Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN STRATEGI BISNIS DI PT.

PATRIA MARITIME LINES


DENGAN MENGGUNAKAN METODE 4 DICIPLINES OF EXECUTION
(4DX) BERDASARKAN PENGUKURAN BALANCED SCORECARD

Priska Retnosari Setiowati, Arfan Bakhtiar*)


Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
priskars@gmail.com
Abstrak
Pengukuran kinerja bukanlah tujuan akhir melainkan merupakan alat agar dihasilkan manajemen yang
lebih efisien dan terjadi peningkatan kinerja. Hasil dari pengukuran kinerja akan menunjukan apa yang
telah terjadi bukan mengapa hal itu terjadi atau apa yang harus dilakukan. Suatu organisasi harus
menggunakan pengukuran kinerja secara efektif agar dapat mengidentifikasi strategi dan perubahan yang
operasional apa yang dibutuhkan serta proses yang diperlukan dalam perusahaan tersebut. 4DX
merupakan metodologi praktis yang dapat digunakan pada permasalahan utama pada setiap pemimpin,
yaitu eksekusi. Dalam kasus ini, penerapan metode 4DX ini dilakukan setelah dilakukannya penilaian
kinerja menggunakan Balanced Scorecard. Hasil menunjukan bahwa PT. Patria Maritime Lines belum
sepenuhnya berhasil dalam mencapai tujuan maupun target yang telah ditentukan. Oleh karena itu,
penelitian ini dilaksanakan untuk membantu PT. Patria Maritime Lines dalam menyusun dan
mengeksekusi strategi pada tahun 2016 agar dapat mencapai target.

Kata kunci: Pengukuran Kinerja; Balanced Scorecard; 4 Diciplines of Execution

Abstract
Performance measurement is not an end but a means in order to produce more efficient management and
increased performance. Results of performance measurement will show what has happened, not why it
happened or what to do. An organization should use effective performance measurement in order to
identify strategies and operational changes what is required as well as the necessary processes in the
company. 4DX is a practical methodology that can be used on the main issues on any leader, namely the
execution. In this case, application of 4DX method is done after an assessment of performance using the
Balanced Scorecard. Results showed that PT. Patria Maritime Lines has not been entirely successful in
achieving the goals and targets that have been determined. Therefore, the research was conducted to help
PT. Patria Maritime Lines in formulating and executing strategy in 2016 in order to achieve the target.

Keywords: Performance Measurement; Balanced Scorecard; 4 Diciplines of Execution

1. Pendahuluan antara lain: 1) hambatan visi, dimana tidak banyak orang


Pernyataan visi dan misi suatu organisasi dalam organisasi memahami strategi organisasi mereka
merupakan gambaran ideal organisasi atas apa yang 2) hambatan orang, banyak orang dalam organisasi
akan dicapai dimasa yang akan datang melalui kegiatan memiliki tujuan yang tidak terkait dan tidak sejalan
operasionalnya. Untuk mencapai visi dan misi tersebut dengan strategi organisasi 3) hambatan sumber daya,
organisasi menyusun rencana-rencana strategis yang waktu, energi, dan uang tidak dialokasikan pada hal-hal
harus dilakukan oleh setiap anggota organisasi. Dalam yang penting dan mendesak dalam organisasi 4)
mengimplementasikan rencana-rencana strategis hambatan manajemen, manajemen menghabiskan terlalu
tersebut, organisasi sering menghadapi hambatan sedikit waktu untuk strategi organisasi dan terlalu
bahkan kegagalan. banyak waktu untuk pembuatan keputusan taktis jangka
Hambatan-hambatan yang menyebabkan pendek (Gaspersz 2003). Untuk itu organisasi
organisasi mengalami kegagalan dalam PHPEXWXKNDQ ³DODW NRPXQLNDVL´ \DQJ GDSDW GLJXQDNDQ
mengimplementasi rencana-rencana strategis tersebut untuk mengkomunikasikan
*)
Penulis Korespondensi, email : arfanbakhtiar@gmail.com

1
rencana-rencana strategis tersebut kepada semua dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
anggota organisasi. Alat komunikasi yang bisa dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
digunakan oleh organisasi adalah Balanced Scorecard pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Kinerja
(Malina dan Selto 2001). Balanced Scorecard seseorang merupakan ukuran sejauh mana keberhasilan
menterjemahkan visi dan strategi organisasi kedalam seseorang dalam melakukan tugas pekerjaannya.
seperangkat ukuran yang menyeluruh yang memberi Pengukuran kinerja bukanlah tujuan akhir
kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen melainkan merupakan alat agar dihasilkan manajemen
strategis (Kaplan dan Norton 1996). Jika visi dan yang lebih efektif dan efisien serta terjadi peningkatan
strategi dapat dinyatakan dalam bentuk tujuan strategis, kinerja. Hasil dari pengukuran kinerja akan
ukuran-ukuran dan target yang jelas, yang kemudian memberitahu kita apa yang telah terjadi bukan mengapa
dikomunikasikan kepada setiap anggota organisasi, hal itu terjadi atau apa yang harus dilakukan. Suatu
diharapkan setiap anggota organisasi dapat mengerti dan organisasi harus menggunakan pengukuran kinerja
mengimplementasikannya agar visi dan strategi secara efektif agar dapat mengidentifikasi strategi dan
organisasi tercapai. Banyak perusahaan dalam perubahan yang operasional apa yang dibutuhkan serta
memperbesar tujuan mereka tidak memiliki alat yang proses yang diperlukan dalam perusahaan tersebut.
tepat untuk meningkatkannya secara berkelanjutan. Ini Menurut Mahsun (2006: 39-40), pengukuran kinerja
adalah salah satu kelemahan Balanced Scorecard. Tanpa menyediakan dasar bagi organisasi untuk menilai: (a)
metode yang tepat, peningkatan yang terjadi tidak akan bagaimana kemajuan atas sasaran yang telah ditetapkan
sesuai dengan tujuan awal perusahaan meskipun sebaik (b) membantu dalam mengenali area-area kekuatan dan
apapun peningkatan baru tersebut. kelemahan (c) menentukan tindakan yang tepat untuk
4 Diciplines of ExecutionΠDGDODK VHEXDK meningkatan kinerja (d) menunjukkan bagaimana
pendekatan operasional yang telah dilaksanakan secara kegiatan mendukung tujuan organisasi (e) membantu
luas di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi dalam membuat keputusan-keputusan dengan langkah
dan mencapai tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk inisiatif (f) mengalokasi sumber daya, dan (g)
merumuskan strategi yang dibutuhkan agar perusahaan meningkatkan produk-produk dan jasa-jasa kepada
dapat bekerja secara efisien dengan tanpa melupakan pelanggan.
tujuan dari perusahaan itu sendiri (Spaulding dkk., Balanced Scorecard
2015). Hal ini penting untuk diaplikasikan, mengingat Balanced scorecard merupakan sistem
bahwa Balanced Scorecard hanya sekedar mengukur manajemen strategis yang menerjemahkan visi dan
kinerja dan menggambarkan hasil kinerja yang telah strategi suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran
dilakukan, tanpa memberikan solusi ataupun strategi operasional (Hansen dan Mowen 2003). Tujuan dan
untuk memperbaiki permasalahan yang ada. 4 Diciplines ukuran operasional tersebut kemudian dinyatakan dalam
of ExecutionΠPHUupakan alat yang tepat untuk empat perspektif yaitu perspektif finansial, pelanggan
menerjemahkan strategi ke dalam tindakan di semua (customers), proses bisnis internal (internal process),
tingkat organisasi. Bila diterapkan, 4 Diciplines of serta pembelajaran dan pertumbuhan (learning and
ExecutionΠLQL PHQJKDVLONDQ KDVLO \DQJ EDLN GHQJDQ growth) (Kaplan dan Norton 1996). Perspektif finansial
cara menekan ego yang ada di setiap individu. menggambarkan keberhasilan finansial yang dicapai
oleh organisasi atas aktivitas yang dilakukan dalam 3
2. Tinjauan Pustaka perspektif lainnya. Perspektif pelanggan
Kinerja menggambarkan keinginan pelanggan dan segmen pasar
Menurut Mahsun (2006: 32-33) Kinerja dimana organisasi berkompetisi. Perspektif proses
(performance) adalah gambaran mengenai tingkat internal mengidentifikasikan proses-proses yang penting
pencapaian pelaksanaan suatu untuk melayani pelanggan dan pemilik organisasi.
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam menggambarkan kemampuan organisasi untuk
strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering menciptakan pertumbuhan jangka panjang. Balanced
digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat scorecard sebagai suatu sistem manajemen yang
keberhasilan individu maupun kelompok individu. mengintegrasikan visi, strategi dan keempat perspektif
Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau secara seimbang ditunjukkan dalam gambar 1.
kelompok individu tersebut mempunyai kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan
ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang
hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja
seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui
karena tidak ada tolok ukurnya. Sedangkan, menurut
Hasibuan (2006), Kinerja adalah suatu hasil kerja yang

2
Gambar 1. Basic Design of a Balanced Scocercard
Performance System
Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, organisasi
mengidentifikasikan keinginan pelanggan dan segmen
pasar dimana organisasi akan bersaing. Tujuan yang bisa
ditetapkan dalam perspektif ini adalah pemuasan
kebutuhan pelanggan. Ukuran-ukuran yang digunakan
dalam perspektif ini antara lain retensi pelanggan,
kepuasan pelanggan, profitabilitas pelanggan, akuisisi
pelanggan baru, market share, dan lainnya. Dalam
perspektif ini organisasi menyusun strategi yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang
(Sumber: Rohm, 2003) pada akhirnya memberikan keuntungan finansial bagi
organisasi.
Visi dan strategi diterjemahkan kedalam 4
perspektif yang kemudian oleh masing-masing
Perspektif Proses Bisnis Internal
perspektif visi dan strategi tersebut dinyatakan dalam
Perpektif proses bisnis internal
bentuk tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, ukuran
mengidentifikasikan proses-proses yang pentig bagi
(measures) dari tujuan, target yang diharapkan dimasa organisasi untuk melayani pelanggan (persepektif
yang akan datang serta inisiatif±inisiatif atau program pelanggan) dan pemilik organisasi (perpektif finansial).
yang harus dilaksanakan untuk memenuhi tujuan-tujuan Komponen utama dalam proses bisnis internal adalah: 1)
strategis. Proses menterjemahkan visi dan strategi dapat proses inovasi, yang diukur dengan banyaknya produk
dilihat pada gambar 2. baru yang dihasilkan organisasi, waktu penyerahan
produk ke pasar, dan lainnya 2) proses operasional, yang
Gambar 2. Strategy -Translation Process diukur dengan peningkatan kualitas produk, waktu
proses produksi yang lebih pendek, dan lainnya 3)
proses pelayanan, yang diukur dengan pelayanan purna
jual, waktu yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan kepada pelanggan, dan lainnya.

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan


Perspektif ini menggambarkan kemampuan
organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka
panjang. Tujuan dalam perspektif ini adalah
menyediakan infrastruktur bagi perspektif finansial,
pelanggan, dan proses bisnis internal, agar tujuan dari
perspektif-persepektif tersebut tercapai. Perspektif ini
bertujuan meningkatkan kemampuan karyawan,
meningkatkan kapabilitas sistem informasi, dan
(Sumber: Hansen dan Mowen, 2003) peningkatan keselarasan dan motivasi. Ukuran yang bisa
digunakan antara lain kepuasan karyawan, retensi
Perspektif Finansial karyawan, banyaknya saran yang diberikan oleh
Dalam perspektif finansial organisasi karyawan, dan lainnya. Setiap tujuan dan ukuran dari
merumuskan tujuan finansial yang ingin dicapai setiap perspektif merupakan suatu hubungan sebab
organisasi dimasa yang akan datang. Selanjutnya tujuan akibat, artinya jika tujuan dari perspektif pelanggan,
financial tersebut dijadikan dasar bagi ketiga perspektif proses bisnis internal, dan pembelajaran dan
lainnya dalam menetapkan tujuan dan ukurannya. pertumbuhan tercapai, maka pada akhirnya adalah
Tujuan finansial suatu organisasi bisnis biasanya peningkatan kinerja finansial organisasi. Hubungan
berhubungan dengan profitabilisas yang bisa diukur sebab akibat merupakan komponen penting dalam
berdasarkan laba operasi, return on asset (ROA), return performance measurement model karena hubungan
on equity (ROE), dan lainnya. Ukuran financial sebab akibat dapat membantu memprediksi tujuan
menggambarkan apakah implementasi strategi finansial yang akan tercapai, dan dapat menciptakan
organisasi memberikan kontribusi atau tidak terhadap proses pembelajaran, motivasi dan komunikasi yang
keberhasilan finansial organisasi.

3
efektif (Malina dan Selto 2004). Hubungan sebab akibat yang mengerti maksud dari manajemen tersebut. Dalam
keempat perspektif tersebut dapat dilihat pada gambar 3. temuan lainnya terungkap bahwa 25% karyawan yang
mengerti tentang perencanaan dan strategi tersebut dan
Gambar 3. Balanced Scorecard Cause-Effect hanya setengahnya yang kembali ke tempat kerja dan
Hyphothesis mempraktikkan apa yang baru saja didengar. Hal ini
menunjukan bahwa hanya 12%-15% karyawan yang
bekerja setiap hari mencoba memikirkan apa yang harus
di lakukan secara berbeda untuk menyukseskan
perencanaan dan strategi baru demi kemajuan
perusahaan dengan kenyataan bahwa karyawan lainnya
hanya sibuk bekerja setiap hari. Disitulah pemicu awal
terjadinya execution gap (kesenjangan eksekusi).
Merencanakan strategi dan sasaran yang hebat
merupakan suatu hal yang sangat penting, namun
melaksanakan strategi dan sasaran tersebut adalah hal
yang berbeda, dan inilah yang disebut dengan
kesenjangan eksekusi (Covey, 2012).
(Sumber: Averson 2003) Menurut Alex Denni (2008), pada umumnya
perusahaan mengeluarkan biaya besar untuk membuat
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pespektif strategi yang hebat. Namun, untuk mendapatkan hasil
pembelajaran dan pertumbuhan merupakan dasar bagi sebagaimana diharapkan, di samping strategi hebat juga
perspektif lainnya. Jika dalam perspektif pembelajaran perlu eksekusi yang kuat. Agar dapat mengeksekusi
dan pertumbuhan terjadi peningkatan keahlian pekerja, dengan cepat dan tepat, peran seorang business
maka diharapkan terjadi peningkatan kualitas produk leader sangat dibutuhkan. Lulusan Teknologi Industri
yang dihasilkan dalam perspektif proses bisnis internal, Pertanian IPB dengan konsentrasi Teknik Manajemen
selanjutnya produk yang berkualitas akan meningkatkan Industri ini menegaskan, strategi yang tidak mencapai
kepuasan pelanggan (pespektif pelanggan), dan pada hasil optimal besar kemungkinan disebabkan oleh satu
akhirnya meningkatkan penjualan dan laba organisasi dari dua hal berikut ini, yaitu strategi yang salah atau
(perspektif finansial). eksekusi strategi tersbut yang tidak efektif.
Sehubungan dengan itu, Ram Charan (2012),
4 Diciplines of Execution mantan guru besar Harvard Business School dalam
Pengertian gabungan dari Six Sigma dan Lean EXNXQ\D ³Execution: The Discipline of Getting Things
dalam industri manufaktur merupakan pengertian secara Done´ PHQJXQJNDSNDQ EDKZD terdapat tiga hal penting
umum dari 4 Disciplines of Execution untuk yang harus dijalankan dengan sungguh-
mengeksekusi strategi. 4DX merupakan metodologi sungguh. Pertama, eksekusi adalah disiplin dan bagian
praktis yang dapat digunakan pada permasalahan utama yang tidak terpisahkan dari strategi. Kedua, eksekusi
pada setiap pemimpin, yaitu eksekusi (Charan, 2008). adalah pekerjaan utama seorang pemimpin bisnis.
Franklin Covey, perusahaan milik Stephen R. Covey Ketiga, eksekusi merupakan komponen utama dalam
melakukan riset pada ratusan perusahaan di Amerika budaya organisasi. Franklin Covey bekerja sama dengan
dengan tujuan menelusuri faktor yang menyebabkan Harris Interactive, lembaga jajak pendapat di Amerika
kegagalan organisasi dalam mengeksekusi strategi Serikat untuk melakukan xQ (Execution Quotient)
mereka. Sebagaimana diungkapkan oleh Associate Survey terhadap 12.000 pekerja di negara tersebut
Partner Dunamis Organization Services, Alex Denni, sepanjang Desember 2003. Alex menjelaskan, xQ ini
setiap tahun perusahaan selalu membuat perencanaan mencoba memprediksi kapabilitas sebuah organisasi
dan strategi yang selanjutnya, perencanaan dan strategi atau perusahaan yang ingin sukses dalam melakukan
tersebut disosialisasikan ke karyawan untuk dieksekusi. eksekusi secara berkelanjutan.
Riset yang dilakukan Franklin Covey menemukan Hasil survei ternyata menunjukkan bahwa
bahwa saat perencanaan dan strategi tersebut terdapat empat faktor penyebab kegagalan eksekusi,
dikomunikasikan, kurang dari 50% jumlah karyawan di yaitu pertama, karyawan tidak tahu apa yang menjadi
perusahaan yang diteliti mendengarkan dengan sungguh- sasaran (goal) perusahaan. Kedua, karyawan tidak tahu
sungguh. Kemudian, dari 50% yang mendengarkan, bagaimana caranya mencapai sasaran (goal) tersebut.
sebagian dari mereka tidak mengerti mengenai Ketiga, karyawan tidak mengukur/menjaga skornya.
perencanaan dan strategi yang dibicarakan. Hal ini Keempat, karyawan tidak bertanggung jawab terhadap
dikarenakan rencana dan strategi yang disampaikan oleh kemajuan dalam pencapain sasaran (goal). Berdasarkan
manajemen dalam bahasa atau istilah yang sulit. studi yang dilakukan oleh Franklin Covey tersebut,
Sehingga ketika dikomunikasikan hanya 25% orang muncullah empat disiplin yang harus dilakukan dalam

4
proses eksekusi yang dikeQDO GHQJDQ LVWLODK ´4 Penelitian deskriptif kualitatif perlu menjelaskan satuan
Disciplines of Execution´ DWDX GLVLQJNDW GHQJDQ '; kajian yang merupakan satuan terkecil objek penelitian
Pertama, fokus pada sasaran paling penting (Focus on yang diinginkan peneliti sebagai klasifikasi
the wildly important goals). Kedua, bertindak pengumpulan data. Serta memberikan gambaran sesuai
berdasarkan ukuran penghantar (Act on the lead dengan kenyataan ataupun fakta-fakta yang ada pada
measure). Ketiga, terus menggunakan papan skor yang saat diadakan penelitian.
menggugah (Keep a compelling scoreboard). Keempat,
menciptakan irama pertanggungjawaban (Create a Teknik Analisis Data
cadence of accountability). 4DX bertujuan untuk Teknik analisis data yang digunakan penulis
memasyarakatkan pemikiran yang sederhana dengan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu
harapan agar seluruh perusahaan maupun organisasi dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan
mulai mengedepankan disiplin sehingga dapat data yang diperoleh sehingga dapat memberikan
mengeksekusi hal-hal yang dianggap penting. keterangan yang lengkap dan benar agar pihak lain lebih
mudah memperoleh gambaran mengenai sifat
3. Metode Penelitian (karakteristik) obyek dari data tersebut. Langkah-
Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi slangkah analisis data untuk mengukur kepuasan
(Objek) Penelitian pelanggan adalah sebagai berikut: (a) Mengumpulkan
Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan dan mengidentifikasi data penelitian pada PT. Patria
pemahaman tentang pelaporan kinerja dengan Maritime Lines kegiatan operasional manajerial dan
menggunakan metode 4DX berdasarkan hasil program kerja maupun target yang hendak dicapai (b)
pengukuran kinerja dari Balanced Scorecard dalam Mendeskripsikan data penelitian yang terkait dengan
meningkatkan kinerja dan mengeksekusi strategi pada materi kajian penelitian (c) Analisis dan pembahasan
PT. Patria Maritime Lines. Perusahaan yang bergerak di evaluasi pelaporan kinerja dan penilaian kinerja instansi
bidang jasa perkapalan (shipping company) yang fokus pemerintah deskripsi data dan berlandaskan teori yang
pada distribusi hasil ± hasil tambangan melalui laut, relevan (d) Memberikan simpulan berdasarkan hasil
khususnya batu bara. Jenis penelitian yang digunakan ini analisis dan pembahasan.
adalah penelitian pendekatan deskriptif kualitatif.
Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan yang 4. Hasil dan Pembahasan
menggunakan data berupa kalimat tertulis atau lisan, Penelitian berawal dari tujuan utama perusahaan
fenomena, perilaku, peristiwa-peristiwa, pengetahuan kedepan yang memiliki istilah sebagai president
dan objek studi yang dapat diamati oleh peneliti. message, dimana terdapat perumusan tujuan dan arah
Analisis deskriptif adalah suatu jenis penyajian data kebijakan bisnis kedepan yang berasal dari pemimpin
yang diperoleh dari hasil penelitian dengan memberikan utama dan harus dicapai oleh PT. Patria Maritime Lines.
gambaran sesuai dengan kenyataan ataupun fakta-fakta Berdasarkan hasil penilaian kinerja menggunakan
yang ada pada saat diadakan penelitian. metode Balanced Scorecard, President Message dapat
Karakteristik penelitian kualitatif menurut menentukan tujuan untuk tahun kedepan, yaitu untuk
Moleong (2002:4) adalah sebagai berikut: (a) Penelitian tahun 2016. Pengukuran kinerja berdasarkan balanced
dilakukan pada latar belakang ilmiah atau konteks scorecard berdasarkan empat perspektif, yaitu perspektif
keseluruhan. Penulis melakukan penelitian pada PT. finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
Patria Maritime Lines (b) Manusia sebagai alat, dalam internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
hal ini manusia dikategorikan sebagai pengumpul, Berikut skor kinerja seluruh departemen organisasi yang
pengolah, dan penganalisis data yang dibutuhkan dalam terdapat pada PT. Patria Maritime Lines dan diukur
penulisan ilmiah (c) Data yang akan dikumpulkan oleh berdasarkan balanced scorecard.
peneliti data yang bersifat deskriptif. Profil organisasi
dan data berbagai lainnya dikumpulkan untuk Kuantitatif
mendapatkan gambaran situasi dari PT. Patria Maritime Tabel 1. Hasil Pengukuran Balanced Scorecard PT.
Lines (d) Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati Patria Maritime Lines
bersama dari pihak penulis dan pihak yang bersangkutan Perspektif KPI Tahun 2015
dalam penyusunan penulisan ilmiah ini. Revenue IDR 475 M
Sedangkan metode yang digunakan dalam Rec. Profit IDR 56 M
pendekatan kualitatif, dan analisis deskriptif adalah jenis Finansial
Opex Margin 3.7%
penyajian data yang diperoleh dari hasil penelitian Productivity IDR 341 M
dengan memberikan gambaran sesuai dengan kenyataan TOP
ataupun fakta-fakta yang ada pada saat diadakan Market Share on
Pelanggan KPP
penelitian sesuai dengan pertanyaan yang berkaitan Group
PMM
dengan materi yang akan diteliti. Satuan Kajian

5
Lanjutan tabel 1. Hasil Pengukuran Balanced pertama, fokus pada sasaran paling penting (Focus on
Scorecard PT. Patria Maritime Lines the wildly important goals). Kedua, bertindak
Perspektif KPI Tahun 2015 berdasarkan ukuran penghantar (Act on the lead
OC : -9 hari measurement). Ketiga, menggunakan papan skor yang
Proses Bisnis ITO : 13 hari menggugah secara rutin (Keep a compelling
Operating Cycle scoreboard). Keempat, menciptakan budaya
Internal AR : 43 hari
AP : 65 hari tanggungjawab (Create a cadence of
Sigma Company 2.75 accountability).Untuk menentukan poin-poin yang harus
Availability Rate 85% ditetapkan pada tiap aspek tersebut, PT. Patria Maritime
80% Lines telah melakukan analisa dengan dilandasi aspek
Utilization Rate
penting dan mendesak (important ± urgent) dengan hasil
Learning / sebagai berikut.
Pembelajaran Support to
Training Hours
dan internal process
Development Tabel 2. WIG dan IG PT. Patria Maritime
Pertumbuhan
infrastructure Lines
WIG (Wildly Important Goals) PT.
IG (Important Goals)PT. PML
Kualitatif PML
IG1±WIG3. Strenghten organization
‡ CSI ( customer satisfaction index )Value WIG1. Increase profitability from
effectiveness (increasing productivity
IDR 22 bio to IDR 38 bio By Dec
‡ KIPKA Index 2016
from 70 mio/MP/year To IDR 120
mio/MP/year By dec 2016)
‡ ISO 9001:2008 (certified) WIG2. Increase vessel utilization IG2-WIG1. Maintain vessel
‡ ISM Code (certified) from (51%) to 70% in 2016 availability above 85%
IG3-WIG3. Enhance Company
management system to support
Berdasarkan hasil pengukuran yang diperoleh, productivity program
WIG3. Reduce operating cycle from
President message pada perusahaan ini memfokuskan 7 days to 0 days by Dec. 2016
IG4-WIG1. Study for new bussiness
(new cargo & new vessel type)
pada dua hal, yaitu meningkatkan revenue dan IG5-WIG1. Support infrastructure to
melakukan ekspansi serta menjaga kestabilan operating meet organization growth
expend (opex). Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya kegagalan pada tahun kedepan. Sebagaimana WIG merupakan target startegis yang harus
yang bisa dilihat pada tabel 1 bahwa aspek finansial, dicapai, jika target tersebut tidak dapat tercapai, maka
pelanggan dan proses bisnis internal memiliki hasil yang tujuan yang telah digariskan dalam president message
sangat kurang dari target sebelumnya, maka President tidak akan tercapai. Sedangkan, IG adalah penjabaran
message memilih untuk memfokuskan dalam hal mendetail mengenai setiap aspek dari WIG nya, berupa
revenue dan melakukan ekspansi pasar, serta menjaga langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan agar
kestabilan operating expend (opex). Dikarenakan ketiga dapat mencapai WIG nya. Hasil breakdown dari WIG
aspek tersebut masih terbilang sangat umum, oleh menjadi IG telah dibedakan berdasarkan warna tabelnya
karena itu PT. Patria Maritime Lines menggunakan masing-masing sehingga dapat terlihat jelas langkah-
metode 4 Diciplines of Execution untuk menjabarkannya langkah yg dilakukan sejalan dan saling mendukung.
secara mendetail agar lebih fokus dan terukur.. Setelah menentukan tujuan yang paling utama, langkah
4 Diciplines of Execution ini bersifat tahunan, selanjutnya yaitu breakdown masing-masing tujuan
dimana setiap bulannya dilakukan penilaian terhadap untuk dilaksanakan secara mendetail pada tiap
kinerja untuk beberapa aspek berdasarkan Balanced departemen.
Scorecard. 4 Diciplines of Execution ini terdiri dari

6
Gambar 4. Breakdown masing-masing WIG dan IG dari PT. Patria Maritime Lines

PT. Patria Maritime Lines memiliki 7 Gambar diatas menunjukan spesifikasi kerja yang
departemen yang terdiri dari Procurement Department, dilakukan oleh setiap departemen pada PT. Patria
Operation Department, Marketing Department, MS-IT Maritime Lines. Dalam menentukan spesifikasi tersebut
Department, Human Capital and General Affair pendekatan yang dilakukan adalah dengan metode
(HCGA) Department, Finance and Accounting SMART (Specific ±Measurable ± Achieveable ± Relevan
Department dan Bussines Development Department. ± Timebound) Spesifikasi kerja dibagi berdasarkan
Ketujuh department ini memiliki fungsi yang berbeda- karakteristik yang berasal dari Balanced Scorecard. Hal
beda, sehingga perlu dibuat suatu dasar dalam bekerja ini dilakukan agar memudahkan dalam pengukuran
untuk mencapai WIG maupun IG yang telah ditetapkan kinerja tiap bulannya. Langkah selanjutnya yaitu Act on
sebelumnya. Tabel 1. merupakan langkah-langkah yang Lead Measurement, dimana setiap rincian tugas
telah dikategorikan berdasarkan 4 kategori Balanced diberikan suatu pengukuran yang berbeda pada tiap
Scorecard yang kemudian diterapkan pada masing- tugasnya. Hal ini bisa berupa laporan, Implementasi,
masing departemen. Keempat kategori tersebut adalah hingga MoU. Masing-masing tugas diberikan bobot
Finansial (F), Pelanggan (C), Internal Process (IP), berdasarkan pertimbangan pentingnya suatu tugas.
Learning and Growth (LG). Maka, langkah selanjutnya Penentuan bobot ini dilakukan melalui analisa dan
adalah menjabarkan masing-masing kategori tersebut brainstorming antar pekerja di PT. Patria Maritime
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dari keenam Lines. Berikut merupakan tabel yang menunjukan
departemen tersebut. Berikut merupakan contoh dari measurement dan bobotnya.
salah satu departemen, yaitu departemen Finance and
Accounting, yang telah dbreakdown. Tabel 3. Penentuan bobot masing-masing
Gambar 5. Breakdown WIG dan IG dari strategic objective
Departemen Finance and Accounting
STRATEGIC WEIG DIVISION MEASU WEIG
OBJECTIVE HT GUIDELINE RE HT

C1. Increase coal


Coal
barging cargo
barging
volume on 25%
marketsh
customer group
are
(ABB)
Promote
contract
WIG1-WIG1.
(volume
Increase profitability
base /
from IDR 22 bio to 30% 10%
C2. Increase coal dedicate
IDR 38 bio By Dec
barging d) for
2016
marketshare on selected
Customer non customer
group Add
operatio
n set on 5%
selected
customer

7
Lanjutan Tabel 3. Penentuan bobot masing- STRATEGIC WEI DIVISION WEI
MEASURE
OBJECTIVE GHT GUIDELINE GHT
masing strategic objective LG3. Develop
STRATEGIC WEI DIVISION WEI People for new Knowledge
MEASURE 10%
OBJECTIVE GHT GUIDELINE GHT bussiness literature
F1. Increase coal expansion
barging #voyage per LG5. Develop
10%
operation for month productivity for
overseas market Marketing & FTE
#add 15%
Operation based measurement
transhipment on work process
5%
customer from (Implement FTE)
F2. Create new non group IP5. Develop
market for coal Operated vendor
transhipment transshipment 10% management for Leadtime for TC
(Barging & for ABB 30%
TC vessel to vessel readiness
Transhipment) #full package ensure vessel
system contract readiness
5%
on non group IP6. Develop
customer Maintenance
C3. Enhance system through
bussiness IG2-WIG1. Standarization
vendor
colaboration #add discharge Maintain vessel & MOU for
5% management and 30%
with shipping area for ballast 5% availability above main vendor
set up technical
trader / agent to cargo 85% repair
competencies for
get integrated shipping
ballast cargo technology.
F3. Develop new Revenue from IP7. Implement
market for nickel, bulkcarrier 5% Plan
cement & based operation Maintenance
Implementation 40%
container Revenue from system on
shipping (Bulk barging of 5% Transloader &
carrier) fertilizer cargo SPB
Fuel cost Updated detail
LG6. Enhance
reduction work system /
F4. Reduce work system &
(Indirect fuel procedure on 25%
operation Cost company
Pertamina) for 5% each process
for agency, fuel standard
Sulawesi area, IG3-WIG3. (position)
(sourcing &
Ba-Bel, Jateng, Enhance LG7. Enhance
consumption)and
Jatim Company working system
vessel rent (TC) 5%
TC cost management base on AGC assesment 35%
5%
reduction system to support environment
IP1. Develop productivity regulation (AGC)
Accessible
real time vessel LG8. Develop Implement of e-
Pointrek
monitoring online standard QMS
monitoring 20% 20%
system for operation & documentation
attached on
selected safety procedure. system
PML website
customer LG9. Study for
IP2. Develop Fish container Operate fish
planning (QFD vessel operation container for 40%
WIG2 ± WIG1.
& voyage to support fishery domestic voyage
Increase vessel System
planning) & 20% bussiness
utilization from 10% implementation IG4-WIG1. Study
performance LG10. Study &
(51%) to 70% in for new bussiness
monitoring 5% implement
2016 (new cargo &
system requirement
new vessel type) Vessel standard
IP3. Increase needed on vessel
& technical 20%
vessel Operation operation for
spec.
excellence new bussiness
(Cargo Overlaytime 40% (New vessel type,
treatment, reduce cargo, Area)
overlaytime & LG11. Install
sailing time) IG5-WIG1.
Fuel monitoring
Develop fuel
WIG3-WIG2. IP4. Manage AP on selected vessel implement of
consumption 5% 100%
Reduce operating effective and AR (by area, or by fuel monitoring
monitoring
cycle from 7 days 10% efficient 100% engine) on June
onboard
to 0 days by Dec. operating cycle ITO 2016
2016 (AP, AR & ITO) LG12. Manage
50.0% water
Infrastructure
IG1 ± WIG3. LG1. Review transportation 40%
Organization IG6-WIG1. readiness
Strenghten organization to 25% infrastructure in
standard Support
organization support business BJM & site
infrastructure to 3%
effectiveness Develop LG13. Establish
meet organization
(increasing organization for 25% office
7% growth Infrastructure
productivity from Sales infrastructure for 60%
readiness
70 mio/MP/yea LG2. Develop Standard new site
To IDR 120 competency competency operation
10%
mio/MP/year By matrix for (matrix 30%
dec 2016) Operation competency)

8
Selanjutnya adalah menjalankan program ketiga, kasih saya kepada Bapak Arfan Bakhtiar yang telah
yaitu keep a compelling scoreboard yang terdapat pada membimbing dan mengarahkan penelitian saya agar
lampiran. Syarat yang baik dalam membuat papan skor menjadi lebih baik.
menarik ini yaitu harus simple, visible dan menunjukan
lead measure dan total results secara berdampingan agar Daftar Pustaka
mudah dan menarik untuk dibaca. Dengan ini, Covey, Stephen R. (1990). The 7 Habits of Highly
perusahaan dapat dengan mudah mengidentifikasi Effective People. Simon & Schuster Audio;
apakah perusahaan sudah berhasil dalam mencapai Abridged edition, 2000.
target atau belum.Berikut merupakan contoh papan Huda, Miftakhul & Riharjo, Ikhsan B. (2013). Analisis
skornya. Pelaporan Kinerja pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu &
Sedangkan untuk tahap terkahir yaitu create a Riset Akuntansi Vol. 2 No. 12.
cadence of accountability, dimana setiap pekerja yang Imelda, R. H. N. (2004). Implementasi Balanced
telah memiliki tanggung jawab masing-masing akan Scorecard pada Organisasi Publik. Jurnal
dilakukan review secara berkala untuk menjaga agar Akuntansi & Keuangan Vol. 6, No. 2,
aktifitas dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah November 2004: 106-122.
ditetapkan. Pada PT. Patria Maritime Lines review Kirby, Lance (2012). Applying 4DX Methodology to
dilakukan setiap satu minggu sekali, dan melakukan BIM Project Management. New York:
penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard Autodesk Inc.
selama satu bulan sekali. Dengan ini, maka PT. Patria McChesney, C. (2012). The 4 Disciplines of
Maritime Lines mampu menjalankan metode 4DX Execution.New York. Free Press
secara kontinu. McChesney, Chris & Sean Covey (2012). The 4
Disciplines of Execution (p. 21-103). Franklin
Kesimpulan Covey on Brilliance Audio: MP3 Una edition
Dalam menyusun sebuah rancangan strategi (April 15, 2014)
bisnis tidak bisa dilakukan hanya untuk 1 tahun kedepan Travis P. Spaulding, BS, dkk. (2015). Implementation of
saja, tetapi harus dipikirkan strategi bisnis 5 ± 10 tahun 'LVFLSOLQHV RI ([HFXWLRQŒ RQ :DLW 7LPHV
kedepan sehingga arah pengembangan perusahaan jelas and Collected Revenue for an Academic
dan terukur. Pediatric Development Office. American
Dari sisi proses (process), aktifitas yang akan dilakukan Academy of Pediatrics, 30334.
harus bersifat stategis, penting dan mendesak (important
and urgent) untuk dilakukan dan harus terjadi sinergi
dan keselarasan (allignment) dalam setiap aktifitas yang
strategis. Sehingga seluruh aktifitas dapat saling
mendukung target bisnis yang akan dicapai.
Dari sisi infrastruktur (infrastructure), untuk
menunjang proses bisnis maka kelengkapan
infrastukstur menjadi sesuatu yang wajib untuk
dilakukan sehingga proses bisnis dapat berjalan lancar
sesuai rencana.Dari sisi manusia (people), kesiapan
manusia utnuk mencapai strategi bisnis juga harus
dipersiapkan sehingga manusia akan menjadi aset bagi
perusahaan dan menjadi pondasi yang sangat penting
dalam pengembangan bisnis perusahaan kedepan.
Untuk mencapai itu semua diperlukan
management tools yang disesuaikan dengan strategi
pengembangan bisnis suatu perusahaan. Rancangan
bisnis yang baik harus Specific ± Measurable ±
Achieveable ± Relevan ± Timebound (SMART) dan
selaras (align) pada semua aktifitas.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih saya berikan kepada pihak
PT. Patria Maritime Lines terutama Bapak Asep
Kuswara atas bimbingannya dalam mengajarkan saya
mengenai metode 4DX ini. Tidak lupa ucapan terima

9
LAG INDICATOR LEAD INDICATOR
TARGET KPI/
STRATEGIC OBJECTIVE WEIGHT INITIATIVES MEASURE WEIGHT
2016 Deliverable
STRATEGIC ACTIVITY (80%)
Wildly Important Goal (IG), 50%
IP4. Manage effective and efficient 50.0% AP (85 days) Enhance vendor financing program to
operating cycle (AP, AR & ITO) increase AP days (Periode)
1. Negotiate with financial institution MOU revision of 30%
to dealing for interest rate of Vendor MOU for
financing program facility Vendor
financing
facility
2. Coordinate with Procurement to implement on vendor 30%
offering Vendor financing program for vendor financing
selected customer implementation
3. Evaluate implementation of vendor Report AP report 40%
financing
Important Goal (IG), 30%
LG9. Study for Fish container 10.0% Operate fish 1. Coordinate with Busdev on New Report New Bussiness 30%
vessel operation to support fishery container Operation bussiness study (focus on plan
bussiness for domestic financial rules, tax, accounting
voyage treatment)
New business involvement 2. Analyze new bussiness requirement Report New bussiness 30%
Financial on company financial management requirement
guidance (FA)
for new
business 3. Conduct preparation needed Report FA Readiness 40%
(SOP) (internal financial dept.) for report
realization of new bussines opeation (for new
bussiness)
F4. Reduce operation Cost for 10% Agency cost 1. Evaluate operational cost (existing Report Cost review 30%
agency, fuel (sourcing & reduction condition) report
consumption)and vessel rent (TC) (call fee) ( 2. Coordinate with operation to create Report Operational 20%
20% from standard for operational cost cost standard
existing cost 3. Coordinate with related department Report Cost reduction 20%
for cost reduction program program list
support
Proc. Dalam
Cost red. 4. Monitor & evaluate cost reduction Report Cost Reduction 30%
Prog. on vessel operation program report

LG6. Enhance work system & 5% Updated 1. Review tax system for all Report Tax review 30%
company standard detail work transaction on PML
system / 2. Mapping and create standard tax Report Tax standard 40%
procedure comply with regulation
on each 3. Implement tax system on PML base Report Implementation 30%
process on regulation report
(position)
LG1. Review organization to 5% Organizatio 1. Mapping bussiness process for Report Bussines 30%
support business n standard Accounting process for
accounting
2. Review & redefine job description Standard Job desc for 30%
and responsibility accounting
3. Create detail job spec and man spec Standard Job spec & man 40%
spec
Total 80%

10

Anda mungkin juga menyukai