Mengurangi Limbah
Mengurangi Limbah
A. Pengertian Limbah
Limbah yang dihasilkan dari manusia selalu memiliki konotasi yang jelek, seperti bau,
kotor, sumber penyakit, dan lain sebagainya. Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia setiap
harinya akan selalu menghasilkan limbah, seperti makan, minum, dan mencuci. Bahkan,
dalam skala yang lebih besar, limbah dihasilkan dari aktivitas pabrik-pabrik. Menurut UU
Nomor 32 Tahun 2009 Di dalam pasal 1 butir 20 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah adalah sisa
usaha dan/atau kegiatan. Limbah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sisa
proses produksi; Bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa
atau utama dalam pembuatan atau pemakaian; Barang rusak atau cacat dalam proses produksi.
Maka dapat disimpulkan bahwa limbah adalah sisa, sampah, dan sesuatu yang sudah tidak
dipakai oleh manusia yang jika dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan polutan atau
kerusakan lingkungan
B. Jenis Limbah
Jenis-jenis limbah dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu limbah berdasarkan
senyawanya, limbah berdasarkan wujudnya, dan limbah berdasarkan sumbernya.
1. Limbah berdasarkan senyawa
Kelompok jenis limbah yang pertama adala limbah berdasarkan senyawanya.
Kelompok limbah ini dibagi menjadi tiga, yaitu limbah organik, limbah anorganik, dan
limbah B3
a) Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk hidup yang mudah
diuraikan secara alami dan mudah membusuk. Contoh-contoh dari limbah organik,
seperti dedaunan yang jatuh ke tanah, rumput, sisa-sisa makanan, kulit sayur-
sayuran dan buah-buahan, kotoran manusia dan kotoran hewan, dan tulang-tulang
hewan. Pada umumnya, limbah-limbah organik yang sering kita lihat berasal dari
rumah, restoran, hotel, dan pertanian.
b) Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa aktivitas manusia dan
limbah ini sangat susah terurai secara alami dan pembusukan secara alami. Maka
dari itu, limbah jenis ini sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya. Contoh-contoh dari limbah anorganik, seperti sisa sabun cuci baju atau
piring, botol minuman bekas, kantong plastik, kaleng-kalengan, kertas, kain,
kertas, dan masih banyak lagi.
c) Limbah B3
Jenis limbah berdasarkan senyawanya yang terakhir adalah limbah B3. Istilah
“B3” merupakan kepanjangan dari Bahan Berbahaya dan Beracun. Dari namanya
saja, limbah ini sudah bisa mengancam dan membahayakan lingkungan hidup.
Bahkan, kesehatan manusia juga sangat terancam dengan adanya limbah B3.
Limbah B3 menjadi berbahaya karena di dalam limbahnya terdapat senyawa-
senyawa yang sulit untuk diurai dan beracun. Senyawa-senyawa itu berupa logam
berat, seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn. Selain itu, senyawa-senyawa
berbahaya ini juga dapat ditemukan pada zat kimia, seperti sianida, fenol,
pestisida, sulfida, dan lain-lain.
2. Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya
Kelompok jenis limbah yang kedua adalah limbah berdasarkan wujudnya.
Kelompok jenis limbah ini dibagi menjadi tiga, yaitu limbah padat, limbah cair, dan
limbah gas.
a). Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang bentuknya padat dan berasal dari sisa hasil
kegiatan domestik atau aktivitas industri. Contoh-contoh limbah padat, seperti
kertas, serbuk besi, kain, plastik, kayu-kayuan, dan serbuk besi. Limbah padat
dapat diklasifikasikan menjadi enam bagian, yaitu sampah organik mudah
busuk (garbage), sampah anorganik dan organik tidak membusuk (rubbish),
sampah abu (ashes), sampah bangkai binatang (dead animal), sampah sapuan
(street sweeping), dan sampah industri (industrial waste).
b). Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang bentuknya cari dan berasal dari sisa-sisa hasil
buangan kegiatan domestik atau proses produksi. Limbah cair itu sendiri
berupa air yang sudah tercampur atau tersuspensi dengan bahan-bahan buangan
hasil dari sisa-sisa produksi. Limbah cair dapat diklasifikasikan menjadi empat
kelompok, yaitu limbah cair domestik (domestic wastewater), limbah cari
industri (industrial wastewater), rembesan dan luapan (infiltration and inflow),
dan air hujan (strom water).
c). Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang dimana udara sebagai medianya.. Semakin
banyak limbah gas yang naik ke udara, maka kualitas udara semakin menurun.
Bahkan, limbah gas yang dibiarkan di udara bisa membuat kesehatan manusia
dan makhluk hidup lainnya terganggu. Limbah gas itu sendiri bisa berasal dari
asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik, dan lain lain.
Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat sumber daya alam yang ada.
Sehingga bahan alam dapat terawat dengan baik. Seperti penggunaan tissue yang terbuat dari serat
pohon yang membuat hutan menjadi rusak yang kemudian berpengaruh terhadap ekosistem yang ada
didalamnya.
Manfaa pengolahan sampah yang baik akan dirasakan oleh manusai itu sendiri. Ada beberapa
manfaat yang sangat menguntungkan bagi manusia ketika menyadari pentingnya pengolahan
sampah dengan baik. Kelima manfaat pengolahan sampah tersebut antara lain:
1. Menghemat Energi
Pengolahan sampah menjadi sebuah energy baru dapat menghemat energy yang dibutuhkan
oleh manusia. Energi yang dimaksud tentunya sangat beragam mulai dari bahan bakar, pupuk
kompos, dan masih banyak lagi. Pemanfaaatan sampah menjadi bahan bakar tentunya dapat
menghemat energy lebih tinggi dari pada harus menggunakan batu bara sebagai energy
utamanya. Semua ini telah diraskan oleh masyarakat yang hidup di Swedia dimana
pemakaian bahan bakar lebih hemat 0.061 SEK/Kwh dibandingkan menggunakan batu bara.
2. Mengurangi polusi
Pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dapat mengakibatkan tingkat polusi semakin
tinggi dan menyebabkan pemanasan global. Pengolahan lahan merupakan jalan yang terbaik
untuk mengurangi polusi yang ada, sehingga bumi tetap aman dan terjauh dari global
warming. Memang dalam peroses pengraiannya menjadi bahan siap pakai membutuhkan
waktu yang cukup lama. Seperti contoh pembuatan pupuk dari bahan kimia memang mudah
ditemukan dan hasilnya lebih menjamin bagi hasil panen para petani. Berbeda dengan pupuk
kompos yang terbuat dari pengolahan sampah organik yang cukup ribet, proses pembuatan
yang cukup lama, dan kadang hasilnya kurang maksimal.
Selain itu pengurangan polusi juga dapat terjadi terhadap air yaitu dengan memanfaatkan air
limbah menjadi bahan bakar, energy listrik, dan digunakan pula untuk pengairan pertanian.
Dan dalam mengurangi polusi udara pengolahan sampah yang benar dapat membuat bahan
nitrogen sehingg dapat dihirup oleh semua makhluk secara bebas.
3. Menghemat SDA
Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat sumber daya alam yang ada.
Sehingga bahan alam dapat terawat dengan baik. Seperti penggunaan tissue yang terbuat dari
serat pohon yang membuat hutan menjadi rusak yang kemudian berpengaruh terhadap
ekosistem yang ada didalamnya. Seperti contoh satu pohon dapat menghasilkan dua pack
tissue, sedangkan satu pohon saja dapat menghasilkan oksigen menghidupi tiga orang makan
hal ini membuat kita sadar bahwa tissue yang kita gunakan telah mengurangi kadar okigen di
bumi. Sebenarnya penggunaan tissue dapat diganti dengan kain serbet. Sehingga ketersediaan
sumber daya alam tetap stabil.
4. Ekonomis
Dengan modal krativitas dan ketekunan, sampah akan menjadi berharga. Sehingga selain
menghasilkan barang yang menarik tetapi juga pengeluaran biaya yang lebih sedikit. Hal
inilah yang akan diraskan ketika dapat memanfaatkan sampah sebagai bahan untuk
menghasilkan barang dengan nila jual tinggi. Seperti yang dilansir dari liputan6.com seorang
wanita asal Solo mendapat kesempatan keliling Eropa hanya bermodalkan sampah non
organik menjadi fasion yang mengagumkan.
5. Menghemat Uang
Kebutuhan akan suatu barang membuat manusia harus mengeluarkan uang untuk
membelinya. Namun bagi mereka yang tahu manfaat pengolahan sampah dengan baik dan
benar dapat menghemat biaya pengeluaran.
Demikian lima manfaat pengolahan sampah dengan baik yang dapat memberikan bermacam
manfaat yang tidak terduga. Pengolahan sampah dengan baik menjadi sebuah produk
merupakan cara yang tepat untuk menyelamatkan bumi dari ancaman kerusakan
Kesimpulan : Seperti yang sudah kita ketahui bahwa manusia memang tidak bisa lepas dan
dipisahkan dari lingkungan hidup. Dengan kata lain, kebutuhan hidup manusia sangat
bergantung dengan apa yang ada di lingkungang hidup ini. Lingkungan hidup yang
berkualitas, maka akan menghasilkan kesehatan manusia dan makhluk hidup yang berkualitas
juga. Oleh karena itu, setiap manusia perlu memiliki wawasan tentang lingkungan hidup
khususnya dalam pengelolaan limbah. Selain itu, sudah seharusnya sesama manusia saling
membantu terutama dalam menjaga lingkungan hidup. Lingkungan hidup terjaga, kita semua
akan sehat dan bahagia.
SOAL-SOAL