Anda di halaman 1dari 19

Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

STRATEGI PEMENANGAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF DALAM


SATU PARTAI DENGAN SISTEM PEMILU PROPORSIONAL TERBUKA
(Studi Kasus Irwan Hayat dari Partai PKB di DAPIL III Kabupaten Sumenep)
Oleh
Dwi Listia Rika Tini1, ,Nur Inna Alfiyah2**
1,2
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Wiraraja, Sumenep
Email: rikatini@wiraraja.ac.id, nurinna@wiraraja.ac.id**

Abstract
The 2019 general election with an open proportional system has caused intense competition
between candidates in one of their electoral districts. To win the election, legislative
candidates compete with each other in one party or with candidates from other parties. This
competition resulted in the candidates competing with each other in terms of strategies,
tactics and winning methods. So this makes a new phenomenon that occurred during the
2019 legislative elections yesterday where competition between candidates for one party is
interesting to study. As was the case with Irwan Hayat, a candidate from the PKB Dapil III
party, the Sumenep DPRD. Therefore, the purpose of this research is to find out how the
competition between candidates from the PKB Dapil III party in Sumenep Regency is. As well
as what strategy is carried out by Irwan Hayat in an effort to win in the 2019 legislative
elections and what is the role and position of the party in this competition. This research
method uses qualitative methods with a case study approach. The data source in this study
uses primary data obtained from direct interviews with Irwan Hayat, a member of the DPRD
Kab. Sumenep and the Chairperson of the Sumenep Regency PKB DPC KH. Imam Hasyim
and participatory observation. The results of the study show that the strategy carried out by
Irwan Hayat, first, is a social capital strategy, namely a person or figure known to
constituents. Second, prioritizing approaches to local community leaders and party officials
starting at the RT, RW, sub-district levels and other community leaders. Third, Utilizing the
mass support base of PKB in the electoral area III, Irwan Hayat even entered the ranks of
party officials at the Sumenep Regency DPC level. Fourth, the populist strategy, namely work
programs that are more pro-people.
Keywords: Political Strategy, Open Proportional System, DPRD, PKB

Abstrak
Pemilihan umum 2019 dengan sistem proporsional terbuka menyebabkan persaingan ketat
diantara caleg dalam satu dapil mereka. Untuk memenangkan pemilu, para caleg saling
bersaing satu sama lain dalam satu partai atau dengan caleg partai lain. Persaingan ini
mengakibatkan para caleg saling beradu strategi, taktik dan metode pemenangan. Sehingga
hal ini menjadikan fenomena baru yang terjadi selama pemilu legislatif 2019 kemarin dimana
persaingan antar caleg satu partai menarik untuk dikaji Seperti halnya yang dilakukan oleh
Irwan Hayat caleg dari partai PKB Dapil III DPRD Sumenep. Maka dari itu, tujuan dalam
penelitian ini ingin mengetahui bagaimana persaingan antar caleg dari partai PKB Dapil III
Kabupaten sumenep. Serta Strategi apa yang dilakukan oleh Irwan Hayat dalam upaya
pemenangan dalam pemilu legislatif 2019 serta bagaimana peran dan posisi partai dalam
persaingan tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan Studi Kasus. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh dari wawancara langsung dengan Irwan Hayat anggota DPRD Kab. Sumenep serta
Ketua DPC PKB Kabupaten Sumenep KH. Imam Hasyim dan observasi partisipatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh Irwan Hayat, pertama, strategi

36 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja


Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

sosial kapital yaitu person atau figur dikenal oleh konstituen. Kedua, Mengedepankan
pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat maupun pengurus partai dari mulai
tingkat RT, RW, Kecamatan dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Ketiga, Memanfaatkan
basis dukungan massa PKB di wilayah dapil III bahkan Irwan hayat masuk jajaran pengurus
partai tingkat DPC Kabupaten Sumenep. Keempat, strategi populis yaitu program kerja yang
lebih pro rakyat.
Kata Kunci : Strategi Politik, Sistem Proporsional Terbuka, DPRD, PKB

1. PENDAHULUAN menggunakan sistem pemilihan metode


Pemilu sangat penting untuk
sainte-lague.
menentukan pilihan rakyat memilih
Pemilihan umum 2019 dengan
pemimpinnya. Undang-undang telah
sistem proporsional terbuka menyebabkan
menjelaskan tentang fungsi pemilu yakni
persaingan ketat diantara caleg dalam satu
pemilihan anggota DPR, DPRD Provinsi
dapil mereka. Untuk memenangkan
dan DPRD Kabputen/Kota. Dalam
pemilu, para caleg saling bersaing satu
ketentuan hukum, pemilu harus
sama lain dalam satu partai atau dengan
dilaksanakan dengan sistem proposional
caleg partai lain. Persaingan ini
terbuka. Pemilu dilaksanakan setiap 5
mengakibatkan para caleg saling beradu
tahun sekali sesuai ketentuan perundang-
strategi, taktik dan metode pemenangan.
undangan di Indonesia. Pemilu
Strategi dan taktik ini juga di dukung
diselenggarakan dan diikuti oleh partai-
dengan ongkos biaya politik yang besar
partai politik yang telah terverifikasi oleh
untuk menunjangnya. Strategi politik
KPU.
adalah strategi yang digunakan untuk
Sistem pemilu merupakan bentuk
mewujudkan cita-cita politik. Tanpa
hasil dari sistem demokrasi di Indonesia.
strategi, kekuasan yang merupakan tujuan
Partai-partai peserta pemilu merupakan
utama berpolitik tidak akan pernah
tonggak penting dalam sistem demokrasi
terwujud. Selain itu untuk memenangkan
negara ini. Hasil internalalisasi partai
pertarungan pemilu khususnya DPR dan
menjadi cermin gambaran sistem ekonomi
DPRD perlu adanya konsolidasi sebagai
dan politik negara ini. Pemilu pada tahun
tahapan dari strategi.
2019 diselenggarakan pada 17 April 2019
Informasi mengenai persaingan
dengan bersamaan pemilihan presiden.
antar caleg dalam satu partai justru
Penyelenggaraan pemilu 2019
dituturkan dari caleg itu sendiri dan juga
kemarin diikuti 14 partai politik termasuk
pengurus partai. Sehingga hal ini
partai lokal di Nanggro Aceh Darussalam.
menjadikan fenomena baru yang terjadi
Pemilu tahun 2019 tidak jauh berbeda
selama pemilu legislatif 2019 kemarin
dengan pemilu 2014, haya saja
37 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

dimana persaingan antar caleg satu partai adalah bahwa pemilih diberikan pilihan
menarik untuk dikaji. Untuk itu dalam yang langsung kepada calon wakil mereka
penelitian ini, kami ingin mengetahui untuk duduk di DPR atau DPRD. Sistem
bagaimana persaingan antar caleg dari ini digunakan sejak Pemilu 2009, setelah
partai PKB di DPRD Sumenep, Dapil III sebelumnya pasal yang mengatur sistem
Kabupaten sumenep. Strategi apa yang proporsional tertutup berdasarkan nomor
dilakukan dalam upaya pemenangan caleg urut dalam Undang-undang Nomor 10
dalam pemilu legislatif 2019 serta Tahun 2008 melalui judicial
bagaimana peran dan posisi partai dalam review dinyatakan tidak berlaku oleh
persaingan tersebut. Mahkamah Konstitusi (MK).
Khusus terhadap sistem Pemilu
2. TINJAUAN TEORITIS untuk memilih anggota DPR dan DPRD,
2.1.1. Sistem Pemilu Proporsional maka upaya meningkatkan derajat
Terbuka keterwakilan semakin menemukan
Pada tahun 2008, Presiden Susilo bentuknya. Para wakil rakyat semakin
Bambang Yudhoyono telah dua kali memiliki hubungan yang erat dengan
melontarkan gagasan segar dengan konstituennya, sehingga akuntabilitas para
mengusulkan penghapusan sistem nomor wakil semakin nyata. Akibat yang muncul,
urut calon anggota legislatif (caleg) dalam para rakyat yang diwakili dapat menuntut
Pemilu 2009. Gagasan Presiden SBY ini kepada para wakilnya untuk melakukan
menunjukkan sikap serius Presiden yang terbaik untuk rakyat. Jika hal itu
terhadap soal yang sangat memengaruhi tidak terpenuhi, para wakil akan
wajah parlemen Indonesia kedepannya. memperoleh hukuman pada Pemilu
RUU di bidang politik diajukan oleh berikutnya untuk tidak dipilih kembali.
pemerintah dan dibahas di DPR. Benar Upaya menciptakan sistem Pemilu yang
saja, sebagaimana diketahui sekarang, menghasilkan wakil rakyat yang akuntabel
bahwa Indonesia akhirnya memilih dan memiliki derajat keterwakilan yang
mengunakan sistem Pemilu proporsional. tinggi adalah sebuah keniscayaan bagi
Dalam dua UU Pemilu terakhir yaitu UU penyelenggaraan Pemilu di Indonesia
No. 12 tahun 2003 dan UU No. 10 Tahun sebagai sebuah negara demokratis.
2008, sepakat dipilih sistem proporsional Dari sini pula muncul kader-kader
terbuka yakni sebuah sistem dimana instan berlimpah uang dan popularitas
penetapan calegnya berdasarkan yang ikut bertarung mengharap simpati
mekanisme suara terbanyak. Maknanya rakyat. Potensi pelanggaran
38 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

beriklan, money politic, dan cara-cara otomatis terpilih walau berada di nomor
berpolitik dan berkampanye yang kurang urut berapapun.
mendidik diprediksi akan banyak Ada banyak manfaat yang bisa
mewarnai pesta Pemilu. Tampaknya diambil dari gagasan menerapkan sistem
berkah demokrasi sebagai penerapan pemilu legislatif dengan menggunakan
sistem proporsional terbuka dengan suara model proporsional terbuka (Jamaluddin,
terbanyak tidak signifikan berkontribusi 2022). Pertama, mendekatkan wakil
menghasilkan anggota parlemen rakyat dengan konstituen. Dengan sistem
berkualitas. Namun, sistem yang sedang ini, diharapkan mendapatkan wakil rakyat
digagas ini bisa disebut sebagai bentuk yang sesuai pilihan hati nurani rakyat. Kita
respons atas kekecewaan banyak melihat komunikasi antara anggota
kalangan, yang dalam Pemilu 2004 legislatif dan rakyat di tingkat bawah
mendapat suara terbanyak ternyata tidak masih sering terjadi kesenjangan karena
bisa duduk di legislatif. mereka tidak memiliki kedekatan
Dalam sistem proporsional terbuka hubungan personal.
mendorong para kandidat yang maju Kedua, kader akar rumput atau
menjadi caleg harus bekerja lebih keras tokoh populer akan memiliki peluang
untuk memperebutkan kursi dewan. terpilih. Kader akar rumput terbentuk
Dengan sistem ini caleg, yang populis dan karena dia banyak turun dan dikenal
banyak uang sekalipun belum tentu bisa konstituennya. Karena dia banyak turun,
terpilih. Sistem proporsional terbuka juga dia akan lebih optimal menjalankan fungsi
dianggap dapat membuat internal partai agregasi kepentingan masyarakat dan
tak solid karena para caleg intrapartai juga representasi politik masyarakat. Kebalikan
saling berkompetisi ketat satu sama lain. dari kader akar rumput adalah kader
Berbeda dengan sistem proporsional 'jenggot'. Seperti namanya, kader jenggot
tertutup yang mensyaratkan akumulasi adalah kader yang mengakar ke atas.
suara partai dalam satu daerah pemilihan, Kader semacam ini mengandalkan
lalu dibagi angka minimal untuk satu eksistensinya dari kedekatan dengan
kursi, lalu akumulai kursi yang diperoleh jajaran pimpinan partai semata.
lalu akan dibagi berdasar nomor urut caleg Ketiga, model baru ini bisa
yang ditentukan parpol. Sedangkan dalam menghindarkan dari praktik KKN di
sistem proporsional terbuka, setiap caleg internal partai, di mana tradisi yang kita
dengan suara terbanyak dan memenuhi lihat, hanya orang yang ada di lingkaran
syarat mendapatkan satu kursi, akan kekuasaan partai, atau yang memiliki
39 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

hubungan dekat dengan elite partai yang mahal, money politics, dan black
bisa mendapatkan nomor urut teratas campaign.
dalam pencalonan legislatif. Keempat, 2. Kompetisi makin individual,
menghindari terjadinya oligarki dalam liberalisasi persaingan, konflik
partai politik. horisontal.
Kelemahan sistem ini adalah 3. Partai politik kurang berperan,
timbulnya citra buruk bagi perkembangan deparpolisasi, era konsultan politik.
partai, karena seperti yang terlihat 4. Kurang bersahabat dengan
sekarang, banyak anggota legislatif yang perempuan, kandidat minoritas,
duduk di DPR/DPRD atas penunjukan kelompok marginal, dan kandidat
elite partai, bukan atas kemauan miskin political capital,
konstituennya. Faktor ini pula yang aristokratisasi politik.
menyebabkan ketidakpuasan kader partai 5. Mendorong pragmatisme politik,
sehingga memunculkan resistensi yang uang mengalahkan ideologi,
tinggi. Akhirnya menjadi sebuah materialisme politik.
kebiasaan baru, kader yang tidak puas Terlalu banyak pilihan, terlalu
dengan partainya mendirikan partai baru. sedikit informasi dan interaksi, jalan
Kelemahan lain adalah orang-orang pintas tradisional, transaksional, atau
yang populer seperti selebritis memiliki abstain
peluang besar untuk dipilih rakyat meski 2.2. Strategi Politik
tidak memiliki kompetensi dan Strategi dalam menghadapi
kapabilitas. Namun, masalah ini bisa pemilihan kepala daerah merupakan
diatasi selama kader populer ini diberi perencanaan yang cermat yang disusun
ruang gerak yang lebih luas untuk dan dilaksanakan oleh tim kampanye yang
meningkatkan intelektual dan wawasannya memiliki tujuan mencapai kemenangan
di bidang yang digeluti. Disamping itu, atas sasaran yang ditentukan dalam
untuk memperkuat kapabilitas anggota pilkada. Sasaran merupakan apa yang
parlemen, mereka bisa disediakan tim ahli ingin dicapai oleh kandidat dan tim
untuk setiap anggota. kampanye dalam hal ini adalah target
Tantangan-tantangan dalam Sistem dukungan pemilihan yang diwujudkan
Proporsional Terbuka yakni : dalam pemberian suara kepada kandidat
1. Kompetisi interparty dan tersebut. Ruang lingkup pembahasan
intraparty lebih tajam, biaya strategi tak sebatas pada tatanan konsep
kampanye tinggi, ongkos politik atau rencana, namun yang terpenting
40 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

adalah bagaimana kandidat dan tim menghancurkan aliansi lawan, berikutnya


kampanye tersebut adalah menyerang tentara lawan,
mengimplementasikannya di lapangan. sedangkan yang paling buruk adalah
Kampanye berusaha untuk menduduki kota-kota yang dibentengi
mendorong para pemberi suara menuju ke lawan (Schroder, 2010). Untuk dapat
tempat pemilihan untuk memberikan suara menyerang lawan, maka strategi lawan
kepada sang calon. Untuk meraih tersebut harus dapat dikenali terlebih
sebanyak mungkin pemilih, menurut Peter dahulu. Oleh karena itu pengenalan atas
Schroder kandidat perlu melakukan smart pihak lawan sangatlah penting. Jika tidak,
campaign atau setidaknya memperhatikan kita tidak akan dapat mengenali lawan.
hal-hal sebagai berikut (Schroder, 2010) : Penyerangan strategi lawan berarti
1. Model kampanye terbaik adalah secara terus menerus mengganggu
sepanjang usia. Asumsinya adalah menjadi jalannya pelaksanaan strategi lawan,
orang baik, sehingga orang tersebut akan sehingga lawan tidak bisa merealisasikan
dipercaya ketika membutuhkan dukungan. strateginya. Dalam sepak bola hal ini
2. Kampanye terbaik adalah dikenal dengan istilah gangguan dini yang
mengemukakan citra sosial dan figur diri menyebabkan pola permainan tidak dapat
di depan publik. Dengan demikian publik dibangun. Yang termasuk strategi ofensif
akan mengerti karakter orang tersebut dan adalah strategi memperluas pasar dan
jika perlu sampai sedetil-detilnya strategi menembus pasar. Pada dasarnya,
3. Praktik kampanye terbaik adalah semua strategi ofensif yang diteapkan saat
jika melalui inducement atau bujukan kampanye pemilu harus menampilkan
yang dapat ditempuh dengan perbedaan yang jelas dan menarik antara
menyampaikan gagasan dari orang ke kita dan partai-partai pesaing yang ingin
orang atau dari rumah ke rumah. Cara ini kita ambil alih pemilihnya. Di dalam
harus diimbangi dengan penguatan strategi strategi ofensif yang digunakan untuk
serta rasionalisasi. mengimplementasikan politik yang harus
Dalam merumuskan strategi, Sun dijual atau ditampilkan adalah perbedaan
Tzu menjelaskan bahwa dalam pemilihan terhadap keadaan yang berlaku saat itu
strategi harus ada hal-hal tertentu yang serta keuntungan-leuntungan yang dapat
diprioritaskan, selanjutnya ia berpendapat diharapkan daripadanya.
bentuk yang lain dalam memimpin perang Strategi defensif menurut Peter
adalah menyerang strategi lawan, Schroder akan muncul ke permukaan,
kemudian yang terbaik berikutnya adalah misalnya apabila partai pemerintah atau
41 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

koalisi pemerintahan yang terdiri atas sebagai instrumen kunci, teknik


beberapa partai ingin mempertahankan pengumpulan data dilakukan secara
mayoritasnya atau apabila pangsa pasar triangulasi (gabungan), analisis data
ingin dipertahankan. Selain itu strategi bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
defensif juga dapat muncul apabila sebuah penelitian kualitatif lebih menekankan
pasar tidak akan dipertahankan lebih lanjut makna dari pada generalisasi.
atau ingin ditutup, dan penutupan pasar ini Selain itu, Rully Indrawan danPoppy
diharapkan membawa keuntungan Yaniawati mengatakan, metode penelitian
sebanyak keuntungan. kualitatif ditujukan untuk penelitian yang
bersifat mengamati kasus (R Indrawan,
3. METODE PENELITIAN 2016). Dengan demikian penelitian ini
Penelitian ini menggunakan metode menggunakan metode kualitatif yang
kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. bersifat studi kasus karena sesuai dengan
Menurut Moleong (Moleong, 2011) masalah yang dilihat, dan peneliti akan
metode penelitian kualitatif adalah mendeskriosikan bagaimana persaingan
penelitian yang menghasilkan data antar caleg dari partai PKB di DPRD
deskriptif berupa kata- kata lisan dari Sumenep, Dapil III Kabupaten sumenep.
orang–orang yang perilakunya dapat Strategi apa yang dilakukan dalam upaya
diamati oleh peneliti. Sedangkan Menurut pemenangan caleg dalam pemilu legislatif
Tohirin penelitian kualitatif merupakan 2019 serta bagaimana peran dan posisi
“penelitian yang berupaya membangun partai dalam persaingan tersebut
pandangan orang yang diteliti secara rinci
serta dibentuk dengan kata-kata, gambaran 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
holistik (menyeluruh dan mendalam) dan Pemetaan Dapil III dan Tingkat
rumit (Tohirin, 2011). Prof. Dr. Sugiyono Persaingan Antar Caleg
menjelaskan pengertian metode penelitian Sistem pemilu di Indonesia yang
kualitatif sebagai berikut (Sugiyono, menganut sistem pemilu proporsional
2017): terbuka, persaingan antar calon legislatif
Metode penelitian kualitatif adalah anggota DPRD semakin ketat. Tidak
metode penelitian yang berlandaskan hanya terjadi antar individu dalam suatu
pada filsafat postpositivisme, digunakan partai dengan individu dari partai lain,
untuk meneliti pada kondisi objek yang melainkan persingan antar individu
alamiah, (sebagai lawannya adalah sesama partai juga sangat ketat. Penentuan
eksperimen) dimana peneliti adalah caleg yang lolos dalam satu partai bukan
42 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

lagi ditentukan oleh nomor urut caleg, persaingan antar caleg dari partai PKB di
dimana sistem proporsional tertutup DPRD Sumenep, Dapil III Kabupaten
sebelumnya ditentukan oleh norom urut Sumenep
topi dan sepatu, semakin awal nomor urut Pada pemilihan umum legislative
maka semakin besar peluang lolos sebagai periode 2019-2024 Kabupaten Sumenep,
caleg. Sedangkan di sistem proporsiaonal PKB menjadi pemenang dengan
terbuka saat ini, yang menentukan adalah memperoleh kursi terbanyak yakni 10
suara terbanyak yang diraih oleh caleg kursi, Salah satu caleg dari PKB yang kita
tersebut. wawancarai adalah Irwan Hayat (Madura,
Dalam penelitian yang akan kami 2019). Berikut ini adalah hasil
lakukan, kami akan meneliti tentang perhitungan suara pada Dapil III

Rekapitulasi Suara pada Dapil III DPRD Kab. Sumenep


Data Suara Sah Guluk- Ganding Pragaan
dan Tidak Sah Guluk
1. Jumlah sekuruh 34.904 23.808 46.967
Suara Sah
2. Jumlah Suara 1.197 1.477 1.578
Tidak Sah
3. Jumlah Seluruh 36.101 25.288 48.533
Suara Sah dan
Tidak Sah
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Sumenep, data diolah

Perolehan Seluruh Partai pada Dapil III DPRD Kab. Sumenep


Nama Partai Guluk- Ganding Pragaan
Guluk
1. Partai Berkarya 62 73 247
2. Partau Keadilan 56 79 92
Sejahtera
3. Partai 221 510 663
Kebangkitan
Bangsa
4. Partai Gerakan 306 388 317
Indonesia Raya
5. PDIP 21 335 778
6. Partai Golongan 25 79 49
Karya
7. Partai Nasdem 82 113 36

43 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja


Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

8. Partai Gerakan 2 25 12
perubahan
Indonesia
9. PPI 5 7 9
10. PPP 77 149 314
11. PAN 419 233 123
12 Partai Hati 35 53 367
Nurani Rakyat
13. Partai Demokrat 102 543 365
14. Partai Bulan 16 18 18
Bintang
15 Partai Keadilan 14 13 9
dan Persatuan
Indonesia
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Kab. Sumenep, data diolah

Berdasarkan Tabel diatas dapat calon anggota DPRD yang berbondong-


dilihat perolehan suara terbanyak Partai bondong berangkat dari partai PKB,
pada Dapil III adalah Partai Kebangkitan sehingga Dapil III memliki 7 calon
Bangsa (PKB) dengan jumlah sebanyak anggota DPRD. Berikut nama-nama calon
1.334, mengigat 3 daerah tersebut basis anggota DPRD Dapil III dari Partai
kuasa pesantrean. Maka dari itu banyak Kebangkitan Bangsa (PKB).

Data Perolehan Suara Calon Anggota DPRD dari PKB


Nama Calon Gul Gandin Praga Jumlah
uk- g an akhir
Gul
uk
1 Muhammad 228 248 319 795
Hasan Abdul
Hamid
2 h. Abrori, 279 216 4.995 5.490
S.Ag, MM
3 Fifi Sofiyati 63 90 2.593 2.746
Afifiah,
S.Pdi
4 Ahmad 399 4.810 708 5.917
Naufil MS
5 Tin Mayyah 84 239 60 383
6 Maimunah 14 19 4 37
7 Irwan Hayat, 5.27 930 342 6.547
S.HI 5

Sumber: Komisi Pemilihan Umum Kab. Sumenep, data diolah

44 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja


Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

Dari tabel diatas terlihat bahwa mencalonkan dirinya menjadi Caleg


suara terbanyak jatuh pada nomer urut 7 DPRD Kabupaten Sumenep periode 2019-
yaitu Irwan Hayat dengan perolehan suara 2024 dan akhirnya terpilih menjadi
6.547 suara se Dapil III. Dari hal tersebut anggota DPRD, bahkan saat ini beliau
menandakan bahwasanya saat ini dengan dipercaya menakhodai Dewan Koordinasi
sistem pemilu proporsional terbuka Cabang (DKC) Garda Bangsa periode
masyarakat melihat figur yang dipilih 2021-2026 (Faishal, 2021).
bukan berdasarkan nomer urut pada partai. Irwan Hayat bisa dibilang memiliki
Sehingga dalam penelitian ini peneliti strategi yang bagus dalam mencalonkan
ingin melihat bagaimana strategi irwan diri menjadi anggota DPRD. Sebelum
hayat dalam memperoleh kemenangan terpilih menjadi anggota DPRD periode
dalam satu partai dengan sistem pemilu 2019-2024, dia sudah pernah mencalonkan
proporsional terbuka. dirinya pada periode 2014-2019 namun
Irwan Hayat mulai aktif menjadi tidak terpilih karena menyadari namanya
anggota parpol PKB sejak mulai tahun belum banyak dikenal orang. Hal itu
2007, sekarang menjabat sebagai bukanlah sebuah kegagalan namun
Sekretaris Fraksi PKB DPRD Sumenep. merupakan salah satu bentuk dari strategi
Sejak muda beliau sudah aktif diberbagai irwan untuk menghadapi pemilu pada
organisasi, sehingga pada tahun 2019 tahun 2019. Pada pemilu tahun 2014 dia
mencalonkan dirinya menjadi Caleg hanya ingin memunculkan namanya
DPRD Kabupaten Sumenep periode 2019- terlebih dahulu untuk mendongkrak
2024 dan akhirnya terpilih menjadi popularitasnya agar pada pemilu 2019
anggota DPRD, bahkan saat ini beliau nama dia sudah mulai banyak dikenal.
dipercaya menakhodai Dewan Koordinasi Benar saja, strateginya memang jitu. Pada
Cabang (DKC) Garda Bangsa periode pemilu tahun 2019, dia salah satu yang
2021-2026. terpilih menjadi anggota DPRD dari partai
Strategi Pemenangan Caleg dan Posisi PKB.
serta Peran Pengurus Partai
Dalam upayanya mendongkrak
Irwan Hayat mulai aktif menjadi suara dalam pemilu tahun 2019, Irwan
anggota parpol PKB sejak mulai tahun Hayat tidak hanya mengandalkan
2007, sekarang menjabat sebagai posisinya sebagai Sekretaris PKB. Dia
Sekretaris Fraksi PKB DPRD Sumenep. mempunyai beberapa strategi politik yang
Sejak muda beliau sudah aktif diberbagai dicanangkan pada saat kampanye, antara
organisasi, sehingga pada tahun 2019 lain :
45 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

1. Mengedepankan pendekatan tokoh masyarakat ini tidak hanya


kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat digunakan oleh Irwan Hayat sebagai salah
maupun pengurus partai dari mulai tingkat satu caleg, melainkan oleh caleg lainnya di
RT, RW, Kecamatan dan tokoh-tokoh wilayah yang berbeda.
masyarakat lainnya. Pola pendekatan kepada tokoh-tokoh
2. Memanfaatkan basis dukungan masyarakat ini menegaskan bahwa
massa PDIP di wilayah dapil khususnya di struktur sosial dan sistem elit dalam
Ganding, guluk-guluk dan paragaan masyarakat masih berlaku khususnya di
sebagai basis kuat tradisional PKB. wilayah masyarakat dengan pola sub-
3. Memanfaatkan pemuda dan urban. Kemungkinan meraih suara dengan
mahasiswa sebagai agen marketingnya cara-cara pendekatan ketokohan akan
karena beliau aktif di organisasi PMII sangat menguntungkan dan memudahkan
4. Mengedepankan prestasi dirinya caleg untuk berkampanye. Hal ini
sebagai caleg incumbent serta bekerjasama menunjukkan sekalipun masyarakat
dengan caleg di level kabupaten. dianggap sudah menjadi pemilih rasional,
Dilihat dari strategi yang pola-pola pemilih konvensional masih bisa
diterapkannya, caleg tersebut ditemui di Indonesia dengan kategori
menunjukkan dirinya merupakan seorang wilayah pemilihan tertentu khususnya sub-
politisi kawakan. Ia memahami kondisi urban.
dapilnya dan bagaimana pemetaan untuk Di beberapa wilayah sub-urban di
meraih suara di dapilnya sendiri. Indonesia juga dikenal sebagai basis massa
Dalam hal mengedepankan dari partai-partai tertentu khususnya partai
pendekatan tokoh, masyarakat di dapil III yang sudah lama berdiri, yakni PDI, PPP,
yang merupakan masyarakat sub-urban PKB dan Golkar. Di dapil 3 sendiri, Kab.
dengan mayoritas masyarakat tani di Sumenep merupakan basis suara kuat
pedesaan yang masih mengedepankan pola untuk PKB karena mayoritas dapil 3 basis
relasi patronase, masih mempercayai agama. Kepiawaian membaca basis massa
pengaruh dari ketokohan baik itu dari partai bagi caleg merupakan kemampuan
pemimpin pemerintahan maupun pemuka pemetaan yang cukup penting. Hal ini
masyarakat dan pemuka agama. Dengan dibuktikan oleh dengan hanya memilih 3
melakukan pendekatan tokoh ini, caleg wilayah strategis dalam dapilnya yang
secara minimal telah menabung merupakan basis massa kuat dari PKB,
popularitas kepada masyarakat di yakni Ganding dan Guluk-guluk. Diakui
dapilnya. Pola pendekatan kepada tokoh- oleh Irwan Hayat, hanya dengan
46 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

menguasai 2 wilayah tersebut, yang jumlahnya cukup signifikan, Irwan


kemungkinan suara cukup untuk Hayat melakukan diskusi-diskusi kritis
meloloskannya ke DPRD Kabupaten seputar kondisi sosial dan politik. Lain
Sumenep. Prestasi yang membanggakan halnya dengan pemuda, yang irwan hayat
bagi Irwan Hayat, bahwa ia satu dari lakukan adalah pendekatan dengan
beberapa caleg yang langsung dinyatakan aktivitas-aktivitas kepemudaan seperti seni
lolos secara murni ke DPRD dengan suara dan olahraga dengan memanfaatkan
spesifik atas namanya alias bukan suara pengurus partai di tingkat desa sebagai
partai. agen pelaksana. Jadi yang ia lakukan
Menguasai wilayah tempat benar-benar memperhatikan detil
tinggalnya di Guluk-Guluk merupakan hal konfigurasi masyarakat pemilih di
utama yang ia kejar, meskipun persaingan dapilnya dengan membedakan pendekatan
dengan PPP cukup sengit namun ia kepada mahasiswa dan pemuda.
berhasil memenangkan perolahan suara Organisasi Alumni pesantren pun ia
untuk namanya di wilayah Guluk-Guluk. tempatkan juga sebagai Tim Sukses
Sementara untuk wilayah Ganding internal dan eksternalnya beberapa
merupakan basis tradisional PKB karena pengurus partai. Proporsi tim sukses
basis pesantren. Di wilayah ini, siapapun selama kampanye kisaran 70% dengan
calegnya masyarakat dipastikan akan loyalis dan 30% dengan simpatisan
memilih PKB lainnya.
Kemampuan pemetaan suara dan Personal branding yang dilakukan
mengelola basis massa menjadi salah satu oleh irwan hayat cukup efektif dan
strategi yang cukup efektif untuk meraih memang dilakukan dalam kurun waktu
suara, ditambah dengan kondisi bahwa yang cukup lama sejak pemilu 2004. Irwan
basis merespon dengan baik kampanye Hayat ternyata sudah menabung suara
dan sosialisasi yang dilakukannya. Hal ini sejak menjadi anggota DPRD periode
menunjukkan bahwa caleg tersbut sudah sebelumnya dengan selalu mendatangi
melakukan tahap segmenting dengan baik, konstituennya saat reses anggota dewan
dengan memahami dan mengidentifikasi yang biasanya digelar selama 3 kali dalam
kelompok masyarakat. setahun. Melalui reses, ia mendatangi
Kemampuan mengidentifikasi konstituennya langsung dan membagikan
kelompok masyarakat ini ia terapkan juga nomor telpon, sms dan bbm atau datang ke
dalam meraih simpati dan dukungan dari rumah. Di rumahnya pun, ia menerima
pemuda sebagai kelompok pemilih pemula pengaduan dan aspirasi masyarakat 2 kali
47 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

dalam sebulan untuk diminta pengurus partai tidak merasa perlu untuk
memperjuangkan program kebijakan. menjadi arbitur. Selain itu, sulit dirasa
Dengan cara seperti ini, ia dapat sulit bagi pengurus partai untuk
mengkalkulasi secara bersih perolehan menetapkan sanksi bagi caleg yang
suara yang diterimanya dengan cara tetap menyerobot wilayah caleg lainnya dengan
menjaga basis dukungan dan kesolidan tim alasan sistem pemilu proporsional terbuka
yang ia miliki. Meskipun dalam beberapa mau tidak mau memang tingkat
kesempatan, ia menuturkan ada juga tim kompetisinya tinggi.
sukses yang membelot. Dalam kewajibannya sebagai
Dalam kampanye pemilu legislatif pengurus, partai hanya mempersiapan
lalu, yang paling mudah adalah membuat bantuan atribut kampanye seperti bendera,
paket calon dari mulai DPR RI, DPRD kaos maupun kalender berlambang partai
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. bagi para caleg. Selain itu mengatur
Dalam hal ini, kerjasama paket calon ia jadwal kampanye partai di setiap daerah,
lakukan dengan caleg dari DPRD yang artinya partai tidak menjadwalkan
Kabupaten. Sistem kerjasama paket ini kampanye spesifik untuk caleg tertentu
yang biasanya muncul praktik ‘selingkuh’ melainkan untuk semua caleg di PKB
yang dilakukan oleh tim sukses. Irwan dalam satu wilayah dapil yang sama
Hayat mengatakan bahwa ada tim sukses dengan alasan efektivitas waktu dan
yang membelot ke caleg lain selain dirinya efisiensi dana. Hal lain yang disiapkan
namun masih satu paket dengan caleg partai adalah saksi yang merupakan ujung
kabupaten, atau tim sukses dari caleg tombak partai, sekalipun pendanaan saksi
kabupaten lainnya mengajak kerjasama ada juga yang ditanggung lebih besar oleh
dengan timnya yang bukan satu paket. Jadi caleg.
tim sukses bisa saja membelot tapi bukan Menurut Imam Hasyim, pemilu
membelot ke partai lain, melainkan hanya tahun 2019 menjadi lebih sulit karena
berpindah ke caleg lainnya. persaingan sudah terjadi antar caleg dalam
Menurut penuturan ketua DPC PKB satu partai. Upaya merebut suara dari basis
KH. Imam Hasyim, hal ini bisa jadi massa partai lain menjadi tidak fokus.
disebabkan oleh jumlah honor yang Beberapa kesamaan pandangan baik
berbeda, sementara tim sukses yang dari caleg maupun pengurus partai,
berasal dari struktur partai merasa tidak mengenai persaingan antar caleg dalam
masalah karena yang penting adalah satu partai yakni penilaian terhadap sistem
membesarkan partai itu sendiri, sehingga pemilu proporsional terbuka yang dirasa
48 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

kurang baik karena usaha meningkatkan menurut penuturan Imam Hasyim, yang
suara partai menjadi lebih sulit akibat terpenting adalah mengedepankan poin-
adanya persaingan antar caleg yang bisa poin keunggulan PKB sebagai partai yang
berujung konflik. Keduanya memberikan pro rakyat dan basis agama. Adanya
saran bahwa sistem pemilu diubah menjadi perasaan tanggungjawab bersama untuk
seperti pada pemilu tahun 2009 dengan membesarkan suara partai menjadi salah
sistem proporsional tertutup. satu alasan penting, utamanya bagi para
Menarik bahwa di satu sisi, caleg pengurus DPC untuk bisa meraih suara
berkeberatan dengan sistem suara signifikan di level kabupaten/kota.
terbanyak karena akan menghasilkan Jadi dapat dilihat bahwa ada
pertarungan internal partai. Alasan lain perbedaan cara pandang dan cara
bahwa dengan sistem nomor urut, loyalitas menyikapi persaingan antar caleg dalam
kader partai lebih teruji, dimana hanya satu partai yang sama. Khususnya dalam
kader-kader yang dianggap loyal dan penelitian ini, PKB memang memiliki
berkualitas oleh partai yang akan sistem kepanutan yang khas yang sangat
ditempatkan di nomor urut paling awal. struktural untuk membesarkan suara
Artinya ada ketidaksiapan dan keengganan partainya terlepas dari siapa calegnya yang
caleg untuk bersaing secara terbuka akan duduk di kursi parlemen. Hal ini
dengan caleg lainnya yang bukan berasal terlihat dari cara berpikir tentang
dari kader loyal PKB dan mengganggap kemenangan partai baik yang diungkap
idealnya pertandingan atau persaingan oleh tim sukses maupun yang diungkap
suara adalah persaingan eksternal dengan oleh caleg. Bagi mereka, doktrin utama
partai yang lain bukan dengan sesama adalah memenangkan suara PKB
internal partai. sebanyak-banyaknya dan semua elemen
Disisi lain, baik caleg maupun PKB turun tangan untuk meraih suara.
pengurus partai mengungkapkan bahwa Sementara dalam cara pandang
meskipun terjadi persaingan sesama caleg individu, hal ini justru bertentangan. Ada
satu partai yang penting adalah silaturahmi kecemburuan yang jelas yang dilontarkan
dengan pengurus partai dan kerjasama oleh narasumber yang merasa sudah
untuk tidak mengambil wilayah caleg menjadi kader yang loyal terhadap partai,
lainnya. Hal ini dikatakan lebih baik terbukti bahwa keterlibatannya dengan
karena semua caleg bergerak untuk meraih partai sudah aktif sejak tahun 2007.
suara masyarakat dan sama-sama Sebagai individu, persaingan sistem suara
membesarkan suara partai. Bahkan terbanyak (proporsional terbuka)
49 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

mengecilkan peluang kader yang loyal dapat meraih suara. Namun dalam hal ini,
untuk bisa lolos sebagai anggota dewan. Irwan Hayat sebagai caleg incumbent
Berbanding lurus dengan kondisi pemilih memang memiliki keunggulan baik dari
saat ini yang cenderung pragmatis dimana segi personal branding yang sudah ia
secara kultur masyarakat mengharapkan ciptakan sejak lama maupun pengalaman
pemberian langsung dari caleg dan yang mengajarinya kemampuan
tantangan terberat bahwa caleg pun tidak menganalisis dan mengolah pemetaan
bisa menyalahkan kondisi masyarakat basis suara sehingga masih bisa
yang sudah terlanjur pragmatis. Sehingga mengungguli caleg lainnya.
caleg dituntut untuk bekerja ekstra untuk

Caleg
Partai Lain
Caleg satu
partai

Pengurus
Partai

Pemilu Sistem Proporsional Terbuka

Gambar. Relasi Aktor Intermediary dalam Pemilu

Korelasi Caleg setelah terpilihnya 1. Herman Dali Kusuma (PKB)


menjadi anggota dewan perwakilan rakyat 2. Nurussalam (Gerindra)
daerah. Setelah proses pemilihan calon 3. Nia Kurnia (PDI-P)
legislative (caleg) Kabupaten Sumenep 4. Akis Jasuli (Nasdem)
periode 2019-2024, berdasarkan 5. Wiwid Harto Yudanto (PKS)
Keputusan KPU Sumenep nomor 6. Mohammad Yusuf (PKS)
1468/HK.03.1-Kpt/3529/KPU- 7. H. Latib (PPP)
Kab/VII/2019, Anggota DPRD 8. Musahwi (PAN)
Sumenep 2019-2024 dari masing-masing 9. Nur Aini (Demokrat)
daerah pemilihan (dapil) adalah sebagai Dapil 2
berikut (Madura, 2019): 1. Fadli Oktaviari (PKB)
Dapil I 2. Jubriyanto (Gerindra)

50 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja


Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

3. Holik (Gerindra) 4. M. Syukri (PPP)


4. Dekky Purwanto (PDI-P) 5. Suhariono (PAN)
5. H. Subaidi (PPP) 6. Mohammad Hanafi (Demokrat)
6. Faisal Muhlis (PAN) 7. Badrul Aini (PBB)
7. Arfian Mukhlas (Demokrat) Dapil 7
Dapil 3 1. H. Risnawi (PKB)
1. Irwan Hayat (PKB) 2. Darul Hasyim Fath (PDI-P)
2. Ach. Naufil MS (PKB) 3. H. Mas’ud Ali (PPP)
3. Ahmad Suwaifi Qayyum (Gerindra) 4. Saefudin (Hanura)
4. K. Ahmad Salim (PPP) 5. Ahmad Zainurrahman (Demokrat)
5. Siti Hosna (PAN) Dari data tersebut dapat
6. M. Ramzi (Hanura) digambarkan bahwasanya formasi
7. Akhmas Jasuli (Demokrat) kemenangan calon legislative periode
Dapil 4 2019-2024 di Kabupaten Sumenep banyak
1. H. Abdul Hamid Alimunir (PKB) di dominasi oleh Partai Kebangkitan
2. Syaiful Hasan (Gerindra) Bangsa (PKB). Hasilnya, PKB menjadi
3. H. Zainal (PDI-P) pemenang dengan memperoleh kursi
4. Rozah Ardhi Kautsar (Nasdem) terbanyak yakni 10 kursi, disusul PPP 7
5. Kh. Syaiful Bahri (PPP) kursi, Demokrat 7 kursi, Gerindra 6 kursi,
6. Agus Rahman Budiharto (PAN) PAN 6 kursi, dan PDI-P dengan 5 kursi.
7. Indra Wahyudi (Demokrat) Kemudian Partai Hanura mendapatkan 3
Dapil 5 kursi, Nasdem 3 kursi, PKS 2 kursi, dan
1. M. Muhri (PKB) PBB 1 kursi. Hal ini menunjukkan bahwa
2. Samioeddin (PKB) siapapun calegnya akan dapat
3. Suroyo (Gerindra) memenangkan pemilihan apabila berasal
4. Umar (PDI-P) dari PKB karena PKB menjadi partai
5. Juhari (PPP) dominasi pilihan rakyat Kabupaten
6. Gunaifi Syarif Arrodhy (PAN) Sumenep
7. Melly Sufianti (Hanura) Partai politik merupakan sarana, alat
8. H. Masdawi (Demokrat) atau wadah bagi masyarakat untuk
Dapil 6 menyampaikan aspirasinya. Dari sini
1. Abu Hasan (PKB) partai politik dapat disebut political
2. H. Dulsiam (PKB) linkage yakni penghubung antara
3. Musta’em (Nasdem) masyarakat dan pemerintah. Banyak partai
51 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

politik yang berlomba-lomba mencari kuat untuk meminimalisir kemungkinan


simpati masyarakat agar mendapat persaingan yang kurang sehat antar
dukungan dari masyarakat, terlebih dalam calegnya. Persaingan tersebut secara
proses pemilihan umum baik tingkat eksplisit terlihat massif karena strategi-
legislative maupun eksecutive. Kondisi ini strategi pemenangan antar caleg terutama
menjadikan partai sebagai Electoral caleg kader (pengurus) partai dengan
linkage yakni partai memberi syarat calon- kader instan dapat dirasakan kurang sehat.
calon kandidat untuk berjanji, orientasinya Fenomena munculnya kader-kader
untuk memenangkan pemilu dan instan tidak menjadi problem besar bagi
keputusan berada ditangan elite partai kader lama dalam bersaing meraih
(Lawson, 1988). kepercayaan masyarakatnya dalam hal ini
Proses demokrasi melalui pemilihan pemilih. Kader-kader instan terkadang
umum proporsional terbuka telah seperti mem-by pass proses intensitas
membuka cakrawala masyarakat untuk terhadap pemilihnya dengan
menjadi pemilih rasional. Pemilih rasional mengasumsikan bahwa kedekatan dengan
lebih cenderung untuk memilih kandidat masyarakat dapat terjalin melalui partai
berdasarkan visi, misi, maupun ideologi yang memiliki basis massa kuat.
partai ketimbang kedekatan personal. Sayangnya pertimbangan ini tidak
Kampanye kotor seperti money molitics dipikirkan secara matang bagaimana
tidak lagi menjamin pemilih memberikan proses membentuk kepercayaan yang telah
dukungannya. dilakukan oleh kader-kader lama. Hal
Pemilihan umum tingkat legislative inilah yang menjadikan Irwan Hayat
dengan prosedur pemilihan proporsional terpilih dalam pemilihan umum
terbuka justru menggambarkan lahirnya legislative periode 2019-2024.
kader-kader instan yang meningkatkan Intesitasisasi yang dilakukan Irwan
persaingan antar caleg sesama partai Hayat telah dibentuk sejak dia aktif
politik. Pemilihan rasional terbuka yang bergabung menjadi anggota PKB
mengabaikan no urut caleg dalam satu meskipun tidak menutup kemungkinan
dapil dan berdasar suara terbanyak politik patronase ikut serta memudahkan
menjadikan partai politik tidak hanya Irwan Hayat untuk terjun dalam kegiatan
sebagai kendaraan caleg dalam pesta politik. Selama menjadi anggota partai
pemilihan umum saja. Namun lebih hingga masuk dalam jajaran pengurus
sebagai jembatan antar sesama caleg partai tingkat DPC Kabupaten Sumenep
dengan membentuk sebuah system yang telah membuat Irwan Hayat memiliki
52 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

segudang pengalaman dan kedekatan kongkrit seperti apa yang telah dilakukan.
emosional terhadap masyarakat. Sebagai Hingga menjadi anggota Dewan Irwan
anggota dan pengurus partai, Irwan Hayat Hayat masih memperjuangkan kebutuhan
sangat memahami perannya sebagai masyarakat, seperti, menaikkan UMR,
penghubung (linkage) antara masyarakat keadilan dibidang hukum dll. Sehingga
dan pemerintah. Sehingga Irwan Hayat bisa digambarkan proses peran linkage
kerap menjadi mediator dalam agar mendapatkan simpati dan
memperjuangkan kebutuhan masyarakat. kepercayaan dari masyaraka, yaitu ;
Namun belum bisa diketahui keberhasilan

masuk melaku
menjadi menj
menda menjad kan
anggota adi
patkan i aktivis penda
partai peng
pendidi dan mping
secara urus
kan simpati an
aktif part
politik san masyar
ai
partai akat

5. PENUTUP tokoh-tokoh masyarakat lainnya.


2) Memanfaatkan basis dukungan massa
Strategi merupakan senjata yang
PKB di wilayah dapil khususnya di
sangat penting dalam memperoleh
Ganding, guluk-guluk dan paragaan
kekuasaan politik. Keberhasilan Irwan
sebagai basis kuat tradisional PKB.
Hayat ditentukan oleh strategi yang
3) Memanfaatkan pemuda dan
terencana dengan baik dan implementasi
mahasiswa sebagai agen marketingnya
strategi tersebut secara konsekuen. Strategi
karena beliau aktif di organisasi PMII
politik yang dicanangkan pada saat
4) Mengedepankan prestasi dirinya
kampanye oleh Irwan Hayat, antara lain :
sebagai caleg incumbent serta
1) Mengedepankan pendekatan kepada
bekerjasama dengan caleg di level
tokoh-tokoh masyarakat setempat
kabupaten.
maupun pengurus partai dari mulai
Berbicara kampanye yang
tingkat RT, RW, Kecamatan dan
terpenting adalah pertama, bagaimana
53 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X

person atau figur kita dikenal oleh Moleong, L. . (2011). Metodologi


Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
konstituen, ini adalah sosial kapital yang
PT. Remaja Rosdakarya.
sangat penting. Kedua, calon yang akan R Indrawan, P. Y. (2016). Metodologi
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
berkompetensi punya mesin partai yang
dan Campuran. PT. Refika
baik, dan ketiga iklan atau kampanye yang Aditama.
Schroder, P. (2010). Strategi Politik.
dilakukan dengan baik door to door
Friedrech-Naumman-Stiftung fur
maupun kampanye masa dan keempat die Freiheit.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
adalah program kerja yang lebih pro
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
rakyat.. Strategi populis biasanya sangat CV Alfabeta.
Tohirin. (2011). Metode Penelitian
menjanjikan segalanya, tanpa
Kualtatif dalam Bimbingan dan
mempertimbangkan apakah janji-janji itu Konseling. Pt Raja Grafindo
Persada.
dapat diterima dan berkemungkinan untuk
diwujudkan, karena sebagian besar
pemilih kurang mengerti politik dan
harapan akan masa depan yang lebih baik,
senantiasa akan selalu memainkan peranan
yang besar dalam pemilu, sang populis
berada pada posisi yang strategis yang
jelas sangat menguntungkan.

DAFTAR PUSTAKA
Faishal, N. (2021, November). Santri
Milenial Pimpin Garda Bangsa
Sumenep, Komitmen ke NU.
https://jatim.nu.or.id/parlemen/sant
ri-milenial-pimpin-garda-bangsa-
sumenep--komitmen-ke-nu-qduEV
Jamaluddin. (2022). Sistem Pemilu
Proporsional Terbuka Pasca
Amandemen UUD NRI 1945.
Publica Indonesia Utama.
Lawson. (1988). When Linkage Fails.
Princeton University Press.
Madura, M. (2019, July). Daftar Anggota
DPRD Sumenep Periode 2019-
2024.
https://kumparan.com/mediamadur
a/daftar-anggota-dprd-sumenep-
periode-2019-2024-
1rWClkno9tc/full

54 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja

Anda mungkin juga menyukai