Anda di halaman 1dari 89
PETUNIJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 4 x YALA YA SIAPkerja > Skillhub KEMNAKER Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA. Lc DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS x KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL, PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS NOMOR 2/3833/LP.03.02/XII/2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS, Menimbang =: a. bahwa dalam rangka implementasi pelatihan berbasis kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi, perlu disusun petunjuk teknis penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perl menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara _ Republik Indonesia. Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637); 10. 11. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6189); Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24); Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 108); Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Pelatihan Kerja Nasional di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1463); Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 586); Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 257); Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2017 tentang Standar Balai Latihan Kerja (Berita Negara Tahun 2017 Nomor 1108); Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 108); Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 142); Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT 2 MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL = PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan berbasis kompetensi pada Lembaga Pelatihan Kerja Pemerintah, Lembaga Pelatihan Kerja Swasta, dan Lembaga Pelatihan Kerja. Perusahaan dalam melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran, pelaksanaan kegiatan pelatihan _berbasis kompetensi, serta evaluasi dan pelaporan. Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Nomor 2/2887/LP.03.02/XII/2021 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahun Anggaran 2022, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Nomor 2/2887/LP.03.02/XII/2021 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahun Anggaran 2022, dinyatakan masih tetap berlaku sampai dengan tanggal $1 Desember 2022. ea KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Desember 2022 DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PREGRINAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS, NIP 19630715 198903 1 002 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS NOMOR 2/3833/LP.03.02/XII/2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS — PENYELENGGARAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelatihan kerja sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Untuk itu, pelatihan kerja harus berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dan berbasis pada kompetensi kerja. Pelatihan kerja merupakan salah satu jalur efektif untuk meningkatkan kualitas kompetensi kerja serta mengembangkan karier tenaga kerja, karena dapat diselenggarakan untuk jangka waktu singkat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna tenaga kerja/industri, Dengan demikian, pelatihan kerja pada dasarnya dirancang untuk kebutuhan pengguna tenaga kerja/industri, atau untuk kebutuhan berwirausaha. Agar berjalan maksimal, pelatihan kerja harus dilakukan secara komprehensif mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga_evaluasi, sehingga__peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dapat dilakukan. Orientasi pelatinan ditekankan pada peningkatan kemampuan atau kompetensi untuk melakukan pekerjaan yang spesifik sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Berbagai program pelatinan telah dilakukan oleh lembaga pelatihan kerja baik pemerintah, swasta, dan perusahaan baik yang bersifat teknis dan non teknis serta peningkatan produktivitas. Seluruh jenis program, sifat maupun durasi tersebut dikemas dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). Pengemasan tersebut bertujuan agar setiap peserta pelatihan dapat mengatasi kesenjangan 5 kompetensi yang dimilikinya dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja atau jabatan kerja yang dibutuhkan. Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah dan perusahaan yang telah memiliki tanda daftar dari dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota dan lembaga pelatihan kerja swasta yang telah memiliki izin dari dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan maupun dinas yang bertanggung jawab di bidang pelayanan terpadu satu pintu kabupaten/kota. Untuk dapat menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi maka diperlukan pedoman penyelenggaraan yang digunakan sebagai acuan bersama. Hal ini penting agar lembaga pelatihan kerja dapat menyelenggarakan pelatihan dengan rujukan yang jelas guna menghasilkan lulusan yang kompeten. . Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk memberikan acuan dalam penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi oleh setiap lembaga pelatihan kerja baik pemerintah, swasta, dan perusahaan di seluruh Indonesia. 2. Sasaran Sasaran Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi adalah terselenggaranya pelatihan berbasis kompetensi di setiap lembaga pelatihan kerja di seluruh Indonesia secara efektif dan efisien. Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi ini meliputi: Penyiapan Sumber Daya Pelatihan ‘Tahapan Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi Mekanisme Penyelenggaraan Tailor Made Training Tata Kelola Pembiayaan Pelatihan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan NOUR ONHE Penelusuran Lulusan Pelatihan D. Pengertian 1G Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja yang selanjutnya disingkat PBK adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat SKKNI, adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Standar Kompetensi Kerja Khusus adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki ikatan kerja sama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain yang memerlukan. Standar Kompetensi Kerja Internasional adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi multinasional dan digunakan secara internasional. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Program Pelatihan Kerja adalah suatu paket yang berisi nama pelatihan, kode program, jenjang, tujuan pelatihan, kompetensi yang ditempuh, perkiraan waktu pelatihan, persyaratan peserta, persyaratan Instruktur, “8. kurikulum dan silabus, daftar peralatan dan bahan yang dilaksanakan dalam waktu tertentu. 9. Tailor Made Training adalah pelatihan kerja yang dilakukan berdasarkan kesepakatan kerja sama antara Lembaga Pelatihan Kerja dengan stakeholder terkait dalam rangka pemenuhan kebutuhan pasar kerja. 10. Lembaga Pelatihan Kerja yang selanjutnya disingkat LPK adalah instansi pemerintah atau badan hukum yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja. 1l.Instruktur adalah seseorang yang memiliki kompetensi teknis dan metodologis serta diberikan tugas dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pelatihan. 12. Tenaga Pelatihan adalah seseorang yang memiliki tugas, wewenang, dan tanggungjawab serta memiliki kompetensi untuk menyelenggarakan, mengelola, dan mengembangkan pelatihan di lembaga yang membidangi pelatihan kerja, 13. Off the Job Training adalah metode pelatihan dimana peserta pelatihan yang dilatih tidak terlibat dalam proses pekerjaan yang sebenarnya. 14.On the Job Training adalah metode pelatihan yang diselenggarakan dimana peserta pelatihan dilibatkan secara langsung dalam proses pekerjaan yang sebenarnya dengan bimbingan Instruktur dan/atau pekerja senior sesuai dengan program pelatihan kerja yang ditetapkan. 15.Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan yang sclanjutnya disebut SIAPkerja adalah ekosistem digital ketenagakerjaan yang merupakan transformasi Sistem Informasi Ketenagakerjaan yang mengintegrasikan seluruh layanan bidang ketenagakerjaan secara nasional yang dikelola oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan. 16.Platform e-Training Kemnaker yang selanjutnya disebut e-Training adalah platform pelatihan dalam jaringan (daring) berupa sistem manajemen belajar atau Learning Management System (LMS) yang telah dilengkapi dengan fitur-fitur dan alur proses terstruktur sehingga memenuhi ketentuan pelaksanaan PBK yang merupakan salah satu layanan terintegrasi dari SIAPkerja dengan menggunakan Single Sign On (SSO) atau satu akun untuk semua akses yang dikembangkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. 17. Learning Management System atau Sistem Manajemen Pembelajaran yang selanjutnya disebut LMS adalah sebuah sistem untuk mengelola proses pelatihan secara digital. 18.Pelatihan dalam jaringan yang selanjutnya disebut Pelatihan Daring adalah serangkaian proses pelatihan kerja dengan menggunakan jaringan digital untuk berinteraksi, berlatih, dan belajar serta berdiskusi. 19, Pelatihan luar jaringan yang selanjutnya disebut Pelatihan Luring adalah serangkaian proses pelatihan kerja secara tatap muka langsung untuk berinteraksi, berlatih, belajar, dan berdiskusi. 20.E-Sertifikat Pelatihan adalah bukti tertulis secara elektronik yang diberikan oleh Penyelenggara Pelatihan kepada Peserta/kelompok pelatihan yang telah selesai mengikuti pelatihan. 21,Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja yang selanjutnya disingkat DUDIKA adalah perusahaan/industri baik di sektor formal maupun informal yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang menghasilkan barang dan/atau jasa. 22. Peserta Pelatihan adalah masyarakat yang mengikuti program pelatihan yang dibiayai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. 23. Lulusan Pelatihan adalah peserta pelatihan yang telah menyelesaikan dan dinyatakan lulus pelatihan yang diselenggarakan oleh LPK. 24, Penelusuran Lulusan Pelatihan adalah pencarian data dan informasi terhadap peserta lulusan pelatihan dari UPT Bidang Lavotas dan binaannya dengan menggunakan instrumen tertentu. 25. Survei Kebekerjaan adalah pencarian data dan informasi terhadap peserta lulusan pelatihan dari UPT Bidang Lavotas dan binaannya dengan menggunakan instrumen survei dalam jaringan (daring) melalui SIAPkerja. 26. Aplikasi Sistem Manajemen Pelatihan Vokasi Elektronik Kementerian Ketenagakerjaan selanjutnya disebut Aplikasi SMILe adalah suatu ekosistem digital yang menjadi platform UPT Bidang Lavotas untuk mengelola data manajemen pelatihan. 27. Cloud storage adalah media penyimpanan file/berkas berbasis digital yang mengandalkan koneksi internet untuk akses data. 10s 28.Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Vokasi dan Produktivitas selanjutnya disebut UPT Bidang Lavotas adalah satuan kerja yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang bidang Pelatihan vokasi dan produktivitas di Kementerian Ketenagakerjaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. 29.Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan. 30. Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang selanjutnya disebut Ditjen Binalavotas adalah Direktorat Jenderal yang bertanggung jawab di bidang pelatihan vokasi dan produktivitas. 31.Direktorat Bina Lavogan adalah Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan. 32. Direktorat Bina Stankomproglat adalah Direktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan. 33. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang bertanggung jawab di bidang Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. Alur Proses Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi Seluruh proses penyelenggaraan PBK sudah mulai dapat dilaksanakan melalui layanan digital bidang ketenagakerjaan yang dimiliki oleh Kementerian Ketenagakerjaan yaitu Sistem Informasi Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan (SIAPkerja). LPK diharapkan mulai memanfaatkan portal dimaksud agar scluruh aktivitas terkait penyelenggaraan PBK dapat terdokumentasi dengan baik. Proses penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi sebagai tercantum dalam bagan berikut 8, Monitoring Evaluasl, dan Pelaporan 9, Penulusuran Lulusan Pelatinan “seria aiahukn eam sumber 6a sotfias| (ema eras ses SP, dan TUK) ema Gambar 1.1 Bisnis Proses Penyelenggaraan PBK

Anda mungkin juga menyukai