2589-Article Text-7846-1-10-20230714
2589-Article Text-7846-1-10-20230714
Abstract
The 2019 general election with an open proportional system has caused intense competition
between candidates in one of their electoral districts. To win the election, legislative
candidates compete with each other in one party or with candidates from other parties. This
competition resulted in the candidates competing with each other in terms of strategies,
tactics and winning methods. So this makes a new phenomenon that occurred during the
2019 legislative elections yesterday where competition between candidates for one party is
interesting to study. As was the case with Irwan Hayat, a candidate from the PKB Dapil III
party, the Sumenep DPRD. Therefore, the purpose of this research is to find out how the
competition between candidates from the PKB Dapil III party in Sumenep Regency is. As well
as what strategy is carried out by Irwan Hayat in an effort to win in the 2019 legislative
elections and what is the role and position of the party in this competition. This research
method uses qualitative methods with a case study approach. The data source in this study
uses primary data obtained from direct interviews with Irwan Hayat, a member of the DPRD
Kab. Sumenep and the Chairperson of the Sumenep Regency PKB DPC KH. Imam Hasyim
and participatory observation. The results of the study show that the strategy carried out by
Irwan Hayat, first, is a social capital strategy, namely a person or figure known to
constituents. Second, prioritizing approaches to local community leaders and party officials
starting at the RT, RW, sub-district levels and other community leaders. Third, Utilizing the
mass support base of PKB in the electoral area III, Irwan Hayat even entered the ranks of
party officials at the Sumenep Regency DPC level. Fourth, the populist strategy, namely work
programs that are more pro-people.
Keywords: Political Strategy, Open Proportional System, DPRD, PKB
Abstrak
Pemilihan umum 2019 dengan sistem proporsional terbuka menyebabkan persaingan ketat
diantara caleg dalam satu dapil mereka. Untuk memenangkan pemilu, para caleg saling
bersaing satu sama lain dalam satu partai atau dengan caleg partai lain. Persaingan ini
mengakibatkan para caleg saling beradu strategi, taktik dan metode pemenangan. Sehingga
hal ini menjadikan fenomena baru yang terjadi selama pemilu legislatif 2019 kemarin dimana
persaingan antar caleg satu partai menarik untuk dikaji Seperti halnya yang dilakukan oleh
Irwan Hayat caleg dari partai PKB Dapil III DPRD Sumenep. Maka dari itu, tujuan dalam
penelitian ini ingin mengetahui bagaimana persaingan antar caleg dari partai PKB Dapil III
Kabupaten sumenep. Serta Strategi apa yang dilakukan oleh Irwan Hayat dalam upaya
pemenangan dalam pemilu legislatif 2019 serta bagaimana peran dan posisi partai dalam
persaingan tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan Studi Kasus. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh dari wawancara langsung dengan Irwan Hayat anggota DPRD Kab. Sumenep serta
Ketua DPC PKB Kabupaten Sumenep KH. Imam Hasyim dan observasi partisipatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh Irwan Hayat, pertama, strategi
sosial kapital yaitu person atau figur dikenal oleh konstituen. Kedua, Mengedepankan
pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat maupun pengurus partai dari mulai
tingkat RT, RW, Kecamatan dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Ketiga, Memanfaatkan
basis dukungan massa PKB di wilayah dapil III bahkan Irwan hayat masuk jajaran pengurus
partai tingkat DPC Kabupaten Sumenep. Keempat, strategi populis yaitu program kerja yang
lebih pro rakyat.
Kata Kunci : Strategi Politik, Sistem Proporsional Terbuka, DPRD, PKB
dimana persaingan antar caleg satu partai adalah bahwa pemilih diberikan pilihan
menarik untuk dikaji. Untuk itu dalam yang langsung kepada calon wakil mereka
penelitian ini, kami ingin mengetahui untuk duduk di DPR atau DPRD. Sistem
bagaimana persaingan antar caleg dari ini digunakan sejak Pemilu 2009, setelah
partai PKB di DPRD Sumenep, Dapil III sebelumnya pasal yang mengatur sistem
Kabupaten sumenep. Strategi apa yang proporsional tertutup berdasarkan nomor
dilakukan dalam upaya pemenangan caleg urut dalam Undang-undang Nomor 10
dalam pemilu legislatif 2019 serta Tahun 2008 melalui judicial
bagaimana peran dan posisi partai dalam review dinyatakan tidak berlaku oleh
persaingan tersebut. Mahkamah Konstitusi (MK).
Khusus terhadap sistem Pemilu
2. TINJAUAN TEORITIS untuk memilih anggota DPR dan DPRD,
2.1.1. Sistem Pemilu Proporsional maka upaya meningkatkan derajat
Terbuka keterwakilan semakin menemukan
Pada tahun 2008, Presiden Susilo bentuknya. Para wakil rakyat semakin
Bambang Yudhoyono telah dua kali memiliki hubungan yang erat dengan
melontarkan gagasan segar dengan konstituennya, sehingga akuntabilitas para
mengusulkan penghapusan sistem nomor wakil semakin nyata. Akibat yang muncul,
urut calon anggota legislatif (caleg) dalam para rakyat yang diwakili dapat menuntut
Pemilu 2009. Gagasan Presiden SBY ini kepada para wakilnya untuk melakukan
menunjukkan sikap serius Presiden yang terbaik untuk rakyat. Jika hal itu
terhadap soal yang sangat memengaruhi tidak terpenuhi, para wakil akan
wajah parlemen Indonesia kedepannya. memperoleh hukuman pada Pemilu
RUU di bidang politik diajukan oleh berikutnya untuk tidak dipilih kembali.
pemerintah dan dibahas di DPR. Benar Upaya menciptakan sistem Pemilu yang
saja, sebagaimana diketahui sekarang, menghasilkan wakil rakyat yang akuntabel
bahwa Indonesia akhirnya memilih dan memiliki derajat keterwakilan yang
mengunakan sistem Pemilu proporsional. tinggi adalah sebuah keniscayaan bagi
Dalam dua UU Pemilu terakhir yaitu UU penyelenggaraan Pemilu di Indonesia
No. 12 tahun 2003 dan UU No. 10 Tahun sebagai sebuah negara demokratis.
2008, sepakat dipilih sistem proporsional Dari sini pula muncul kader-kader
terbuka yakni sebuah sistem dimana instan berlimpah uang dan popularitas
penetapan calegnya berdasarkan yang ikut bertarung mengharap simpati
mekanisme suara terbanyak. Maknanya rakyat. Potensi pelanggaran
38 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X
beriklan, money politic, dan cara-cara otomatis terpilih walau berada di nomor
berpolitik dan berkampanye yang kurang urut berapapun.
mendidik diprediksi akan banyak Ada banyak manfaat yang bisa
mewarnai pesta Pemilu. Tampaknya diambil dari gagasan menerapkan sistem
berkah demokrasi sebagai penerapan pemilu legislatif dengan menggunakan
sistem proporsional terbuka dengan suara model proporsional terbuka (Jamaluddin,
terbanyak tidak signifikan berkontribusi 2022). Pertama, mendekatkan wakil
menghasilkan anggota parlemen rakyat dengan konstituen. Dengan sistem
berkualitas. Namun, sistem yang sedang ini, diharapkan mendapatkan wakil rakyat
digagas ini bisa disebut sebagai bentuk yang sesuai pilihan hati nurani rakyat. Kita
respons atas kekecewaan banyak melihat komunikasi antara anggota
kalangan, yang dalam Pemilu 2004 legislatif dan rakyat di tingkat bawah
mendapat suara terbanyak ternyata tidak masih sering terjadi kesenjangan karena
bisa duduk di legislatif. mereka tidak memiliki kedekatan
Dalam sistem proporsional terbuka hubungan personal.
mendorong para kandidat yang maju Kedua, kader akar rumput atau
menjadi caleg harus bekerja lebih keras tokoh populer akan memiliki peluang
untuk memperebutkan kursi dewan. terpilih. Kader akar rumput terbentuk
Dengan sistem ini caleg, yang populis dan karena dia banyak turun dan dikenal
banyak uang sekalipun belum tentu bisa konstituennya. Karena dia banyak turun,
terpilih. Sistem proporsional terbuka juga dia akan lebih optimal menjalankan fungsi
dianggap dapat membuat internal partai agregasi kepentingan masyarakat dan
tak solid karena para caleg intrapartai juga representasi politik masyarakat. Kebalikan
saling berkompetisi ketat satu sama lain. dari kader akar rumput adalah kader
Berbeda dengan sistem proporsional 'jenggot'. Seperti namanya, kader jenggot
tertutup yang mensyaratkan akumulasi adalah kader yang mengakar ke atas.
suara partai dalam satu daerah pemilihan, Kader semacam ini mengandalkan
lalu dibagi angka minimal untuk satu eksistensinya dari kedekatan dengan
kursi, lalu akumulai kursi yang diperoleh jajaran pimpinan partai semata.
lalu akan dibagi berdasar nomor urut caleg Ketiga, model baru ini bisa
yang ditentukan parpol. Sedangkan dalam menghindarkan dari praktik KKN di
sistem proporsional terbuka, setiap caleg internal partai, di mana tradisi yang kita
dengan suara terbanyak dan memenuhi lihat, hanya orang yang ada di lingkaran
syarat mendapatkan satu kursi, akan kekuasaan partai, atau yang memiliki
39 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X
hubungan dekat dengan elite partai yang mahal, money politics, dan black
bisa mendapatkan nomor urut teratas campaign.
dalam pencalonan legislatif. Keempat, 2. Kompetisi makin individual,
menghindari terjadinya oligarki dalam liberalisasi persaingan, konflik
partai politik. horisontal.
Kelemahan sistem ini adalah 3. Partai politik kurang berperan,
timbulnya citra buruk bagi perkembangan deparpolisasi, era konsultan politik.
partai, karena seperti yang terlihat 4. Kurang bersahabat dengan
sekarang, banyak anggota legislatif yang perempuan, kandidat minoritas,
duduk di DPR/DPRD atas penunjukan kelompok marginal, dan kandidat
elite partai, bukan atas kemauan miskin political capital,
konstituennya. Faktor ini pula yang aristokratisasi politik.
menyebabkan ketidakpuasan kader partai 5. Mendorong pragmatisme politik,
sehingga memunculkan resistensi yang uang mengalahkan ideologi,
tinggi. Akhirnya menjadi sebuah materialisme politik.
kebiasaan baru, kader yang tidak puas Terlalu banyak pilihan, terlalu
dengan partainya mendirikan partai baru. sedikit informasi dan interaksi, jalan
Kelemahan lain adalah orang-orang pintas tradisional, transaksional, atau
yang populer seperti selebritis memiliki abstain
peluang besar untuk dipilih rakyat meski 2.2. Strategi Politik
tidak memiliki kompetensi dan Strategi dalam menghadapi
kapabilitas. Namun, masalah ini bisa pemilihan kepala daerah merupakan
diatasi selama kader populer ini diberi perencanaan yang cermat yang disusun
ruang gerak yang lebih luas untuk dan dilaksanakan oleh tim kampanye yang
meningkatkan intelektual dan wawasannya memiliki tujuan mencapai kemenangan
di bidang yang digeluti. Disamping itu, atas sasaran yang ditentukan dalam
untuk memperkuat kapabilitas anggota pilkada. Sasaran merupakan apa yang
parlemen, mereka bisa disediakan tim ahli ingin dicapai oleh kandidat dan tim
untuk setiap anggota. kampanye dalam hal ini adalah target
Tantangan-tantangan dalam Sistem dukungan pemilihan yang diwujudkan
Proporsional Terbuka yakni : dalam pemberian suara kepada kandidat
1. Kompetisi interparty dan tersebut. Ruang lingkup pembahasan
intraparty lebih tajam, biaya strategi tak sebatas pada tatanan konsep
kampanye tinggi, ongkos politik atau rencana, namun yang terpenting
40 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X
lagi ditentukan oleh nomor urut caleg, persaingan antar caleg dari partai PKB di
dimana sistem proporsional tertutup DPRD Sumenep, Dapil III Kabupaten
sebelumnya ditentukan oleh norom urut Sumenep
topi dan sepatu, semakin awal nomor urut Pada pemilihan umum legislative
maka semakin besar peluang lolos sebagai periode 2019-2024 Kabupaten Sumenep,
caleg. Sedangkan di sistem proporsiaonal PKB menjadi pemenang dengan
terbuka saat ini, yang menentukan adalah memperoleh kursi terbanyak yakni 10
suara terbanyak yang diraih oleh caleg kursi, Salah satu caleg dari PKB yang kita
tersebut. wawancarai adalah Irwan Hayat (Madura,
Dalam penelitian yang akan kami 2019). Berikut ini adalah hasil
lakukan, kami akan meneliti tentang perhitungan suara pada Dapil III
8. Partai Gerakan 2 25 12
perubahan
Indonesia
9. PPI 5 7 9
10. PPP 77 149 314
11. PAN 419 233 123
12 Partai Hati 35 53 367
Nurani Rakyat
13. Partai Demokrat 102 543 365
14. Partai Bulan 16 18 18
Bintang
15 Partai Keadilan 14 13 9
dan Persatuan
Indonesia
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Kab. Sumenep, data diolah
dalam sebulan untuk diminta pengurus partai tidak merasa perlu untuk
memperjuangkan program kebijakan. menjadi arbitur. Selain itu, sulit dirasa
Dengan cara seperti ini, ia dapat sulit bagi pengurus partai untuk
mengkalkulasi secara bersih perolehan menetapkan sanksi bagi caleg yang
suara yang diterimanya dengan cara tetap menyerobot wilayah caleg lainnya dengan
menjaga basis dukungan dan kesolidan tim alasan sistem pemilu proporsional terbuka
yang ia miliki. Meskipun dalam beberapa mau tidak mau memang tingkat
kesempatan, ia menuturkan ada juga tim kompetisinya tinggi.
sukses yang membelot. Dalam kewajibannya sebagai
Dalam kampanye pemilu legislatif pengurus, partai hanya mempersiapan
lalu, yang paling mudah adalah membuat bantuan atribut kampanye seperti bendera,
paket calon dari mulai DPR RI, DPRD kaos maupun kalender berlambang partai
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. bagi para caleg. Selain itu mengatur
Dalam hal ini, kerjasama paket calon ia jadwal kampanye partai di setiap daerah,
lakukan dengan caleg dari DPRD yang artinya partai tidak menjadwalkan
Kabupaten. Sistem kerjasama paket ini kampanye spesifik untuk caleg tertentu
yang biasanya muncul praktik ‘selingkuh’ melainkan untuk semua caleg di PKB
yang dilakukan oleh tim sukses. Irwan dalam satu wilayah dapil yang sama
Hayat mengatakan bahwa ada tim sukses dengan alasan efektivitas waktu dan
yang membelot ke caleg lain selain dirinya efisiensi dana. Hal lain yang disiapkan
namun masih satu paket dengan caleg partai adalah saksi yang merupakan ujung
kabupaten, atau tim sukses dari caleg tombak partai, sekalipun pendanaan saksi
kabupaten lainnya mengajak kerjasama ada juga yang ditanggung lebih besar oleh
dengan timnya yang bukan satu paket. Jadi caleg.
tim sukses bisa saja membelot tapi bukan Menurut Imam Hasyim, pemilu
membelot ke partai lain, melainkan hanya tahun 2019 menjadi lebih sulit karena
berpindah ke caleg lainnya. persaingan sudah terjadi antar caleg dalam
Menurut penuturan ketua DPC PKB satu partai. Upaya merebut suara dari basis
KH. Imam Hasyim, hal ini bisa jadi massa partai lain menjadi tidak fokus.
disebabkan oleh jumlah honor yang Beberapa kesamaan pandangan baik
berbeda, sementara tim sukses yang dari caleg maupun pengurus partai,
berasal dari struktur partai merasa tidak mengenai persaingan antar caleg dalam
masalah karena yang penting adalah satu partai yakni penilaian terhadap sistem
membesarkan partai itu sendiri, sehingga pemilu proporsional terbuka yang dirasa
48 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X
kurang baik karena usaha meningkatkan menurut penuturan Imam Hasyim, yang
suara partai menjadi lebih sulit akibat terpenting adalah mengedepankan poin-
adanya persaingan antar caleg yang bisa poin keunggulan PKB sebagai partai yang
berujung konflik. Keduanya memberikan pro rakyat dan basis agama. Adanya
saran bahwa sistem pemilu diubah menjadi perasaan tanggungjawab bersama untuk
seperti pada pemilu tahun 2009 dengan membesarkan suara partai menjadi salah
sistem proporsional tertutup. satu alasan penting, utamanya bagi para
Menarik bahwa di satu sisi, caleg pengurus DPC untuk bisa meraih suara
berkeberatan dengan sistem suara signifikan di level kabupaten/kota.
terbanyak karena akan menghasilkan Jadi dapat dilihat bahwa ada
pertarungan internal partai. Alasan lain perbedaan cara pandang dan cara
bahwa dengan sistem nomor urut, loyalitas menyikapi persaingan antar caleg dalam
kader partai lebih teruji, dimana hanya satu partai yang sama. Khususnya dalam
kader-kader yang dianggap loyal dan penelitian ini, PKB memang memiliki
berkualitas oleh partai yang akan sistem kepanutan yang khas yang sangat
ditempatkan di nomor urut paling awal. struktural untuk membesarkan suara
Artinya ada ketidaksiapan dan keengganan partainya terlepas dari siapa calegnya yang
caleg untuk bersaing secara terbuka akan duduk di kursi parlemen. Hal ini
dengan caleg lainnya yang bukan berasal terlihat dari cara berpikir tentang
dari kader loyal PKB dan mengganggap kemenangan partai baik yang diungkap
idealnya pertandingan atau persaingan oleh tim sukses maupun yang diungkap
suara adalah persaingan eksternal dengan oleh caleg. Bagi mereka, doktrin utama
partai yang lain bukan dengan sesama adalah memenangkan suara PKB
internal partai. sebanyak-banyaknya dan semua elemen
Disisi lain, baik caleg maupun PKB turun tangan untuk meraih suara.
pengurus partai mengungkapkan bahwa Sementara dalam cara pandang
meskipun terjadi persaingan sesama caleg individu, hal ini justru bertentangan. Ada
satu partai yang penting adalah silaturahmi kecemburuan yang jelas yang dilontarkan
dengan pengurus partai dan kerjasama oleh narasumber yang merasa sudah
untuk tidak mengambil wilayah caleg menjadi kader yang loyal terhadap partai,
lainnya. Hal ini dikatakan lebih baik terbukti bahwa keterlibatannya dengan
karena semua caleg bergerak untuk meraih partai sudah aktif sejak tahun 2007.
suara masyarakat dan sama-sama Sebagai individu, persaingan sistem suara
membesarkan suara partai. Bahkan terbanyak (proporsional terbuka)
49 | Jurnal Public Corner Fisip Universitas Wiraraja
Vol 18, nomor 1, Juni 2023 ISSN 2443-0714 E-ISSN 2621-475X
mengecilkan peluang kader yang loyal dapat meraih suara. Namun dalam hal ini,
untuk bisa lolos sebagai anggota dewan. Irwan Hayat sebagai caleg incumbent
Berbanding lurus dengan kondisi pemilih memang memiliki keunggulan baik dari
saat ini yang cenderung pragmatis dimana segi personal branding yang sudah ia
secara kultur masyarakat mengharapkan ciptakan sejak lama maupun pengalaman
pemberian langsung dari caleg dan yang mengajarinya kemampuan
tantangan terberat bahwa caleg pun tidak menganalisis dan mengolah pemetaan
bisa menyalahkan kondisi masyarakat basis suara sehingga masih bisa
yang sudah terlanjur pragmatis. Sehingga mengungguli caleg lainnya.
caleg dituntut untuk bekerja ekstra untuk
Caleg
Partai Lain
Caleg satu
partai
Pengurus
Partai
segudang pengalaman dan kedekatan kongkrit seperti apa yang telah dilakukan.
emosional terhadap masyarakat. Sebagai Hingga menjadi anggota Dewan Irwan
anggota dan pengurus partai, Irwan Hayat Hayat masih memperjuangkan kebutuhan
sangat memahami perannya sebagai masyarakat, seperti, menaikkan UMR,
penghubung (linkage) antara masyarakat keadilan dibidang hukum dll. Sehingga
dan pemerintah. Sehingga Irwan Hayat bisa digambarkan proses peran linkage
kerap menjadi mediator dalam agar mendapatkan simpati dan
memperjuangkan kebutuhan masyarakat. kepercayaan dari masyaraka, yaitu ;
Namun belum bisa diketahui keberhasilan
masuk melaku
menjadi menj
menda menjad kan
anggota adi
patkan i aktivis penda
partai peng
pendidi dan mping
secara urus
kan simpati an
aktif part
politik san masyar
ai
partai akat
DAFTAR PUSTAKA
Faishal, N. (2021, November). Santri
Milenial Pimpin Garda Bangsa
Sumenep, Komitmen ke NU.
https://jatim.nu.or.id/parlemen/sant
ri-milenial-pimpin-garda-bangsa-
sumenep--komitmen-ke-nu-qduEV
Jamaluddin. (2022). Sistem Pemilu
Proporsional Terbuka Pasca
Amandemen UUD NRI 1945.
Publica Indonesia Utama.
Lawson. (1988). When Linkage Fails.
Princeton University Press.
Madura, M. (2019, July). Daftar Anggota
DPRD Sumenep Periode 2019-
2024.
https://kumparan.com/mediamadur
a/daftar-anggota-dprd-sumenep-
periode-2019-2024-
1rWClkno9tc/full