Anda di halaman 1dari 1

Paus, sebagai pemimpin Gereja Katolik, mewakili pandangan Gereja terhadap berbagai isu, termasuk

evolusi. Gereja Katolik Romawi, dalam beberapa dekade terakhir, telah mengambil sikap yang moderat
terhadap evolusi, mengakui bahwa proses evolusi adalah mekanisme yang mungkin digunakan oleh
Tuhan untuk membentuk kehidupan.

Pada tahun 1950, Paus Pius XII mengeluarkan ensiklik Humani Generis yang mencatat bahwa ajaran
Katolik tidak menganggap evolusi sebagai hal yang bertentangan dengan iman Katolik, asalkan beberapa
prinsip dijaga. Paus Pius XII menyatakan bahwa kepercayaan pada penciptaan jiwa manusia secara
langsung oleh Tuhan tetap merupakan doktrin Katolik. Selain itu, ia menyatakan bahwa pandangan
teosofi atau materialistik yang mungkin terkait dengan teori evolusi harus dihindari.

Pada tahun-tahun berikutnya, pendekatan yang lebih positif terhadap evolusi ditemukan dalam doktrin-
doktrin resmi Gereja Katolik. Paus Yohanes Paulus II, pada tahun 1996, menyatakan bahwa teori evolusi
"sekarang diterima oleh komunitas ilmiah hampir secara universal" dan mengajukan bahwa evolusi
dapat dianggap sebagai metode yang sesuai untuk menciptakan kehidupan, selama keberadaan jiwa
manusia diakui sebagai campuran langsung oleh Tuhan.

Paus Fransiskus, yang menjadi paus pada tahun 2013, juga menyatakan dukungannya terhadap evolusi
dalam beberapa kesempatan. Dia menyatakan bahwa evolusi dan teori Bingkai Tuhan tidak saling
mengecualikan, dan dia menegaskan pentingnya menjaga alam semesta sebagai warisan ciptaan Tuhan.

Saat ini, posisi resmi Gereja Katolik adalah bahwa evolusi dapat dipandang sebagai metode yang sah
untuk penciptaan kehidupan, selama pandangan iman tentang penciptaan jiwa manusia secara langsung
oleh Tuhan tetap diakui. Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan individu dalam Gereja bisa
bervariasi, dan beberapa orang Katolik mungkin memiliki pandangan yang berbeda terkait evolusi.

Anda mungkin juga menyukai