Sejarah Monas
Sejarah Monas
Sejarah Monas
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke
Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada
tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik
Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun
1949,Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan
sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel
di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan
tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan
perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi
kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan
semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai
pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan
lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat
tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung
bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta.
Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung
Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan
Seribu.
Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke
pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung
dapat melihat TamanMonas yang merupakan hutan kota yang
indah.