Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

BADAN KEPEGAWAIAN,
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH
Jln. Jend. Sudirman No.83, Telp. ( 0292 ) 421233 Purwodadi 58111

PERJANJIAN KERJA

Nomor : 810 / 2105.1 / 2023

Pada hari ini Rabu tanggal Dua puluh satu bulan Juni tahun Dua ribu dua puluh
tiga bertempat di Purwodadi, yang bertandatangan di bawah ini:

I. Nama : PADMA SAPUTRA, S.Sos., M.M.


Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Kabupaten Grobogan
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Bupati Grobogan, untuk
selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : NUR MUTAQIN, S.Pd.


Nomor Induk PPPK : 199110242023211013
Tempat/tgl. lahir : GROBOGAN, 24-10-1991
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Alamat : DUSUN KANDANGAN, RT 005 / RW 003, KEL.
KANDANGREJO, KEC. KLAMBU, KAB. GROBOGAN,
PROV. JAWA TENGAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya
disebut Pihak Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengikatkan diri satu sama lain
dalam Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-
Pasal sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan, dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai


Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Masa perjanjian kerja : 01 Juni 2023 s/d 31 Mei 2028


b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PENJASORKES
c. Masa kerja sebelumnya : 0 tahun 0 bulan
d. Unit kerja : SDN 3 KANDANGREJO DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh Pihak Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dengan sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
(3) Penetapan tugas pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
oleh atasan langsung Pihak Kedua.

524. NUR MUTAQIN, S.Pd. / HAL 1


SDN 3 KANDANGREJO DINAS PENDIDIKAN
Pasal 3
Target Kinerja

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan target kinerja bagi Pihak Kedua selama
masa Perjanjian Kerja.
(2) Penetapan target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didelegasikan
secara berjenjang kepada atasan langsung Pihak Kedua.
(3) Pihak Kedua wajib memenuhi target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) yang telah ditetapkan oleh atasan langsungnya.
(4) Pihak Kedua dan atasan langsungnya menandatangani perjanjian target kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(5) Pihak Kesatu dapat melaksanakan penilaian kinerja Pihak Kedua sekurang-
secara periodik maupun tahunan.
(6) Penilaian kinerja Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung Pihak Kedua.

Pasal 4
Pakaian Dinas

(1) Pihak Kedua dalam melaksanakan tugasnya wajib mengenakan pakaian dinas.
(2) Ketentuan mengenai jenis, jadwal penggunaan, atribut dan kelengkapan
pakaian dinas bagi Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Pasal 5
Hari Kerja dan Jam Kerja

Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di
instansi Pihak Kesatu.

Pasal 6
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi semua kewajiban dan larangan.


(2) Kewajiban bagi Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Pemerintah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. memegang rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

524. NUR MUTAQIN, S.Pd. / HAL 2


SDN 3 KANDANGREJO DINAS PENDIDIKAN
(3) Selain memenuhi kewajiban sebagaimana diumaksud dalam ayat (2), Pihak
Kedua wajib:
1) mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang,
dan/atau golongan;
2) melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan keamanan negara dan Daerah atau merugikan
keuangan negara dan Daerah;
3) melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
5) menggunakan dan memelihara barang milik negara dan Daerah dengan
sebaik-baiknya;
6) memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
kompetensi; dan
7) menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Larangan bagi Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. menyalahgunakan wewenang;
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
kepentingan dengan Jabatan;
c. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
d. bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa
ditugaskan oleh PPK;
e. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh PPK;
f. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau
surat berharga milik negara atau Daerah secara tidak sah;
g. melakukan pungutan di luar ketentuan;
h. melakukan kegiatan yang merugikan negara atau Daerah;
i. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
j. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
k. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;
l. meminta sesuatu yang berhubungan dengan Jabatan;
m. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; dan
n. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon
anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dengan cara:
1) ikut kampanye;
2) menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau
atribut Aparatur Sipil Negara;
3) sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan Aparatur Sipil Negara;
4) sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas Negara atau
Daerah;
5) membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu calon selama masa kampanye;

524. NUR MUTAQIN, S.Pd. / HAL 3


SDN 3 KANDANGREJO DINAS PENDIDIKAN
6) mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
salah satu calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada
Aparatur Sipil Negara dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,
dan masyarakat; dan/atau
7) memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk
atau Surat Keterangan Tanda Penduduk.
(5) Pihak Kedua yang tidak mematuhi kewajiban dan/atau melanggar larangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dijatuhi salah satu
hukuman disiplin berupa:
a. hukuman disiplin ringan terdiri atas:
1) teguran lisan;
2) teguran tertulis; atau
3) pernyataan tidak puas secara tertulis;
b. hukuman disiplin sedang terdiri atas:
1) pemotongan gaji sebesar 25% (dua puluh lima persen) selama 6 (enam)
bulan; atau
2) pemotongan gaji sebesar 25% (dua puluh lima persen) selama 9 (sembilan)
bulan;
c. hukuman disiplin berat terdiri atas:
1) pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri; atau
2) pemutusan hubungan perjanjian kerja tidak dengan hormat;
(6) Tata cara penjatuhan hukuman disiplin bagi Pihak Kedua dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pembayaran gaji Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Penerimaan gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat dilakukan
pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan perundang-undangan.
(4) Pihak Kedua dapat menerima tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(5) Pembayaran tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan,
dan cuti bersama selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

524. NUR MUTAQIN, S.Pd. / HAL 4


SDN 3 KANDANGREJO DINAS PENDIDIKAN
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada Pihak


Kedua untuk mendukung pelaksanaan tugas selama masa Perjanjian Kerja
dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. tanda kehormatan;
b. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi Pihak Kedua berupa:
a. jaminan hari tua;
b. jaminan kesehatan;
c. jaminan kecelakaan kerja;
d. jaminan kematian; dan
e. bantuan hukum.
(2) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kesatu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian
Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila:
a. jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai Pemerintah
Dengan Perjanjian Kerja
d. terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pengurangan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja
pada Pihak Kesatu; atau
e. Pihak Kedua tidak cakap jasmani dan/atau rohani berdasarkan hasil uji
Kesehatan dari dokter pemerintah, sehingga tidak dapat menjalankan tugas
dan kewajiban sesuai Perjanjian Kerja yang disepakati.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri dilakukan apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan
pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan tindak pidana tersebut
dilakukan dengan tidak berencana;

b. Pihak Kedua melakukan pelanggaran kewajiban dan/atau larangan tingkat


berat sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 6; atau

524. NUR MUTAQIN, S.Pd. / HAL 5


SDN 3 KANDANGREJO DINAS PENDIDIKAN
c. Pihak Kedua tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai
dengan Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Pihak Kedua melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan/atau
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Pihak Kedua dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada
hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;
c. Pihak Kedua menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
d. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun atau lebih dan
tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak
Kesatu dan Pihak Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam
peraturan kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen
maupun informasi milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa Perjanjian Kerja yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Hal-hal yang belum diatur dan apabila terjadi perubahan dalam Perjanjian Kerja
ini, akan dilakukan dalam bentuk addendum Perjanjian Kerja.
(5) Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian Kerja ini.

524. NUR MUTAQIN, S.Pd. / HAL 6


SDN 3 KANDANGREJO DINAS PENDIDIKAN
Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan
Pihak Kedua dalam keadaan sehat dan sadar serta tanpa pengaruh ataupun
paksaan dari pihak manapun, masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

Pihak Kesatu Pihak Kedua


an. Bupati Grobogan
Kepala Badan Kepegawaian
Pendidikan, dan Pelatihan Daerah

PADMA SAPUTRA, S.Sos., MM. NUR MUTAQIN, S.Pd.

524. NUR MUTAQIN, S.Pd. / HAL 7


SDN 3 KANDANGREJO DINAS PENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai