Resume Osce
Resume Osce
1. Influenza
2. Pertusis
3. Faringitis
4. Tonsilitis
5. Laringitis
6. Asma bronkial
7. Bronkitis akut
8. Pneumonia, bronkopneumonia
9. Tb paru tanpa komplikasi
SISTEM RESPIRASI
1. Influenza
a) Gejala klinis muncul selama satu minggu
Tidak enak badan
Demam
Rasa pegal linu
Lemas lesu
Bersin-bersin
Nyeri otot dan sendi
Batuk kering
Sakit kepala
Hidung berair
b) Pengobatan:
Istirahat 2-3 hari
Meningkatkan gizi makanan
Banyak minum air, teh, sari buah
Sering berkumur untuk mengurangi rasa nyeri ditenggorokan
Medikamentosa
Parasetamol
Antihistamin
Dekongestan hidung
Bromheksin
Antitusif
2. Pertusis
Batuk paroksismal diikuti suara whoop saat inspirasi, sering disertai muntah
Perdarahan subkonjungtiva
Anak tidak atau belum lengkap diimunisasi terhadap pertusis
Bayi muda mungkin tidak disertai whoop, akan tetapi batuk yang diikuti oleh
berhentinya napas atau sianosis, atau napas berhenti tanpa batuk
Periksa anak untuk tanda pneumonia dan tanyakan tentang kejang.
Antibiotik
Oksigen
3. Faringitis
a) Gejala klinis
Demam
Anterior cervical adhenopathy
Eksudat tonsil
Tidak ada batuk
Gejala-gejala yang menyertai faringitis bervariasi tergantung pada kondisi
yang mendasarinya.
Selain sakit tenggorok, kering, atau gatal, flu dingin atau dapat
menyebabkan:
- bersin
- pilek
- sakit kepala
- batuk
- merasa kelelahan
- pegal-pegal
- menggigil
- demam (demam ringan sampai demam tinggi)
4. Tonsilitis
a) Gejala umum dari tonsilitis adalah:
- Radang tenggorokan
- Kesulitan atau sakit saat menelan
- Suara yang serak
- Batuk
- Napas bau
- Kehilangan napsu makan
- Sakit kepala
- Leher kaku
- Nyeri pada rahang dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening
- Amandel yang tampak berwarna merah dan bengkak
- Amandel yang memiliki bercak putih atau kuning
- Kesulitan membuka mulut
- Kelelahan.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda
memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter
Anda.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu
Anda mengatasi radang amandel:
- Hindari asap
5. Laringitis
a) Gejala utama laringitis yaitu suara menjadi lebih berat, serak, atau
hilang. Gejala lainnya dapat berupa:
- Demam
- Batuk kering
- Sakit tenggorok
- Suara parau
6. Asma bronkial
a) Gejala klinis
Sesak nafas
Batuk
Mengi
Rasa berat di dada
Produksi sputum
Nyeri tenggorokan
Asma alergi pilek dan bersin
b) Pemeriksaan fisik dan penunjang
Fisik
Seringkali normal
Terdengar ekspirasi paksa
Mengi
Penunjang
Rontgen
Spirometri
Pemeriksaan darah eosinofil total > 300>4%
Uji sensitifitas kulit
Uji provokasi bronkus
c) Pengobatan
Terapi dirumah
Inhalasi salbutamol 4 semprot tiap 15 menit sebanyak 3x
Terapi di faskes
Inhalasi agonis beta 2 kerja cepat selama 1 jam
Oksigenasi sampai saturasi >90%
Kortikosteroid
Terapi alternatif
Injeksi adrenalin 0,2-0,3 mg subkutan tiap 15 menit 3x
Injeksi terbutalin 0,5 mg subkutan 15 menit 3x
7. Bronkitis akut
a) Gejala kliis
Batuk disertai sputum
Hemaptoe
Pneumonia berulang
Sesak nafas
Demam berulang
b) Pemeriksaan fisik dan penunjang
Auskultasi
Suara nafas normal
Kadang mengi, serta ronki yang biasanya membaik dengan batuk
Rontgen
Leukosit
c) Tatalaksana
antibiotik
amoxicilin oral
anak anak 100mg/kg/hari dalam 3 dosis selama 5 hari
dewasa 3g/hari dibagi 3dosis selama 5 hari
dextromethorpan
benzonatnatate
guaifenesin
8. Pneumonia
a) Gejala klinis:
Batuk tanpa sputum, kec penyakit memberat/infeksi sekunder
Demam ringan, dapat dengan cepat meningkat hingga menggigil
Malaise
Sakit kepala, nyeri otot (sering)
Nyeri dada (jarang)
Sesak napas (bila berat)
Batuk dengan sputum purulen (cap)
Sputum purulen (infeksi rumah sakit)
b) Pemeriksaan fisik dan penunjang
Ttv
Head to toe
Paru: perkusi pekak tanda konsolidasi, suara nafas bronki ronki nyaring (cap)
Rontgen
Lab rutin
Kultur darah
Pulse oxymetri
c) Tatalaksana
9. Tb paru
a) Gejala klinis
Batuk > 2minggu
Batuk darah
Sesak napas
Nyeri dada
Demam
Malaise
Berkeringat malam
Anoreksia
Bb menurun
b) Pemeriksaan fisik dan penunjang
Suara nafas bronki, amorfik, suara mengi, ronki basah, tanda tanda penarikan paru
Pembesaran kgb
Pemeriksaan sputum
Bta
Rontgen
c) Tatalaksana
Sistem pencernaan
1) Gastritis
a) Gejala klinis:
Nyeri panas di uluh hati
Mual dan muntah
b) Tatalaksana
a) Tirah baring
b) Mengurangi stress
c) Diet
2) Gastroeneteritis
a) Gejala klinis:
Kandungan cairan dalam feses meningkat
Sangat lemas
Kesadaran menurun
Kram perut
Demam muntah
Gemuruh usus
Anoreksisa
Haus
Kontaksi spasmodik
b) Pemeriksaan fisik dan penunjang
Ttv : nadi dan respirasi cepat tekanan darah turun, denyut jantung cepat
Tanda tanda dehidrasi Turgotr kulit menurut < 3 detik pada anak ubun2 dan mata
cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan akut, keluar
keringat dingin
Tes darah lengkap
Kultur tinja
Foto polos abdomen
c) Pengobatan
Rehidrasi
Antibiotik
Steroid
Metronidazol dan vankomisin
Pemberian rehidrasi
Belum ada dehidrasi
Satu gelas sesudah defekasi
Dehidrasi sedang
1 jam pertama: 50-100 ml/kg BB peroral/inta gastric selanjutnya 125 ml/kg bb/ hari ada
alnumin
Dehidrasi berat
Satu jam pertama: 40 sampai 10 tetes/kgBB/ menit(set infus berukuran 1ml = 15 tetes)
atau 4 tetes /kg bb/menit (set infus = 20 tetes ) 16 jam berikutnya: 125 ml/kgbb oralit
atau intragastrik bila anak tidak ingin minum
3) Demam tifoid
a) Gejala klinis :
Demam berlangsung 3 minggu
Suhu tidak terlalu tinggi meningkat seperti anak tang 2-7 hari lebih tinggi sore dan
malam hari
Nyeri abdomen
Perut kembung
Konstipasi
Diare
c) Tatalaksana
Obati dengan kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis per
oral atau intravena) selama 10-14 hari, namun lihat halaman 78 untuk
pengobatan bagi bayi muda.
Jika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai amoksisilin 100
mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin intravena selama 10 hari, atau
kotrimoksazol 48 mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroral selama 10 hari.
Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi ketiga sefalosporin seperti
seftriakson (80 mg/kg IM atau IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau
sefiksim oral (20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari).
4) Alergi makanan
a) Gejala klinis:
Gejala kulit
Gejala GIT
Terjadi setelah 2 jam makan
b) Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Had to toe
Ttv
Uji kulit
Lab: RAST dan konsentrasi total serum igE
Diet eliminasi uji Provokasi
Uji provokasi buta ganda (upbg)
c) Pengobatan
Diet eliminasi dan provokasi bukan untuk pengobatan, tapi untuk
menegakkan diagnosa
Penanganan alergi makanan terutama pengetahuan pasien dan keluarga
bagaimana menghindari allergen makanan
Desensitisasi tidak dilakukan dalam mengatasi alergi makanan, karena dapat
timbul reaksi yang hebat, dan sedikit sekali terbukti keberhasilannya
Kegagalan penanganan alergi makanan, karena ketidaktaatan pasien
mengikuti pengobatan, kadang mencuri karena lapar atau bosan dengan
diet ketat makanan
Obat-obatan yang digunakan dalam usaha mengatasi gejala gangguan alergi
makanan
Antihistamin
Corticosteroid oral/lokal
Sodium Cromolyn
Imunoterapi
Ig E antibody
Chinese Herbal
Adrenalin
5) Hepatitis a
a) Gejala klinis:
Urin berwarna seperti teh
Kulit berwarna kuning selam 10-14 hari
b) Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Ttv
Head to toe
Sgpt/ sgot
Tes serologi anti HAV
c) Pengobatan
Interferon alfa 2-b
Lamivudin
Adefovir dipivoxil
Entecavir
Penginterferon alfa -2a
6) Strongilodiasis
a) Gejala klinis:
Dermatitis
Urtikaria
Pruritus
Ke paru : batuk darah dan pneumonia
Ke lambung: nyeri epigastrium berat
b) Pemeriksaan
Pemerikassan tinja dan ttv serta head to toe
c) Pengobatan
Albendazol dengan dosis (dewasa dan anak) 2x400 mg selama 2 hari.
Tiabendazoldiberikan per oral sesudah makan dengan dosis 25 mg/kg berat
badan per hari, terbagi dalam 3 dosis pemberian, dengan lama pengobatan 3
hari atau lebih.
Ivermectin dengan dosis 200 mcg/ kg per hari yang diberikan selama 2 hari.
7) Askariasis
a) Gejala klinis:
Diparu membuat pneumoni: (batuk demam, sesak nafas, batuk berdarah)
Infeksi berat: gangguan pencernaan, ggn prtumbuhan, anemia karena kurang
gizi
Urtikaria
Edam wajah
Konjungtivitis
Iritasi pernapasan bagian atas
b) Pemeriksaan
Ttv
Head to toe
Pemeriksaan tinja makro dan mikro
Pemeriksaan darah tepi
c) Pengobatan
• Albendazol , 400 mg dosis tunggal (dosis dewasa dan anak);
• Mebendazol, 500 mg dosis tunggal.atau 2x100 mg selama 3 hari (dewasa dan anak);
• Ivermectin: 150-200 mcg/kg dosis tunggal (dewasa dan anak);
• Nitazoxanid: dosis dewasa 2x500 mg diberikan selama 3 hari;
Dosis anak: Umur 1-3 tahun: 2x100 mg diberikan selama 3 hari, umur 4-11 tahun:
2x200 mg, diberikan selama 3 hari.
• Pirantel pamoat: dosis tunggal 10 mg/kg berat badan (base) maksimum 1.0 g .
• Levamisol: 120 mg dosis tunggal (dewasa), 2,5 mg/kg berat badan dosis (anak).
8) Skistosomiasis
a) Gejala klinis:
Masa inkubasi biologis. Waktu antara saat masuknya serkaria menembus kulit sampai saat
terjadinya cacing dewasa terjadi kelainan kulit dan gatal-gatal, disertai keradangan akut
pada hati.
Tahap stadium akut. Pada tahapan yang terjadi akibat terbentuknya telur cacing, terjadi
kerusakan jaringan dan perdarahan, pembentukan pseudoabses, pseudotuberkel dan
pembentukan jaringan ikat.
Tahap stadium kronik. Pada tahap stadium kronik terjadi proses-proses penyembuhan
jaringan dan pembentukan jaringan fibrosis disertai pengecilan hati akibat telah terjadinya
sirosis, terjadi pembesaran limpa, asites dan ikterus. Dapat juga terjadi hipertensi portal.
b) Pemeriksaan
Pemeriksaan tinja dan pemeriksaan histopatologi rectum
c) Pengobatan
prazikuantel diberikan dengan takaran 40 mg per kg berat badan dalam 2
kali pemberian selama 1 hari.
Oxamniquin dengan dosis 15 mg/kg dengan satu kali pemberian (dewasa)
pada anak diberikan dengan dosis 20 mg/kg/hari terbagi dalam 2 dosis ,
selama 1 hari
Prazikuantel diberikan dengan takaran 60 mg per kg berat badan dalam 3
kali pemberian selama 1 hari.
9) Taeniasis
a) Gejala klinis:
Tidak enak diperut
Gangguan pencernaan
Diare
Konstipasi
Sakit kepala
Anemia
b) Pemeriksaan
Pemeriksaan darah tepi
Pemeriksaan tinja
c) Pengobatan
3) Fimosis
a) Gejala klinis:
Preputium retraksi
b) Pengobatan :
Tanpa komplikasi: sirkumsisi, salep kortikoid 0.05%-0.1%
Komplikasi : sirkumsisi segera
4) Parafimosis
a) Gejala klinis
Edema daerah penis
Nyeri
Kongesti venosus
b) Pengobatan
Kompresi manual
Dorsumsisi
Sirkumsisi