Anda di halaman 1dari 10

Poster tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden terpampang di salah satu sudut Jakarta menjelang

Pilpres 2024.© AFP

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pembagian wilayah


kampanye akbar Pemilu 2024 ke dalam tiga zona – berbeda dengan
pemilu sebelumnya yang dibagi ke dalam dua zona. Seperti apakah
kampanye akbar pemilu kali ini dan strategi apa yang kira-kira digunakan
para tim kampanye?

PHP Web Form Builder - Web Form Generator - Build database PHP
forms
Ad
www.scriptcase.net
Kampanye akbar – atau kerap disebut kampanye rapat umum – untuk Pemilu
2024 akan digelar dari 21 Januari sampai 10 Februari 2024.

Pada Minggu (14/01), KPU mengumumkan pembagian wilayah dengan


menyiratkan salah satu kemungkinan pembagiannya adalah berdasarkan zona
waktu yakni Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA),
dan Waktu Indonesia Timur (WIT).
“Ada 38 provinsi dibagi secara proporsional, misalnya Indonesia Tengah, Barat,
Timur. Jadi nanti akan ada teknis pembagian zona, setiap paslon akan
kampanye juga di zona masing-masing, akan bergantian dan dapat jatah yang
sama. Skemanya hanya sehari untuk yang paslon, itu yang disepakati tim
paslon,” jelas anggota KPU August Mellaz.

Pembagian ini berbeda dengan zona kampanye rapat umum dalam Pemilu
2019. Saat itu, total 34 provinsi Indonesia dibagi menjadi dua zona yakni A dan
B dengan masing-masing 17 provinsi.

Shopee Mart - Gratis ongkir tanpa min. belanja ke seluruh Indonesia


Ad
Involve Asia
Sejak akhir 2022, Papua mengalami pemekaran dari dua provinsi, yakni Papua
Barat dan Papua, menjadi enam provinsi dengan tambahan Papua Tengah,
Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya.

Selain itu, apa lagi yang membuat kampanye akbar tahun ini berbeda dengan
yang sudah-sudah? Bagaimana strategi tim paslon dalam fase yang
melibatkan massa ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap elektabilitas
mereka?

Bagaimana teknis pembagian tiga wilayah?


Usai rapat koordinasi persiapan kampanye rapat umum pada Minggu (14/01),
anggota KPU August Mellaz mengatakan kepada para wartawan bahwa
pelaksanaan kampanye rapat umum untuk partai politik dan pasangan calon
presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 akan dibagi menjadi tiga zona,
yaitu zona A, B, dan C.

Anggota KPU August Mellaz menyatakan bahwa pembagian zona ini telah
disepakati oleh ketiga Tim Pasangan Calon (Paslon) dan partai-partai politik
peserta Pemilu 2024.
“Nanti akan ditentukan zona A paslon mana, zona B paslon mana, dan zona C
paslon mana,” ujar August usai memimpin rapat koordinasi dalam pernyataan
resmi di situs KPU.

Pembagian zona tersebut, imbuhnya, telah disepakati seluruh parpol peserta


pemilu dan tim pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 1, 2, dan
3.

"Jadi zona kampanye untuk pemilu, untuk pasangan calon presiden dan wakil
presiden nanti dibagi menjadi tiga zona, zona A,B, dan C. Nanti akan
ditentukan zona A paslon yang mana zona B, dan zona C paslon yang mana,"
kata Mellaz seperti dilansir kantor berita Antara.

Pembagian ketiga zona sendiri akan disesuaikan secara proporsional dengan


jumlah provinsi di Indonesia sesuai zona waktunya. Setiap pasangan calon
presiden dan wakil presiden akan berkampanye rapat umum di zona berbeda
setiap harinya.

Baca juga:

 Mengapa caleg mantan napi kasus korupsi gigih ikut pemilu?

 Petisi 100 minta pemakzulan Jokowi – Mungkinkah dilakukan dan


bagaimana prosesnya?

 Iklan Kemhan yang menampilkan Prabowo di Harian Kompas memicu


kontroversi, Bawaslu diminta menyelidiki
"Nanti akan dibagi secara proporsional berdasarkan basis waktu misalnya WIB,
WITA, WIT. Jadi nanti akan ada konteks pembagian zona tertentu setiap
paslon secara bergantian," kata dia.

Rapat koordinasi juga menyepakati kampanye rapat umum untuk partai


politik, pembagian zonanya akan mengikuti jadwal kampanye pasangan calon.

Masing-masing partai politik akan mengikuti kampanye capres dan cawapres


yang diusungnya.

Dua partai yang akan berkampanye dalam zona terpisah, yakni Partai Buruh
dan Partai Kebangkitan Nasional.
"Nah kemudian untuk partai politik pengusung dari paslon, untuk pembagian
zonanya akan mengikuti paslonnya, kecuali untuk dua partai politik.
Sebenarnya 4 parpol, ada Partai Gelora, Partai Umat, Partai Buruh, dan PKN."

"Tapi, tadi sudah kita konfirmasi ke partai Umat dan Gelora, Partai Umat
mengikuti skema zonasinya di paslon 1, Partai Gelora ikut zonasi paslon 2,
sedangkan buruh dan PKN itu akan disusun dalam zona kampanye tersendiri,"
tutur Mellaz seperti dikutip Antara.

Seberapa efektifkah pembagian tiga wilayah?


Yoes Kenawas, pengamat politik yang juga Research Fellow di Institute for
Advanced Research, Unika Atma Jaya, menyatakan pembagian tiga wilayah
pada Pemilu 2024 dari edisi sebelumnya yang dua adalah “logis” dari sisi
logistik mengingat adanya tiga paslon yang ada saat ini.

Yoes mengatakan pada Pemilu 2019 hanya ada dua paslon, sementara Pemilu
2024 ada tiga paslon yang akan bersaing.

Walaupun secara logistik tiga zona “agak ribet dan cukup kompleks”, Yoes
menilai solusi ini dapat meminimalisir gesekan antar-pendukung dan
pembagian wilayah menjadi lebih teratur.

“Dibandingkan dengan [Pemilu] 2019, [contohnya] Bengkulu masuk zona B


sedangkan bagian lain dari [Pulau] Sumatra masuk zona A,” ujar Yoes kepada
wartawan Amahl Azwar yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Secara logistik, pembagian tiga wilayah berdasarkan zona waktu juga akan
lebih efektif bagi para paslon dan parpol-parpol pendukung untuk
mengkoordinasi dan memobilisasi pendukung mereka.

Yoes menambahkan kampanye akbar atau rapat umum memiliki potensi


mobilisasi yang berlebihan sehingga bisa memunculkan gesekan dengan
masyarakat setempat ataupun pendukung kandidat lain.

“Harusnya potensi akan terjadi benturan dengan pendukung kandidat lain bisa
diminimalisir [dengan pembagian zonasi waktu],” ujarnya.
Tantangan apa yang mungkin terjadi pada
kampanye akbar Pemilu 2024?
Pengamat politik Yoes Kenawas tantangan pertama yang mesti dihadapi pada
rapat akbar antara 21 Januari dan 10 Februari adalah dari sisi keamanan.

Mobilisasi massa dalam jumlah besar membuat pengawasan terhadap


pelaksanaannya seluruh peraturan pemilu harus kian diperketat.

“Bagaimana supaya tidak ada gesekan antar-pendukung atau antara


pendukung dan masyarakat setempat yang menjalankan aktivitas
kesehariannya. Kampanye akbar ini, seperti yang kita tahu, bisa menyebabkan
kemacetan, adanya sampah setelah kampanye, dan lain-lain,” ujar Yoes.

Kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan, menurut Yoes, juga membuat


transisi perpindahan para paslon dari satu zona ke zona lain harus dipastikan
berjalan secara mulus.

Tantangan utama lainnya bagi KPU, menurut Yoes, adalah bagaimana supaya
kampanye-kampanye akbar ini dapat tetap memberikan pendidikan politik
bagi masyarakat.

Baca juga:

 Rangkuman debat capres: Anies-Prabowo saling serang soal etika


hingga pengetahuan soal pertahanan, tiga capres angkat isu
Palestina

 Debat Pilpres 2024: Adu gagasan soal ekonomi, perdagangan,


infrastruktur dan IKN Nusantara – Apa saja janji para cawapres?

 Pilpres 2024: Apa janji capres soal hukum, HAM, korupsi dan
pelayanan publik?
“Selama ini kan kampanye akbar itu memang sifatnya hanya satu arah. Bukan
lagi menyerap aspirasi dari masyarakat tetapi bagaimana para politisi menjual
janji-janjinya dan menyebarkannya ke pendukung mereka masing-masing,”
tandasnya.
Yoes menilai kampanye akbar sepertinya tidak akan banyak mempengaruhi
elektabilitas masing-masing paslon, tetapi hanya “memperkuat semangat”
pendukung mereka di lapangan.

“Seperti menggarami lautlah ibaratnya, karena yang datang juga orang-orang


yang sudah mendukung atau dimobilisasi untuk mendukung paslon yang
bersangkutan,” ujarnya.

Yoes juga menyoroti peran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)


dalam kampanye akbar mendatang untuk memastikan tidak ada pelanggaran
di lapangan mengingat zonasinya yang ada tiga.

Strategi apa yang digunakan tim kampanye dalam


kampanye akbar Pemilu 2024 ini?
Yoes Kenawas menilai format kampanye berupa diskusi atau konsep town hall
meeting sebetulnya lebih baik dari sisi edukasi politik karena melibatkan
partisipasi dua arah dan juga membahas persoalan riil yang dihadapi
masyarakat.

“Permasalahannya, kampanye model seperti ini jumlah pengunjungnya


biasanya terbatas. Sedangkan kalau yang diincar adalah kuantitas maka
kebanyakan [paslon menggunakan] model rapat akbar,” ujar Yoes.

Menurut Yoes, rapat akbar tidak banyak memberikan pendidikan politik


karena agenda dan narasinya sudah ditetapkan dan tidak ada kesempatan
untuk bertanya langsung kepada kandidat.

“Dan biasanya di kampanye-kampanye akbar seperti itu yang dimajukan


adalah aspek hiburannya dibandingkan kontennya,” tegas Yoes.

Dalam sisa waktu yang terbatas menjelang dimulainya rapat akbar pada 21
Januari nanti, Yoes memperkirakan ada dua strategi yang bisa diambil para
kandidat dalam merancang kampanye mereka.

“Yang pertama adalah mendatangi kantong-kantong yang berpotensi untuk


menjadi basis mereka atau mengurangi perolehan suara lawan mereka,” ujar
Yoes.
“Strategi yang kedua adalah mempertebal daerah yang selama ini sudah
dikunjungi – misalkan daerah-daerah dengan jumlah penduduk yang banyak
seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur – dan memperoleh suara
maksimal di daerah-daerah tersebut.”

Yoes juga memperkirakan upaya kampanye via media sosial juga akan
semakin intens dengan menggunakan bahan-bahan yang muncul dari
kampanye akbar nanti.

“Di era digital saat ini, yang penting itu bukan lagi coverage mereka secara
fisik, tetapi bagaimana setelah kampanye tersebut kemudian dipotong
menjadi [klip] TikTok atau Instagram Stories yang kemudian disebarluaskan
melalui media sosial untuk mencapai massa seluas mungkin,” ujar Yoes.

Apa kata para timses paslon?


Viva Yoga Mauladi, salah satu juru bicara dari pasangan Prabowo Subianto-
Gibran Rakabuming Raka, mengatakan pihaknya sudah menerima informasi
mengenai pembagian wilayah untuk kampanye besar mendatang.

“Setiap pemilu pasti ada pembagian zonasi dan kami sudah menerima dengan
baik. Nanti apakah model kampanye pawai, pidato politik, dialog terbuka,
semuanya akan kami lakukan,” ujar Viva Yoga.

“Kami punya peta calon pemilih Prabowo-Gibran. Jadi, yang pertama kita akan
memperkuat basis-basis pendukung kita. Akan kita datangi di semua titik yang
ditentukan oleh KPU,” imbuhnya.

“Kita juga berupaya datang dalam rangka untuk menjalin persahabatan atau
untuk memberikan jalan alternatif apabila ada yang mau pindah ke kami.”

Viva Yoga mengatakan pihaknya berharap kampanye akbar dapat


mendongkrak elektabilitas paslon.

“Karena yang datang di situ kan bergembira, Pemilu yang sangat riang
gembira, kita selalu menghadirkan Pemilu yang penuh dengan kecerdasan,
menyenangkan, tidak marah-marah, tidak sebar hoax, tidak sebar fitnah, yang
joget-joget gemoy."

"Tentunya masyarakat akan suka di samping juga pasti tidak lupa soal visi misi
Prabowo-Gibran untuk membangun bangsa,” ujarnya.
“Tidak boleh ada intimidasi. Siapa pun yang terpilih itu presiden kita,”
tegasnya kemudian.

Terpisah, juru bicara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Surya


Tjandra, mengaku pihaknya akan menunggu teknis dari pembagian tiga
wilayah untuk kampanye akbar pekan depan.

Pekerja menyortir dan melipat surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gudang logistik KPU Kota
Bogor, Jawa Barat, Senin (15/01).© AFP

Salah satu catatan Surya adalah setiap manusia punya “jam biologis” yang
berbeda-beda melihat faktor seperti usia dan dia mengharapkan KPU dan para
perwakilan tim kampanye paslon dapat mempertimbangkan hal ini.

“Intinya kan kampanye itu bagaimana outreach [menjangkau], menyapa


pemilih. Dan apakah dengan zona waktunya akan lebih efektif, atau seperti
apa?” tutur Surya kepada BBC Indonesia.

Surya menyebut “rapat akbar” dari pasangan Anies-Muhaimin sebetulnya


sudah terjadi “secara alamiah” karena banyaknya jumlah orang yang mengikuti
pasangan dalam berbagai acara. Meski demikian, ini tidak disebut “rapat
akbar” karena KPU memiliki kriteria tersendiri.

Dalam kampanye akbar mendatang, Surya mengatakan pihaknya memberikan


penekanan kepada bagaimana mengkomunikasikan visi dan misi pasangan
kepada masyarakat.
Menurutnya, inilah yang harus jadi perhatian utama KPU – bagaimana KPU
memfasilitasi supaya pemilih benar-benar mengerti mengenai para paslon
termasuk karakter mereka serta program kebijakannya.

“Bukan sekadar ramai-ramai, bagi-bagi kaos, bagi-bagi makan siang,” ujar


Surya.

“Intinya kan kalau dia menang, terpilih… apa sih yang rakyat bisa dapat? Esensi
utama kampanye kan penyampaian gagasan.”

Surya mengatakan pihaknya akan menggunakan kombinasi antara dialog


terbuka seperti forum #DesakAnies yang sudah timnya lakukan dan juga
pidato akbar yang sifatnya berupa penegasan akan visi dan misi paslon.

Sementara itu, Andi Widjajanto, selalu perwakilan dari tim kampanye Ganjar
Pranowo-Mahfud MD, mengatakan paslon mereka “sudah terbiasa dengan
pergerakan yang dinamis dan cepat selama masa kampanye terbatas”.

“Sehingga akan siap menjalankan skema zonasi apa pun yang akan ditetapkan
oleh KPU,” ujar Andi kepada BBC News Indonesia.

“Aspek penting lainnya adalah ada jumlah waktu kampanye antara ketiga
paslon di setiap zona yang setara.”

Ketika ditanya mengenai daerah mana saja yang menjadi prioritas, Andi
mengatakan tim Ganjar-Mahfud akan memperlakukan seluruh daerah sama.

Adapun tokoh-tokoh seperti Andika Perkasa, Sandiaga Uno, dan Yenny Wahid
juga akan ambil bagian dalam kampanye akbar.

“Tokoh-tokoh lain seperti Pak Andika, Mas Sandiaga Uno, sampai Mbak Yenny
Wahid juga siap berkampanye menemui masyarakat secara langsung,” ujarnya.

"Prioritas kami adalah menyapa seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan aturan
dan ketentuan yang telah disepakati.”

Ketika ditanya mengenai apakah kampanye akbar dari Ganjar-Mahfud akan


berupa pidato atau forum diskusi, Andi mengatakan pihaknya akan
menyesuaikan dengan karakteristik dan kearifan lokal dari masing-masing
daerah.

“Pak Ganjar dan Prof. Mahfud akan fokus menyapa seluruh masyarakat
Indonesia dengan pesan-pesan yang dapat diterima oleh daerah masing-
masing,” pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai