Anda di halaman 1dari 4

Macam-macam Penyakit Unggas

I. ND ( Tetelo )

a. Penyebab :

Virus ND, menyerang ayam pada semua usia kematian tinggi (80 -100%),
terutama diusia muda.

b. Penularan :

 lendir yang keluar melalui rongga mulut, lubang hidung dan kotorana yam
sakit,
 kontak langsung dengan ayam yang sakit,
 melalui debu, peralatan kandang yang tercemar penyakit, sekam kering
bekas ayam sakit.

c. Gejala Klinis :

 gangguan pernafasan,
 nafsu makan menjadi hilang, tapi nafsu minum bertambah
 anak ayam tampak lesu dan cenderung berkumpul dibawah sumber panas
(lampu)
 kepala memutar kebawah dan keatas (melintir), dan diikuti kelumpuhan.

d. Pencegahan :

 vaksinasi pada ayam sehat,


 sanitasi yang baik (mencuci kandang dan peralatan dengan desinfektan,
mengganti alas kandang dengan yang baru)
 vaksinasi ND dilakukan pada umur 4 hari,21 hari , 3 bulan, selanjutnya
diulang setiap 3 bulan

II. AVIAN INFLUENZA (Flu Brurung)

a. Penyebab :

Virus influenza tipe A (H5N1). Penyakit Avian Influenza sangat berbahaya karena
menyebabkan kematian unggas secara mendadak dan menyebar secara cepat
serta menular pada manusia (zoonosis).

b. Penularan :

 kontak langsung dengan unggas yang sakit,


 kontak tidak langsung melalui: Kotoran unggas sakit,
sumber air (danau atau kolam) yang tercemar kotoran dan atau bulu
dari unggas yang sakit, Virus yang terbawa oleh orang-orang yang berkunjung
melalui sepatu, baju, cangkul, sekop, sangkar, peti

c. Gejala Klinis :

 Mati Mendadak
 Lendir dari hidung
 Jengger bengkak, berwarna biru atau berdarah
 Bengkak pada bagian kepala dan ketopak mata, perdarahan dikulitpada
area yang tidak ditumbuhi bulu terutama bagian kaki

d. Pencegahan :

 Masing-masing jenis unggas dikandangkan dalam kandang yang berbeda


(bebek, itik dan ayam tidak sekandang)
 Ayam yang baru dibeli dikarantina minimal 2 minggu dan jika terlihat ayam
sakit segera dipisahkan,
 Cuci tangan dengan sabun setelah memegang ayam,
 Hanya menjual atau membeli ayam sehat,
 Membersihkan halaman sekitar kandang setiap hari dan kotoran dibakar
atau dikubur,
 Cuci dan bersihkan peralatan kandang seminggu sekali, bersihkan dan
sucihamakan kandang dengan desinfektan atau bahan detergent,
 pakai alas kaki khusus di kandang (misalnya : sandal jepit yang khusus
dipakai di kandang saja),
o Pemberian pakan berkualitas dan bersih,
o Vaksinasi ayam yang sehat
o Membakar atau menguburkan bangkai dengan kedalaman galian
setinggi lutut orang dewasa.

III. CRD (Chronic Respiratory Disease)

a. Penyebab :

Mycoplasma gallisepticum (MG) atau Mycoplasma synoviae (MS) Penyakit ini


menyerang semua usia, tetapi lebih banyak menyerang ayam pada usia 4 -9
minggu dan ayam dewasa.

b. Gejala Klinis :

 batuk-batuk diikuti nafas yang terdengar mengorok,


 keluar cairan dari lubang hidung dan nafsu makan berkurang.

c. Penularan :
 penularan ayam yang sakit ke ayam yang sehat,
 melalui telur tetas, makanan, air minum dan peralatan yang tercemar
kuman.

d. Pencegahan :

sanitasi yang baik

IV. MAREKS

a. Penyebab :

herpes type B yang menyerang ayam usia 1-4 bulan,

b. Penularan :

 kontak langsung : sisik kulit atau kulit yang mengelupas termakan ayam
sehat.
 Kontak tidak langsung terjadi jika sisik kulit yang mengandung virus
tercampur kedalam pakan, air minum atau kotoran ayam.

c. Pencegahan :

 vaksinasi Mareks setelah penetasan, saat anak ayam usia 1-4 hari,
 sanitasi kandang
 Pengobatan penyakit Mareks tidak ada, kecuali memusnahkan ayam.

V. NGOROK (Snot).

a. Gejala Klinis :

 ayam tampak lesu, bersinbersin,


 bengkak-bengkak dari lubang hidung dan mata, cairan yang keluar dari
hidung mula-mula encer bening lama kelamaan mengental sehingga
lubang hidung tersumbat dan pernafasan ayam terganggu

b. Penularan :

 kontak langsung ayam yang sakit dengan ayam sehat, melalui udara,
peralatan kandang, pakan dan air minum yang tercemar.

c. Pencegahan :

 penyemprotan kandang dengan desinfektan,


 kandang selatu kering, ventilasi kandang cukup memadai,
d. Pencegahan :
Jika ada ayam yang sudah terserang penyakit Snot, secepatnya ayam tersebut
dikarantina atau dipisahkan dari ayam sehat.

Anda mungkin juga menyukai