VIII Stato akustik indra Jembatan varol Saluran 3 setengah Keseimbangan dan
ventrikel ke IV lingkaran dan vestibula pendengaran
telinga dalam
IX Glosofaringeal campuran medula Saraf rasa, kelenjar Sekresi saliva, menelan,
parotis, otot faring, pernapasan,
dinding arteri penyempitan pembuluh
darah
X Vagus campuran medula Otot faring dan laring, Menelan,
organ dalam perut mempengaruhi saluran
pencernaan, jantung
paru-paru dan alat0alat
tubuh bagian dalam
XI Asesorius campuran medula Otot faring, laring, leher Gerakan leher
dan bahu
XII Hipoglosal campuran medula Organ visceral Membentuk cabang
kardiak dari vagus ke
jantung, sensasi dari
gerakan lidah
2. Serabut sayaraf sumsum tulang belakang (spinalis), berjumlah 31 pasang, memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Merupakan gabungan antara saraf sensorik yang masuk ke akar dorsal dan saraf motorik
yang keluar dari akar ventral
b. Merupakan lanjutan dari sumsum lanjutan (medula oblongata) hibgga vertebrae lumbalis
kedua. Saraf ini berasal dari sumsum tulang belakang yang berwarna kelabu yaitu
substansi grissea.
E. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa
kimia yang disebut hormon. Hormon merupakan senyawa protein / senyawa steroid yang mengatur
kerja proses fisiologis tubuh. Hormon bekerja sama dengan system syaraf untuk mengatur
pertumbuhan, dan tingkah keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah laku.
Tabel perbedaan antara antara system syaraf dengan system endokrin
No Sistem syaraf Sistem endokrin
1 Respons terhadap rangsang cepat Respons terhadap rangsang lambat
2 Pembawa impuls adalah neuron Pembawa impuls adalah aliran darah
3 Responsnya langsung terhadap rangsang dari Responnya tidak langsung terhadap rangsang
luar dari dalam
Jenis hormon berdasarkan senyawa kimia penyusunnya dibedakan menjadi hormon peptida
(dibentuk dari senyawa asam amino) dan hormon steroid (dibentuk dari kolesterol yang larut dalam
darah)
Berdasarkan aktifitasnya kelenjar endokrin dibedakan atas:
1. Kelenjar endokrin yang bekerja sepanjang hayat, Contoh: kelenjar tiroid, paratiroid, kelenjar
pulau-pulau langerhans, dan kelenjar timus.
42
2. Kelenjar endokrin yang bekerja dimulai masa tertentu, Contoh: Kelenjar kelamin (kelenjar gonad).
3. Kelenjar endokrin yang bekerja sampai masa tertentu, Contoh: kelenjar kelamin perempuan
Kelenjar endokrin meliputi kelenjar hipofisisi, tiroid, paratiroid, adrenal, gonade dan pankreas.
1. Kelenjar Hipofesis (Pituitari)
Kelenjar hipofisis mampu mensekresikan bermacam-macam hormon yang mengatur berbagai
macam kegiatan dalam tubuh. Oleh sebab itu, kelenjar hipofisis sering disebut kelenjar “nahkoda”
(mastergland)
Berdasarkan struktur dan fungsinya, kelenjar hipofisis dibagi menjadi hipofisis lobus anterior dan
hipofisis lobus posterior.
a. Hipofisisi Lobus Anterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada tabel berikut :
Hormon yang Fungsi dan Gangguannya
dihasilkan
Hormon Merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, serta
somatotropin merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot.
(STH), hormon Kekurangan hormon ini pada anak-anak menyebabkan
pertumbuhan pertumbuhannya terhambat atau kerdil (kretinisme). Jika
(Growth kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme).
Hormone/GH) Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, jari kaki,
rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.
Hormon tirotropin Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok
atau Thyroid atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin.
Stimulating
Hormone (TSH)
Adrenocorticotropic Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal
Hormone (ACTH) dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan
glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
Prolaktin (PRL) Hormone yang berfungsi untuk merangsang kelenjar susu
atau Lactogenic menghasilkan susu.
Hormon
gonadotropin pada Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan
Wanita; menghasilkan hormon estrogen
1. Follicle
Stimulating Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan
Hormone (FSH) menghasilkan hormon progesterone
2. Luteinizing
Hormone (LH)
Hormon
gonadotropin pada
pria : Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan
1. FSH sperma)
Merangsang sel-sel interstisial testis untuk memproduksi
2. Interstital Cell testosteron dan androgen
43
Stimulating
Hormone
(ICSH)
2. Kelenjar Tiroid
Hormon paling penting yang disekresikan kelenjar ini di dalam darah adalah firoksin. Tiroksin
merupakan asam amino yang mengandung yodium. Tiroksin berfungsi untuk meningkatkan
kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh, sehingga meningkatkan metabolism tubuh. Kekurangan
yodium dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
4. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal terdiri dari dua lapisan / bagian, yaitu :
a. Bagian luar (Korteks)
Kelenjar bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari mineralokortikoid dan
glukokortikoid. Mineralokortikoid berfungsi membantu metabolisme garam natrium dan kalium
serta menjaga keseimbangan hormon seks. Glukokortikoid berfungsi membantu metabolism
karbohidrat.
Jika terjadi kerusakan pada kelenjar bagian korteks akan menyebabkan penyakit adison.
Penyakit ini ditandai dengan kelelahan, nafsu makan berkurang, mual dan muntah-mutah.
b. Bagian Dalam (Medula)
Kelenjar bagian medula menghasilkan hormon adrenalin dan hormon noradrenalin. Hormon
adrenalin berpengaruh sangat cepat. Hormon ini menyebabkan meningkatnya denyut
jantung, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah).
Adrenalin bersama insulin berpengaruh terhadap perubahan glikogen (gula dalam otot)
menjadi glukosa (gula dalam darah).
44
akan mensekresikan hormon testosteron yang berfungsi merangsang pematangan sperma
(spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria,m misalnya
pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun dan membesarnya suara. Sekresi hormon
tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
6. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas. Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas
dan dikenal dengan pulau-pulau Langerhans. Kelenjar pankreas yang berfungsi sebagai kelenjar
endokrin akan menghasilkan hormon insulin dan glukugon.
Hormon insulin dan glukagon bekerja secara berlawanan untuk mengatur kadar glukosa. Bila
kadar glukosa dalam darah tinggi, maka pankreas akan mensekresikan hormon insulin. Insulin
merangsang hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen. Sebaliknya, jika
kadar glukosa dalam darah menurun, maka hormon glukagon akan mengubah glikogen menjadi
glukosa.
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabeter melitus (kencing manis) yang
ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah.
7. Plasenta
Plasenta merupakan alat yang menghubungkan ibu dengan bayi di dalam rahim. Plasenta
menghasilkan beberapa hormon, yaitu :
a. HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Dalam beberapa hari setelah terjadinya pembuahan antara sperma dan sel telur, sel-sel yang
akan menjadi plasenta mulai mensekresikan HCG, sehingga awal terdapatnya HCG dalam
urin wanita hamil merupakan dasar bagi uji kehamilan.
HCG berfungsi untuk meningkatkan pertumbuah korpus luteum serta sekresi estrogen dan
prognesteron oleh korpus luleum.
b. Estrogen yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan jaringan janin
c. Progresteron yang berfungsi meningkatkan perkembangan jaringan dan organ jain
d. Somatotrpin, yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan jaringan janin serta membantu
perkembangan payudara ibu.
F. ALAT INDRA
1. Mata
Mata merupakan indra penglihat yang menerima rangsang berupa cahaya (fotooreseptor). Mata
tersususn dari alat tambahan mata, bola mata, otot bola mata, dan saraf optik II.
a. Alat tambahan mata
Alat tambahan mata meliputi alis mata, kelopak mata, bulu mata, dan aparatus lakrimalis. Alis
mata melindungi mata dari keringat yang mengalir di dahi. Kelopak mata dan bulu mata juga
melindungi mata dari air dan debu. Aparatus lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimalis
(penghasil air mata), duktus lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis. Kelenjar itu akan bekerja
jikia ada benda asing menyentuh permukaan bola mata.
b. Otot bola mata
Otot bola mata tersususn dari tiga pasang otot lurik. Otot bola mata berguna untuk
menggerakkan bola mata.
c. Bola mata
Bola mata dilapisi oleh tiga lapisan dinding berikut.
45
1) Lapisan luar terdiri atas sklera dan kornea.
Sklera berwarna putih dan tidak tembus cahaya. Kornea berfungsi memfokuskan bayangan
benda pada retina. Kornea dilindungi oleh selaput pelindung konjungtiva.
2) Lapisan tengah terdiri atas koroidea dan iris.
Koroidea mengandung banyak pembuluh darah dan berfungsi memberi nutrisi pada retina.
Bagian depan koroidea dan belakang kornea terdapat iris. Iris mengandung pigmen warna
sehingga mengakibatkan perbedaan warna pada mata. Lubang bulat di tengah iris disebut
pupil. Pupil merupakan jalan masuknya cahaya. Pupil akan mengecil jika cahaya terang.
Sebaliknya, pupil jika cahaya reup.
3) Lapisan dalam, tempat retina berada
Pada retina inilah terdapat fotoreseptor. Ada dua macam fotoreseptor, yaitu sel batang dan
sel kerucut. Sel batang mengandung rodopsin dan diperlukan untuk melihat dalam suasana
remang. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin dan mampu menerima rangsang warna
dan sinar terang.
Bagian yang berada di belakang lensa mata diisi oleh vitreous humor yang berfungsi
mempertahankan bentuk bola mata agar tetap bundar. Sementara itu, ruangan di antara
lensa, iris, dan kornea diisi oleh aqueous humor. Aqueous humor berfungsi memberi makan
kornea dan lensa.
Cahaya yang masuk ke mata melalui pupil akan menembus empat media refraksi. Keempat
media refrasi tersebut yaitu kornea, aqueous humor, lensa, dan vitreous humor. Selanjutnya,
bayangan akan jatuh ke retina. Retina membentuk impuls yang akan diteruskan ke saraf otak
II. Impuls tersebut diinterpretasikan sebagai penglihatan otak.
2. Telinga
Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara (fonoreseptor).
Selain berungsi sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai alat keseimbangan. Telinga
tersusun atas telinga bagian luar, telinga bagian dalam, telinga bagian tengah.
a. Telinga bagian luar
Pada bagian ini terdapat daun telinga dan saluran telinga luar. Telinga bagian luar berfungsi
menangkap getaran bunyi.
b. Telinga bagian tengah
Pada bagian ini terdapat tulang-tulang pendengaran dan saluran eustachius. Tulang-tulang
pendengaran terdiri dari martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Saluran
eustachius berfungsi menyamakan tekanan luar denagn telinga tengah.
c. Telinga bagian dalam
Telinga bagian dalam terdiri dari beberapa begian berikut.
1) Alat Keseimbangan yang terdiri dari kanalis semisirkularis, sarkulus, dan utrikulus.
Bagian-bagiantersebut berhubungan dengan saraf otak VIII.
2) Tingkap jorong
3) Koklea/rumah siput, saluran koklea berisi cairan limfe dan terdapat ujung saraff
pendengaran yang menghubungkan koklea dengan otak. Koklea (rumah sput) terdiri atas
tiga bagian seperti berikut.
a) Skala vestibuli di bagian dorsal.
b) Skala media di bagian tengah. Di dalamnya terdapat organ kortii yang terdiri atas
sel-sel rambut sebagai reseptor yang peka terhadap getaran.
46
c) Skala timpanai terletak di bagian ventral.
Getara suara daun telinga saluran telinga gendang telinga tiga tulang pendengaran
rumah siput sel-sel rambut dalam organ korti sel saraf audiotori otak.
e. Gangguan Telinga
1) Tuli kondukstif, disebabkan oleh gangguan pada penghantar getaran suara seperti
berikut:
Penyumbatan saluran telinga
Penebalan atau pecahnya mambran temapani
Kekakuan hubungan antara tulang pendengaran
Pengapuran pada tulang pendengaran.
2) Tuli saraf , disebabkan oleh kerusakan saraf audiotori.
3. Kulit
Lima tipe reseptor pada kulit sebagai berikut.
a. Reseptor unutk sentuhan (korpus Meissner)
b. Reseptor untuk tekanan (korpus Paccini)
c. Reseptor untuk panas (korpus Ruffini)
d. Reseptor unutk dingin (korpus Krause)
e. Reseptor untuk rasa sakit/nyeri (ujung saraf tanpa selaput)
Beberapa gangguan dan penyakit pada kulit sebagai berikut.
a. Jerawat
b. Dermatitis/eksim
4. Hidung
Serabut-serabut saraf penciuman terdapat pada bagian atas selapu lendir hidung. Serabut-
serabut olfaktori berfungsi mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).
Mekanisme kerja indra penciuman sebagai berikut:
Rangsang (bau) lubang hidung epitelium olfaktori mukosa olfaktori saraf olfaktori
talamus hipotalamus otak.
5. Lidah
Lidah mempunyai reseptor yang peka terhadap zat kimia berbentuk cair (kemoreseptor).
Permukaan lidah dilapisi oleh selaput lendir/membran mukosa agar selalu lembap. Permukaan lidah
ditutupi oleh tiga macam papila yaitu papila sirkumvalata, papila filiformis, dan papila fungiformis.
Mekanisme kerja indra pengecap sebagai berikut:
Makanan/larutan berasa papila lidah saraf gustatori medula oblongata talamus otak.
2. Dilihat dari aspek fungsi dendrite berbeda dengan akson dalam hal.........
Dendrit Akson
47
A. Berupa uluran pendek Berupa Uluran panjang
B. Bercabang-cabang Tidak bercabang-cabang
C. Mengandung selubung myelin Tidak mengandung selubung myelin
D. Menghantar impuls ke badan sel Menghantar impuls menjauhi badan sel
E. Mempunyai nodus Ranvier Tidak mempunyai modus Ranvier
3. Neuron yang berfungsi menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju ke otak atau sumsum
tulang belakang adalah .......
A. Neuron bipolar
B. Neuron motorik
C. Neuron sensorik
D. Neuron konektor
E. Neuron unipolar
5. Uji reflex sering dilakukan dengan cara memukulkan benda lunak perlahan lahan ke bagian
bawah tempurung lutut sehingga tidak sadar tungkai bawah penderita bergerak ke depan.
Lengkung reflex menghasilkan gerakan tersebut memiliki jalur sebagai berikut:
A. Lutut-motorik-sumsum tulang belakang-sensorik-kaki
B. Lutut-sensorik-otak-motorik-kaki
C. Lutut-saraf sensorik-saraf konektor-saraf motorik-kaki
D. Lutut-saraf motorik-otak-saraf sensorik-kaki
E. Lutut-sensorik-sumsum tulang belakang-motorik-kaki
6. Otak besar manusia dapat dibagi menjadi beberapa lobus dengan fungsi yang berbeda.
Bagian/lobus yang merupakan pusat pengelihatan adalah .....
A. Lobus frontalis
B. Lobus paritalis
C. Lobus temporalis
D. Lobus anterioralis
E. Lobus oksipetalis
8. Jika proses gerak yang diatur oleh sistem saraf disadari, impuls akan menempuh jalan sebagai
berikut
A. Reseptor neuron sensorik interneuron neuron motorik efektor
B. Reseptor neuron motorik otak neuron sensorik efektor
C. Reseptor neuron sensorik otak neuron motorik efektor
D. Reseptor neuron motorik sumsum tulang belakang efektor
E. Reseptor neuron sensorik neuron konektor otak efektor
9. Berikut ini adalah pengaruh dari saraf simpatik pada kerja organ tubuh, kecuali .......
A. Mempercepat denyut jantung
B. Mempercepat proses pencernaan
C. Memperlebar pupil
D. Memperkecil diameter pembuluh
E. Mengembangkan kantung kemih
48
10. Saraf kranial yang berkaitan dengan penglihatan adalah. . .
A. Saraf optikus
B. Saraf okulomotoris
C. Saraf trodeloris
D Saraf Absuden
E. Saraf akustik
12. Kelenjar hipofisis disebut juga master gland karena mensekresikan bermacam-macam hormone
yang akan mengatur bermacam-macam kegiatan dalam tubuh. Berikut ini adalah pasangan yang
sesuai antara hormone yang dihasilkan oleh hipofisis dan fungsinya, kecuali ......
A. MSH mempengaruhi pigmentasi kulit
B. STH mempengaruhi pertumbuhan
C. FSH merangsang pematangan folikel dalam ovarium
D. ADH mempengaruhi pengeluaran air susu ibu
E. ICSH merangsang spermatogenesis
13. Salah satu hormone yang dihasilkan oleh bagian anterior dari kelenjar hipofisis adalah…
A. Kortison
B. Tiroksin
C. Adenotrop
D. Gastrin
E. Oksitosin
18. Yang dihasilkan oleh sel leydig di dalam kelenjar testis adalah hormone…
A. Estrogen
49
B. Progesteron
C. Testosteron
D. Adenotrop
E. Adrenalin
20. Bila kelenjar paratiroid tidak berfungsi, maka tubuh akan berpotensi terjadi…
A. Akromegali
B. Obesitas
C. Krenitisme
D. Tetanus
E. Batu ginjal
21. Mata dapat berfungsi sebagai alat indera karena memiliki reseptor cahaya. Bagian mata yang
merupakan reseptor cahaya adalah ......
A. Retina
B. Sclera
C. Kornea
D. Fovea
E. Vitreous humor
22. Bagian mata yang berfungsi untuk mensuplai nutrisi dan O2 bagi retina adalah …
A. Sclera
B. Koroid
C. Kornea
D. Iris
E. Lensa
23. Apabila kita mencium masakan yang sedap, air liur terangsang mau keluar. Hal ini menunjukkan
adanya hubungan antara indera
A. Perasa dan pengecap
B. Perasa dan peraba
C. Pembau dan pengecap
D. Pembau dan perasa
E. Pengelihat dan pembau
Lidah manusia beserta bagian-bagiannya. Bagian yang bernomor 1,2, dan 3 dapat merasakan
A. Manis, asin, dan asam
B. Manis, asam, dan pahit
C. Asam, manis, dan pahit
D. Manis,asin, dan pahit
E. Pahit, asam, dan manis
50
D. Memberi warna mata
E. Mengatur cahaya yang masuk
26. Papila yang berbentuk seperti benang halus dan banyak terdapat pada bagian depan lidah
adalah papila …..
A. Fungiformis
B. Sirkumvalata
C. Epiglotis
D. Sel basal
E. Filiformis
29. Mata bereaksi terhadap rangsang cahaya yang terang dengan melebarnya …..
A. Retina mata
B. Pupil mata
C. Iris
D. Lensa
E. Kornea
30. Ujung syaraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas dan dingin adalah .........
A. Ruffini dan Krause
B. Paccini dan Ruffini
C. Paccini dan Krause
D. Meisner dan Paccini
E. Krause dan Meisner
URAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Sebutkan fungsi otak kecil!
2. Jelaskan fungsi pons varolli!
3. Bagaimanakah pengaruh saraf simpatik dan saraf parasimpatik terhadap kerja jantung?
4. Apakah akibat dari hipersekresi kelenjar tiroid, dan bagaimana ciri-cirinya?
5. Sebutkan reseptor-reseptor yang terdapat pada kulit!
PERBAIKAN
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat!
1. Pertemuan antara kedua ujung sel syaraf disebut ................
2. Sel syaraf yang membawa rangsang dari reseptor ke pusat syaraf adalah......
3. Pusat penglihatan terdapat pada otak besar lobus .............
4. Kelenjar hipofisis terdapat di .......
5. Kelenjar hipofisis lobus posterior mengahsilkan hormon ..................dan ..................
6. Hiposekresi hormon insulin menyebabkan penyakit ................
7. Bagian mata yang berfungsi nutritif adalah ....koroid
8. Kelainan mata akibat defisiensi vitamin A adalah .......
9. Bagain telinga yang berfungsi sebagai alat keseimbangan adalah .......
10. Reseptor untuk perasa sentuhan dan tekanan ringan adalah .....
51
PENGAYAAN
Lakukan observasi ke rumah sakit, dan tanyakan kepada dokter ahli anastesi tentang penggunaan
obat bius di bidang kedokteran. Lengkapilah dengan mencari informasi dari berbagai sumber.
Pertanyaan :
1. Apa pengaruh obat bius terhadap fungsi kerja sistem koordinasi?
2. Bagaimana cara obat bius bekerja mempengaruhi fungsi kerja sistem saraf?
3. Mengapa obat bius digolongkan ke dalam kelompok daftar G?
4. Zat apa yang terkandung dalam obat bius?
Buatlah laporan dan kumpulkan kepada gurumu.
52