Anda di halaman 1dari 84
UTILITAS. BANGUNAN BUKU PINTAR UNTUK MAHASISWA ARSITEKTUR -SIPIL IR. HARTONO POERBO, M. ARCH, ~ DOSEN ITB is69 - 1985 FTUI 1962 - i983 FT. USAKTI 1974 - SEKARANG ISTN 1988 - SEKARANG o [Gi =) an 2 2 = * PENERBIT DIAMBATAN PELANGGARAN TERHADAP UNDA NG-UNDANG. HAK CIPTA , Pasal 44 ! : (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengurmumnkan atau memperbanyak Statu ciptaan atau member’ izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling | ' Jama 7 (tujuh) tahun dar/atan denda paling banyak Rp 100,000,000 (seratus jota rupiah), BUKU PINTAR UNTUK MAHASISWA ARSITEKTUR ~SIPIL Q Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamezkan, mengedarkan, atau ‘menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil Pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana Penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 50.000.900,. (tima putuh | juta mupiah), — J R. HARTONO POERBO, MARCH. DOSEN ITB isso - 1966 FTUI 1968 - 1983 PT. USAKTI 1974 - SEKARANG ISTN 1988 - SEKARANG - TORN. io eel Tar BS PENERBIT DIAMRATAN Copynght © pada Djambatan ‘Anggota [KAPI ISI Jakarta 1992 PRAKATA... Vo" PENDAHULUAN .. BAB I TRANSPORTASI VERTIKA\ Elevator (Lift) ... . Waktu Menunggu (Iz . Daya Angkut Lift (Handi. eg Capa Waktu Perjalanan Botak-ba!) Lift (Reund Trip Time). . Beban Puncak Lift (Peak 1 Re UR SNAAR Om . Korelasi Jumlah Lantai dala Jumlah Lift... . Sistem Zone Banyak (Multi Zone Syst . Sistem Zone Banyak deng: - Daya Listrik untuk Lift . Beban Panas Ruang Mesin Lift . Lift Barang ... mm Lt Zone Kapasitas Lift dan SEES BAB II PEKERJAAN PIPA DAN SANITASI/PLUMBING..... 16 Angka-angka Kunci untuk Perancangan Plumbing. 16 1. Kebutuhan Air Bersih Bangunan.... 16 2. Pedoman Cepat untuk Perancangan 17 3. Kebutuhan Perlengkapan Saniter . 7 ISBN 979 428 165 4 - 4. Kebutuhan Air Perlengkapan Bangunan, a. IF 5. Daya Buang Rata-rata/Average Discharge Perlengkapan Saniter... .. 417 6. Data umuk Menentukan Diameter Pipa Penyalur (Atas Dasar Percetakan Anein Kosong Anein Kehilargan Tekanan 0,2 m/m’) 18 2 7. Pipa Pembuangan Air Hujan (Hujan 500 mm/m*Jam) - i8 8. Perhitungan Prasarana Utilitas eeeeenee 9. Tabel-A Daya Buang Rata-rata (Average Dise lengkapan Saniter.. 10. Tabei-B Pipa Pembuang Tegak (Stand Pipe/Stacks) . 922 11. Tabel-C Beban Kebutuhan Air (Domestic Water Demand Load) .. 23 12. Tabel-D Kebutuhan Air Panas ete 24 13. Tabet-E Pipa Penyaiur Air (Tambahan 0,2 n/m’), 25 14. Tabel-F Koefisien Penegunaan Air... 25 18. Tavci-G Septic Tank ... 26 16. Pengolahan Air Buangan 26 17. Drainase., 32 BAB Ill TATA UDARA (AIR CONDITIONING) 4 1. Sistes angsung (Direct Cooling) ... 35 2. Sistem Tidak Langsung (Indirect Co . 35 3. Perhitungan Beban Pendingin Ruang (: ening)... 39 BAB IV PRARANCANGAN INSTALASI LISTRIK INTERN 4} PRAKATA Ucapan ‘crima kasih saya samp ja Ir, S. Siahaan yang menyiapkan naskah Instatast Listrik, Ir. Sabanto yang memeriksa naskah Instalasi Listrik, Ir, Rochadi yang menyiapkan naskah Pengotahan air imbah, Sdr. Ratu Putra Kamat yang mengetik seluruh naskah buku ini, Sdr. Suntawi dan Sdr, Nyoman Purwayasa dan Zulikar yang me- nyiapkan gambar-gambar tekuis. Kepada Penerbit € telah bersedia menerbitkan buku ini dan Toko-toko buku yang bersedia mengedarkan ke selurah Ind saya Sampaikan ucapan terima kasih, Kepada semua pihak yang telah membanu penerbitan buku ini saya sampaikan Penghargaan yang SeUnggi-tingginya, 2. Perhitungan Kabel Instalasi AB Jakarta, 18 Juli 1992, Penutis BAB V PENCAHAYAAN LISTRIK .. 54 BAB VI INSTALASI PENANGKAL PETIR ..... 62 BAB vil PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN . — - 65 LAMPIRAN TABEL DAN GAMBAR 7 KEPUSTAKAAN...... VI " vu PENDAHULUAN Bangunan-bangunan yang dirancang oleh Pata arsitek akhirnya harus dapat dipakai, dihuni dan dinikmati oleh masyarakat luas. Jadi harus UtilitasBuilding Utilities. . Lebib-lebih dengan Perkembangan teknologi masa kini, kenyamanan manusia dan keselamatan manusia dalam menghuni bangunan beriingkat banyak dan bangunan-bangunan bentang Panjang dupzt lebih ditingkat- kan. Integrasi antara seni dan teknologi Menjedi syaret mutlak dalam incangan bangunan-bangunan masa kini. Para Arsitek harus bekerja sama dengan Ahli-ahii lain, para Spesialis dalam bidang Mekanikal dan Elektrikal, Fisika Bangunan, Tasinyur Sanitasi, di samping Insinyur Strukiur, Tetapi berhubung Arsitek harus menjadi Koordinator Team Perancang Bangunan, maka Pemilikan Pengetahuan umum akan Perlengkapan Utilitas Bangunan menjadi suatu keharusan. Buku ini kami tulis terutama untuk para Arsitek dan para Mahasiswa Teknik Arsitektur Serta para Tenaga Pengajar untuk Mata kuliah UTILITAS, Jakarta, 18 Juli 1992, Penulis: VIL BAB I TRANSPORTASI VERTIKAL Mekanisasj bangunan, terutama bangunan tinggi menjadi hal yang menonjol dengan timbulnya kebutuhan akan Sedung-gedung Unggi di Seluruh dunia, Bangunan-bangunan tinggi dalam Arsitektur tidaklah menjadi hasil karya para Arsitek dan Insinyur strukwr Saja, tetapi menjadi paduan karya berbugai keahlian antara tain juga Insinyur Mesin, Elektro dan kf Padi a Seni dan Teknologi. bangunan tinggi terjadi pemikiran perumbangaa fungs: struktur, estetika, kai maupun elektrikat. GR (LIFT) Salah satu masalah Yang menjadi pemikiran Pertama pada perencanaan bangunan bertingkat banyak sialah masalah fransportasi. vertikal umuninya dan transportasi manusia Khususnya. Alat untuk transportasi vertikal dalam bangunan bertingkat adalah Nfl atau elevator. Alat transportasi vertikal dalam bangunan bertingkat tersebut akan memakan volume gedung yang akan menentukan efisiensi gedung. Pemiliban kapasitas ‘as Tift akan menentukan jumlah litt yang mempengaruhi pula kualitas pelaysnan gedung, terutama Proyek-proyek komersil. Instalasi lit yang ideal ialah yang menghasilkan wakiu menunggu di setiap lantai yang minimal. Percepatan yang komfortabel, angkutan vertikal yang cepal, penuatan dan penurunan yang cepat di setiap Jantai, Kriteria kualitas Pelayanan elevator adalah: 1. Waktu menunggu (Interval, waiting time). 2. Daya angkut (Handling capacity), 3. Waktu perjalanan bulak-balik lift (Round tip time), 2. WAKTU MENUNGGU (INTERVAL. WAITING TIME) Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan negara di mana gedung ity ada, Orang-orang di kota besar lazimnya kurangy sabar dibanding dengan ‘Orang-orang di kota kecil Untuk proyek. ek komersil perkantoran diperhitungkan waktu menunggu sekit Waktu menunggi-=-waktu perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift, R Wit fe Penting: uted Ab Jika jumlah lift total dihitung atas dasar ea angkut pada beban Ppuncak saat-saat sibuk, maka untuk Proyek-proyek perkantoran yang beberapa lantainya disewa oleh Satu penyewa, juintah lift totalnya © harus ditambah dengan 20-40%, sebab sebaginn lift di dalam zone yang disewa satu penyewa tersebut dipakai untuk fale lintas entar tai, sehingga waktu menunggu di iantui dasur dapat meaianjang smenjadi 90 detik atau lebih, Waku menunggu juga sangat variabe! Contoh-coniohnya sebagai berikut: Ing jenis geduag, 4. perkantoran’ 25 - 45 ss B) flat +50 - 120 datik c.) hotel 40 - 70 detik d@. asrama 60 - 80 detik Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu pengosongan dift jalah kapasitas lift x 1,5 detik Per penumpang, 3. DAYA ANGKUT LIFT (HANDLING CAPACITY) Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekuensi pemuztannya, Standard daya angkut lift diukur untuk jangka wakw 5 menit jam-jam sibuk (rush-hour). Daya angkut 1 lift dalam 5 menit adalah: [m= Ss0xm)_Sscoxmen w Tr “i mana: : m = kapasitas lift (orang) dan daya angkut 75 kg/orang. w = waktu menunggu (waiting time/interval) dalam’ detik = TIN. Tika 1 zone dilayani 1 lift, maka wakin menunggu = waktu perjalanan botak-balik lift, jadi M= Sx60xm T 4, WAKTU PERJALANAN BOLAK-BALIK LIFT (ROUND TRIP TIME) Waktu ini hanya dapat dihitung secara pendekatan, scbab perjalanan lift antar lantaj Past tidak akan mencapai Kecepatan yang menjadi kemampuan lift itu sendiri dan Pada perjalanan lift non stop, kecepatan kemampuannya baru te Setelsh lift bergerak beberapa lantai dulu, misalnya lift dengan 6 m/detik bara dapat mencapai Kecepatiun serak 10 Tantai, Dalam pr: lakukan oleh Supplier iit yang menghitui nisarkan data-daia dari Pabrik Pembuatnya, Secara pendekai @. Penumpang mema: L5 detikforang « waktu Pintu lift mcnuup . Pintu lift membi d, Penumpang menin; dalam 1 zone sebanyak (n-1) lantai: (a-1) X m/n-F x 1.5 detik é. Pintu lift menutup kembali di tingkat: . FE Perjalanan bo’ . Pintu membuka di tan -JUMLAH: Di mana: = waktu perjalanan bolak-balik lift (Round tip time). = tinggi lantai sampai dengan lantai. kecepatan rata-rata lift, juulab iantai dalam 1 zone. Kapasitas lift. > 2 (12 dotik 1,5 m detik (u-2)2— detik 2h detik cS w Bao oy Tor Cae Gat (PEAK LUAD) Beban puncak diperhitungkan berdasarkan Persentasi empiris tethadap jumlah penghuni gedung, yang diperhitungkan harus terangkat oleh « lift-lift dalam 5 menit bertama jam-jam padat (rush-hour). . of Untuk Indonesia Persentasi tersebut adalah: | a. peckantoran ..... 4% x jumlah penghuni’ gedung b. flat (3% x jumlah Penghuni gedung ~ ¢. hotel. 5% x jumlah penghuni gedung Data-data untuk Penaksiran jumtah penghuni gedung: a. perkantoran 4 morang b. flat. 3 morang 5 m¥orang 6. EFISIENSI BANGUNAN (BUILDING EFFICIENCY) Flisiensi lantai adalah pers clsewakan terhadap luas Ly Uniuk proyek perkanteran a 1) Tantaiz 20 Jantai: Jantai 1-10. lantai 11 - 20 30 Jantai: lantai 1 - 10 lantai_ 11 ~ 20 lantai_ 21 - 30 85% 40 lantai: lantai 1 - 10 75% lantai_ 11 - 20 80% lantai_ 21 - 30 85% lantai 31 - 40 .. Data-data ini hanyalah untuk keperluan Pethitungan lift saja. Efisiensi bangunan Sangal (ergantung luas Jantai yang dipakai oleh inti gedung di mana tabung lift ada di datamnya. Besarnya rongga yang dipakai oleh tabung lift tergantung tinggi gedung. Secara empiris las inti gedung adalah sekitar 5-10 x luas tabung* lift. Proyek perkantoran memerlukan luas inti yang lebih besar daripa- da proyek flat, 7. PERENTUNGAN JUMLAH LIFT DALAM 1 ZONE Jika beban puncak tift datam suatw gedung diperbitungkan sebe: X jumlah penghuni geduug atas dasar a" ar? per orang las nelle, maka beban puncak lift: L=P@-kn r P = Persentasi empiris beban puncak lift (%) a = Iuas tantai kotor per tingkat (m2) n = jumlah tuntai k = luas inti gedung (my a" = luas lantai netto Per orang (m?) Sedangkan: kKESxNxmx 03 = 15mN P T Daya angkut N litt dalam 5 menit: r Im. = 30mN ] iMn T Persamaan: L = M. N PQa-3mNn _ 300mN 2a T [»= rata | Lo 3nt (2Qa" + nTP) Di mana; N= jumlah tift dalam 1 zone. a = luas lantai kotor per tingkat. P= persentasi jumlah penghuni gedung yang diperhitungkan. sebagai beban puncak lift. T = waktu perjalanan bolak-balik lift. m = kapasitas lift. vas lantai netto per orang. n= jumlah lantai dalam 1 zone. 5 8. KORELASI JUMLAH LANTAI DALAM I ZONE KAPASITAS LIFT DAN. JUMLAH LIFT Daya angkut lift dalam 5 menit: . [m= Sx 60 xm _ 30 | ; , w w Beban puncak lift: L= p % x-L¥as lantai netto dalam 1 zone ~ * Tuas lantai netto per orang [er a Dimana: na’ adalah las lantai Retto dalam 1 zone, Persamaan: M = L 300m _ a'nP wo Maka: 300 am} | { znwP Sos) [aa 9. SISTEM ZONE BANYAK (MULTI ZONE SYSTEM) Untuk meningkatkan efisiensi bangunan, orang berusaha memperkecil volume gedung yang dipergunakan untuk sirkutasi vertikal, terutama dalam bangunan tinggi (lebih dari 20 Jantai). Juga vatuk memperpendek waktu Perjalanan bolak-balik lift yang melayani lantai 16-30, jadi tidak berhenti di lantai 1-15, Karena ada kelompok 4 lift yang tidak berhenti di lantai 1-15 maka dalam tabung-tabungnya tidak diadakan lubang pints ke luar; ini Mmerupakan penghematan biaya sirkulasi vertikal, Dalam hal ada zoning lift maka Perhitungan jumlah Tift diadakan 6 untuk tiap zone, yang mempunyai waktu perjalanan olak-balik tift ‘masing-masing. Contoh Perhitungan Suatu gedung 30 lantai dengan luas rata-rata a= 1200 m, Ginggi lantai sampai dengan Jantai h = 3.60 meter di bagi dalam 2 zone: zone bawah 15 lantai, dan zone atas 15 lantai, Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani oleh lift-lift berkecepatan rata-rata 4in/detik dan kapasitas m = 20 orang/lift. Perhitungan Zone’ - 2 Waktu perjalanan bolak-balik Tift (antara tantai 1-15 non-stop) dengan kecepatan rata-rata S2 = 5 nidetik. h + 4s.) (a, \) b= 3.60mi n= 15 n= 15 5, = 3 mvdctik 8, = 5 mdetik m= 20 orang/iift = 160.32 detik Beban puncak lift untuk zone — 2: @a-3mN) wot Daya angkut lift dalam 5 menit untuk zone - 2: M, = 0m, 2 Persamaan: L, = M, n, P (a - 3m N,} gr jmenanibah ketahanan gedung terhadap gaya-gaya horizontal akibat rempa ataupun angin. PERHITUNGAN JUMLAH LIFT Swatu_gedung dengan luas lantai rata-rata 2190 m? dan jumlah lantai 64 dibagi dalam 5 zone dengan 5 skylobby. Seliap zone mengandung 11 lantai termasuk skylobby. 1 Perhitungan lift lokat Vas fantai rata-rata @ = 2190 m? honlaly lantai a 10 (lidak termasuk skytobby) waklu menunggu w= 30 detik 38 Janta neta. 1814 ay Vnas Jantai netto per orang a" =. mY/orang Versentas) penghan int Ps 4% fiupei lantai s/d laatai hs 3.60 m Lapasitas Het = 18 oranghitt hecepatan rata-rata lift S = 2 nvdcuk. Waktu perjalanan bolak-balik lift: 7 = Oh449) @- Des Gmeg Ss T= 1264 detik haulah lift tokal: an PT Nese = 53 300 a" m~ > Hf @ 18 orang 126.4 . | Wa—s— = 25.28 dedk w min = 30 detik in Jadi sctiap zone ditayani Hift lokal Sehanyak 4 buah dengan kapa 20 orang/lift dan kecepatan rata-ratd 2m/detik, 2. Perhituncan lift express ; a. Untuk mencapai skylobby di atas zone-1 ‘Ss 2 midetik h= 360m w minimum = 24 detik w maximum = 45 detik kapasitas lift = 20 orang/li Waktu perjalanan botak-balik lift: — pintu lift membuka di lantai di Sar = penumpang masuk lilt @ 1.5 detik/ Or = 20x15 — pinty lift menutup kembali di lantai dasar = pinta Tif membuks dan menutup di skylobby ampung keluar lift di: skyiebby @ 15 GsiKor tig 24D) 3 — perialanan bot Beban puncak lift express di atas zone - 1 = A 0.04 x 10 x 1814 beban puncak lift lokal = SS XIN EES 7; anPT Jumlah lift: N= 3002 mm _ 1814 x i0 x 0.04 x 114.8 800.x 4 x 20 148 a Waktu menunggu w = — = 28.7 detik _ Jadi skyiobby di atas zone-1 dilayani 4 lift @ 20 orang. b. Untuk mencapai skylobby di atas zone-2 n= 26 iy > = 3.9 myaeuk 3.60 m m = 20 orangflift w mii 24.3 detik w max'= 45 detik Waktu perjalanan bolak-balik lift T: — pintu lift membuka dan Mmenutup di lantai dasar = 4 detik ~ Pintu lift nembuka dan menutup di skylobby . = 4 Setik - penumpang-masuk di lantai dasar = 20x 1.5 detik .... detik — penumpang keluar di skylobb detik - perjalanan bolak-balik lift + 351.43 detik T = 119.43 detik 4 lift @ 20 orang 29.86 detik © Untuk mencapai skyiobby di atas zone-3 n= S = 5 médetik h = 260m m = 20 oranghift w min = 24 detik w max = 45 detik Waktu perjalanaa bolak-balik Eft: ~ Pinta Tift membuka dan menutup di lantai dasar = 4 gedik — pintu lift membuka dan menutup di skylobby.... = 4 Getix ~— penumpang masuk di lantai dasar = 20x 1.5 detik . . = 30 detix ~ penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5 deik = 30 detiy ~ perjalanan bolak-balik lift = 2G8-0 3.60 53.28 deti 421.28 detik N = 1814 x 10 x 0.04 x 121.28 300 x4 x 20 = 41if @ 20 orang Waktu menunggu w= 12428 = 30.32 detik d. Untuk mencapai skylobby di atas zone-4 n= 50 Ss = 7 médetik h= 360m w mia = 24 detik w max = 45 detik m = 20 orang/lift Waktu perjalanan bolak-balik lift: ~ vintu lift membuka dan menutup di lantai dasar_ = — pinta lift meinbuka dan menutup di skylobby... = -> penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1.5 detik .. we — penumpang keluar lift di skylobby = 20 x 1.5 detik eve = & 2.(50 = 1) 3.60 aj ~ perjalanan bolak-balik lift = TH1i84 denk n= 1814 x 10 x 0.04 x 118.4 300 x 4x20 =4 lift @ 20 orang = 29.60 detik e. Untuk mencapai skylobby di atas zone-5 n= 62 s 8.5 médetik h= 3.60m m = 20 orangftift w min = 24 detik w max = 45 detik — pintu lift membuka dan mcnutup di lantai dasar = ~ Pintu Tift membuka dan menutup di skylobby... = 4 — Penumpang masuk lift di lantai dasar = 20 x 1.5 detik — penumpang keluar = 20 x 1.5 detik it di skylobby (62 - 1) 3.60 - perjalanan bolak-balik lift Bs T = 119.67 detix nea 1814 Jo 008 £119.67 = 4 lit @ 20 orang we H2s7 = 29.92 detik 11. DAYA LISTRIK UNTUK LIFT Daya listik yang diperlukas untuk satu kelompok lift Sangat tergantung kapasitas, kecepatan dan Samiah lift. Suatu lift dengan kapasitas m dan kecepatan s m/detik memertukan daya: : o7 Z [e = CREME ISHS ue] = 0,75 ms kw. Sedangkan faktor kebutuhan daya untuk suatu kelompok lift adalah: Jumlah lift Faktor Daya Contoh: Lift dengan kapasitas 3500 Ib = 1587.6 kg dan Kecepatan 3 m/detik memerlukan daya listrik 0.75 x 1587.6 SS ap = 48 np Untuk 5 lift = 0.67 x 5 x 48 HP = 160 HP Catatan: ' orang diperhitungkan 75 kg. 4 1.67 detik Penggunaan Daya listrik oleh lift (10 jam/hari): 0.746 kw HP kwh = 0.20 x 160 HP x x 10 jam = 240 kwh 12. BEBAN PANAS RUANG MESIN LIFT Beban panas ruang mesin lift maximum diperhitungkan 1/3 x jumlah HP di mana 1 HP = 2500 Btu (1 Btu = 0.25 calori). Temperatur ruang mesin lift harus dipertahankan antara 60-90°F, Suatu lift dengan kapasitas 2000 Ib dan kecepatan 2,5 m/detik memeriukan daya listrik: 0.75 x ) x 0.4536 x 25 yp — 23 Hp 75 (1 pound = 0.4536 kg: 1 HP = 75 ke nvdetik: { HP = 0.746 KVA) Beban panas = 1/3 x 23 x 2500 Bu = 19.167 Bu 13. LIFT BARANG Setiap gedung bertingkat banyak baik dalam bentuk perkantoran, flat, atau penggunaan campuran dengan gedung komersiil pasti memerlukan Sarana sirkulasi vertikal untuk barang di samping untuk orang. Kriteria untuk lift barang yang Penting ialah ukuran dan berat barang yang harus diangkut. Dalam gedung-gedung dengan penggunaan.cam- puran (mixed use) seringkali lift barang juga harus dapat melayani angkutan orang terutama pada jem-jam sibuk, Perkiraan yang dapat di igunakan dalam prarencana ialah untuk. setiap 5 lift orang diperlukan 1 lift barang, Kapasitas lift barang berkisar antara 1-5 ton dengan ukuran dalam antara 1,60 x 2.10 m sampai 3.10 x 4.20 m dan kecepatan bergerak 1.5 - 2 m/detik iiaximem atau rata-rata 0.25 - 1 nvdetik, BAB It PEKERJAAN PIPA DAN SANITASI/PLUMBING Dalam rangka penghunian bangunan bertingkat banyak baik itu per- kantoran, perhotelan, rumah sakit, flat, ataupun bangunan bertingkat untuk dapur, ek rumah sakit diperlukan Pipa penyalur oxigen. Prasarsna yang diperlukan adalah Pipa dari besi cor atau pipa hitam, pipa putin atau Pipa galvanis, pipa PVC atau plastik bertulang, atau Pipa baja taken karat untuk penyaluran oxigen. Pekerjaan Pipa disimpan (isembunyikan) dalam tabung Pipa (pipe shaft) dalam inti bengunan (building core), Daiam proyek Perhotelan ataupun rumah sakit yang mempuyai ka- mar mandi bertumpuk, sedangkan di lantai bawah ada tuang-ruang penunjang bertingkat rendah, Untuk menghemat Pipa Peinbuang tegak, perlengkapan saniter diletakkan bertolak belakang: atau Pada satu seri Pipa Pembuang mnendatar. ANGKA-ANGKA KUNCI UNTUK PERANCANGAN PLUMBING i KEBUTUHAN AIR BERSIH BANGUNAN Vladvrumah- Unggal 150 liter/orang/hari Sekolah 75 liter/orang/fharj 16 Industri 100 Titer/orang/nari Institusi 400 liter/orang/nari Rumah sakit 500 liter/orang/nari Hotel 3.000 liter/kamar/hari Penjara 50 liter/orang/hari Binatu 40 liter/kg cucian Tempat cuci mobil 200 liter/kali 2.PEDOMAN CEPAT UNTUK PERANCANGAN Flat “20 m¥hari/100in? Kantor 1 m/hari/100in? Rumah sakit ~ 1S mfhari/100m? Hotel 3 m¥hari/100m? Pertokoan 0,5 m¥Vhari/i00m 3.KEBUTUHAN PERLENGKAPAN SANITER Closet 8 litec/kali Urinoir 30 Titer/jam Badkuip 250 liter/kali Douche/mandi pancuran 25 iiter/kali 4.KEBUTUHAN AIR PERL ENGKAPAN BANGUNAN Airconditioning 0,2 m/menit/TR Mesin uap 20 liter/HPyjam Pengaman kebakaran 20° om Tangki minimum 10 m 5.DAYA.BUANG RATA-RATAIAVERAGE DISCHARGE PERLENGKAPAN SANITER Closet © 120 iiter/taenit Badkuip/oak mandi 90 liter/menit Wastafel/urinoir 60 liter/menit Kebutuhan closet 1 buah/40 orang. 17 / 6DaTA UNTUK MENENT UK AN ruang (Cooling Load). Lantai dasar (Lantai 1) digunakan untuk fasilitas DIAMETER PIPA PENYALUR . (ATAS DASAR t komunal (parkir, bermain anak-anak, warung-warung, toko). | KEHILANGAN TEKANAN 0,2 mim’) A. Jumlah Lift Diameter Debit liter/menit Kapasitas minimum m = 15, kecepatan rata-rata = 1 m/detik 38" 5 ; N = GOx 8)x 130.03 (2x2,744x 1) (13-D+1Gx15 +4) qe 12,5 4 * 300 x 15x 3x1 30 300ma"N _ 300x15x3x2 “a " 65 Na2T=*"ynP ~ 36x8x13x0,05 ~ 240 eek 114" 130 : Pa : Lin" 200 w = 220 = 120 detik 2 scm Daya Lisuik Lift = (0,85x2x0,75 ms) = 0,85 x 2.x 0,75 x 15 x1 a" 2 19,13kw = 75 = 349 wim? ae B. Tangga Darucat Se in Wastafel, badkuip Jumlah pen huni gedung per ‘antai diperhitungkan me 70 Waktu pengosongun gedung 5 menit setiap 0.6 m lebar tang 1a" 110 watkan 30 orang/menit. 7 7.PIPA PEMBUANG AIR HUIAN tebar tangga minimum =" x 0,6 m =0,64m CGLUJAN s00mm /m?/3 AM) Dipasang 2 tangga dengan Iebar 1.20 m. minimum. . Setiap gedung harus dilengkapi dengan 2 tangga darural dengan Pipa Luas atap m? jarak pencapaian maximum 30 meter. an 15 2 2 150 C. Pekerjaan Pipa (Plumbing) . 250 1. Per seri vertikal A 500 Unmk closet: 12 x 2 buah = 24 bh A 120 liter/menit (Daya buang cc) 1.000, Tata-rata Average Discharge) = 2.880 iiter/menit. os 1.500 Diambil pipa pembuang tegak (standpipe) 1914" = 15.000 liter/menit 5 3.000 (Lihat Tabel-A dan B). 8 PERHI TUNGAN PRASARANA . UTILITAS 2. Pipa Pembuang Air Kotor imams 1 tn nan 36 wat 36 emits favtantal Poros moma unan tpis bertingkat banyak/"SL_AB” § 24 x 90 liter/menit = 2.160 liter/menit : 7 manjang gedung diarahkan timur-barat agar tidak Wastafel: 12 x 2 bh = bat K i F hanyak masuk panas matahari, untuk memperkecil beban Pendinginan 24 x 60 liter/menit = 1.440 liter/menit a Ver seri vertikal (daerah dapur): Bsk dapur: 12 x 2.x 90 liter/menit = 2.160 liter/menit Bx cuci pakaian: 12 x 2 x 60 liter/menit = 1.440 liter/menit Total = 7.200 liter/menit Pipa ibuang tegak 1 9 4" = 15.000 Titer/menit Pembuang teg: . Pipe Pembuang Air Hujan Juzs bidang atap = 36 x 9 x 1,3 = 421 ny? Hejan terberat Indonesia = 500 mnvinijam = 8,3 liter/menit Curch hujan total = 421 x 8,3 liter/menit = 3.496 liter/menit Visa pembuang disebar: 6 © 3" = 10.800 titer/menit . ape Penyalur Air Bersih Dingin Te seri vertikal: 24 closet x 120 Bter/fmenit = 2.880 liter/menit 24 wastafel x 90 liter/menit = 2.160 liter/menit 24 hak mandi x 90 liter/menit 2.160 liter/menit 24 bak mandi x 90 liter/menit 160 liter/menit 74 bak cuci pakaian x 6G titer/menit 1.440 liter/menit a Total 0.800 liter/menit Menurut Tabel C: Perlu air bersih dingin: 625 x 500 Uter/menit = 125 liter/menit; Pipa penyalur 11/4", » Fipa Venyalur Air Bersih Panas 2 seri vertikal: 24 bak mandi x 5 liter/menit = 120 liter/menit 24 wastafel x 0,3 titer/menit = 7,2 liter/menit 24 bak dapur x 1,35 liter/menit = = 32,4 titer/menit Mcnucut Tabel-D: Total = 159.6 liter/menit erlu air panas: 0,3 x 159,6 liter/menit = 48 liter/menit Menurut Tabel-E pertu pipa 1" = 65 liter/menit Vaya Listrik Untuk Pompa Air - Penyaluran air bersih dingin untuk 1 biok gedung 4 seri vertikal x 125 liter/menit = 500 titer/menit 2 x poinpa Per hari = 250 liter/menit Vanjang Pipa penyalur = 13 x 27x 11=39 m' 10% untuk belokan dan sambungan. PROYEK RUMAH SUSUN ' leavar he 270m TW B= 600m a8 tisst0m i 2 HO = 585 <6 | Hl fpr | CoTet T 4 POTONGAN MELINTANG SKEMA DENAH RUMAH SUSUN 36 m? PER FLAT. _ STRUKTUR BOK ATAU KOTAK BETON TULANG CETAK SETEMPAT DIPIKUL PORTAL TRAVE STRUKTUR BOX.3.00 m; TRAVE PORTAL DASAR 6.00 m. LANTA! DASAR UNTUK FASILITAS KOMUNAL Tahanan pipa 0,2 m/m!' = 39 x 0,2 = 7,8 m'. Panjang pipa ekivalen = 39 + 7,8 = 47 m’. Daya listrik untuk pompa = 250 x 47 kgm _ ik = 195.8 _ 7 60 deuk 195,8 kgm detik 75 2.6 HP 1.940 kw = 0354 win, 1,94. kw KG KIKI 7 0354 wins . Penyaluran air bersih panas untuk 1 blok gedung 4 seri vertika! x 48 liter/menit = 192 liter/menit 2 x pompa per havi = 96 liter/menit & pipa ekivalen = 47m, Daya listrik untuk pompa air panas: 96 x 47 x 0.746 43 ww 2 TS = ta a FEO = 0.748 kw = 5276 = 0,14 wim: jumlah days listik untuk pompa-pompa air = 0,5. w/m?, % TAREL-A.DAYA BUANG RATA-RATA (AVERAGE DISCHARGE PERLENGKAPAN SANITER Closet Hak mandi Wastafel Viinoir Nidet link cuci dapur shower . lok cuci pak: 120 _liter/menit 90 liter/menit 60 Titer/menit 120 Titer/menit 90 liter/menit 90 liter/menit 60 liter/menit 60 Hrer/menit an, 10 TABEL-B PIPA PEMBUANG TEGAK (STAND PIPE/STACKS) WET 0 3,715 om 60 liter/menit 12 BT 240 liter/menit 720 liter/menit 1.260 _liter/menit 1.800 _liter/menit 15.000 _liter/menit 1.TABEL-C BEBAN K 33,000 _ titer/menit 57.000 liter/menit 108.000 _liter/menit 168.000 liter/menit - 252.000 liter/menit UTUHAN AIR @MOMESTIC WATER DEMAND LOAD) Daya buang perlengkapan (discharge). Yiter/menit Hter/fnenit Cebutuhan (water demand) 600 50 1200 100 | 1,800 120 2.400 160 3.000 180 3.600 200 4.200 215 4.800 240 5.400 360 6.000 210 6.600 280 7.200 295 7.500 320 15.000 500 22.000 700 30.600 870 37.500 1.000 45.000 1.100 52.500 1.200 60.000 1300 * { 67.500 1.400 75.000 1.500 82.000 1.600 | 90.000 1.700 12.TABEL-D ' 13. TABEL-E PIPA PENYALUR AIR KEBUTUNAN AIR PANAS . : WAKANAN 0,2 m/ m+) DIAMETER PIPA DAYA SALUR Wastafel os | og 04 Shower 5 5 s 15 Bak cuci 135 135 2 1,35 10 Cuci piting (untuk 500 orang) | 16,5 16,7 16.7 | 16,7 16,7 Bak Pantry | 0,35 0,65 | 9.65 | VAKTOR | REDUKSI (DEMAND VACTOR) | -03 0,25 0,25 0,4 0.3 pe 7 110 FAKTOR SIMPANAN ACTON)” M.TABEL-F FACTOR) | 1,25 . ; 4 2 | TABEL- d Oo [989 | 300 7 KOEFISIEN PENGGUNAAN AIR | | & «utatan: 7 "utuk ait panas disediakan pipa penyalur dan pipa kembali ke tangki eae da Gedung Umum teunanas air, ‘(lp Feed + Down Feed) Loupe System. a a Gedung Olah Raga . 0,25 3 0,25 Lo IS;STABEL-G SEPTIC TANK UKURAN: (m) VOLUME “(’) JUMLAH ORANG YANG DILAYANI 60 4 12x25 x 1,5 120 & 15-x 3,5 x 1,9 180 12 18x4x 19 240 16 18x 5,4x 2 300 20 22x 5.4x2 360 24 24x6x1,5 420 28 25x6x21 ° 480 32 2Sx 7x24 | RATA-RATA: 0,10 mYorang | 16.PENGOLAHAN AIR BUANGAN DEFINISI (ABREVIAS) Air Buangan atau Limbah (Waste Water) adalah air yang telah se- lesai digunakan oleh berbagai kegiatan manusia. (Rumah tangga, Industri, Bangunan Umum dan lain-lain) Sewer adalah pipa atau Perpipaan atau jaringan perpipaan yang pada umumnya tertutup dan normalnya tak membawa aliran air buangan sccara penuh. Sewage adalah cairan buangan yang dibawa melalui Sewer. Sewerage System adalah suatu sistem pengelolaan Air Limbah mulai dari pengumpulan (Sewer) pengelolaan (Treatment) sampai dengan pembuangan akhir (Disposal) Combined Sewer (Sistem tercampur atau Kombinasi) adalah sistem yang direncanakan untuk membawa domestik Sewage, Industrial Waste dan Storm Sewage (Air hujan) Self purification adalah kemampuan alamiah dari suatu badan air atau sungai untuk menguraikan Zal-2at organik menjadi zat yang stabil. DO (Disotved Oxygen) adalah oksigen yang terlarut dalam air yang digunakan untuk metabolisme binatang dan tumbuh-tumbuhan di dalam air, - BOD (Bio chemical Oxigen Demand) adalah banyaknya oksigen yecg dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan zat organik pada keadisi aerobik. ~ Kendisi Aerobik = Kondisi suatu badan air yang mengandung 0 ~ Kendisi Anaerobik = Kondisi suatu badan air yang tidak meagandung Oksigen. 2 KARAKTERISTIK AIR BUANGAN Secara umum terdiri dari: A. Kerakteristik Fisik ~ Wama ikteristik Kimia ~ Zai Organik (Zat yang dapat terurai atau mudah terursi mi enjadi Zat yang stabil oleh manusia secara alamiah) Umum ayawa C.HN.OPS (Protein dan Karbohidrat.} Anorganik (Zat yang tak dapat diucai oleh bakteri) Contohnya: - Besi (Fe) - Mangan (Mn) Air Raksa (Hg) - Timah Hitam (Pb) > Logam berat lainnya - Pestisida - Detergent C. Karakteristik Biologi ~ Aerobik bakteri (Bakteri yang hidup la ada O2} ~ Anaerobik bakteri (Bakteri yang dapat hidup tanpa O,) ~ Fakultatif (Bakteri yang hidup antara ada dan tak ada 0.) 3 PROSES SELF PURIFIKASI DI SUNGAI Self Purification) Proses terjadinya pembersihan diri sendiri oleh Sungai secara lamiah. Reaksi.yang terjadi . Zat Organik + O, bakteri zat-zat yang stabil + CO, : ©, diperoleh dari Badan air dan Udara. Keadaan I Disebut Zone Degradasi Air Buangan dengan tingkat pencemaran yang tinggi dibuang ke Sungai menyebabkan perubahan. Karakteristik: fisik, kimia dalam kehidupan rantai makanan (Food Chain) di dalam air, bakteri menggunakan oksigen yang ada untuk menguraikan pencemaran, terjadi -defisit oksigen, kan dan tumbth-tumbuhan mati yang hidup adalah jamur, gas CO,, CH, & HS. Keadaan I Disebut Zone Dekonposisi Tidak ada oksigea terlarut dalam Suagai, bakteri yang hidsp adalah bak:eri Anaerobik; zir menjadi busuk-verwama hitam dan bzu (HS); timbul endapan lumpur tebal berwarna hitam. Keadaan If Disebut Oksigen mulai busuk ke badan air (dari udara bebas, engenceran, mekanis, hidrolis) CO, berkurang berubahnya NH; + 0, NO, —>NOj bakteri aerobik mulai hidup (Protozoa porifera). Keadaan IV . - Keadaan aerobik dimulai kondisi_ membaik Seperti semu- Ja, tumbuh-bumibuhan dan ikan mulai hidup dan berkembang. 4 DAMPAK PEMBUANGAN AIR LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN Dampak yang tmbul antara lain: a. Timbulnya bau busuk, karena Pencemaran yang tinggi sehingga air menjadi septik. Penghuni di sepanjang badan air menjadi tidak nyaman, b. Kehidupan akuatik (ikan dan lain sebagainya) menjadi tergangpu bahkan dapat punah karena kadar oksigen di dalam air menjadi sedemikian rendahnya. ¢. Dalam jumlah yang tidak terlalu besar dapat memperkaya kadar Nuwricyt (zat makanan) dalam air yang memurgkinkan timbulnyz Algae (ganggang) dan water Hyacynth (eceng gondok) _ & Bila kualitas air pada baaan air penerima sedemikian buruknya maka diperlukan Proses pengolahan yang kompleks dan mahal untuk dapat digunakan kenibali. ¢€. Badan air penerima akan menjadi tempat berkumpulnya Vektor Penyakit di samping bakteri-bakteri penyakit (cacing, penyakit perut). f. Menurunnya kvalitas air (anah dangkal, pencemaran yang meresap ke dalam tanah dan kontak dengan air tanah, &. Berkurangnya air baku untuk ait minum karena kualitasnya yang tidak memenuhi Syarat air baku. h. Kualitas kesehatan lingkungan menjadi menurua, Jenis penyakit yang timbul akibat penuiaran melalui air buangan antara lain: — Penyakit saluren lera, schistozomin typhus, dysentzi, cho- inya). raan (typhus, ¢ dan fain seb: SFPAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGA RUH DA. LAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN 1. Kebiasaan hidup manusia 2. Tingkat pendidikan Masyarakat 3. Tingkat kesejahteraan masyarakat 4. Peraturan Perundangan tentang air buangan 5. Dana yang tersedia 6. Industri pengelola 7, Peran serta Masyarakat 6 SISTEM PENGELOLAAN AIR BUANGAN DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN Pengelolaan air buangan meliputi kegiatan antara tain: ~ Penyambungan rumah — Pengumputan dan membawa ait buangan — Pengolahan air buangan ~ Pembuangan akhic air buangan 1. Cara Pengolahan Air Buangan Dapat dibagi menjadi: ~ Sistem fndividuai ~ Sistem Komunal (Sewerage System) — Sistem Individual yaitu buangan tinja dari unit WC langsung disatur- kan ke dalam lubang penampung dan diolal/diuraikan secara Anje- vobik. . — Sistem Komunal. Buangan rumah tangga disalurkan ke’ Jaringan Sewerage kota Garingan saluran air buangan) dan berakhir pada Instalasi Pengolahan air buangan, untuk kemudian air yang telah memenuhi syarat dibuang ke badan air penerima. 2. Proses Pengolahan Air Buangan Bahan baku yang masuk berupa buangan rumah iangga dan buzngan Induswi. Air buangan rumah tangga mengandung buangan tinja, buang- an pencuci, buangan dapur (cair) yang kesemuanya terutama yang be- Tupa buangan organik. Air Buangan Industri Mengandung bahan-bahan buar gan kimia dan bahan-bahan buangan organik berupa buangan o ‘ga- nik dan anorganik, Pada prinsipnya proses pengolahannya diiaky dala 4 tahap yaitu: 1. Tahap pengolahan awal: 7 ~ Berupa penyaringan tethadap benda-benda kasar dan terdiri dari unit saringan kasar dan pengendapan pasir. 2. Tahap pengolahan Pertama: — Berupa pengurangan benda-benda atau pertikel-pertikel padat dan terdiri dari unit pengendapan. 3. Tahap pengolahan Kedua: — Berupa penguraian bahan-bahan organik dalam air buangan, dengan bantuan mikro organisme, Oxygen dan/atau berupa pemisahan bahan kimia yang tidak dikehendaki dengan mengikat bahan tersebut dengan bahar. kimia lain agar terbentuk “FLOK” yang dapat mengendap. Unit pengolahan terdiri dari unit Bioiogi dan unit Kimia dan unit Peagendapan-pengendapan. 4. Tahap pengolahan Lumpur: ~ Penstabilan endapan Jumpur dari unit pengendapan yang terjadi secara fisik, kimia dan baktetioiogi Mengandung senyawa organik senyawa P, senyawa K dan bakteri (Patogen dan tidak patogen). — Mendasarkan atas prosesnya, maka dalam pengolahan air buangan dikenal 3 proses yaitu: @. Proses Fisik: ~ Berupa pemisahan antara cairan dan Padatan clengan cara Pengendapan dan penyaringan. Contoh: Unit saringan, Pengendapan pasir, pengendapan | dan 2, ©, Proses Biologi: ~ Benupa penguraian senyawa organik komplek menjadi bentuk sederhana dengan bantuan aktivitas inikro organisme dengan cara Aerasi dan penambahan lumpur aktif bila iperlukan. Contoh: Unit Biologi. ¢. Proses Kimia: ~ Berupa pengikatan unsur-unsur kimia yang tidak dikehendaki dan tidak dapat terpisah dalam proses fisik, dengan cara: Membunuh bahan kimia sebagai koagulan Contoh: Unit Koagutasi dan Flokulasi. d. Proses Kimiz/Biclogi: - Berupa membunuh bakteri Patogen vegan membubshkan desinfektan. Contoh: Chiorinasi. ~ Mendasarkan atas hasitnya, dikenal pengolahan ait tuangan lengkap dan tidak Jengkap, Pada pengolahan air buangan Tengkap, hasil olahannya telah aman, sedangkan hasil olahan tidak lengkap masih belum terlalir aman. 7 SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI DKI*) Sistem penyolahan air limbah di DKI pada umumnya m kai Sistem Individual untuk Fecal Manusia yaitu Septic tant ) yang overflownya dibuang ke badan air dan tidak m enuhi persvaratan kualitas yang berlaku. Sedangkan air cuci/kamar mandi dan buangan dapur dibuang langsung ke saluran inikro drainase Pemukiman, yang mengakiba saluran air hujan pada musim kemarau berisi buangan dan menj Sarang nyamuk. Sistem komunal (Sewerage System) bara merupakan pilet proyek di Kecamataa Setiabudi. *) Sumber: ir. Rochadi (DKI) 17, DRAINASE Koefisien Aliran = PERBANDINGAN BESARNYA HUJAN YANG MENJADI ALIRAN DENGAN BESARNYA HUIJAN ITU SENDIRI Daftar Koefisien Aliran (C) (Run - Off Coefficient) Padang rumput/taman-taman 0,05 - 6,10 Pedusunan .. 0,10 - 0,25 Pemukiman 0,25 - 0,50 Daerah sedang 0,50 - 0,170 Daerah padat .. 0.70 - 0,90 Jalan aspal .. 0,25 - 0,60 Atap ... 0,70 - 6,95 Rumus debit: Qp =.0,278 CLA Qp = Debit puncak (m*detik) . C = Koefisien aliran T= Curah hujan (mavm'/jam) A = Luas area yang dihitung (km?) Contoh: 7 Suatu daerah‘pemukiman seluas 30 hektar dengan pembagian lahan 60% untuk pemukiman, 15% jalan-jalan, 15% ruang terbuka, 10% fasilitas umum, Sedangkan daecah pemukiman dibangun perumahan dengan kepadatan bangunan 60% (padat) curah hujan 300 mm/m?/ jam. Hitunglah drainase. Perhiwngan: 1. Daerah pemukiman = 60% x 30x 10,000m? = 180.000 m? = 0,18 km? Cy 0. Qy = 0278 x07 x 300x O18 m¥e —-= 10,5Im¥dt 2, Jalan jalan = 15% x 30 x 10,000 m? = 45.000 m? = 0,045 kn? C2 =0,00; — Q2= 0,278 x 0,6 x WOK OOS mt == 2,252 mk 3. Ruang terbuka = 15% x 30 x 10,000 m? = 45,000 m? 0,045 kan? C3=0,10; — Q3 = 0,278 x 0,10. x 300 x 0.45 mide 0,375 mde 4, Fasilitas umim = 10% x 30x 10,000 m? = 30.000 m? 9,03 km? C4=095; — Q= 0,278 x 0,95,300 x 003 mv = 2,377 nde Drainase total = 15,514 mat Laas area jalan = 45.000 m?, Dengan tebar jalan rata-rata 5 m, Panjang jalan = 9000 m', Panjang parit sebelah Mmenyebelah jalan = 2 x 9000 m' = 18.000 m!, Panjang parit per arah = 300.000 = 548 m'; jumlah = 1800 — 35 jatur 548 Dengan kecepatan aliran 0,5 m'/dt, tuas penampang pazit = aes m? = 0,94 m? = + | mYparit BAB It ; F TATA UDARA (AIR CONDITIONING) + ip: MENURUNKAN TEMPERATUR DAN KE- LEMBABAN RUANG a temperatur dan kelembaban tinggi, orang akan merasa pengap ky). Temperatur udara di Indonesia sekitar 30° dan kelembaban sekiiar ‘"s%, Indonesia termasuk daerah Tropis Lembab, Mesin pengatur udara 4 nditioning) terdiri dari Kompresor yang mensirkulasikan zat ngin (refrigerant) ke dalam kumparan pipa tembaga (coil), diniana ta 4 dari dalam ruang diserempetkan pada kumparan (convectie) yang iin.snya diserap oleh refrigerant yang kemudian mengembun. Adapun udara dalam ruang diisap dan ms Kembali masuk ruang oleh biower (kipas). Setelah udara lewat kumparan, temperaturnya menurun sebab Panasnya dipakai oleh refrigerant yang mengembun. Pada saat yang sama, uap air dalam udara mengembun. pula, sehingga kelembaban udara menurun. Refrigerant adalah zat pendingin yang berasal dari gas ietan (CH,) yang Hidrogen-nya diganti dengan Halogen Fluor atau Chioor, yang disebut dalam perdagangan: Freon Heon 11: C CLF Trichioro mono fluoro methan Treon 12: C CLF, Dichioro difluoro methan Refrigerant Freon mempunyai sifat dapat menguap pada temperatur hiasa, tidak berbau, tidak beracun, Untuk Reftigerasi Industri seperti pabrik es dan Gudang pendingin, “ipakai zat pendingin amoniak (NH,) yang berbau tetapi lebih murah daripada Freon, Sistem pendingin rang ada 2 macam: 1, SISTEM LANGSUNG (DIRECT COOLING) Ape’ : . CRG, Gs Dalam sistem ini udara didinginkan langsung oleh refrigerant dengan mienggunakan mesin-mesin sistem Paket Seperli Window Unit atau package Airconditioner dengan atau tanpa tabung vdara dingin (ducting). Pelajari gambar-gambar! 2. SISTEM TIDAK LANSUNG INDIRECT COOLING) Dalam sistem ini dipakai media: air es/chilled water dengan temperatur Sckitar 5°C. Air es diproduksi dalam chiller, 1 -pembuat air es yang menggunakan refrigerant sebagai zat pendingin. - Cara ini banyak dipakai dalam bangunan tinggi sebab meughemat tempat karena hanya menggunakan tabung penyebar udara horisontal, Udak perlu ada tabung vertikal. Udara diserempetkan pada Kumparan pipe di m: disirkulasikan. Mesin pengolah udara/air hand unit (A) kumparan pipa (coil), blower dan filter udara. AHU. dapat dit di setiap Iantai atau satu AHU melayani 2-3 lantai atau Ungkat sangat luas, satu lantai dilayani 2 in AHU. Dalam perancangan juga harus diperiksa kapasitas AKU berapa yang ada di pasaran. MESIN'AC Dibagi menurut cara kerjanya: Unit Refrigerasi Kompresi Uap: 1. Sistem expansi langsung (direct expansi ~ Penyegar udara paket ~ Penyegar udara ruangan (AC Room Unit) 2. Sistem expansi tak langsung (Indirect expansion) — Unit pendingin air (Chilled water system) — Dipakai untuk gedung yang luas atau tinggi. n) Dibagi menurut sistem pendinginannya: Air Cooled (Pendingin udara) — Digunakan untuk mesin-mesin deagan kapasitas kecil — Effsiensi rendah — Maintenance rendah. WATER COOLED @ENDINGIN ATR) ~ Digunakan untuk mesin-mesin dengan kapasitas besar. , — Efisiensi lebih besar. -~ Maintenance lebih tinggi karena menyangkut persoalan penyediaan air. . APLIKASI DARI AC SENTRAL GEDUNG KANTOR Dapat dibagi menurut jumlah tingkat lantai, Sats AHU dapat melayani 1 lantai atau lebih tergantung kapasitas AHUnya dan beban kalor yang akan didinginkan, HOTEL, APARTEMEN DAN ASRAMA Umumnya digunakan fan-coil unit. Ruang-ruang Umum Hotel dengan AC Package + ducting horisontal. RUMAH SAKIT Rumah sakit berbeda dengan jenis bangunan lainnya, di mana lingkungannya harus dijaga Supaya tetap bersih untuk mencegah penyebaran dan berkembangnya bakteri-bakteri. Oleh karena itu Tuangan yang tersedia hendaknya dibagi menjadi beberapa daerah sedemikian tupa sehingga tidak terjadi pencampuran udara yang mengandung kuman penyakit. AC yang sesuai adalah type unit coil Kipas udara (fan-coil) yang Sipasang pada setiap ruangan atau Package yang dipasang pada setiap daerah. TOKO SERBA ADA DAN PUSAT PERTOKOAN Dapat dibagi sama dengan gedung Kantor, dengan ducting hosisontal. GEDUNG-GEDUNG PERTEMUAN @IOSKOP DAN LAIN-LAIN) Dapat digunakan 1 (satu) buah AC Package atau lebih + ducting. 36 INDUSTRI Dibagi atas 2 bagian, yaitu: a. Penyegaran udara bagi para karyawan. 6. Penyegaran udara yang digunakan dalam proses produksi, Penyimpanan, lingkungan kerja mesin dan sebagainya. ISTILAH-ISTILAH YANG SERING DIJUMPAI DALAM PENGERTIAN AC 1. Ton R = 12.000 Buh Beban panas latent = beban panas penguapan air Beban panas sensibel = beban panas dari sumber panas dalam perubahan Suhu.. Refrigerant = zat pendingin. Refrigerant untuk mesin dengan kapasitas besar dipilih: Ry Rip Rye Freon I! = C.CI,F = Trichioro monofluoro methane. Freon 12 loro difluoro methane Freon 113 C Cl,f = Trichioro trifluoro ethane Freon 114 C, Ci, F, = Dichloro tetraflucro ethane Methane CH, Ethane C,H, Ethylene = = C,H, Ammoniak = NH, Water vapor = HO CARA KERJA DARI KOMPONEN-KOMPONEN AC SENTRAL Evaporator (Penguap) Cairan reftigerant yang texenannya diturunkan pada katup expansi didistribusikan secara merata ke dalam pipa evaporator. Dalam hal ini refrigerant akan menguap dan menyerap kalor air yang dialirkan ke dalam tabung evaporator sehingga air yang keluar menjadi dingin dan dipompakan ke dalam coi! pendingin di dalam AHU. Uap refrigerant yang bertekanan rendah yang terjadi dikumpulkan dalam penampung uap dan selanjutnya diisap oleh kompresor. KOMPRESOR DigerakKkan oleh motor listrik. Di daiam kompreser, tekanan uap refrigerant vang diisap dari evaporator dinaikkan agar mudah mencair. Selama preses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan uap sefrigerant menjadi naik ditekan masuk ke dalam kondensor. ' KONDENSOR ldap refrigerant yang bertekanan dan bersuhu tinggi pada akhir kompressi, dapat dengan mudah dicairkan dengan mendinginkanny:: dengan air pendingin (atau udara pendingin pada sistem air cooled). Dengan kata lain, uap refrigerant menyerahkan Panasnya kepada air au udara pendingin di dalam kondensor sehingga mengembun dan menjadi cair. Karena ‘air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant taka air atau udara tersebut akan menjadi panas pada waktu keluar ondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian xan ke dalam pip2-pipa evaporator melalui katup expucsi. Keiadian ii akan berulang kembali seperti di atas, KATUP EXPANSI Digunakan untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi supaya dapat mudah menguap. Katup expansi yang biasa digunakan ialah katup expansi termostatik yang dapat mengatur laju aliran refrigerant yang masuk ke dalam . evaporator. Untuk mesin-mesin AC dengan kapasitas kecil, katup expansi ini diganti dengan pipa-pipa kapilar, KOIL PENDINGIN Jenis expansi langsung Refrigerant yang menguap di dalam evaporator, akan menyerap panas dari udara yang akan didinginkan yang dilewatkan melalui permukaan luar dari pipa evaporator sehingga udara menjadi dingin dan selanjutnya ditarik dan disalurkan ke dalam Tuangan oleh kipas udara (blower). : h Jenis expansi tak langsung Air yang mudah menjadi dingin yang keluar dari evaporator, masuk ke dalam pipa-pipa koil pendingin di dalam AHU dan air dingin ini akaa menyerap panas dari udara (campuran udera luar dan wdara kembali dari ruangan) yang melaluinya sehingga udara tersebut menjadi dingin dan kemudian ditarik dan disalurkan ke dalam tuangan oleh kipas udara (blower). COOLING TOWER Becfungsi sebagai pendingin refrigerant seteiah dipakai untuk meadinginkan air atay membuat air es dalam chill . Air dijatuhkan dalam bejana yang diberi ventilasi mekanis (tihat gambar). 3. PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN RUANG (AIR CONDITIONING) xelahui : ukuran ruangan = (H) x (L) x QV} Kondisi ruangan luar, temperatuz = u kelembaban kondisi ruang dalam, temperatur . kelenbaban = kaca ravban . % (SO-80)% exterior ruang delar Tinggi ptafon m Tinggi bidang jendela m Okupasi ruang = Luas bruto Luas per orang (1) Beban kalor melalui bidang kaca, (= Beban sensibel) Utara = m? x 800 Bruf/h/n? Selatan = x 400 Biu/ivin? Timur x 900 Brwhym? Barat ? x 1000 Biu/h/m? (2) Beban kalor oleh transmisi bidang dinding (Beban sensibel) Utara . m? x 2,15 Brofivm? °F X(t,-t,) Selatan ay x 2,15 Brwh/m? °Px(-t) Timur my? x 2,15 BubimEx(¢-t) = Barat = i MEX 1G Bewh/m? *Fx(t,-t) Ap = m2 x 11,5 Brim? °Fx(t,-t) Caiatan: Untuk Indonesia to = 5 (3) Beban kalor intern Beban sensibel orang = okupasi x 200 Btuh = Beban latent orang = okupasi x 250 Btuh = Beban sensibet lampu TL = jumtah watt Tampu x 1,25 x 34 (A) Ventilasé atau infiltrast cro = (4) x @) x wa AC) x 35,31 7) dimana: (H) = room height, m © =room length, m > =rcom width, m (AC) = air changes per hour = 2 pertukaran udara per jam = 2 (mi Rebar kalor infiltrasi udara luar 1) Beban sensibel = CFM x (&- Q x LCS Buh = |, ») Beban latent = himum) ve Bath CEM x perbedaan, Spesific humidity-grAb x 0,67 Buh (udara luar dengan udara dalam) Total beban pendingin = (1) + Q) + 3) + (4) 1 Ton R = 12000 Buh Kanasitas AC = Total_beban _ Ton R 12.000 atau = Torai Ton K Sih lantai x tinggi x luas lantai/100 sesssseseeeeee TR/LOO m? Daya listrik ! Ton R = 1,25 kw Total daya listrik = Total Ton R x LIS kw. Btuh Btuh Buh + BAB IV PRARANCANGAN INSTALASI LISTRIK INTERN 1. DASAR-DASAR LISTRIK Arus bolak-balik — Fasa | (satu): P = Ex 1x Cos 4 atau P t= Exc b di mana: P = daya daiam watt Tegangan fasa-netral dalam volt Kuat arus dalam amper Cos § = Faktor kerja = 0,8 - 09 . P disebut sebagai daya aktif (real power) sedang Ex! disebut sebagai daya semu dengan Volt-Amper (VA). — Rugi tegangan (u) = tegangan kirim (B,) - tegangan terima ,). atau (u) E,- B, dan besamnya = 1 - 5% dati E, ~ Penampang penghantar = A ~ Aa2xXCosOxIxt . xu dimana: A = luas penampang penghantar dalam mm2 Y = daya hantar jenis penghantar, untuk Cu = (58 x 105) (Ohm.m)" u = Rugi tegangan penghantar dalam voit 1 = Panjang penghantar dalam meter E = Kuat arus dalam penghantar dalam amper Catatan: WY = p = 0,0172 x 10* Ohmm Y te 58 x 10° (Ohm.m)" Rugi tegangan (u) atau voltage drop cukup dibitung berdasarkan etsentase rugi tegangan saja, kecuali untuk kabel-kabet dransmisi daya. 1 1 us 2 RI Cos § = 2-5 Cos 9; A= 251 Cos Arus bolak-balik fasa tiga ~- Hubungan bintang: contoh 220/380 Volt 1,732 x B, x I, x Cos¢ i = 3xXE,xI, x Cos 9 oO”! P ‘fg a tL Ont = TTB x Cost aR § T di mana E, = tegangan antar fasa 7 s legangan fasa - netral arus dalam jaring (penghantar) I, = arus dalam fasa Luas Penampang penghantar: A= —_/ 1,732 x Cos 9 f yxu Hubungan Segitiga XIxI 1,732 x E, x I, x Cox @ = 3x E,x Ux Cox @ P “1732 x E, x Cos § Contoh perhitungan Suatu saluran supply untuk perlengkapan panel distribusi 1, H-an tit seperti pada gambar. 50m 60m 40 m. A} : 220 V ~ I i UD 6,6 kw 22 kw Hokw Tentukan luas Penampang penghantar yang diperlukan bila safuran instalasi itu dihubungkan dengan: a@.Jaringan arus bolak-balik fasa satu 220 volt dengan Cos = 0.8 b.Jaringan a.b.b. fasa tiga 220/320 volt dengan Cos @ = 0,8. Regi tega: imuni yang diperbolehkan = 495, Tahanan jenis tembaga (Cu) = 1/58 x 10% ohm-m Penyelesaian Hitungan-hitungan untuk instalasi selalu dibuat berdasarkan tegangan nominal, sekalipun tegangan yang sebenarnya akan lebih rendah karena ada rugi tegangan, Luas penampang kabel supply yang digunakan diasumsikan di mana-rmana sama. a) Suppy dari jaringan a.b.b. fasa sam 220 V Rumus: j_ __P. Cos f —22.000_ 195 A 220 x 0,8 1, = 1000 _ gs a 220 x 0,8 ae —8600_ 37,3 A 220 x 0,8

Anda mungkin juga menyukai