Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FENOMENA GEOSFER
“GEMPA DAN TSUNAMI JEPANG”

DISUSUN OLEH:
SULTAN ADHI IRAWAN
KELAS: X.6
SMAN 5 KOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN

TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas khadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat serta hidayahNya
sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang bertema Fenomena Geosfer dengan
judul
GEMPA DAN TSUNAMI JEPANG.

Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca.Dan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Tidak lupa saya berterima kasih kepada Bapak Ali Imron.Spd.selaku guru Geografi sekaligus
guru pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini.Dengan demikian saya berharap karya
ilmiah ini dapat,berguna bagi pembaca dan bagi yang memiliki kepentingan,
Terima kasih

Tangerang Selatan, 22 Janauri 2024


Penyusun
Sultan Adhi Irawan

2
DAFTAR ISI
Judul…………………………………………………………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………..ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………….iii
BAB 1
PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………..i
Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………1.1
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………………1.2
Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………………..1.3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………..ii
Pengertian Gempa Bumi ……………………………………………………………………………………………2.1
Proses Terjadinya Gempa Bumi …………………………………………………………………………………2.2
Penyebab Terjadinya Gempa bumi ……………………………………………………………………………2.3
Jenis Gempa Bumi …………………………………………………………………………………………………….2.4
Proses Terjadinya Gempa Bumi dan Tsunami ……………………………………………………………2.5
BAB 3
PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………………………….iii
Penyebab Teerjadinya Gempa di Jepang ……………………………………………………………………3.1
Sistem Pendeteksi Gempa Di Jepang ………………………………………………………………………….3.2
BAB 4
PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………..iv
Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………………4.1
Saran ………………………………………………………………………………………………………………………….4.2
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………….v

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jepang merupakan salah satu negara di dunia yang paling rawan gempa, karena
terletak di jalan persimpangan jalur tektonik atau daerah patahan lempeng bumi
yang dijuluki “Cincin Api Pasifik”. Tidak heran bila Jepang kerap dilanda gempa
besar, bahkan disertai dengan gelombang tsunami. Beberapa gempa besar pernah
terjadi di Jepang, diantaranya tahun 1923 di Tokyo dengan kekuatan 7,9 SR yang
menelan korban jiwa lebih dari 100.000 orang, tahun 1995 di Kobe dengan kekuatan
7,2 SR yang menelan korban jiwa sebanyak 6.000 orang, dan terakhir gempa besar
yang baru saja terjadi pada 11 Maret 2011 lalu dengan kekuatan 9,0 SR yang disertai
tsunami berpusat di Pulau Honshu, 373 Km dari Tokyo. Pada musibah 11 Maret
2011 tersebut telah memakan korban jiwa sebanyak 1.312 orang dengan rincian 612
orang meninggal dan 700 orang hilang.

Kondisi geografis dan pengalaman gempa yang dimiliki selama ini menjadikan
Bangsa Jepang sangat concern dan aktif mengembangkan pengetahuannya
mengenai gempa dan tsunami. Karena, selain memakan korban jiwa, dampak
gempa selalu membawa dampak kerusakan pada bangunan dan lingkungan.
Sehingga Bangsa Jepang selalu melakukan inovasi terhadap teknologi yang mampu
meminimalisir terjadinya kerusakan dan jatuhnya korban akibat gempa,baik itu dari
bentuk peringatan sebelum terjadinya gempa hingga pembuatan konstruksi yang
mampu menahan gempa. Hal ini lah yang membuat negara Jepang dikenal dengan
kehebatan teknologi bangunan anti gempa, danjuga para peneliti-peneliti yang
ahli dalam ilmu mengenai gempa bumi dan tsunami.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa penyebab terjadinya gempa dan tsunami di Jepang?
2. Apa saja jenis pendeteksi gempa di Jepang?
3. Apa saja teknologi yang digunakan untuk kontruksi tahan gempa di Jepang?

1.3 TUJUAN
Tujuan yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Apa penyebab terjadinya gempa dan tsunami di Jepang?
2. Bagaimana sistem pendeteksi gempa di Jepang?

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN GEMPA BUMI


Gempa bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau guncangan
yang timbul di permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng
bumi. Gempa bumi juga diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara tiba-tiba
yang berasa dalam bumi. Karena gempa bumi dikatakan bersumber dari dalam bumi
atau lapisan bawah bumi berarti gempa bumi adalah getaran pada kulit bumi yang
disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Getaran gempa biasa dinyatakan dalam
skala richter. Ilmuwan yang mempelajari tentang gempa bumi disebut seismologist
dan alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur setiap getaran yang terjadi
disebut siesmograf.

Gempa bumi juga didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang
terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada bumi
terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip) pada
kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi karena adanya sumber gaya (force)
sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam maupun dari bantuan manusia
(artificial earthquakes). Selain disebabkan oleh sudden slip, getaran pada bumi juga
bisa disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa getarankecil-
kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut misalnya yang disebabkan oleh
lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan angin pada pohon dan lain- lain. Getaran seperti
ini dikelompokan sebagai mikroseismisitas (getaran sangat kecil). Dimana tempat
biasa terjadinya gempa bumi alamiah yang cukup besar, berdasarkan hasil
penelitian, para peneliti kebumian menyimpulkan bahwa hampir 95 persen lebih
gempa bumi terjadi di daerah batas pertemuan antar lempeng yangmenyusun kerak
bumi dan di daerah sesar atau fault.

6
2.2 PROSES TERJADINYA GEMPA BUMI

Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan
episentrum. Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawahpermukaan
bumi sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa yang berada di atas
permukaan bumi. Pusat gempa atau hiposentrum berada pada pertamuanlempeng
benua dan lempeng samudra yang saling bertumbukan dan menimbulkan
gelombang getaran. Lempeng samudra Gelombang getaran tersebut merambat
sampai pada episentrum dan terus merambat ke segala arah di permukaan bumi
dengan cepat.

2.3 PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI

Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng bumi. Bumi


kita ini memiliki lempeng-lempeng yang suatu saat akan bergerak karena adanya
tekanan atau energi dari dalam bumi. Lempeng-lempeng tersebut bisa bergerak
menjauh (divergen), mendekat (konvergen) atau melewati (transform). Gerakan
lempeng-lempeng tersebut bisa dalam waktu yang lambat maupun dalam waktu
yang cepat. Energi yang tersimpan dan sulit keluar menyebabkan energi tersebut
tersimpan sampai akhirnya energi itu tidak dapat tertahan lagi dan terlepas yang
menyebabkan pergerakan lempeng secara cepat dalam waktu yang singkat yang
menyebabkan terjadinya getaran pada kulit bumi.

7
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tetapi juga
disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit bumi. Magma
dalam bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang menimbulkan
penumpukan massa cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak hingga akhirnya
menimbulkan energi yang kuat yang memaksa cairan tersebut untuk keluar dari
dalam kulit bumi. Energi tersebut menimbulkan kulit bumi mengalami pergerakan
divergen sebagai saluran untuk cairan tersebut keluar. Pergerakan tersebut yang
mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang
disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia. Selain itu juga
pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir yang dibuat oleh manusia juga
dapat menimbulkan guncangan pada permukaan bumi sehingga terjadi gempa.

2.4 JENIS GEMPA BUMI


Berdasarkan penyebab terjadinya gempa terdiri dari :
a) Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-
lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga
yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di
bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi
tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat
tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

8
Gempatektonik

b) Gempa bumi tumbukan

Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis
gempa Bumi ini jarang terjadi

Kawahakibat tumbukanbendaasing

9
c) Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan,
gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

Longsorakibat gemparuntuhan

d) Gempa bumi buatan


Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Ledakanyangmengakibatkangempa

e) Gempa bumi vulkanik(gunung api)


Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung
api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya

10
ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya
terasa di sekitar gunung api tersebut.

GempaVulkanik

2.4 PROSES TERJADINYA GEMPA DAN TSUNAMI


Pengertian tsunami sering disebut sebagai gelombang pasang laut yang
mencapai daratan, namun kenyataannya tidak demikian. Meskipun gelombang
ini memang mirip seperti ombak biasa yang mencapai pantai namun sebenarnya
penyebab terjadinya tsunami ini tidak berkaitan dengan pasang surut air laut.

Tsunami merupakan gelombang air yang sangat besar yang terjadi karena
aktivitas bum yaitu pergeseran lempeng bumi, gempa bumi, gunung meletus atau
metor yang jatuh ke laut pada sistem tata surya. Sehingga untukmenghindari
pemahaman yang salah, para ahli cabang ilmu biologi tentang kelautan yaitu
oseanografi, digunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave).

Proses Terjadinya Tsunami :


1. Terjadinya gempa pada perut bumi akan mempengaruhi tekanan ka arah
vertikal
2. Kemudian dasar lautan mengalami keadaan yang naik dan turun dalam rentang
waktu yang singkat.

11
3. Keadaan ini membuat air lautan tidak stabil yang kemudian cenderung
mendorongnya menjadi gelombang besar yang bergerak hingga mencapai

wilayah daratan.

Proses Terjadinya Tsunami

12
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PENYEBAB TERJADINYA GEMPA DI JEPANG


Tokyo terletak di pulau utama Honshu Jepang, yang berada pada tiga lempeng
benua yaitu Eurasia, Pasifik dan Laut Filipina. Lempeng-lempeng yang perlahan
bergerak dan saling bergesekan antara satu dengan yang lainnya, menyebabkan
tekanan gempa di Jepang menjadi besar sehingga menimbulkan kekuatan gempa
yang sangat dahsyat. Gunung berapi dan parit samudra sekitar Cekungan Pasifik
yang melingkari Jepang yang dijuluki dengan The Ring of Fire, memiliki andil
sebagai penyebab tingginya frekuensi gempa di Jepang. Jepang menyumbang
sekitar 20 persen dari gempa bumi di dunia yang kekuatannya rata- rata lebih dari
6 Skala Richter, dan hampir setiap lima menit sekali terjadi.

Ketika gempa bumi terjadi di dasar laut, getarannya berubah menjadi tsunami
dan acapkali lebih menghancurkan dibandingkan dengan gempa itu sendiri.
Tsunami, berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan dan gelombang. Ini
bisa diartikan sebagai perpindahan jumlah air laut yang sangat besar akibat adanya
gerakan hebat dari lapisan kulit bumi. Air laut bergerak seperti gelombang dan
mampu menempuh jarak yang sangat jauh dalam kecepatan tinggi, sehingga dapat
menyapu daratan dan menghancurkan semua yang dilaluinya.

13
Peta Gempa Jepang

3.2 SISTEM PENDETEKSI GEMPA DI JEPANG


Pengamatan gempa bumi di Jepang merupakan yang terbaik di dunia saat
ini. Jepang memiliki jaringan seismik di daratan dan lautan (Ocean Bottom
Seismometer) paling rapat di dunia. Jaringan GPS yang memantau deformasi
hampir setiap 10 km serta sistem pendidikan, penelitian serta upaya penyadaran
masyarakat yang sangat baik. Hal itu nampak pada sikap masyarakat ketika ditimpa
bencana gempa bumi, mereka bisa menghadapinya dengan tenang, tidak panic,
dan melaksanakan penyelamatan diri sesuai prosedur yang ditentukan pemerintah.
Jepang juga telah mengembangkan EEW (earthquake early warning system)
yang terbukti sangat bermanfaat dalam menyelamatkan nyawa dan fasilitas penting
saat terjadi gempa Niigata 2007. Tetapi bencana gempa memang sulit untuk
diprediksi dengan detail, upaya luar biasa yang telah dilakukan jepang terjadi masih
tidak cukup untuk menghindari mereka dari bencana yang telah terjadi pada hari
jumat 11 maret 2011 lalu.

14
3.2.1 Ocean Bottom Seismometer
Seismometer yang juga dapat disebut sebagai seismometer laut bawah
atau OBS ini memiliki sensitifitas tinggi saat mendeteksi gempa meskipun
skalanya cukup kecil. Disamping gempa maupun getaran, alatini dapat
mengukur tekanan air di dalam laut. Hal ini dimungkinkan karena
seismometer dapat bertahan di dalam tekanan air laut yang besar dan
dinginnya suhu dalam waktu yang cukup lama. Alat yang berupa silinder
logam kecil dan sisa timbunan footlocker yang berisi logger data dan baterai
ini secara perlahan-lahan ditenggelamkan ke dasar laut. Pengendaliannnya
dapat dilakukan dengan metode pengendalian jarak jauh rilis akustik, dan
untu kemudian dapat dibawa kembali ke permukaan dengan metode
flutasi.

3.2.2 Earthquake Early Warning System


Earthquake Early Warning System mendeteksi kapan terjadi guncangan
dan sampai kota tertentu alat ini juga member tahu info tentang epicenter
gempa dan skala intesitasnya. Teknologi ini diciptakan pertama kali oleh
Jepang dan setiap ada gempa. SMS, Radio, Internet, dan Televisi sudah
memberitahu Epicenter dan daerah mana yang akan terkena guncangan
meskipun guncangannya belum terasa oleh orang .

Cara kerja Earthquake Early Warning System adalah sebagai berikut:

1. Bila 2 seismometer atau lebih mendeteksi gelombang P pusat Geologi


setempat langsung membaca dan menganalisa.

2. Setelah di analisa dengan cepat pusat geologi setempat langsung


mengirimkan info ke seluruh daerah yang akan terkena langsung melalui
TV, RADIO, dan HP sebelum Gelombang S datang.

3. Setelah sudah disiarkan tentang peringatan gempa warga diharapkan


langsung waspada dan sudah siap dengan datangnya getaran yang lebih
besar.

4. Jangka waktu antara peringatan gempa dan guncangan hanya sedikit bagi
15
warga yang di dekat epicenter.

16
3.2.3 Tsunami Early Warning System
Tsunami Early Warning System adalah Peringatan dini sebelum Tsunami
datang. Biasanya Tsunami Early Warning System diaktifkan saat terjadi
gempa besar bawah laut dengan kedalaman dangkal, dan biasanya tsunami
datang 30 menit - 1 jam setelah gempa. Cara kerjanya berasal dari kekuatan
gempa,

Tsunami Early Warning System

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik kesimpulan :

1. Bahwa gempa di jepang diakibatkan karena Tokyo terletak di pulau utama


Honshu Jepang, yang berada pada tiga lempeng benua yaitu Eurasia, Pasifik dan
Laut Filipina. Lempeng-lempeng yang perlahan bergerak dan saling bergesekan
antara satu dengan yang lainnya, menyebabkan tekanan gempa di Jepang
menjadi besar sehingga menimbulkan kekuatan gempa yang sangat dahsyat.
2. Jepang memiliki alat pendeteksi gempa yaitu :
a) Ocean Bottom Seismometer
b) Tsunami Early Warning System
c) Earthquake Early Warning System

4.2 SARAN
Semoga Makalah ini Dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri.
Kritik dan saran diperlukan guna mendapatkan hasil yang lebih kedepannya,
khususnya dalam pembuatan makalah dengan tema yang sama kedepannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://agnesvivi09.blogspot.com/2011/04/gempa-jepang-menyebabkan-tsunami-
dasyat.html
http://blog.umy.ac.id/restufaizah/efek-gempa-bumi-terhadap-struktur/
http://blog.umy.ac.id/restufaizah/seismic-dampers-shock-absorbers-untuk-struktur/
http://blog.umy.ac.id/restufaizah/tahukah-anda-gempa-bumi-sendai-adalah-gempa-
bumi-terdahsyat-dalam-sejarah/
http://www.niri-rubber.com/id/mooring-buoy-fungsional-dan-aman/

19

Anda mungkin juga menyukai