HHHHH
HHHHH
1. Pengertian Al Hadist
Istilah hadits berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti berita atau cerita,
dan juga perbuatan serta persetujuan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad.
Ketika hadits-hadits ini terkumpul, maka muncul gambaran yang lebih besar
Hadits ini diterima oleh umat muslim sebagai sumber hukum agama dan
pedoman moral setelah Al-Quran. Hadits atau sunnah ini bisa didefinisikan
Hadits juga disebut sebagai tulang punggung dalam peradaban islam dan di
dalam agama islam otoritas hadits sebagai sumber hukum agama dan
Otoritas hadits berasal dari Al-Quran yang memerintahkan umat islam untuk
mentaati dan mengikuti ucapan Nabi Muhammad. Hal ini tertera dalam
surat An-nur ayat 54 dan surat Al-Ahzab ayat 21, yang berbunyi,
ُقْل َاِط ْيُعوا َهّٰللا َو َاِط ْيُعوا الَّرُسْو َۚل َفِاْن َتَو َّلْو ا َفِاَّنَم ا َع َلْيِه َم ا ُح ِّمَل َو َع َلْيُك ْم َّم ا ُح ِّم ْلُتْۗم َو ِاْن ُتِط ْيُعْو ُه َتْهَتُد ْو ۗا
apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu hanyalah apa yang
jelas.”
َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْر ُجوا َهّٰللا َو اْلَيْو َم اٰاْل ِخَر َو َذ َك َر َهّٰللا َك ِثْيًر ۗا
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
Meskipun jumlah ayat yang berkaitan dengan hukum dalam Al-Quran tidak
terlalu banyak, hadits memberikan arahan tentang segala hal mulai dari
rincian kewajiban ritual seperti mandi, wudhu, dan tata cara sholat, sampai
bentuk salam yang benar hingga pentingnya berbuat baik kepada para
budak. Jadi, sebagian besar aturan syariah atau hukum islam berasal dari
orisinalitas hadits atau tidak percaya semua catatan hadits. Hal ini datang
karena hadits tidak ditulis oleh para pengikut Nabi Muhammad segera
Ibadah.
2. Sejarah Hadist
Istilah hadits berasal dari akar bahasa Arab h-d-th yang memiliki arti
‘terjadi’ atau ‘melaporkan’ atau ‘berita’. Hal ini bisa diartikan bahwa hadits
merupakan sebuah berita atau catatan. Dari hadits ini datanglah sunnah atau
arahan yang mana umat Islam mengimani dan menyesuaikan diri dalam
perintah yang tertulis dalam hadits berdasarkan catatan atau perilaku Nabi
Muhammad.
Dalam hukum Islam, penggunaan hadits yang ada seperti yang dipahami
para Khalifah dan praktek-praktek yang telah diterima secara umum oleh
para ahli hukum Islam. Menjelang kematiannya, Khalifah Umar bin Khattab
Abdullah Muhammad bin idris al-Shafii atau yang biasa dikenal dengan Al-
perintah Tuhan.
Untuk melihat kumpulan hadits-hadits shahih bisa dilihat dalam buku Hadits
Shahih Bukhari dan Muslim yang disusun oleh Ulama Muhammad Fuád
Abdul Baqi.
dalam Islam.
wahyu, ada lagi wahyu Allah tapi tidak boleh disebut al-Quran, yaitu hadis.
Meskipun sama-sama bersumber dari Allah, namun keduanya tidak
yang bisa sampai kepada kita dalam hadis yang diriwayatkan secara
makna saja.
4. Hadits Qudsi tentu tidak dibaca saat shalat, berbeda dengan ayat Al-
Qur’an.
hadits.
6. Al-Qur’an adalah sebutan yang memang berasal dari Allah, beserta
ditentukan.
4. Penulisan al hadist
Abdullah bin Amr bin Ash ra adalah salah seorang sahabat yang selalu
Alaihi Wasallam.
mengatakan, “Apa engkau menulis semua yang telah kau dengar dari Nabi?
sahabat Nabi yang haditsnya melebihi aku selain Abdullah bin Amru, ia
Ash untuk menulis apa-apa yang didengarnya dari beliau karena ia adalah
salah seorang penulis yang baik. Naskah ini disebut dengan Ash-Shahifah
adalah yang paling terpercaya, ditetapi dan paling dikenal pada masa Nabi.
Abdullah bin Amru bin Ash terus menulis hadis setelah wafatnya Nabi dan
Sahabat Nabi yang paling banyak menghafal hadis selain aku kecuali
Abdullah bin Amru karena dia menulis sedangkan aku tidak menulis”. (HR.
At-Tirmidzi). Abdullah bin Amru bin Ash sangat protektif dengan Shahifah
hartanya yang paling dia cintai di dunia ini. Abdullah sengaja menyiapkan
kotak khusus untuk menjaga Shahifah, jika dia ingin menyampaikan hadis,
aslinya, dapat kita temukan secara kutipan pada kitab Musnad Ahmad (202
hadis), Sunan Abu Dawud (81 hadis), Sunan An-Nasai (53 hadis), Sunan
memuji naskah Jabir ini dengan katanya, “Sungguh, shahifah ini lebih
Sulaiman Al-Yaskuri, dan dia memiliki kitab dari Jabir bin Abdullah.
Bisa jadi Sulaiman Al-Yaskuri menukil dari Shahifah Jabir bin Abdullah
hadits tersebut ke dalam kitab sahihnya, terdapat dalam beberapa bab. kitab
tulisan hadits yang ditulis secara pribadi oleh para sahabat dan tabi’i yang
Nas-nas yang melarang menulis hadits di satu pihak dan yang mengizinkan
di pihak lain bukanlah nas-nas yang saling bertentangan satu sama lain,
Bahwa larangan menulis hadits itu adalah terjadi pada awal-awal Islam
untuk memelihara agar hadits itu tidak bercampur dengan al-Quran. Tetapi,
setelah jumlah kaum muslimin semakin banyak dan telah banyak yang
Bahwa larangan menulis hadits ditujukan kepada orang yang lebih kuat
yang memiliki anggapan bahwa hadits baru ditulis pada abad kedua atau
hadits tidak pernah ditulis pada masa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Hadist Shahih
1.shahih lidzatihi
2.shahih li ghairihi
Hadist Dha’if
Dha’if menurut bahasa adalah lawan dari kuat. Dha’if ada dua macam, yaitu
maknawiyah.
Hadis dhaif menurut istilah adalah “hadis yang didalamnya tidak didapati
syarat hadis shahih dan tidak pula didapati syarat hadis hasan.”
hadis dhaif ini, akan tetapi pada dasarnya isi dan maksudnya sama.
dua bagian:
a. Mu’allaq
b. Mursal
c. Munqathi'
d. Mu'dhal
e. Mudallas
antara lain:
a. Maudhu' g. Mudhtharab
b. Munkar h. Mudarraj
c. Majhul i. mu'allal
d. Matruk j. Musalsal
e. Mubham k. Mukhtalith
f. Syadz l. mudha'af
1) Hadis dhaif tidak bisa diamalkan secara mutlak, baik mengenai fadhail
2) Hadis dhaif bisa digunakan secara mutlak, hadis dhaif lebih kuat dari
ra’yu perorangan
masalah fadhail mawa’iz atau yang sejenis bila memenuhi beberapa syarat
Hadist Maudhu’
istilah adalah:
Hadis ini adalah yang paling buruk dan jelek diantara hadis-hadis
dhaif lainnya. Selain ulama membagi hadis menjadi empat bagian: shahih,
hasan, dhaif dan maudhu’. Maka maudhu menjadii satu bagian tersendiri.
Hadis maudhu’ adalah “sesuatu yang diciptakan dan dibuat-buat lalu
maksud (dalam ilmu pengetahuan tersebut); cara kerja yang teratur dan
‗method’ yang berarti cara atau tekhnik, metode juga diartikan sebagai cara
benar atau tahu benar, pandai dan mengerti benar (tentang suatu hal).
bagaimana cara untuk memahami hadis. Dari itu para ulama memberikan
beberapa prinsip umum sebagaimana tulisan dari Abdul Mustaqim dalam
memperoleh gambaran utuh mengenai tema yang dikaji Ali Mustafa Yaqub
menyatakan hadis
dengan aspek yang bersifat ideal moral (baca: sesatu yang hendak dituju),
biasa, nabi atau rasul, hakim, panglima perang, ayah dan lain sebagainya.
Sehingga pengkaji dan peneliti hadis harus cermat menangkap makna yang
7. Meneliti dengan seksama tentang kesahihan hadis, baik sanad dan matan,
kejelasan makna tentang isyarat isyarat ilmiah yang terkadung dalam hadis
hadis sains.
Islam dengan perantara al-Ju’fi. Oleh karena itu beliau juga memiliki nisbah
beliau berupa otak yang sangat cemerlang dan hati yang terjaga sehingga
beliau dapat dengan mudah untuk dapat mengambil ilmu dari para guru-
gurunya. Pada usianya yang masih muda (16 tahun) beliau telah mendatangi
hampir seluruh ulama yan ada di tempatnya. Beliau telah belajar dari Ibnu
Beliau merupakan teladan yang baik dalam pengembaraan mencari ilmu dan
Mesir, Hijaz, ke Jazirah dua kali, kemudian ke Bashrah empat kali, lalu aku
tinggal di Hijaz enam tahun. Aku sendiri tidak dapat menghitung berapa kali
seratus hadits, yang antara sanad dan matannya ditukar antara satu dengan
yang lainnya, kemudian seratus hadits tadi dibagi pada sepuluh penguji.
Sehingga setiap ulama memegang sepuluh hadits yang telah diputar balik
dari kesepuluh orang ini bertanya kepada beliau mengenai hadits-hadits tadi,
dan setiap kali disebut sebuah hadits imam Bukhari berkata: “aku tidak
Banyak orang yang tidak mengerti menyangka imam Bukhari tidak tahu
bahwa hadits yang anda katakana dari fulan bin fulan adalah salah. Beliau
juga menyebutkan hadits yang benar dari Rasulullah saw. Imam Bukhari
yang membuat takjub itu bukannya beliau hafal seratus hadits dengan matan
yang benar, namun yang menakjubkan adalah beliau juga hafal seratus
lembaran pujian para ulama’ yang hidup setelah masa beliau, sungguh akan
habis kertas dan sirnalah nafas, karena beliau seperti lautan yang tak
bertepi.”
Imam Bukhari wafat pada malam Idul Fitri tahun 256 H di daerah
Samarkindi, dan dimakamkan pada Idul Fitri ba’da Dzuhur. Beliau memiliki
Musnad al-Kabir, Kitabul Ilal, Rof’ul Yadaini Fis Shalat, Birrul Walidain,
sebagainya.
Para imam-imam hadits sebelum Imam Bukhari belum ada yang menuliskan
hadits secara khusus pada hadits shahih saja, namun masih berupa campuran
antara hadits shahih, hasan dan dha’if. Oleh karena itulah imam Bukhari
hadits dha’if dalam sebuah kitabnya yaitu Al-Jami’ As-Shahih, yang secara
Oleh karena itulah imam Bukhari disebut sebagai imam hadits yang pertama
Diantara faktor yang memotivasi beliau menulis kitab shahih adalah pada
dengan usulan dari syaikh beliau yaitu Ishaq Bin Rohawaih agar beliau
لو جمعتم كتابا مختصرا بصحيح سنة رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
Lalu beliau mengatakan bahwa ungkapan ini membekas dalam hati, lalu aku
beliau sendiri mengatakan, “aku tulis kitab shahih ini di masjidil haram, dan
perawinya harus adil dan dhabit, dan hadits tersebut bukan merupakan
hadits syadz atau mu’allal, imam Bukhari juga mempunyai syarat yang lain
dalam masalah ittisholu as-sanad. Bagi beliau tidak cukup bagi kedua
perawi hanya sekedar semasa, namun harus ada bukti bahwa mereka berdua
pernah bertemu walaupun hanya sekali. Syarat seperti ini sama dengan
syarat yang ditatapkan oleh syaikh beliau yaitu Ali Bin Al-Madini.
Umat islam memiliki empat sumber ajaran dan hukum, yaitu al-Qur'an,
hadis, ijma', serta qiyas. Dari ke-empat sumber hukum tersebut, dua di
dijadikan pedoman hidup bagi umat islam. Al-Qur'an sendiri berisi pedoman
global.
Dikarenakan alasan ini, maka sudah tentu bahwa kita membutuhkan
penjelas yang lebih rinci atas kalamullah tersebut demi penerapan hukum
Oleh karenanya, sudah bukan hal asing lagi bagi kita atas pernyataan bahwa
al-Hadis yang merupakan sumber hukum kedua Umat Islam yang memilki
G. kesimpulan
Dari beberapa uraian di atas dapat kita ambil beberapa kesimpulan bahawa:
sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat. Hadits juga berarti
dan perkataan.
H. daftar pustaka
Syarifudin, Amir, Haji, Ushul Fiqh – Cet. 1. Jakarta : Logos Wacana Ilmu
1997
Drs, Mudasir,Haji, Ilmu Hadis- Cet. 1. Bandung : Pustaka Setia, 1999
Pulungan, Suyuthi, Fiqh Siyasah : ajaran, sejarah dan pemikiran Cet. 5.
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2002
Abu Zahroh, Ushul Fiqh, Bulan Bintang, Jakarta, 1980
Al-Shiddieqie, T.M. Hasbi, Pengantar Ilmu Fiqh, Bulan Bintang, Jakarta,
1999