Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah TI33022

Analisis dan Estimasi


Biaya

Pokok Bahasan 5:
Estimasi Biaya Bahan Baku
By :
Dr. Wahyudi Sutopo, ST., M.Si
Yuniaristanto, ST., M.T.
Faculty member of Industrial Engineering Department
Research Interest of Logistics and Business System
Research Group of Industrial Engineering and Techno-economic
Sebelas Maret University
2014
Chapter Outline

1. Pengertian Bahan Baku

2. Prosedur Pembelian

3. Pengendalian Gudang

4. Pencatatan Persediaan Bahan


Baku

2
1. Pengertian Biaya Bahan Baku
Bahan Baku merupakan bahan utama yang digunakan
dalam membuat suatu produk dan dapat diidentifikasi
secara langsung biaya bahan baku

Bahan Penolong dipakai untuk melengkapi bahan baku


agar menjadi suatu produk yang utuh sehinggga dapat
memberikan nilai tambah pada produk tersebut biaya
overhead pabrik

3
1. Pengertian Biaya Bahan Baku
Siklus Pembuatan Produk
Penyimpanan
Pembelian Pengolahan Bahan
Penyimpanan Bahan Produk Selesai
Bahan Menjadi Produk
dalam Gudang

Pengendalian Material
• Pembelian yang Efisien Hemat
• Pengendalian Kualitas Material Material
Material

• Penyimpanan material yang


Mengurangi
efektif
Biaya
• Penentuan harga jual yang tepat
Produksi
• Laporan berkala
• Mengurangi material yang hilang Meningkatkan
• Pencatatan keu yang sistematis Laba
4
2. Prosedur Pembelian
Kepala gudang Pengecekan invoice oleh
kirim order material Tanda tangan
Dept.Pembelian berdasar
ke Dept. Pembelian invoice oleh pembeli
order pembelian, kartu
dgn kartu & dikirim ke Dept.
penerimaan barang , dan
permintaan Keuangan
laporan pemeriksaan
pembelian

Pengecekan material Pembayaran yang


Pemilihan supplier berdasarkan kartu dilakukan oleh Dept.
oleh Departemen penerimaan barang oleh Keuangan
Pembelian Departemen Gudang
Pengiriman bahan
Material dikirim ke baku ke Dept.
Pengiriman surat gudang dan invoice Gudang dan
order pembelian ke dikirim ke Departemen mencatatnya dalam
supplier pembelian kartu gudang

Pemeriksaan material
Dept. Penerimaan dan dicatat ke kartu
menerima barang penerimaan barang
dan invoice (dikirim ke Dept. Gudang
5
dan Penerimaan)
3. Pengendalian Gudang
Pengendalian Gudang: aktivitas pengaturan jumlah
material yang ada dalam gudang

Pengendalian Gudang penting karena :


• Menyimpan stock = inventory cost
• Mengatur ketersediaan material agar proses produksi
berjalan lancar
• Menghindari kerugian akibat penyusutan material
• Penempatan material diatur dengan baik sehingga tidak
ada delay dalam proses produksi
• Material dapat diidentifikasi dengan cepat sehingga
dapat mengurangi resiko kesalahan material dalam
proses produksi

6
3.Pengendalian Gudang
Metode Pengendalian Gudang

EOQ (Economic
Stock Levels
Order Quantity)
• Menentukan jumlah • Menjaga
yang paling ekonomis keseimbangan jumlah
dalam pemesanan stock agar tidak
• Tediri dari carrying kekurangan ataupun
cost dan ordering cost kelebihan stock
• Terdiri dari 3 level,
yaitu reorder level,
minimun stock level,
maximun stock level
7
3.Pengendalian Gudang
EOQ (Economic Order Quantity)

D = total material yang dibutuhkan selama periode tertentu


O = ordering cost
C = carrying cost per unit material

Total Biaya = total carrying cost + total ordering cost

8
3.Pengendalian Gudang

EOQ (Economic Order Quantity)


Asumsi yang digunakan dalam EOQ :
- Jumlah material yang dibutuhkan adalah konstan
- Biaya Transportasi dan pemesanan adalah konstan
- Harga material adalah konstan
- Pengiriman dilakukan dengan cepat

Carrying Cost Ordering Cost

• Biaya penyimpanan (storage • Biaya transportasi


cost) • Biaya perawatan
• Asuransi • Biaya penerimaan
• Biaya perawatan • Biaya produksi material
• Pajak • Biaya persiapan (set up cost)
• Depresiasi
• Material yang tidak terpakai
9
3.Pengendalian Gudang
Stock Levels
Tujuan metode ini: mengatasi kekurangan & kelebihan stock.

Terdapat tiga level dari metode ini, yaitu :


a. Reorder level = penggunaan material maksimum x
leadtime maksimum
b. Minimum Stock Level = Reorder level – (average
consumption x leadtime)
c. Maximum Stock Level = Reorder level – (minimum
consumption x min. leadtime) + EOQ

10
4. Pencatatan Persediaan Bahan Baku
Dua sistem pencatatan persediaan bahan baku, yaitu :
1. Sistem Fisik 2. Sistem Perpetual

Sistem Fisik: semua pemasukan & pengeluaran bahan baku


tidak dicatat ke dalam rek “persediaan bahan baku” tetapi ke
dalam rek “pembelian bahan baku” sebesar harga belinya

11
A. Sistem Fisik
Metode Identifikasi Khusus: memberikan identitas berupa
tanggal pembelian dan harga beli bahan baku

Metode Rata-Rata: menghitung rata-rata dari bahan baku


yang dibeli selama satu periode (sederhana & tertimbang)

Metode First in First Out: bahan baku yang lebih dahulu


dibeli, digunakan terlebih dahulu.

Metode Last in First Out: bahan baku yang digunakan


terlebih dahulu adalah bahan baku yang terakhir dibeli.

12
A. Sistem Fisik (Contoh)

13
B. Sistem perpetual
Definisi: setiap pembelian bahan baku dicatat pada akun debet
Persediaan Bahan Baku, sedangkan pemakaian bahan baku
dicatat di akun kredit persediaan bahan baku. 3 Metode:
1. Metode rata-rata bergerak
2. First in First Out (FIFO)
3. Last in First Out (LIFO)

14
B. Sistem perpetual

15
B. Sistem perpetual

16
# References & Home works:
Referensi Buku (A):
A1. Sutopo, W., Yuniaristanto, dan Ardiansyah, R. (2014). Analisis dan
Estimasi Biaya. UNS Press: Surakarta. Chapter 5
A2. Das, P. (2013). Cost Accounting. OXFORD University Press: New
York. Chapter 3
Referensi Pendukung (B):
B1. Hongren , C.T, Datar, S.M & Foster, G. (2005). Cost Accounting: A
Managerial Emphasis. 12th Edition, Pearson International Edition.
Chapter 4
B2. Sutrisno. 2001. Akuntansi Biaya untuk Manajemen. Edisi kedua.
Jogjakarta Penerbit Ekonisia. Chapter 5

Homeworks:
1. Mengerjakan Soal pada Buku Referensi:
A2 Questions page 77 – 78 (3 + 10 questions)
B2 Questions page 79 ( 2 questions)

17
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai