Anda di halaman 1dari 6

FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE

DENGAN VARIASI KONSENTRASI AVICEL SEBAGAI


BAHAN PENGIKAT
Puspita Septie Dianita1, Tiara Mega Kusuma2

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi avicel sebagai
bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet ekstrak buah pare serta untuk mengetahui konsentrasi
yang dapat digunakan sebagai bahan pengikat yang optimal dalam formulasi pembuatan tablet
ekstrak buah pare. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Data diambil dengan
menggunakan tiga formulasi dengan konsentrasi avicel yang berbeda, kemudian dilakukan
pengujian sifat fisik tablet yang meliputi uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran,
kekerasan tablet, kerapuhan tablet, dan waktu hancur tablet.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi avicel maka kekerasan akan semakin
besar dan kerapuhan akan semakin rendah. Bahan pengikat akan berpengaruh terhadap sifat fisik
tablet yang dihasilkan dengan konsentrasi maksimal terdapat pada formula II. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu dari ketiga formulasi yang dilakukan, formulasi yang paling optimal yaitu
formulasi II karena memiliki nilai kerapuhan dan kekerasan tablet yang sesuai.
Kata kunci : Avicel, Bahan Pengisi, Tablet

Abstract
Momordica charantia L. tablets Formulation With Variation of Concentration Avicel As a
Binder. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the concentration
of Avicel as a binder on the physical properties of tablets and to determine the concentration of
avicel can be used as a binder optimal in tablets momordica charantia L. formulation. This
study is an experimental study. This study has 3 formulas with different concentration of avicel,
then testing the physical properties of the tablet which include test weight uniformity, size
uniformity, tablet hardness, friability tablet, and tablet disintegration time.
The results of this study showed that the higher the Avicel then greater hardness and brittleness
would be lower. Binder will affect the physical properties of the resulting tablet with a maximum
concentration found in formula II. The conclusion of this study is of the three formulations, the most
optimal formulation is a formulation II because it has a tablet hardness, fragility and appropriate.
Keywords : Avicel, Binder material, Tablets

1
Prodi DIII Farmasi Universitas Muhammadiyah Magelang
2
Prodi DIII Farmasi Universitas Muhammadiyah Magelang

Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. II, No. 1, September 2016 | 41
Puspita Septie Dianita, Tiara Mega Kusuma

PENDAHULUAN hingga obat sampai di tangan konsumen.


Tablet merupakan bentuk sediaan yang
paling banyak dan sering digunakan oleh METODE PENELITIAN
masyarakat, karena tablet memiliki beberapa Metode pembuatan tablet
keuntungan yaitu mempunyai ketetapan dosis, Formula tablet ekstrak buah pare ini
cara penggunaannya yang mudah, stabil dibuat dengan variasi pada bahan pengikat
dalam penyimpanan, mudah dalam dari tablet dengan bobot total 500 mg. Tiap
transportasi, serta lebih murah bila tablet yang akan dibuat mengandung
dibandingkan dengan bentuk sediaan obat paracetamol dengan berat 280 mg. Terdapat
yang lainnya (1). Salah satu tanaman yang telah tiga variasi konsentrasi Avicel sebagai bahan
banyak dikenal dan digunakan secara luas oleh pengikat, yaitu 5%, 7,5% dan 10% (Tabel 1).
masyarakat Indonesia adalah buah pare.
Buah pare memiliki banyak kandungan Tabel 1. Desain formulasi tablet ekstrak buah pare
kimia di dalamnya, salah satu kandungan kimia Formula Formula Formula
yang terdapat dalam buah pare yaitu steroid (1). Bahan I II III
Para peneliti terdahulu membuktikan bahwa (mg) Avicel Avicel Avicel
ekstrak buah pare mempunyai efek hipoglikemik (5%) (7,5 %) (10%)
dan senyawa yang terkandung dalam buah pare Ekstrak buah pare 280 280 280
yang memiliki aktivitas tersebut adalah steroid Avicel 32,5 48,75 65
Primojel 32,5 32.5 32,5
.
(2,3)
Amprotab 116 99,75 83,5
Salah satu bahan tambahan yang diperlukan
Talkum 13 13 13
dalam suatu formulasi tablet adalah bahan
Magnesium stearate 26 26 26
pengikat. Bahan pengikat memberikan daya
adhesi pada masa serbuk ketika granulasi dan Metode pembuatan yang digunakan pada
pada tablet kempa langsung dapat menambah pembuatan tablet ekstrak buah pare dengan
daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi. variasi konsentari avicel sebagai bahan pengikat
Bahan pengikat dapat ditambahkan dalam
yaitu dengan metode kempa langsung. Ekstrak
bentuk kering, tetapi lebih efektif jika buak pare ditambahkan dengan avicel, kemudian
ditambahkan dalam bentuk larutan.
ditambahkan dengan primojel dan amprotab.
Avicel digunakan sebagai bahan pengikat
Semua bahan kemudian diayak dan
dalam formulasi tablet paracetamol pada penelitian
ditambahkan magnesium stearate dan talcum
ini karena avicel merupakan salah satu golongan
sebagai bahan pelincir. Setelah semua bahan
derivate selulosa yang terdepolimerisasi parsial
tercampur kemudian langsung dilakukan
berwarna putih, tidak berasa, tidak berbau, serbuk
penabletan dan selanjutnya dilakukan evaluasi
Kristal yang terdiri atas partikel porous, tidak larut
pada tablet yang telah dihasilkan.
dalam asam encer dan sebagian pelarut organik.
Avicel merupakan produk aglomerasi dengan
1. Pemeriksaan Sifat fisik tablet
distribusi ukuran partikel yang besar dan
a. Keseragaman bobot
menunjukkan sifat alir serta kompaktibilitas yang
Dari 20 tablet, jika ditimbang satu per satu
baik (2). Sebagai bahan pengikat, avicel memiliki
tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
kelebihan karena dapat menghasilkan tablet yang
masing-masing bobotnya menyimpang
keras namun masih dapat hancur di dalam air (3).
lebih besar dari 5 % dan tidak boleh ada
satu pun tablet yang bobotnya
Diharapkan pada akhir penelitian ini
menyimpang lebih besar dari 10%.
dihasilkan tablet paracetamol yang memiliki
b. Keseragaman ukuran
daya ikat yang kuat, sehingga tablet yang Diambil 20 tablet kemudian diukur
dihasilkan tidak mudah rapuh dan tidak mudah
ketebalannya menggunakan jangka sorong.
pecah selama proses pembuatan, distribusi,
Diukur rata-rata diameter dan tebal tabletnya.

42 | Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. II, No. 1, September 2016
Formulasi Tablet Ekstrak Buah Pare dengan Variasi Konsentrasi Avicel Sebagai Bahan Pengikat

Diameter tidak lebih dari tiga kali dan 2. Evaluasi Tablet


tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet. a. Keseragaman Bobot
c. Kekerasan Keseragaman bobot merupakan salah satu
Sebanyak 20 tablet dimasukkan ke dalam parameter baik atau tidaknya produksi dari
alat yang digunakan untuk mengukur suatu tablet. Pemeriksaan atau evalusai
kekerasan tablet yaitu hardness tester, keseragaman bobot dilakukan dengan tujuan
kemudian dihitung berapa rata-rata untuk melihat apakah tablet yang dihasilkan
kekerasan tablet yang dihasilkan. mempunyai keseragaman bobot atau tidak.
d. Kerapuhan Keseragaman bobot tablet memberikan pengaruh
Sebanyak 20 tablet yang telah dibebas yang sangat penting terutama pada keseragaman
debukan atau dibersihkan dari debu yang kandungan zat aktifnya yang nantinya akan
menempel pada tablet tersebut ditimbang mempengaruhi efek terapi yang dihasilkan.
seksama, kemudian dimasukkan ke dalam Hasil dari pengujian keseragaman bobot
alat friabilator tester dan diputar selama 4 pada tablet ekstrak buah pare dengan variasi
menit atau 100 putaran. Setelah diputar avicel sebagai bahan pengisi dihasilkan bahwa
kemudian tablet diambil dan dibebas ketiga formulasi memenuhi persyaratan
debukan lagi kemudian ditimbang. keseragaman bobot. Persyaratan keseragaman
e. Waktu hancur bobot yang memenuhi yaitu dari 20 tablet, jika
Sebanyak lima tablet dimasukkan ke dalam ditimbang satu per satu tidak boleh lebih dari
keranjang pada alat untuk mengukur waktu 2 tablet yang masing-masing bobotnya
hancur yang disebut dengan disentrigation menyimpang lebih besar dari 5 % dan tidak
tester, kemudian dicelupkan ke dalam media boleh ada satu pun tablet yang bobotnya
aquadest dengan suhu 37 0C. menyimpang lebih besar dari 10%.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pembuatan tablet ekstrak buah pare
Buah pare merupakan tanaman yang
banyak tumbuh dan digunakan oleh masyarakat
Indonesia. Buah pare merupakan salah satu
tanaman yang bisa digunakan sebagai obat. Salah
satu zat yang terkandung di dalamnya yaitun
steroid, yang bisa digunakan untuk menurunkan
kadar gula dalam darah atau sebagai obat untuk
antidiabetes6. Gambar 1. Grafik uji keseragaman bobot
Zat tambahan yang digunakan dalam
pembuatan tablet ekstrak buah pare yaitu Berdasarkan dari grafik di atas terlihat
avicel yang digunakan sebagai bahan pengikat, variasi keseragaman bobot tablet ekstrak buah
primojel sebagai bahan penghancur, amprotab
pare dari masing-masing formula.Tablet yang
sebagai bahan pengisi, talcum dan magnesium dihasilkan dipengaruhi oleh tingkat kualitas
stearate sebagai bahan pelincir.
sifat alir dan kondisi peralatan yang
Metode pembuatan yang digunakan yaitu
digunakan. Granul yang memiliki sifat alir
metode kempa langsung, dimana serbuk buah
yang baik akan mengalami transport yang
pare ditambahkan dengan avicel dan primojel konstan ke dalam ruang kompressi selama
yang kemudian di ayak dan ditambahkan proses pengempaan, sehingga akan diperoleh
magnesium stearate dan talcum sebagai bahan bobot tablet yang relatif sama.
pelincir.
b. Keseragaman ukuran
Keseragaman ukuran dapat ditunjukan
Puspita Septie Dianita, Tiara Mega Kusuma

dengan perbandingan diameter dan tebal tablet. dapat menghambat laju penetrasi air dalam
Pemeriksaan evaluasi keseragaman ukuran tablet sehingga waktu larutnya akan menjadi
dilakukan dengan tujuan agar pada saat lebih lama.
pengemasan primer ukurannya seragam sehingga
d. Uji Kerapuhan
dapat mempermudah pada saat pengemasan. Kerapuhan merupakan gambaran dari
Tablet dikatakan memiliki keseragaman ukuran kekuatan tablet dalam mempertahankan
apabila diameter tablet tidak loebih dari 3 kali dan bentuknya, dimana yang berperan dalam
tidak kurang dari 11/3 tebal tablet. pengujian ini adalah bagian luar permukaan
c. Uji kekerasan tablet tablet. Kerapuhan dinyatakan sebagai massa
Evaluasi kekerasan tablet dilakukan dengan seluruh partikel yang dilepaskan dari tablet
tujuan untuk menilai ketahanan tablet dalam akibat adanya beban penguji mekanis.
melawan kekuatan mekanik seperti goncangan
atau benturan dengan benda lain pada saat
proses penabletan, saat proses pengemasan
atau pada saat proses distribusi hingga obat
sampai ke tangan pasien atau konsumen.
Evaluasi kekerasan tablet dilakukan dengan
menggunakan jangka sorong.

Gambar 3. Uji kerapuhan tablet

Berdasarkan dari grafik di atas terlihat variasi


kerapuhan tablet ekstrak buah pare dari masing-
masing formula. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kerapuhan adalah kekerasan dan keeratan
ikatan antar partikel pada permukaan tablet,
dimana sifat dari kerapuhan berbanding terbalik
Gambar 2. Uji Kekerasan Tablet dari kekerasan tablet. Apabila nilai kekerasan tablet
tinggi maka kerapuhannya akan rendah, begitu
Berdasarkan dari grafik di atas terlihat juga sebaliknya.
variasi kekerasan tablet ekstrak buah pare dari
e. Uji waktu hancur
masing-masing formula. Berdasarkan dari hasil
Proses hancurnya suatu tablet dapat
uji kekerasan yang dihasilkan, ketiga formulasi
disebabkan dengan adanya bahan penghancur
mempunyai hasil yang berbeda. Formulasi I
yang digunakan dalam formulasi proses
diperoleh rata-rata hasil kekerasan tablet 5,23,
pembuatan tablet. Bahan penghancur bekerja
formulasi II 5,72, dan formulasi III 7,115 (Gambar
dengan cara menarik air ke dalam tablet,
2). Tablet yang baik hasrus memiliki rentang nilai
kemudian tablet akan mengembang, dan
kekerasan tablet yaitu 4-7. Dari hasil yang
menyebabkan pecahnya tablet menjadi partikel-
diperoleh dapat disimpulkan bahwa formulasi
partikel kecil. Pengujian waktu hancur dilakukan
yang sesuai dengan syarat uji kekerasan hanya
dengan memasukkan enam buah tablet ke dalam
pada formulasi I dan formulasi II.
ring yang terdapat pada alat desinteghration
Kekerasan tablet yang dihasilkan akan tester, dengan medium aquades yang bersuhu
berpengaruh pada pada kerapuhan tablet.
370C. dari pengujian waktu hancur pada tablet
Semakin tinggi kekerasan tablet maka ikatan
paracetamol diperoleh hasil yaitu 2.10 (dua menit
antar partikel penyusunnya semakin kuat
10 detik). Hasil tersebut sudah dapat
sehingga kerapuhannya akan kecil. Hal tesebut
dikategorikan sebagai tablet yang baik dimana
Formulasi Tablet Ekstrak Buah Pare dengan Variasi Konsentrasi Avicel Sebagai Bahan Pengikat

syarat waktu hancur untuk tablet tidak dilakukan, formulasi yang paling optimal yaitu
bersalut yaitu kurang dari 15 menit. formulasi II karena memiliki nilai kerapuhan dan
Waktu hancur tablet merupakan merupakan kekerasan tablet yang sesuai. Variasi berat avicel
waktu yang dibutuhkan tablet untuk hancur memberikan pengaruh terhadap sifat fisik tablet.
menjadi partikel-partikel penyusunnya. Waktu
hancur menggambarkan cepat atau lambatnya DAFTAR ACUAN
tablet hancur dalam cairan pencernaan. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV,
Pengambilan air oleh tablet merupakan langkah Departemen Kesehatan Republik
awal dalam proses hancurnya tablet. Semakin Indonesia, Jakarta, halaman 128
mudah air masuk ke dalam tablet maka akan Anonim, 1986, Handbook of Pharmaceutical
semakin pendek waktu yang dibutuhkan tablet Exipients, USA, halaman 278, 309.
untuk hancur. Hancurnya tablet merupakan Ansel, C. Howard, 2005, Pengantar Bentuk
salah satu proses pelepasan zat aktif dari Sediaan Farmasi, Universitas Indonesia
sediaannya, walaupun tidak selalu diperoleh Press, Jakarta, halaman 201-303
hubungan waktu hancur tablet dengan kecepatan Kibbe, H.A., and Araujo, E.O., 2006, Journal of
pelepasan zat aktif dari sediaannya. Pharmaceutical Sciences Volume 62,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Willey-liss, New York.
Dwi Setyawan diperoleh hasil bahwa peningkatan Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi
konsentrasi avicel akan meningkatkan kekerasan Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani
dan laju disolusi serta menurunkan kerapuhan dan Noerono Soewandhi, Gajah Mada
waktu disentegrasinya. Sedangkan penelitian yang University Press, Yogyakarta.
dilakukan oleh Hadi Cahyo, diperoleh hasil bahwa Srinivasan, R., Ramarao, P., 2007, Animal models
semakin banyak avicel akan menurunkan sudut in type 2 diabetes research: An overview,
diam, keseraganan bobot, kerapuhan tablet, serta Indian J Med Res 125; pp 451-472 Fernandes,
meningkatkan kekerasan tablet. N.P.C., Lagishetty, C.V., Panda, V.S.,
Naik, S.R., 2007, An Experimental Evaluation
KESIMPULAN of the Antidiabetic and Antilipidemic
Formulasi tablet ekstrak buah pare yang Properties of a Standardized Momordica
dihasilkan telah memenuhi persyaratan sifat charanthia Fruit Extract, BMC Complementary
fisik tablet yang baik, yang meliputi hasil uji and Alternative Medicine, 7:29
keseragaman bobot, keseragaman ukuran, Saubahar, T.S., 2004, Khasiat dan Manfaat Pare,
kekerasan tablet, kerapuhan tablet serta waktu Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta,
hancur tablet. Dari ketiga formulasi yang halaman 31-34.

Anda mungkin juga menyukai