Anda di halaman 1dari 4

PEB/EKLAMPSIA

N Langkah/Tugas Lakukan/Omongin Keterangan


o
1 Baca Soal Dokter (D): “Selamat pagi dok, izin baca soal” Soal:
Perempuan ketuban lengkap, dirujuk
karena tekanan darah 160/110
PF: generalis/obstetrik
Pertanyaan:
● Tatalaksana

● Anamnesis

● Pemeriksaan Fisik

● Pemeriksaan Penunjang

2 Persiapan D: “Saya izin mulai dok” Lakukan dengan cepat


Pasien (P): “Selamat pagi pak, saya dr. Alvin, dokter jaga
pagi ini, dari surat rujukan, saya lihat keluhan ibu TD
tinggi/kejang ya pak? Saya izin periksa ibunya ya.”

3 Ask For Help Ners (N): “Tolong, tolong ada pasien hamil dengan
tekanan darah tinggi/kejang”

4 Kesadaran P: “Ibu.. Ibu.. bisa mendengar saya?” Compos mentis, GCS 15


D: “Pertama saya mengecek kesadaran pasien, bagaimana
kesadarannya dok?”

5 Primary Survey D: “selanjutnya saya kan melakukan tindakan primary


survey”

A (airway) D: “apakah airway clear?” Clear


Tidak Clear 🡪 pasang goedel

B (breathing) D: “selanjutnya saya memeriksa breathing: RR sekian, Saturasi sekian


RR dan Saturasi Oksigen bagaimana dok?
D: “saya berikan oksigen 3-4 LPM dengan menggunakan Bila saturasi<92%, gunakan NRM 10 LPM
nasal kanul”

C (circulation) D: “selanjutnya saya memeriksa sirkulasi: Cairan RL 20 tpm


Nadi dan TD berapa? apakah ada data proteinuria?” Female catheter No.16
D: “selanjutnya memasang IV line dengan cairan rumatan
dan kateter untuk memonitor output urin

6 Diagnosis awal D: “Dari hasil primary survey, saya diagnosis awal pasien Diagnosis yang mungkin:
dengan PEB/Eklampsia” - PEB
- PEB + severe feature (TD
>160/110)
- Eklampsia

7 Tatalaksana D: “Selanjutnya, saya berikan tatalaksana awal berupa:” Cara pemberian Ca Glukonas
Awal - Anti konvulsi Ca Glukonas 10% dosis 10 ml (1 gram)
- Anti hipertensi bolus IV lambat

D: “Untuk anti konvulsi akan saya berikan MgSO4 40%, Dosis terapeutik MgSO4
sebelumnya, saya mengecek syarat pemberian MgSO4:” 1. Dosis terapeutik: 4-7 meq/Lt
- Apakah RR>16 kali per menit? 2. Hilangnya refleks tendon: 10
- Apakah Refleks Patella positif kuat meq/Lt
- Apakah output urin diatas 0.5cc/kgBB/jam (30cc dalam 3. Terhentinya pernapasan: 15
4 jam terakhir)? meq/Lt
- Apakah tersedia Ca Glukonas 10%? 4. Terhentinya jantung: >30 meq/Lt
Karena semua syarat terpenuhi, maka saya memberikan Foto sediaan MgSO4
MgSO4.
Informed Consent
P: “Bu saya izin memberikan obat untuk pencegahan
kejang, pada saat penyuntikan akan terasa sedikit panas,
tidak apa-apa ya bu”

D: “Prosedur pemberian MgSO4”


- cuci tangan
- pakai sarung tangan steril 1 flacon = 25cc, 10 gr
- dosis loading dose 4 gr MgSO4 40% (10 cc) diencerkan
dalam 10 cc Aquades (perbandingan 1:1)
- sebelum memasukkan obat, saya ambil sampel darah
untuk memeriksa: DPL, LDH, OT/PT, ur/cr, as.urat,
albumin, GDS, PT/APTT

D: “Selanjutnya saya memberikan anti hipertensi berupa


Calcium Channel Blocker (nifedipine 10 mg oral, diberikan
setiap 15 menit, dapat diulang 4 kali sampai target MAP
turun 20%, dosis maximal 100 mg per 24 jam)”

8 Anamnesis D: “Secara simultan, saya akan melakukan anamnesis Hipertensi Kronik: Hipertensi yang muncul
singkat.” sebelum UK 20 minggu atau menetap
sampai 12 minggu pascasalin
Keluhan utama: TD tinggi atau Kejang
Hipertensi Gestasional: Hipertensi setelah
TD tinggi UK 20 minggu tanpa gejala dan tanda
- Sejak kapan preeklampsia pada perempuan tanpa
- Dari sebelum atau saat hamil mg keberapa riwayat hipertensi sebelumnya
- Obat yang sudah diberikan
- Tanda impending: nyeri kepala frontal, pandangan Rumus Neagele (taksiran persalinan):
kabur, nyeri ulu hati, mual muntah tanggal +7, bulan -3/+9, tahun +1
Contoh: 22 September 17, taksiran = 29
Kejang Juni 18
- Berapa kali, berapa lama, setelah kejang sadar atau
tidak, kelojotan seluruh tubuh, mata mendelik, riwayat Cara menghitung usia kehamilan dari
kejang sebelumnya (riwayat epilepsi), riwayat keluarga HPHT?

Parturitas
- Usia kehamilan, HPHT, ANC dimana, ANC dengan siapa,
pernah USG, gerak janin, tanda-tanda inpartu (keluar
air2, lendir darah, mulas)

Riwayat obstetri
- GxPxAx, pervaginam/SC, hidup/tidak, BBL

9 Secondary D: “Selanjutnya saya melakukan secondary survey.”


Survey
PF Generalis (tanyakan ke penguji)
- Kesadaran: compos mentis?
- TTV: nadi?, TD? (sudah mencapai MAP?), RR?, Suhu?
- Saturasi Oksigen
- PF Mata: konjungtiva anemis?
- Paru: Ronki basah halus di basal paru?
- Jantung: murmur/gallop
- Abdomen: nyeri tekan (curiga solusio)
- Ekstremitas: edema
PF Obstetri (tanyakan ke penguji)
- Leopold I (bulat keras/lunak), II (bagian besar/kecil), III
(bulat keras/lunak), IV (sudah masuk PAP/belum)
- TFU
- His
- DJJ
- Inspeksi: V/U tenang
- VT: pembukaan, kepala hodge berapa, selaput ketuban,
lendir/darah

10 Pemeriksaan D: “apakah hasil lab yang tadi sudah keluar?” catat Nilai Normal
Penunjang D: “Apakah ada hasil pemeriksaan penunjang tambahan?” Kriteria HELLP Syndrome
(USG/CTG) 🡪 ada tidaknya gawat janin/IUGR - LDH>600
- Trombosit <100.000 (tenessee),
<150.000 (missisipi)
- SGOT/SGPT>70
- Ur/Cr >1.2
- PT/APTT diatas 1
● bila ada salah satu maka positif

11 Diagnosis D: “saya izin diagnosis dok” tulis Jangan buru-buru, kumpulkan semua data,
D: “Dari anamnesis, PF, dan PP, saya diagnosa pasien jangan ada diagnosis yang terlewat
dengan:”

Contoh:
1. Preeklampsia with severe feature pada G2P1
hamil 37 Minggu, JPKTH
2. HELLP Syndrome
3. Edema Paru
4. Oligohidroamnion
5. IUGR

12 Tatalaksana D: Selanjutnya saya akan memberikan tatalaksana SC/Pervaginam?


sebagai berikut”: SC dilakukan sesuai indikasi obstetrik pada
umumnya yang didasarkan pada presentasi
Non medikamentosa janin, hasil pemantauan DJJ, skor Bishop,
- observasi KU, TTV, His, DJJ perkembangan janin terhambat/IUGR, dll
- observasi tanda-tanda impending
- balans cairan target -500 s/d 0 SC elektif juga disarankan apabila terdapat
- oksigen pertahankan persepsi kegawatan terhadap keparahan
preeklampsia oleh dokter (perceived sense
Medikamentosa of urgency) dan kebutuhan berkoordinasi
- MgSO4 40% dosis maintenance 1gr/jam (sisa flacon dengan NICU
yang tinggal 6 gr, dimasukkan dalam 500 cc RL, habis
dalam 6 jam)
- Bila kejang berulang, bolus 2 gr, dilanjutkan dosis
maintenance s/d 24 jam bebas kejang
- Nifedipine maintenance 3x10 mg PO
- Dexametason 2x10 mg IV (HELLP Syndrome)
- Furosemide Bolus 40 mg IV (Edema Paru)

Terminasi kehamilan (max 12 jam setelah kejang)


- SC cito, konsul SpOG (SC), SpAN (PreOP dan backup
ICU), dan SpA (IntraOP dan backup NICU)

Bila belum aterm (<37 minggu)


- Pematangan paru: Dexametason 2x6 mg IV (2 hari)
- Dexamethason HELLP: 2x10mg IV (- post partum)

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai