Makalah Energi Nuklir
Makalah Energi Nuklir
ENERGI NUKLIR
Oleh:
1. Ade Nur Anugrah S832208006
2. Doni Wahyu Prabowo S832208008
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah
ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas pada mata
kuliah Kapita Selekta Pendidikan Sains dengan judul “ENERGI NUKLIR”.
Terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Widha Sumarno, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan Sains yang telah
membimbing dan memberikan kuliah kepada kami dengan sangat sabar dan baik.
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat agar dapat memenuhi
tugas mata kuliah Kapita Selekta Pendidika Sains
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat
dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi
baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi
minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan
banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan
memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak
penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak
bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru.
Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir.
Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan sangat besar, tidak dapat dipungkiri
bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak
diperhitungkan.
Fakta-Fakta tentang bencana yang disebabkan karena radiasi nuklir mulai
dari yang terdahsyat yang terjadi di Chernobyl, Ukraina serta yang terjadi di
Fukushima, Jepang baru baru ini menunjukkan bahwa pemanfaatan energi nuklir
perlu sebuah tinjauan ulang. Serta Memerlukan sebuah mitigasi bencana dalam
penanganan bencana tersebut. Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung
jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus
memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nuklir
Apa itu nuklir? Sepertinya sebagian besar orang berpikir bahwa nuklir itu
sesuatu yang mengerikan dan berbahaya, identik dengan bom dan dampak radiasi
yang ditimbulkannya. Bagi kebanyakan orang, nuklir dianggap sebagai sesuatu
yang tidak baik dan berbahaya. Jika kita bersikap terbuka dan mencoba untuk
mengenal nuklir lebih dalam lagi, ternyata kita dapat menemukan “kebaikan-
kebaikan” yang dapat diberikan nuklir bagi kesejahteraan hidup manusia. Dengan
berlandaskan asumsi bahwa nuklir dapat bermanfaat bagi manusia, para peneliti
dan orang-orang yang bergelut di bidang nuklir telah banyak memberikan
kontribusi bagi kemajuan pengembangan teknologi nuklir.
Dalam bahasa Indonesia, kata nuklir berarti bagian dari atau yang
berhubungan dengan nukleus (inti atom). Nuklir adalah zat yang bisa melepaskan
oksigen dari udara atau zat yang dapat memecah partikel benda lain nya. Fusi
nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar dan bom
hidrogen meledak. Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan
reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti
atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi
yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan
inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih
kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar
alfa, beta dan gamma yang sagat berbahaya bagi manusia.
2.1.1. Fusi Nuklir
Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses di
mana dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan
melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang
bersinar, dan senjata nuklir meledak. Proses ini membutuhkan energi yang
besar untuk menggabungkan inti nuklir, bahkan elemen yang paling ringan,
hidrogen. Tetapi fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom yang
lebih berat dan netron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar lagi
dari energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka maka sebuah reaksi
eksotermik yang dapat menciptakan reaksi yang terjadi sendirinya.
Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia, karena
energi pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari energi
yang menahan elektron ke inti atom. Contoh: energi ionisasi yang diperoleh dari
penambahan elektron ke hidrogen adalah 13.6 elektron volt lebih kecil satu per
sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi Deuterium-Tritium (D-T) fusion
seperti pada gambar 2.2. Reaksi D-T Fusion.
Atom uranium (U-235) (digambarkan dengan warna hitam merah di sebelah kiri)
memiliki inti yang tidak stabil ketika ada neutron (warna hitam di paling kiri)
yang ditembakkan pada inti atom tersebut, maka inti atom uranium akan
membelah menjadi dua buah inti atom, yakni atom Barium (Ba-141) dan atom
Kripton (Kr-92) serta tiga neutron (warna hitam di kanan).
Karena massa atom sebelum pembelahan lebih besar dari pada massa atom
setelah pembelahan, maka selisih massa (disebut defek massa) tersebut berubah
menjadi energi panas yang besarnya sekitar 200 MeV (Mega elektron volt), ini
baru satu buah inti atom (Januar, 2012). satu gram uranium saja tentu memiliki
banyak inti. Sehingga panas yang dihasilkan pun luar biasa besar.
2.2 Energi Nuklir sebagai Sumber Energi
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam
mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti
melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi energi
nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir. Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel
(misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan
beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi
nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium. Reaksi fisi uranium menghasilkan
neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk
(diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya.
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang
dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih
berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat
lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi
berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin
keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan
listrik. Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga
hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya.
Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang
dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk
keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali
di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat
komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali,
dan perisai beton.
Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami
fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U.
elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras
reaktor. Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam
kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi
nuklir adalah neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat
memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron
yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai
moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan
kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir
dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung
di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak
menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton
yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap
sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai. Energi
yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik
semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized
water reactor/PWR). Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor
atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas
dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat
exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin
untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan
dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah
melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor.
2.3. Energi Nuklir sebagai Senjata Militer
Senjata nuklir adalah salah satu alat pemusnah masal yang mendapatkan
daya ledak (daya hancur) dari reaksi nuklir, baik reaksi fisi atau kombinasi dari
fisi dan fusi. Keduanya melepaskan sejumlah besar energi dari sejumlah massa
yang kecil, bahkan senjata nuklir mini dapat menghancurkan sebuah kota dengan
ledakan, api, dan radiasi.
Gambar 6. Kekuatan senjata nuklir
(sumber: www.google.com)
Pada Perang Dunia kedua, Amerika membiayai sebuah proyek rahasia yang
bernama Manhattan Project, proyek ini mempunyai tujuan membuat senjata nuklir
berdasarkan pada setiap jenis unsur belah (fissile material). Dalam pelaksanaan
proyek tersebut, pada tanggal 16 Juli 1945 Amerika Serikat telah meledakkan
senjata nuklir pertama dalam sebuah percobaan dengan nama sandi "Trinity",
yang diledakkan dekat Alamogordo, New Mexico. Percobaan ini bertujuan untuk
menguji cara peledakkan senjata nuklir. Di luar kepentingan percobaan proyek,
Bom uranium pertama diberi nama Little Boy, diledakkan di kota Hiroshima,
Jepang, pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan peledakkan bom plutonium
Fat Man di Nagasaki.
a) Desain PLTN
Salah satu jenis PLTN adalah Pressurized Water Reactor (PWR), Reaktor
jenis ini adalah reaktor paling umum, 230 PLTN di seluruh dunia menggunakan
jenis ini (Elsan Januar, 2012)
Gambar 12 Salah satu desain PLTN
(Sumber: Elsan Januar, 2012)
Lihat, air yang bersuhu tinggi dan yang bersentuhan langsung dengan
bahan bakar Uranuim (warna merah) selalu berada di dalam containment,
containmentnya sendiri dibuat dengan bahan struktur yang tidak mampu ditembus
oleh radiasi yang dipancarkan saat terjadi reaksi inti. di dalam reactor vessel juga
terdapat control rod yang berfungsi sebagai batang pengendali reaksi inti.
b) Prinsip Kerja PLTN
3.2. Saran
1. Masyarakat harus mulai mengerti dengan keadaan sumber listrik di
Indonesia.
2. Pemerintah harus mulai berani dan serius terhadap program pembangunan
PLTN, karena dampak positif dari PLTN lebih besar dibanding dengan
dampak negatifnya, karena daya yang dibangkitkan oleh PLTN bisa
mencukupi kebutuhan listrik dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA