Makalah Fenomena Geosfer
Makalah Fenomena Geosfer
FENOMENA GEOSFER
“GEMPA DAN TSUNAMI JEPANG”
DISUSUN OLEH:
SULTAN ADHI IRAWAN
KELAS: X.6
SMAN 5 KOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas khadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat serta hidayahNya
sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang bertema Fenomena Geosfer dengan
judul
GEMPA DAN TSUNAMI JEPANG.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca.Dan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Tidak lupa saya berterima kasih kepada Bapak Ali Imron.Spd.selaku guru Geografi sekaligus
guru pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini.Dengan demikian saya berharap karya
ilmiah ini dapat,berguna bagi pembaca dan bagi yang memiliki kepentingan,
Terima kasih
2
DAFTAR ISI
Judul…………………………………………………………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………..ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………….iii
BAB 1
PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………..i
Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………1.1
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………………1.2
Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………………..1.3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………..ii
Pengertian Gempa Bumi ……………………………………………………………………………………………2.1
Proses Terjadinya Gempa Bumi …………………………………………………………………………………2.2
Penyebab Terjadinya Gempa bumi ……………………………………………………………………………2.3
Jenis Gempa Bumi …………………………………………………………………………………………………….2.4
Proses Terjadinya Gempa Bumi dan Tsunami ……………………………………………………………2.5
BAB 3
PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………………………….iii
Penyebab Teerjadinya Gempa di Jepang ……………………………………………………………………3.1
Sistem Pendeteksi Gempa Di Jepang ………………………………………………………………………….3.2
BAB 4
PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………..iv
Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………………4.1
Saran ………………………………………………………………………………………………………………………….4.2
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………….v
3
BAB I
PENDAHULUAN
Jepang merupakan salah satu negara di dunia yang paling rawan gempa, karena
terletak di jalan persimpangan jalur tektonik atau daerah patahan lempeng bumi
yang dijuluki “Cincin Api Pasifik”. Tidak heran bila Jepang kerap dilanda gempa
besar, bahkan disertai dengan gelombang tsunami. Beberapa gempa besar pernah
terjadi di Jepang, diantaranya tahun 1923 di Tokyo dengan kekuatan 7,9 SR yang
menelan korban jiwa lebih dari 100.000 orang, tahun 1995 di Kobe dengan kekuatan
7,2 SR yang menelan korban jiwa sebanyak 6.000 orang, dan terakhir gempa besar
yang baru saja terjadi pada 11 Maret 2011 lalu dengan kekuatan 9,0 SR yang disertai
tsunami berpusat di Pulau Honshu, 373 Km dari Tokyo. Pada musibah 11 Maret
2011 tersebut telah memakan korban jiwa sebanyak 1.312 orang dengan rincian 612
orang meninggal dan 700 orang hilang.
Kondisi geografis dan pengalaman gempa yang dimiliki selama ini menjadikan
Bangsa Jepang sangat concern dan aktif mengembangkan pengetahuannya
mengenai gempa dan tsunami. Karena, selain memakan korban jiwa, dampak
gempa selalu membawa dampak kerusakan pada bangunan dan lingkungan.
Sehingga Bangsa Jepang selalu melakukan inovasi terhadap teknologi yang mampu
meminimalisir terjadinya kerusakan dan jatuhnya korban akibat gempa,baik itu dari
bentuk peringatan sebelum terjadinya gempa hingga pembuatan konstruksi yang
mampu menahan gempa. Hal ini lah yang membuat negara Jepang dikenal dengan
kehebatan teknologi bangunan anti gempa, danjuga para peneliti-peneliti yang
ahli dalam ilmu mengenai gempa bumi dan tsunami.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa penyebab terjadinya gempa dan tsunami di Jepang?
2. Apa saja jenis pendeteksi gempa di Jepang?
3. Apa saja teknologi yang digunakan untuk kontruksi tahan gempa di Jepang?
1.3 TUJUAN
Tujuan yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Apa penyebab terjadinya gempa dan tsunami di Jepang?
2. Bagaimana sistem pendeteksi gempa di Jepang?
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gempa bumi juga didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang
terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada bumi
terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip) pada
kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi karena adanya sumber gaya (force)
sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam maupun dari bantuan manusia
(artificial earthquakes). Selain disebabkan oleh sudden slip, getaran pada bumi juga
bisa disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa getarankecil-
kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut misalnya yang disebabkan oleh
lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan angin pada pohon dan lain- lain. Getaran seperti
ini dikelompokan sebagai mikroseismisitas (getaran sangat kecil). Dimana tempat
biasa terjadinya gempa bumi alamiah yang cukup besar, berdasarkan hasil
penelitian, para peneliti kebumian menyimpulkan bahwa hampir 95 persen lebih
gempa bumi terjadi di daerah batas pertemuan antar lempeng yangmenyusun kerak
bumi dan di daerah sesar atau fault.
6
2.2 PROSES TERJADINYA GEMPA BUMI
Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan
episentrum. Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawahpermukaan
bumi sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa yang berada di atas
permukaan bumi. Pusat gempa atau hiposentrum berada pada pertamuanlempeng
benua dan lempeng samudra yang saling bertumbukan dan menimbulkan
gelombang getaran. Lempeng samudra Gelombang getaran tersebut merambat
sampai pada episentrum dan terus merambat ke segala arah di permukaan bumi
dengan cepat.
7
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tetapi juga
disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit bumi. Magma
dalam bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang menimbulkan
penumpukan massa cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak hingga akhirnya
menimbulkan energi yang kuat yang memaksa cairan tersebut untuk keluar dari
dalam kulit bumi. Energi tersebut menimbulkan kulit bumi mengalami pergerakan
divergen sebagai saluran untuk cairan tersebut keluar. Pergerakan tersebut yang
mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang
disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia. Selain itu juga
pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir yang dibuat oleh manusia juga
dapat menimbulkan guncangan pada permukaan bumi sehingga terjadi gempa.
8
Gempatektonik
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis
gempa Bumi ini jarang terjadi
Kawahakibat tumbukanbendaasing
9
c) Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan,
gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Longsorakibat gemparuntuhan
Ledakanyangmengakibatkangempa
10
ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya
terasa di sekitar gunung api tersebut.
GempaVulkanik
Tsunami merupakan gelombang air yang sangat besar yang terjadi karena
aktivitas bum yaitu pergeseran lempeng bumi, gempa bumi, gunung meletus atau
metor yang jatuh ke laut pada sistem tata surya. Sehingga untukmenghindari
pemahaman yang salah, para ahli cabang ilmu biologi tentang kelautan yaitu
oseanografi, digunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave).
11
3. Keadaan ini membuat air lautan tidak stabil yang kemudian cenderung
mendorongnya menjadi gelombang besar yang bergerak hingga mencapai
wilayah daratan.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Ketika gempa bumi terjadi di dasar laut, getarannya berubah menjadi tsunami
dan acapkali lebih menghancurkan dibandingkan dengan gempa itu sendiri.
Tsunami, berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan dan gelombang. Ini
bisa diartikan sebagai perpindahan jumlah air laut yang sangat besar akibat adanya
gerakan hebat dari lapisan kulit bumi. Air laut bergerak seperti gelombang dan
mampu menempuh jarak yang sangat jauh dalam kecepatan tinggi, sehingga dapat
menyapu daratan dan menghancurkan semua yang dilaluinya.
13
Peta Gempa Jepang
14
3.2.1 Ocean Bottom Seismometer
Seismometer yang juga dapat disebut sebagai seismometer laut bawah
atau OBS ini memiliki sensitifitas tinggi saat mendeteksi gempa meskipun
skalanya cukup kecil. Disamping gempa maupun getaran, alatini dapat
mengukur tekanan air di dalam laut. Hal ini dimungkinkan karena
seismometer dapat bertahan di dalam tekanan air laut yang besar dan
dinginnya suhu dalam waktu yang cukup lama. Alat yang berupa silinder
logam kecil dan sisa timbunan footlocker yang berisi logger data dan baterai
ini secara perlahan-lahan ditenggelamkan ke dasar laut. Pengendaliannnya
dapat dilakukan dengan metode pengendalian jarak jauh rilis akustik, dan
untu kemudian dapat dibawa kembali ke permukaan dengan metode
flutasi.
4. Jangka waktu antara peringatan gempa dan guncangan hanya sedikit bagi
15
warga yang di dekat epicenter.
16
3.2.3 Tsunami Early Warning System
Tsunami Early Warning System adalah Peringatan dini sebelum Tsunami
datang. Biasanya Tsunami Early Warning System diaktifkan saat terjadi
gempa besar bawah laut dengan kedalaman dangkal, dan biasanya tsunami
datang 30 menit - 1 jam setelah gempa. Cara kerjanya berasal dari kekuatan
gempa,
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Semoga Makalah ini Dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri.
Kritik dan saran diperlukan guna mendapatkan hasil yang lebih kedepannya,
khususnya dalam pembuatan makalah dengan tema yang sama kedepannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://agnesvivi09.blogspot.com/2011/04/gempa-jepang-menyebabkan-tsunami-
dasyat.html
http://blog.umy.ac.id/restufaizah/efek-gempa-bumi-terhadap-struktur/
http://blog.umy.ac.id/restufaizah/seismic-dampers-shock-absorbers-untuk-struktur/
http://blog.umy.ac.id/restufaizah/tahukah-anda-gempa-bumi-sendai-adalah-gempa-
bumi-terdahsyat-dalam-sejarah/
http://www.niri-rubber.com/id/mooring-buoy-fungsional-dan-aman/
19